Anda di halaman 1dari 45

Pengelolaan Kurikulum

Fenny Putriyani (1900496)


L i a n a Wa h y u n i n g s i h (1901463)
Rifa Annisa Maulida (1905634)
Shannya Febrianthi ( 1 9 0 1 0 11 )
Yu l i a n t i (1905834)
Pengertian
01 Pengelolaan Kurikulum 02 Organisasi dan
Komponen Kurikulum

03 Peran dan Fungsi


Kurikulum 04 Prinsip Pengelolaan
Kurikulum

05 Model Pengembangan
Kurikulum
06 Landasan Kurikulum
01

Pengertian Pengelolaan
Kurikulum
Pengertian Pengelolaan

Dapat disimpulkan Soekanto


bahwa Pengelolaan adalah suatu proses yang dimulai
dari proses perencanaan, pengaturan,
pengawasan, penggerak sampai dengan proses
pengelolaan merupakan rangkaian kegiatan terwujudnya tujuan
yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, petunjuk pelaksanaan, Moekijat
pengendalian dan pengawasan proses yang Pengelolaan merupakan rangkaian kegiatan yang
digunakan untuk menyesuaikan strategi meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengelolaan supaya mereka dapat petunjuk pelaksanaan, pengendalian dan
mengatasi perubahan dalam interaksi antar pengawasan
manusia
Wollenberg
Pengelolaan merupakan suatu proses yang digunakan
untuk menyesuaikan strategi pengelolaan supaya
mereka dapat mengatasi perubahan dalam interaksi
antar manusia

4
Pengertian Kurikulum

Istilah kurikulum (curriculum), yang pada awalnya digunakan


dalam dunia olahraga, berasal dari kata curir (pelari) dan Dalam kurikulum terkandung
dua hal pokok :
curere (tempat berpacu). Pada saat itu, kurikulum diartikan
sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai (1) adanya mata pelajaran
dari start sampai finish untuk memperoleh yang haris dotempuh oleh
medali/penghargaan. Dalam dunia pendidikan berarti siswa, dan
(2) tujuan utamanya yaitu
sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh seorang untuk memperoleh ijazah
siswa dari awal sampai akhir program pelajaran untuk
memperoleh penghargaan/ijazah.
Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli
Kurikulum merupakan seperangkat
rencana & sebuah pengaturan berkaitan
Kurikulum merupakan seluruh
dengan tujuan, isi, bahan ajar & cara memandang kurikulum
pembelajaran yang dirancang dan
yang digunakan sebagai pedoman sebagai semua aktivitas yang
dilakukakan secara individu maupun
dalam penyelenggaraan kegiatan disediakan oleh sekolah untuk
kelompok, baik didalam sekolah
pembelajaran untuk mencapai sebuah siswa
maupun diluar sekolah.
tujuan pendidikan nasional.

Crow and Crow Good V.Carter


Albertycs
(1973)
UU No. 20 Kerr, J.F (1968) (1965)
Tahun 2003

Kurikulum ialah suatu rancangan Mengatakan bahwa kurikulum


dalam pengajaran yang tersusun merupakan sekumpulan kursus
secara sistematis untuk ataupun urutan pembelajaran
menyelesaikan program dalam yang sistematik
memperoleh ijazah.
Dapat disimpulkan bahwa

kurikulum merupakan rencana pembelajaran


untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Rencana tersebut juga
mencakup media dan strategi yang akan
digunakan dalam pembelajaran.
Pengelolaan Kurikulum ?
Pengelolan Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta bahan yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Pengelolaan kurikulum adalah sebuah proses


menjalankan dan sistem menatakurikulum
yang kooperatif, komprehensif, dan
sistematik untuk mengacu ketercapaian
tujuan kurikulum yang sudah dirumuskan.
02

Organisasi dan
Komponen Kurikulum
Organisasi
01 Kurikulum

Komponen
02 Kurikulum
1 Organisasi Kurikulum

Organisasi kurikulum adalah struktur program kurikulum yang berupa kerangka umum program

pengajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.

Bentuk Pengorganisasian Kurikulum

Ada empat bentuk pengorganisasian kurikulum yang bisa diterapkan di lembaga pendidikan.

