Oleh
Nur Afni Dian Utari 15116009
Formasi Tanah, Komposisi dan Konsep
Dasar
Kata tanah dalam mekanika tanah digunakan untuk mengartikan segala bahan
mineral yang terbentuk secara alami, yang bukan batuan.
2. Pelapukan Kimia
Mineral Lempung
Anggota kelompok ini yang terkenal adalah Kaolinit, Ilit, dan Montmorillonit.
Mineral lempung yang kurang terkenal yang sangat penting di daerah vulkanik
adalah Halloysite dan Allophane .
Mineral- mineral ini memberi tanah sifat kohesi dan plastis, yang merupakan
karakteristik khas tanah liat.
Secara umum, semakin tinggi aktivitas tanah liat semakin tidak menguntungkan
sifat rekayasa tanah.
Pengaruh Topografi Terhadap Proses Cuaca
Topografi memiliki pengaruh yang kuat pada proses pelapukan dan jenis tanah
yang terbentuk. Terutama berlaku pada daerah tropis basah.
Di daerah bukit dan pegunungan, tanah dikeringkan dengan baik, dengan
rembesan cenderung terjadi secara vertikal kebawah, ini mempengaruhi
pembentukan mineral aktivitas rendah terutama kaolinite.
Di daerah vulkanik, mineral Alofar dan Halloysite kemungkinan besar terbentuk.
Di daerah yang luas, datar, drainase dalam bentuk apapun jauh lebih terbatas dan
proses pelapukannya beda. Cenderung menghasilkan mineral montmorilonit dan
terkait sangat aktif dan terjadi di daerah tropis basah. Tanah liat ini disebut
Vertisol oleh para ilmuan. Tanah ini sering disebut lempung hitam .
Faktor yang Mengatur Sifat Tanah Sedimenter dan Residual
Tanah Residual adalah produk langsung dari pelapukan batuan induknnya dan
umumnya lebih erat kaitannya dengan karakteristik batuan induknya. Mereka
sering menunjukkan properti yang dikenal sebagai “struktur” , yaitu partikel
partikelnya dikemas secara bersama atau terikat bersama dengan cara membentuk
“kerangka”.
Tanah sedimen mengalami berbagai proses tambahan diluar pelapukan fisik dan
kimia. Secara khusus mengalami kompresi dari batuan yang tersimpan diatasnya,
membuatnya lebih kuat dan keras.
Tanah yang belum mengalami tekanan lebih besar dari yang saat ini bekerja
padanya, disebut tanah terkonsolidasi secara normal, sedangkan yang memiliki
beban lebih tinggi disebut tanah terkonsolidasi berlebihan .
Pembentukan kedua tanah itu kompleks, tetapi 2 faktor penting menyebabkan
tingkat keseragaman dan kepastian dengan tanah sedimen yang tidak ada di tanah
sisa .
a. Proses penyortiran yang terjadi selama erosi, transportasi dan pengendapan
tanah sedimen cenderung untuk menghasilkan deposit homogen.
b. Sejarah tegangan adalah faktor yang menonjol dalam menentukan karakteristik
perilaku tanah sedimen.
Batuan padat pada dasarnya tidak mengandung ruang kosong, sedangkan tanah
sering mengandung volume rongga yang serupa atau lebih besar daripada
partikel padat.
Istilah void ratio digunakan untuk menentukan volume ruang kosong dalam
suatu tanah dan merupakan rasio volume void terhadap volume material padat.
Aspek – aspek utama dari tanah residual yang membedakannya dari tanah sedimen :