Anda di halaman 1dari 25

STROKE NON HEMORAGIK

Pembimbing: dr. Piolitta Cyrenia Windyastari

Oleh: Siti Halimah Intan P


2013730101
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn.F
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Umur : 64 tahun
• Pekerjaan : Pensiun
• Alamat : Pondok benda, 08/02
• Status : menikah
• Agama : Islam
• Tanggal Pemeriksaan : 5 Januari 2019
Keluhan Utama : Lemah pada anggota tubuh sebelah kiri sejak ± 6 jam yang lalu

Anamnesis (Autoanamnesis)
Keluhan Tambahan : Tangan kanan terasa kaku (+), kesemutan (+)

Pasien datang ke Poli Puskesmas Pondok Benda dengan keluhan lemah


pada anggota tubuh sebelah kiri sejak ± 6 jam yang lalu . Sebelumnya
pasien merasa kesemutan pada tangan kirinya pada saat baru bangun
tidur, hingga lama kelamaan terasa berat untuk digerakan. Kemudian
keluhan lain yang dirasakan saat ini ialah tangan kanan terasa kaku dan
kesemutan. Pasien tidak mengeluh adanya nyeri kepala, muntah,
kejang, bicara pelo dan penglihatan ganda. Tidak disertai juga dengan
keluhan, demam, gangguan pendengaran, dan riwayat kepala terbentur
sebelum kejadian. BAB dan BAK tidak ada keluhan.
Riwayat • Riwayat stroke ± 5 tahun yll hingga dirawat
di RS Sari Asih
Penyakit • Riwayat hipertensi sejak 5 tahun yll

Dahulu • Riwayat sakit jantung (+)


• Riwayat DM (+)

Riwayat • Riwayat stroke disangkal


Riwayat hipertensi disangkal
Penyakit

• Riwayat DM disangkal
Keluarga • Riwayat penyakit jantung disangkal
Riwayat • Pasien tidak kontrol rutin ke dokter saraf

Pengobata setelah pulang rawat dari RS Sari Asih 5


tahun yll
n • Sampai saat ini pasien mengonsumsi obat
Amlodipine, Metformin, dan ISDN
Pemeriksaan Fisik

 Keadaan umum : Tampak sakit sedang


 Kesadaran : Composmentis
 Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 82x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 360C
Status Generalis
1. Kepala dan leher
 Kepala : Normochepal
 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
bulat isokor, refleks cahaya (+/+)
 Hidung : Septum deviasi (-), sekret (-/-), epistaksis (-/-).
 Telinga : sekret (-/-), darah (-/-).
 Mulut : Mukosa bibir lembab (+), sianosis (-), faring hiperemis
(-), tonsil T1-T1.
 Leher : Pembesaran KGB (-)
• Thoraks
▫ Inspeksi :
 Pergerakan dinding dada simetris.
 Retraksi intercostal (-/-).
 Penggunaan otot-otot bantu pernapasan (-)
▫ Palpasi :
 Nyeri tekan (-/-) , tidak teraba massa
 Vokal fremitus dextra-sinistra sama.
▫ Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
▫ Auskultasi :
- Pulmo :Vesikuler + / +, ronkhi -/- , wheezing -/- ,
- COR : BJ I dan II murni regular (+), murmur (-), gallop (-)
• Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar
Auskultasi : BU (+) normal pada 4 kuadran
Perkusi : Timpani pada seluruh abdomen
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)
• Ekstremitas
Atas : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis
(-/-)
Bawah : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)
• STATUS NEUROLOGIS
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos metntis
GCS : E4 V5 M6 = 15
• Rangsang Meningeal
Kaku Kuduk : Tidak dilakukan
Laseque sign : Tidak dilakukan
Kernig sign : Tidak dilakukan
Brudzinki I/II/III : Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN NERVUS CRANIAL
• Mata : pupil bulat (+/+), Isokor (+/+), diameter
ODS 2 mm (+/+), Reflek cahaya (+/+)
• Wajah : Sulcus nasolabialis tertarik ke arah
sinistra
• Lidah : deviasi(-), atrofi (-), fasikulasi (-)
MOTORIK
Kekuatan Otot
55555 33333
 Sensorik
55555 44444
Tonus : Normal Normal Nyeri : +/+ Raba
Normal Normal
: +/+
 
Atropi : - - Suhu : tidak
- - dilakukan
Klonus : Kaki : -/-  Fungsi Vegetatif
Patella: -/-
Miksi : baik
Defekasi : baik
Keringat : baik
Resume
Pasien datang ke Poli Puskesmas Pondok Benda dengan keluhan
lemah pada anggota tubuh sebelah kiri sejak ± 6 jam yang lalu .
Sebelumnya pasien merasa kesemutan pada tangan kirinya pada saat
baru bangun tidur, hingga lama kelamaan terasa berat untuk
digerakan. Kemudian keluhan lain yang dirasakan saat ini ialah
tangan kanan terasa kaku dan kesemutan.
Pemeriksaan fisik didapatkan
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 82x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 360C
Pada pemeriksaan status generalis dalam batas normal.
 Status neurologis