1. Separated subject curriculum

2. Correlated curriculum

3. Integrated curriculum

4. Core curriculum
Separated subject curriculum
1
Kurikulum ini menyajikan segala bahan pelajaran dalam berbagai macam mata pelajaran yang terpisah-

pisah satu sama lain dan juga antara satu kelas dengan kelas yang lain.

Correlated curriculum
2 Bentuk ini menghendaki agar mata pelajaran satu sama lain ada hubungan walaupun mungkin batas-
batas yang satu dengan yang lain masih dipertahankan sehingga ruang lingkup yang diajarkan tercakup
lebih luas.
Integrated curriculum
3
Integrated curriculum meniadakanbatas-batas Antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan pelajaran
dalam bentuk unit atau keseluruhan. Semua ini dimaksudkan agar anak dapat dibentuk menjadi pribadi
yang integrated yakni manusia yang selaras dengan lingkungan hidupnya.

4 Core curriculum
Pada prinsipnya core curriculum memberikan pelajaran yang umum.
Faktor-Faktor pada Organisasi Kurikulum
Dalam penyusunan organisasi kurikulum ada sejumlah faktor yang harus diperhatikan, yaitu
sebagai berikut.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengelolaan kurikulum meliputi perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian kegiatan kurikulum. Pada tingkat sekolah kegiatan kurikulum
lebih mengutamakan untuk merealisasikan dan merelevansikan antara
kurikulum nasional.

Urutan Bahan
(Sequence)
Berkaitan dengan urutan penyusunan bahan pelajaran yang akan disampaikan
kepada siswa agar proses belajar dapat berjalan dengan lancar.
Kontinuitas , Berhubungan dengan kesinambunganbahan pelajaran setiap mata

pelajaran, pada tiap jenjang sekolah dan materi pelajaran yang terdapat dalam

mata pelajaran yang bersangkutan.

Keseimbangan, Yaitu faktor yang berkaitan dengan upaya agar semua mata

pelajaran mendapat perhatian yang layak dalam komposisi kurikulum yang akan

diprogramkan kepada siswa.

Integrasi atau keterpaduan Berkaitan dengan sejauh mana pengetahuan dan


5 pengalaman yang diterima siswa mampu memberi bekal dalam menjawab

tantangan hidupnya, setelah siswa menyelesaikan program pendidikan di sekolah.


2 Komponen Kurikulum
Tujuan

evaluasi isi

Metode
Kurikulum dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan
ini dijadikan arah atau acuan segala kegiatan pendidikan yang
01 dijalankan. Berhasil atau tidaknya program pengajaran di sekolah
dapat diukur dari seberapa jauh dan banyaknya pencapaian tujuan
tersebut.
Tujuan Pendidikan Nasional Tujuan Institusional

Tujuan akhir yang harus dicapai oleh


Tujuan institusional adalah tujuan
pendidikan Indonesia secara keseluruhan.
yang harus dicapai oleh lembaga
Seluruh pelaksanaan pembelajaran,
Tujuan pendidikan, artinya kemampuan
penyelenggaraan sekolah, dan pendidikan
pendidikan yang seharusnya dimiliki oleh
di daerah harus menyelenggarakan
pendidikan dengan berpedoman pada siswa setelah tamat dari suatu

tujuan akhir tersebut. lembaga pendidikan.

Tujuan Kurikuler Tujuan Instruksional


Tujuan kurikuler adalah tujuan bidang studi atau Tujuan yang diharapkan dapat dicapai pada saat terjadinya

mata pelajaran. proses belajar mengajar atau setelah proses pembelajaran.


Komponen Isi/MateriKurikulum

Isi kurikulum harus disesuaikan dengan tingkat dan jenjang pendidikan, perkembangan yang
02
terjadi dalam masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kondisi

anak didik (psikologisanak) pada setiap jenjang pendidikan (SyafruddinNurdin, 2005: 53).

Komponen Strategi PelaksanaanKurikulum

Dalam strategi pelaksanaan suatu kurikulum akan tergambar cara-cara pelaksanaan dari

komponen kegiatan proses belajar mengajar, yang meliputi penilaian cara melaksanakan
03
bimbingan dan penyuluhan, serta cara mengatur kegiatan sekolah secara keseluruhan

(Nazhary, 1993:11). Oleh karena itu, komponen strategi pelaksanaan kurikulum memegang

peranan penting dalam percapaian tujuan pendidikan.


