Anda di halaman 1dari 16

Psikologi Klinis: Penerapan dan

Kaitan dengan Ilmu Lainnya


Nadya Anjani Rismarini, M.Psi., Psikolog
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
2019
Psikologi Kesehatan
 Kesehatan: kontinum antara wellness – kematian
 Definisi secara negatif  ketiadaan simtom
 Definisi secara positif  adanya kesejahteraan, kekuatan dalam tubuh dan
pikiran, kualitas hidup yang baik, dan kebiasaan-kebiasaan yang
mendukung kesehatan
 Keadaan sehat dan sakit tidak ditentukan oleh biologi kita saja.
Psikologi Kesehatan
 Ranah psikologi kesehatan adalah tempat di mana faktor-faktor
subjektif dan gaya hidup dalam penetapan keadaan sakit dan sehat
berada.
 Secara sederhana, Psikologi Kesehatan adalah studi tentang:
1. Apa yang dilakukan orang untuk menjadi sehat
2. Apa yang dilakukan orang untuk tetap sehat
3. Dalam kondisi seperti apa mereka menjadi sakit
4. Apa yang mereka lakukan begitu mereka sakit
Psikologi Kesehatan
 Penyebab-penyebab kematian pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21
jauh lebih banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor pilihan pribadi, gaya
hidup, dan sosial.
 Jadi, ada kecenderungan di kalangan para personel perawatan kesehatan
(termasuk psikolog kesehatan klinis) untuk menekankan pada usaha
pencegahan melalui pengadopsian gaya hidup sehat.
 Psikolog kesehatan klinis membantu individu untuk mengadopsi dan
memelihara perilaku-perilaku hidup sehat.
Psikologi Kesehatan
 Psikologi Kesehatan juga menekankan pentingnya peran
stres,dukungan sosial, dan coping terhadap kesehatan seseorang.
 Isu-isu lain yang dibahas dalam Psikologi Kesehatan mencakup:
1. Tipe kepribadian
2. Adherensi (kepatuhan minum obat)
3. Optimisme
4. Kualitas hidup
5. dll.
Psikologi Kesehatan
 Penanganan:
1. Self-monitoring
2. Biofeedbcak
3. Latihan relaksasi
4. Edukasi
Psikologi Olahraga
 Psikologi Olahraga merupakan applied psychology (psikologi
terapan)
 Psikologi Olahraga bukan ilmu untuk menerangkan,
meramalkan, dan mengontrol tingkah laku para atlet saja,
tetapi juga mempelajari semua gejala tingkah laku dan
pengalaman manusia berolahraga, baik pada anak-anak,
pemuda, dan orangtua.
Psikologi Olahraga
 Variabel-variabel dalam Psikolgi Olahraga:
 Motivasi berolahraga
 Komunikasi
 Motor learning
 Kematangan emosi
 Boredom
 Fatigue
 Stres
 Relaksasi
Psikologi Olahraga
 Variabel-variabel dalam Psikolgi Olahraga (lanjutan):
 Frustrasi
 Anxiety
 Agresivitas
 Mental training
 Peak performance
 Locus of control
 Efikasi diri
 Psychological well-being,
 dsb.
Psikologi Olahraga
 Tujuan dan Manfaat Psikologi Olahraga:
1. Memahami dan menjelaskan gejala-gejala dalam olahraga (eksplanatif)
2. Meramalkan kemungkinan gejala-gejala yang dapat terjadi dalam
olahraga (prediktif), misalnya:
 Akibat stres terhadap atlet dengan sifat/kerpibadian yang berbeda
 Gejala psikologis yang dapat terjadi pada atlet yang mengalami kegagalan
Psikologi Olahraga
 Manfaat bagi pelatih olahraga:
1. Memahami gejala-gejala psikologis pada atlet
2. Mengetahui faktor-faktor psikologis yang dapat mempengaruhi
peningkatan atau merosotnya prestasi atlet
3. Mempelajari kemungkinan-kemungkinan penerapa teori-teori psikologi
oleharga dalam usaha pembinaan antlet, antara lain dalam pembinaan
mental (mental training)
4. Mempelajari hasil-hasil penelitian psikologi olahraga sebagai haha
banding serta kemungkinan penerapannya dalam kepelatihan.
Neuropsikologi
 Neuropsikologi menghubungkan psikologi dengan sistem saraf, terutama
otak.
 Neuropsikologi klinis adalah bagian psikologi terapan yang
berhubungan dengan bagaimana perilaku dipengaruhi oleh cedera
dan disfungsi otak.
 Neuropsikologi dapat dilihat sebagai bidang khusus, bisa piula dilihat
sebagai bagian psikologi kesehatan.
Psikofarmakologi
 Psikolog klinis perlu mengetahui tentang efek-efek obat pada emosi,
pikiran, dan perilaku.
 Psikofarmakologi merupakan ilmu tentang obat-obatan yang
mengubah aktivitas-aktivitas yang dikontrol oleh sistem saraf.
 Yang dipelajari:
1. Interaksi neurotransmitter dengan reseptor
2. Tipe-tipe neuroransmitter
3. Sistem-sistem neurotransmitter
4. Pertimbangan efektivitas psikofarmakologis
Forensik
 Menurut Kode Etik Psikologi dan para pakar ahli, Psikologi Forensik
merupakan bidang psikologi yang berkaitan dan diaplikasikan dalam
bidang hukum, khususnya pada peradilan pidana.
 Tipe Psikologi Forensik:
1. Investigatif  dimulai ketika tindak kejahatan dilakukan atau ketika
sebuah investigasi dimulai
2. Ajudikatif  pengambilan keputusan
3. Preventif  mencegah terjadinya perilaku kejahatan di masa mendatang
Forensik
 Psikolog Forensik:
Fungsi utama psikolog forensik dalam setting hukum adalah untuk
membantu para administrator, hakim, anggota juri, dan pengacara dalam
mengambil keputusan hukum yang lebih informed.
 Dalam membantu proses penyelidikan, psikolog forensik biasanya
memiliki tugas yaitu melakukan otopsi psikologi, wawancara investigasi
pelaku, wawancara para saksi, dan melakukan criminal profiling atau
mencari gambaran perilaku dan profil pelaku.
Forensik
 Selain itu, psikolog forensik juga dapat menjadi saksi ahli, memberikan
masukan dalam proses penyidikan, dan juga memberikan tritmen
psikologis (misalnya menjadi psikolog di lembaga pemasyarakatan).
 Ketika menjalankan perannya, psikolog forensik harus ingat bahwa
kliennya yang sebenarnya adalah kebenaran dan keadilan; bukan
siapa yang membayar atau menggunakan jasanya.

Anda mungkin juga menyukai