▫ Kesadaran = composmentis.
▫ GCS = E4 V5 M6

▫ Pemeriksaan N. Cranial
- Parese N. VII sinistra central
▫ MOTORIK
 Kekuatan Otot 44444 33333
55555 44444
DIAGNOSIS
Diagnosa Klinis : Hemiparese Sinistra
Parese N.VII sinistra Central

Diagnosis : Stroke non Haemorrhagic


PENATALAKSANAAN PADA KASUS
 Rujuk ke Poli Saraf

Medikasi (Pengobatan)
 Vitamin B complex 1x1
DEFINISI STROKE

Gangguan defisit neurologis baik fokal atau global


yang terjadi secara mendadak yang disebabkan oleh
gangguan peredaran darah otak (baik tersumbatnya
aliran darah maupun pecahnya pembuluh darah) , lebih
dari 24 jam dan dapat menyebabkan
kecacatan/kematian.

Sunday, Novemb
er 22, 2020
18

DIAGNOSIS
 Berdasarkan klinis anamnesis & pemeriksaan neurologis
 Sistem skoring untuk membedakan jenis stroke
1. Skor stroke Sirriraj
 CT-scan (gold standar) untuk membedakan infark dengan
perdarahan.
 MRI lebih sensitif mendeteksi infark sereberi dini dan
infark batang otak.
19

DIAGNOSIS PADA KASUS


Perbedaan stroke infark dan stroke perdarahan dalam
mendiagnosa pasien

Stroke Non Hemoragik Stroke Hemoragik


- Kelumpuhan/kelemahan terjadi - Kelumpuhan/kelemahan terjadi
saat pasien istirahat (pada saat saat pasien beraktivitas*
tidur atau pada saat pasien baru
bangun tidur)
- Tidak terdapat tanda-tanda TTIK - Terdapat tanda-tanda TTIK
(nyeri kepala, muntah, kejang, (nyeri kepala, muntah, kejang,
penurunan kesadaran) penurunan kesadaran)*
- Tekanan darah tidak meningkat - Tekanan darah meningkat tinggi
tinggi dari biasanya*
 Defisit neurologis fokal berupa hemiparese sinistra yang
terjadi tiba-tiba saat pasien baru bangun tidur, tidak terdapat
nyeri kepala, muntah, kejang dan penurunan kesadaran pada
pasien.
 Status neurologis tampak sakit sedang, kesadaran
composmentis, SO: refleks cahaya (+/+), pupil bulat isokor
ODS 3 mm, GBM kesegala arah, wajah parese N. VII sinistra
sentral, penurunan motorik anggota tubuh sinistra, tonus
normal, atrofi (-).
21

DIAGNOSIS PADA KASUS


Skor stroke Sirriraj
▫ (2,5 x kesadaran) + (2 x vomitus) + (2 x headache) + (0,1 x diastole) – (3 x
n ateroma) – 12
• Pada pasien didapatkan : (2,5 x 0) + (2 x 0) + (2 x 0) + (0,1 x 80) – (3 x 1)
– 12 = -7
• Hasil  mendukung  infark serebri

 Dimana :
Derajat kesadaran  0 = komposmentis; 1 = somnolen; 2 = sopor.
Muntah  0 = tidak ada; 1 = ada.
Nyeri kepala  0 = tidak ada; 1 = ada.
Ateroma  0 = tidak ada; 1 = salah satu/ lebih (DM, angina,
penyakit pembuluh darah).
 Hasil : Skor > 1 : perdarahan intraserebri
Skor < 1 : infark serebri
Penatalaksanaan
• Tatalaksana Umum
▫ Bed rest
▫ Kepala dan tubuh atas dalam posisi 300 dengan bahu
diganjal dengan bantal. (Posisi Semi Faulere)
▫ Berikan O2 3-5 lt
▫ Nutrisi enteral dgn nasogastrik tube (NGT)
▫ Pemasangan kateter urin.
▫ Miring kanan dan kiri setiap 2 jam
▫ Diet rendah garam/ via NGT dengan Basal Metabollic
Rate : 30 Kkal/KgBB/hari
▫ Fisioterapi aktif dan pasif
Tatalaksana Khusus
1. Pemasangan Infus
2. Manitol 20%  guyur tiap 8 jam
3. Antihipertensi diberikan bila :
Infark PIS
Sistol ≥ 230 ≥ 180
Diastol ≥ 120 ≥ 100
Tatalaksana Khusus
4. Neuroprotektan
- Citicolin  Infark : 3x500 mg IV
 PIS : 3 x 250 mg IV
- Piracetam  hanya diberikan pada kasus
infark : 3x3 gr IV
5. Antiplatelet Agregasi hanya diberikan pada
kasus infark
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai