• Makna niatan tidak terlalu tersampaikan kepada pembacanya, hal ini bisa
disebabkan oleh:
– Kekurangmampuan pengarang dalam menuangkan gagasan-gagasannya.
– Kurangnya pengalaman dan pengetahuan pembaca akan pokok pikiran yang disampaikan
dalam karya tersebut.
– Karya-karya yang bersifat multitafsir.
Pesan / Amanat
• Nilai-nilai kehidupan atau nilai-nilai moral yang disampaikan secara eksplisit
maupun implisit.
merupakan tiga unsur cerita rekaan yang erat berhubungan dan tunjang-
menunjang.
Tokoh Sentral
• Tokoh Sentral / Tokoh Utama
→ Tokoh utama yang menjadi pusat sorotan dalam cerita, bisa
protagonis, antagonis, maupun berfungsi sebagai wirawan/wirawati
• Kriteria yang dipakai untuk menentukan tokoh utama, bukan frekuensi
kemunculan tokoh tersebut dalam cerita, melainkan intensitas keterlibatan
tokoh dalam peristiwa-peristiwa yang membangun cerita.
Tokoh Utama Protagonis
• Tokoh Utama Protagonis
→ tokoh yang memegang peran pimpinan (biasanya baik dan terpuji).
• Sebagai sumber nilai, cerita rakyat selalu memenangkan tokoh protagonis
agar dapat menjadi tokoh teladan.
• Dapat ditentukan dengan memperhatikan hubungan antar tokoh, karena tokoh
protagonis selalu memiliki hubungan dengan tokoh-tokoh lain, sedangkan
tokoh-tokoh itu sendiri tidak semua berhubungan satu dengan yang lain.
Tokoh lawan / Antagonis
• Tokoh lawan/antagonis
– tokoh yang merupakan penentang utama dari tokoh protagonis
keterangan waktu atau tempat tanpa merinci Latar fisik yang menimbulkan dugaan atau
dengan detil. Contoh: di sebuah kota, pada suatu tautan pikiran tertentu.
pagi.
Fungsi Latar
• Sebagai proyeksi keadaan batin para tokoh.
• Latar menjadi metafora dari keadaan emosional dan
spiritual tokoh. - Latar juga dapat menciptakan suasana.
• Tidak selamanya latar itu serasi atau sesuai dengan
peristiwa yang dilatarinya.
• Latar dapat berkontras dan ini secara ironis menonjolkan
peristiwanya.
FAKTOR DOMINAN DALAM LATAR
• Segala unsur-unsur cerita dapat saja menjadi unsur yang dominan. Seperti
contohnya: latar; jika demikian, alur dan tokoh sekadar sarana untuk
mengungkapkan pengaruh latar itu.
• Kisahan seringkali menjadi lebih menarik dan nampak keasliannya dengan
adanya warna tempatan yang dihasilkan oleh pengguna kata atau istilah
daerah yang bersangkutan.