Komponen Evaluasi Kurikulum
04 Evaluasi kurikulum merupakan penilaian terhadap suatu kurikulum sebagai program
pendidikan untuk menentukan efisiensi, efektivitas, relevansi, dan produktivitas
program dalam mencapai tujuan pendidikan.
03

Peran dan Fungsi


Kurikulum
Peranan Kurikulum
Menurut Oemar Hamalik (2008:7)

1 2 3
Peranan Konservatif Peranan Kreatif Peranan Kritis dan Evaluatif
Kurikulum harus mampu
Kurikulum dapat dijadikan sebagai Menekankan bahwa
mengembangkan sesuatu yang baru
sarana untuk mewariskan nilai- kurikulum memiliki peranan
sasuai dengan perkembangan yang
nilai budaya yang dianggap masih sebagai control atau filter
terjadi dan kebutuhan-kebutuhan
relevan dengan masa kini sosial.
masyarakat pada masa sekarang dan
masa mendatang.
Fungsi Kurikulum
Pada dasarnya kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman atau acuan bagi semua pihak yang terlibat dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah

Bagi Guru Bagi Orang Tua

Pedoman dalam melaksanakan Pedoman dalam membimbing

proses pembelajaran anaknya belajar di rumah.

Bagi Kepala Sekolah dan Bagi Masyarakat


Pengawas
Pedoman untuk memberikan
Pedoman dalam melaksanakan bantuan bagi terselenggaranya
supervisi atau pengawasan. proses pendidikan di sekolah.
Fungsi Kurikulum Bagi Siswa Sebagai Subjek Didik

Fungsi Penyesuaian Fungsi Integrasi


01 (The adaptive function) 02 (The Integrating Function)

Fungsi diferensasi Fungsi Persiapan


03 (The Differentiating Function) 04 (The Propeadeutic Function)

Fungsi Pemilihan Fungsi Diagnostik


05 (The Selective Function) 06 (The Diagnostic Function)
Menurut McNeil (1990) isi kurikulum memiliki empat fungsi

01 02 03 04

Pendidikan Umum Suplementasi Eksplorasi Keahlian

Untuk mempersiapkan peserta didik Setiap anak memiliki Memiliki makna bahwa Mengembangkan kemampuan
agar mereka menjadi anggota kesempatan untuk menambah kurikulum harus menemukan anak sesuai dengan keahlian yang
kemampuan dan wawasan dan mengembangkan bakat dan didasarkan atas minat dan bakat
masyarakat yang bertanggung jawab
yang lebih baik sesuai dengan minat setiap siswa. siswa.
sebagai warga negara yang baik. minat dan bakatnya.
04

Prinsip
Pengelolaan
Kurikulum
Produktivitas
Hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan
01 kurikulum merupakan aspek yang harus
dipertimbangkan dalam pengelolaan Efektivitas dan efisiensi
kurikulum.
Rangkaian kegiatan pengelolaan kurikulum
harus mempertimbangkan efektivitas dan
Demokratisasi 04 efisiensi untuk mencapai tujuan kurikulum.
Sehingga kegiatan pengelolaan kurikulum
Pelaksanaan pengelolaan kurikulum harus tersebut memberikan hasil yang berguna
berasaskan pada demokrasi yang dengan biaya, waktu yang relatif singkat.
menempatkan pengelola pelaksana dan
02 subjek Didik pada posisi yang seharusnya
dalam melaksanakan tugas dengan penuh
tanggung jawab untuk mencapai tujuan
kurikulum. Mengarahkan visi, misi, dan tujuan
yang ditetapkan dalam kurikulum.
Kooperatif
05
Proses pengelolaan kurikulum harus
Untuk memperoleh hasil yang diharapkan dapat memperkuat dan mengarahkan
03 dalam kegiatan pengelolaan kurikulum
diperlukan adanya kerjasama yang positif
visi, misi dan tujuan kurikulum.

dari berbagai pihak yang terlibat.


Selain prinsip-prinsip tersebut pengelolaan kurikulum juga perlu
mempertimbangkan kebijakan pemerintah maupun Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan seperti UUSPN No. 20 Tahun 2003,
kurikulum pola nasional, pedoman penyelenggaraan program, kebijakan
penerapan manajemen berbasis sekolah, keputusan dan peraturan
pemerintah yang berhubungan dengan lembaga pendidikan atau jenjang
atau sejenis sekolah yang bersangkutan.
05

Model Pengembangan
Kurikulum
01 02 03

Model Pengembangan Model Model Pengetahuan


Kurikulum Berbasis Pengembangan Metakognitif (Istilah Baru
Komputer Kurikulum 2013 dalam Kurikulum 2013)
Model Pengembangan Kurikulum Berbasis
Komputer

Pendidikan berkaitan dengan perilaku manusia.


Dalam proses pendidikan itu terjadiKurikulum KBK mencakup dua inovasi, yaitu :
berbasis kompetensi (KBK) merupakan konsep
kurikulum yang menekankan pada
pengembangan kemampuan (kompetensi) 1 2
peserta didik dalam melakukan tugas dengan
standar kinerja tertentu sehingga hasilnya dapat
dirasakan peserta didik berupa penguasaan Berfokus pada Mendesenteralisasikan
seperangkat kompetensi tertentu (Mulyasa,
standa kompetensi pengembangan silabus
2003). Interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya, baik lingkungan yang bersifat dan hasil belajar dan pelaksanaannya
fisik maupun lingkungan sosial.
a Tahapan pengelolaan kurikulum

Tahap perencanaan
Pada tahap ini kurikulum dijabarkan hingga menjadi
rencana pengajaran (RP)
Tahap Pelaksanaan
Tahap Pengorganisasian Tugas utama kepala sekolah adalah melakukan supervisi, dengan
dan Koordinasi tujuan untuk membantu guru menemukan dan mengatasi
kesulitan yang dihadapi. Dengan cara itu guru akan merasa
Pada tahap ini, kepala sekolah mengatur
didampingi pimpinan sehingga guru akan meningkatkan
pembagian tugas mengajar, menyusun jadwal
semangat kerjanya.
pelajaran dan jadwal kegiatan ekstrakurikuler

Tahap Pengendalian
Pada tahap ini, ada 2 aspek yang perlu diperhatikan, yaitu :
• Jenis evaluasi dikaitkan dengan tujuannya
• Pemanfaatan hasil evaluasi
b. Prinsip Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

1 Kegiatan Belajar Mengajar 2 Penilaian Berbasis Kelas


C Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah

Prinsip dasar pengelolaan kurikulum berbasis


sekolah (PKBS) dapat ditejemahkan dari istilah
yang lebih populer seperti “kesatuan dalam
kebijaksanaan dan keberagaman dalam
pelaksanaan”. Adapun keberagaman dalam
pelaksanaan dapat menjangkau keberagaman
silabus, modul, learning episode, rubrik, dan
agenda pembelajaran.
d. Kejelasan Kompetensi dan Hasil Belajar

Pada umunya, tujuan pembelajaran mengikuti pengklarifikasian hasil


belajar yang dilakukan oleh Bloom pada tahun 1956, yaitu kognitif,
afektif, dan psikomotor. Kognitif adalah ranah yang menekankan pada
pengembangan kemampuan dan keterampilan intelektual. Afektif
adalah ranah yang berkaitan dengan pengembangan perasaan, sikap,
nilai, dan emosi. Psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan
kegiatan atau keterampilan motorik. Akan tetapi, ketiga domain
pembelajaran tidak dapat dipaksakan pada semua mata pelajaran
dalam porsi yang sama (Degeng: 2001).
e. Peran Serta Guru
Peran guru dalam pembelajaran pada konteks KBK, menurut Sanjaya ada 7, yaitu :
Fasilitator, guru berperan untuk memudahkan siswa dalam
proses pembelajaran
Manajer, guru berperan dalam menciptakan suasana/iklim
1 2 belajar yang nyaman
Demonstrator, penampilan guru yang menjadi acuan bagi
3 siswa
Administrator, guru memfungsikan penggunaan dokumentasi
4 dan data siswa

Motivator
5 Organisator, guru mengorganisasikan siswa baik secara
kelompok maupun individual sehingga tetap terjaga
6 keharmonisan di antara siswa
7
Evaluator, guru harus mempunyai kemampuan untuk mengukur
pencapaian tujuan pembelajaran.
f. Proses Pengelolaan Kurikulum Bagi Sekolah Kategori Mandiri/Sekolah Standar Nasional

Setiap guru yang mengajar di sekolah kategori mandiri/sekolah standar nasional harus melakukan analisis
materi pelajaran untuk menentukan sifat materi yang esensi dan kurang esensi. Suatu materi dikatakan
memiliki konsep esensial apabila memenuhi unsur kriteria berikut :

Konsep yang
Konsep dasar berguna untuk
aplikasi

Konsep yang Konsep yang sering


menjadi dasar untuk muncul pada tujuan
konsep berikut akhir
02
Model Pengembangan Kurikulum
2013

Langkah Persiapan Untuk Implementasi


1 Kurikulum 2013 2 Struktur Kurikulum 2013
3. Model Pengetahuan Metakognitif (Istilah Baru dalam Kurikulum 2013)
A. Pengertian Pengetahuan Metakognitif
Metakognitif merupakan bagian dari memonitor diri terhadap pengetahuan
pribadi. Memonitor mengacu pada cara guru mengevalusi sesuatu yang
telah kita ketahui dan belum kita ketahui.
B. Proses-proses yang Terlibat Dalam Monitoring
Proses yang terlibat dalam monitoring meliputi:
1. Pertimbangan pemudahan belajar (easy learning judgaments);
2. Pertimbangan perasaan mengetahui (feeling of knowing judgements);
3. Pertimbangan hasil pembelajaran (judgements of goal learning);
4. Keyakinan terhadap jawaban-jawaban yang diingat (confidence of
retrived answered),
c. Jenis-jenis Pengetahuan Metakognitif

Pengetahuan strategis
Anderson dan
Kratwohl Pengetahuan tentang
mengklasifikasikan tugas-tugas kognitif
pengetahuan
Metakognitif
menjadi tiga jenis Pengetahuan diri

38
06

Landasan
Kurikulum
Landasan Kurikulum

Landasan Landasan
01 02 Psikologis
Filosofis

Landasan Landasan
03 Sosilogis
04 Teknologis
Landasan Filosofis

Menurut Socrates, filsafat adalah Menurut Bloom (1965),


cara berpikir yang radikal, tujuan pendidikan dapat
menyeluruh, dan mendalam atau digolongkan kedalam tiga
suatu cara berpikir yang yang klasifikasi
mengupas sesuatu sedalam-
dalamnya.

Kognitif Afektif
Landasan fiosofis mengacu pada Psikomotor
pentingnya filsafat dalam
melaksanakan, membina, dan
mengembangkan kurikulum di
sekolah

41
Landasan Psikologis

Psikologi Psikologi Belajar


Pendidikan berkaitan dengan Perkembangan
perilaku manusia. Dalam proses
pendidikan itu terjadi interaksi Piaget mengemukakan teori Aliran Behavioristik
antara peserta didik dengan perkembangan kognitif yaitu: (Teori Stimulus-Respon)
lingkungannya, baik 1. Sensorimotor
lingkungan yang bersifat fisik 2. Praoperasional
maupun lingkungan sosial. 3. Operasional konkret
4. Operasional formal
Landasan Sosiologis

Landasan sosiologis
Kurikulum dan Kebudayaan dan
mengarahkan kajian mengenai
masyarakat kurikulum
kurikulum yang dikaitkan
dengan aspek masyarakat dan
kebudayaan (society and Kurikulum sebagai mencakup nilai, sikap,
culture). program pendidikan harus pengetahuan, kecakapan,
dapat menjawab tantangan dan kegiatan yang
dan tuntutan masyarakat. bersifat umum
Landasan Teknologis

Perkembangan ilmu pengetahuan,


teknologi, dan seni secara langsung akan
menjadi isi/materi kurikulum secara tidak
langsung memberikan tugas kepada
pelaksana kurikulum untuk membekali
siswa dengan kemampuan pemecaham
masalah yang dihadapi sebagai pengaruh
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai