1. OPERASIONAL
RISK ASSESSMENT
RAWAT INAP
Terjadi
Lonjakan kasus Ruang Penambahan ruangan covid
1 Semua unit penumpukan 3 2 2 12
Covid19 perawatan Covid 19
pasien Covid 19
Tenaga kesehatan
Keselamatan
Ruang tertular infeksi dari Pembuatan SPO, Sosialisasi
2 petugas PPI dan K3 3 2 2 12
perawatan Covid pasien maupun dan Evaluasi
kesehatan
sesama nakes
Perawat dan
Pasien tidak
Ruang dokter yang Mempersiapkan ruang rawat
3 ditunggu oleh Risiko pasien jatuh 2 1 3 6
Perawatan Covid sedang inap yang sesuai standar
keluarga
bertugas
GIZI
Tingginya biaya
makan pasien dan
karyawan atas Menghitung jumlah makan
Makan pasien
3 RS Nutrisionis kenaikan harga dan pasien dan karyawan yang 4 4 3 48
dan karaywan
penambahan menu diberikan
hewani bagi pasein
dan karyawan
LAUNDRY
KAMAR JENAZAH
Keterlambatan
Menghubungi pihak
penjemputan dan
Pemulasaraan Pengadministra keluarga dan melakukan
1 Ruang rawat pemulasaraan 4 3 2 24
jenazah si Binatu pemulasaraan sesuai prokol
jenazah Covid di
covid
ruangan
Risiko kelelahan
Kesehatan Pengadministra petugas Petugas diberikan makanan
2 Ruang Laundry 4 4 3 48
petugas si Binatu pemulasaraan TKTP dari gizi
jenazah
CSSD
Sistem Kontrol
Risk Control Techniques Internal yanga ada
saat ini /
Risk Financing Techniques Preparedness
1. Hindari / Avoidance 1. Retain – Self-insure 5 = Tidak ada / None
2. Cegah kerugian / Prevention 2. Transfer – Insurance 4 = Kurang
3. Reduksi Kerugian / Reduction 3. Non-Insurance Transfer 3 = Cukup / Fair
4. Segregasi (Pemisahan / Duplikasi) 2 = Baik
5. Transfer non Asuransi 1 = Kuat / Solid
1 2 3 4 5
INSGNIFICAN Dapat diatasi CATASTR
MINOR MODERATE
·Berkurangnya MAJOR
CIDERA T
Tidak ada dengan ·Setiap kasus OPHIC
fungsi motorik / ·Cedera luas
PASIEN cedera pertolongan yang ·Kehilangan fungsi Kematian
sensorik
pertama memperpanjang utama permanent
TERHENTI TERHENTI TERHENTI
PELAYANAN/ perawatan
LEBIH DARI 1 LEBIH DARI LEBIH DARI 1
OPERASIO
JAM 8 JAM HARI TERHENTI
TERHENTI LEBIH
PERMANE
DARI 1 MINGGU
NAL N
KERUGIAN
KERUGIAN KERUGIAN
KERUGIAN LEBIH LEBIH
BIAYA / KERUGIAN LEBIH DARI LEBIH DARI
DARI 0,5% DARI 1%
KEUANGAN KECIL 0,1% 0,25 %
ANGGARAN ANGGARA
ANGGARAN ANGGARAN
N
MEDIA
- MEDIA - MEDIA NASIONAL
PUBLIKASI RUMOR MEDIA NASIONAL
LOKAL LOKAL LEBIH
KURANG DARI 3 HARI
- WAKTU - WAKTU DARI 3
DAMPAK HARI
SINGKAT DAMPAK
LAMA
KECIL THD
BERMAKNA
MORIL
THD MORIL DAMPAK SERIUS THD MENJADI
KARYAWAN
KARYAWAN MORIL KARYAWAN MASALAH
REPUTASI RUMOR DAN
DAN DAN KEPERCAYAAN BERAT
KEPERCAY
KEPERCAYAA MASYARAKAT BAGI PR
AAN
N
MASYARAK
MASYARAKAT
AT
Risiko tenaga kesehatan tertular infeksi dari Membuat SPO tentang pemakaian APD dan alur persiapan masuk hingga keluar
pasien maupun sesama nakes dari ruang perawatan Covid 19
Pengadaan MCU & Swab PCR rutin untuk para tenaga kesehatan
Risiko pasien jatuh Meningkatkan kesadaran petugas dalam pencegahan pasien jatuh
Pembuatan kamar mandi yang safety disertai dengan keset antislip untuk
menghindari risiko pasien terjatuh di kamar mandi
Ø Berkordinasi dengan PIC Ruang rawat agar jenazah dapat dijemput tanpa
diketahui pihak keluarga (pihak keluarga tidak dapat terhubung)
Ø Melakukan kontrak pemeliharaan mesin CSSD agar mesin tetap berjalan optimal
Memeriksa dan memfasilitasi kebutuhan APD setiap ruangan perawatan Ka. Inst Rawat Inap
isolasi Covid 19, serta membuat laporan tentang pemakaian APD
Pelaksanaan sosialiasasi tentang penggunaan APD yang benar dan SPO alur Ka. Inst Rawat Inap dan PPI
masuk dan keluar setelah penggunaan APD
MCU dan swab PCR rutin setiap 1 bulan sekali dan melakukan tracing jika Ka. Inst Rawat Inap
ada petugas kesehatan yang terkonfirmasi covid 19
Sosialisasi kepada petugas mengenai risiko pasien jantuh dan apa saja yang Kepala Ruangan
harus diperhatikan setiap ke pasien
Memeriksa dan memfasilitasi bahwa seluruh tempat tidur pasien Ka. Inst Rawat Inap
merupakan tempat tidur yang safety
Membuat kamar mandi yang safety serta didukung dengan tersedianya Ka. Inst Rawat Inap
keset antislip
Dilakukan kultur udara tiap 3 bulan sekali April, Juli, Oktober 2020 Ka. Inst Penunjang Khusus
Pengadaan alat desinfeksi udara (Drymist bulan Agustus 2020) Sanitarian Terampil
Pelaksanaan sosialisasi setaip awal bulan (Maret - Desember 2020)
Pembuatan cairan chlorin 0,5% April 2020, dan H2O2 per Agustus 2020)
Rekomendasi kualitas udara ke unit terkait setiap ada pengujian (April sdn
Desember 2020)
Membuat surat edaran standar desinfeksi ruangan (SE Direktur November
2020)
Desinfeksi ruangan setiap hari
Pengajuan izin IPAL 1 Juli 2020, IPAL 3 Agustus 2020 Ka. Inst Penunjang Khusus
Melakukan negosiasi bersama Pejabat Pengadaan dengan pihak ketiga Ka. Inst Penunjang Khusus
terkait kenaikan Mei 2020
Penghitungan kembali estimasi kenaikan biaya makan pasien dan karyawan Nutrisionis Mahir
setiap bulan sesuai dengan kenaikan jumlah pasien
Pemeriksaan kembali kesesuaian makan pasien dan karyawan dengan menu
yang telah ditentukan setiap hari
Pengajuan tambahan kenaikan anggaran belanja makan pasien dan
karyawan
Pembuatan September 2020 saatpengadaadan
realisasi anggaran evaluasi RBAmakan
2020 Semester I karyawan
pasien dan
setiap bulan
Ka. Inst Penunjang Khusus
Usulan penambahan belanja mesin cuci melalui anggaran BTT September
2020 dan Trolley linen kotor Desember 2020
Pengadministrasi Binatu
Pengadaan mesin pengering sesuai DPA tahun 2020 Agustus 2020
Pelaksanaan kontrak pemeliharaan mesin Laundry prosesnya Februari 2020
(kontrak dihitung mundur)
Pembuatan jadwal lembur Pramu Laundry mulai April 2020
Penghitungan kembali jumlah tenaga Mei 2020 (penambahan tenaga Ka. Inst Penunjang Khusus
perbantuan dari Sekuriti Mei 2020)
Pengadministrasi Binatu
Pengajuan
Pengajuan permintaan
permintaan tenaga PHLvitamin
tambahan September 2020
dan suplemen Mei 2020 (Maret
April 2020 beli sendiri menggunakan uang kas)
Rekapitulasi permintaan kebutuhan linen dari ruang rawat (Maret - Ka. Inst Penunjang Khusus
Desember
Pengajuan 2020 sesuai linen
pengadaan dengan penambahan
(Maret ruang
- November rawat
2020), khusus
linen rawat
tersedia April -
Covid)
Desember 2020 dan langsung didistribusikan keruang rawat sesuai
kebutuhan Pengadministrasi Binatu
Pengadministrasi Binatu
Pembuatan laporan distribusi linen dan inventarisasi linen setiap bulan
Kordinasi dengan PIC Ruang rawat agar jenazah dapat dijemput tanpa Ka. Inst Penunjang Khusus
diketahui pihak keluarga (pihak keluarga tidak dapat terhubung) setiap
keluarga yang tidak terhubung
Pengadministrasi Binatu
Pembuatan SPO Tatalaksana Pemulasaraan Jenazah Covid Maret 2020
Pengadaan alat kerja dengan segera (sealant pada bulan Agustus 2020)
Pengajukan pengadaan belanja mesin sterilisasi dan drying cabinet melalui Ka. Inst Penunjang Khusus
anggaran perubahan yang semula ada di DPA menjadi anggaran BTT
September 2020, dan pengadaan alatnya terlaksana Oktober 2020
Pelaksanaan kontrak pemeliharaan mesin CSSD April 2020 Pengadministrasi CSSD
Kordinasi dengan PPI terkait standar APD dalam melayani pasien Ka. Inst Penunjang Khusus
RISK ASSESSME
RISIKO / TINDAKAN
RUANG AREA / SUMBER
NO KONDISI SAAT YANG SUDAH
LINGKUP LOKASI INFORMASI
INI DILAKUKAN Probability /
likelihood (0-
4)
*
Tidak tercapainya SPM Pencapaian target
Pergub 20 Tahun 2016
Bgn Program /
A. RENSTRA Laporan kinerja 3
Prencanaan
B. RENCANA PEMBANGUNAN
C. REPUTASI/CITRA RS
E. MARKETING
F. UNGGULAN BARU
H RENCANA RENOVASI
I. PERJANJIAN/MOU
Risk Control Techniques Risk Financing Techniques RUANG LINGKUP KATEGORI STRATEGI
1. Hindari / Avoidance 1. Retain – Self-insure RENSTRA
2. Cegah kerugian / Prevention 2. Transfer – Insurance Rencana Pengembangan
3. Reduksi Kerugian / Reduction 3. Non-Insurance Transfer Reputasi / citra RS
4. Segregasi (Pemisahan / Duplikasi) Hub dgn stakeholder
5. Transfer non Asuransi / Non-Insurance Transfer Hub dgn media
Marketing
Probability : Unggulan baru
5 = Sangat Sering Terjadi Kontrol & Evaluasi Kontrak
4 = sering terjadi Rencana Renovasi
3 = Mungkin terjadi Perjanjian / MOU
2 = Jarang terjadi
1 = Sangat jarang ………….
…………..
Dampak terhadap risiko
5 = Meninggal Kelompok :
4 = Cedera permanen Dewas
3 = Cedera reversibel / LOS memanjang Direksi
2 = Cedera ringan Struktural
1 = Tidak Cedera
Melakukan monitoring,
evaluasi, audit internal
4 4 48 Pencegahan kerugian Retensi risiko terhadap capaian Bgn Perencanaan & KMKP 24
program sesuai SPM
yang berlaku
RI STRATEGI
TORING & EVALUASI
WAKTU
6 bulan
IDENTIFIKASI PROSES RISIKO TINGGI
3. Keuangan
RISK ASSESSMENT
TINDAKAN
RISIKO /
RUANG AREA / SUMBER YANG
NO KONDISI Kesiapan
LINGKUP LOKASI INFORMASI SUDAH Probabil Sistuasi
SAAT INI ity / Impact
DILAKUKAN saat ini /
likelihoo (1-5) Prepared
d (0-4) ness. (1-
5)
B. Reimbursement
C. Billing
D. Metode pembayaran
E. Pembiayaan operasional
ABLE #6 Techniques to Manage Risks
Risk Control Techniques Risk Financing Techniques RUANG LINGKUP KATEGORI KEUANGAN
1. Hindari / Avoidance 1. Retain – Self-insure
2. Cegah kerugian / Prevention 2. Transfer – Insurance Kemampuan meningkatkan modal
3. Reduksi Kerugian / Reduction 3. Non-Insurance Transfer Reimbursement
4. Segregasi (Pemisahan / Duplikasi) Billing
5. Transfer non Asuransi / Non-Insurance Transfer Risk Financing Treatment Metode pembayaran
Retensi risiko Pembiayaan operasional
Probability : Transfer risiko ………
5 = Sangat Sering Terjadi ………….
4 = sering terjadi ………..
3 = Mungkin terjadi
2 = Jarang terjadi
1 = Sangat jarang
ningkatkan modal
TORING & EVALUASI
WAKTU
IDENTIFIKASI PROSES RISIKO TINGGI
4. SDM / HUMAN CAPITAL
RISK ASSESSMENT
RISIKO / TINDAKAN
AREA / SUMBER
NO RUANG LINGKUP KONDISI SAAT YANG SUDAH
LOKASI INFORMASI Probabil
INI DILAKUKAN ity / Impact
likelihoo (1-5)
d (0-4)
A. Perencanaan SDM
B. Orientasi
C. Diklat
H. Budaya kerja
I. Kepuasan Staf
K. Kompetensi Staf
WAKTU
IDENTIFIKASI PROSES RISIKO TINGGI
5. KEPATUHAN PADA HUKUM DAN PERATURAN
RISK ASSESSMENT
TINDAKAN
SUMBER RISIKO / YANG
RUANG AREA /
NO INFORMAS KONDISI SUDAH
LINGKUP LOKASI
I SAAT INI DILAKUKA Probabil
Kesiapan
Sistuasi
N ity / Impact saat ini /
Total
Prepared
Score
likelihoo (1-5)
ness. (1- risk
d (0-4)
5)
A. Akreditasi
B. Perijinan
C. Kebijakan /
Prosedur sesuai
dengan hukum &
regulasi
(KEMKES,
DINKES)
D. Pencegahan
KPK (Kej Potensial
Klaim) / PCE
Risk Control TechniquRisk Financing Techniques RUANG LINGKUP KATEGORI HUKUM & PERATURAN
1. Hindari / Avoidance1. Retain – Self-insure Akreditasi
2. Cegah kerugian / P2. Transfer – Insurance Perijinan
3. Reduksi Kerugian /3. Non-Insurance Transfer Kebijakan / Prosedur sesuai dengan hukum & regulasi (KEMKES, DINKES)
4. Segregasi (Pemisahan / Duplikasi) Pencegahan KPK (Kej Potensial Klaim) / PCE
5. Transfer non Asuransi / Non-Insurance Transfer Pencegahan Klaim dan komplain
Probability :
5 = Sangat Sering Terjadi
4 = sering terjadi
3 = Mungkin terjadi
2 = Jarang terjadi
1 = Sangat jarang
TINDAKAN
SUMBER RISIKO / KONDISI
NO RUANG LINGKUP AREA / LOKASI YANG SUDAH
INFORMASI SAAT INI
DILAKUKAN
A. sistem informasi
B. telemedice
C. Peralatan IT / hardware
D. Software
E. Penegndalian Inventori
Risk Control Techniques Risk Financing Techniques RUANG LINGKUP KATEGORI TEKNO
1. Hindari / Avoidance 1. Retain – Self-insure sistem informasi
2. Cegah kerugian / Prevention 2. Transfer – Insurance telemedice
3. Reduksi Kerugian / Reduction 3. Non-Insurance Transfer Peralatan IT / hardware
4. Segregasi (Pemisahan / Duplikasi) Software
5. Transfer non Asuransi pengendalian inventori
Probability :
5 = Sangat Sering Terjadi
4 = sering terjadi
3 = Mungkin terjadi
2 = Jarang terjadi
1 = Sangat jarang
REASES
WAKTU
SKOR RISIKO
IDENTIFIKASI PROSES RISIKO TINGGI
1. OPERASIONAL
RISK ASSES
RISIKO / TINDAKAN
RUANG AREA / SUMBER
NO KONDISI SAAT YANG SUDAH
LINGKUP LOKASI INFORMASI
INI DILAKUKAN Probability /
likelihood (0-
4)
A. Keselamatan Pasien
1 Identifikasi pasien
………….
………
2 Komunikasi
………….
………
3 Manajemen Obat
………….
………
4 Keselamatan operasi
………….
………
5 Hand Hygiene
Ketersediaan hand rub
IPCN. Saat di ruang perawatan
…………. Ruang perawatan Supervisi kurang
kepatuhan perawat
terhadap 5 moment
……… Ruang IGD kurang
……….
Pencegahan pasien
6 jatuh
Brankar di ruang IGD
tidak ada
……… Ruang IGD pembatasnya
ketersediaan sign
……… Ruang IGD risiko jatuh tidak ada
stiker / kancing risiko
jatuh tidak ada di
…….. Ruang perawatan ruang perawatan
………
B Pengendalian infeksi
Farmasi
CSSD
- Pengelolaan peralatan Inst CSSD IPCN saat Pelaksanaan - Panduan single use 4
single use di reuse supervisi penandaan kode alat reuse
single use dire use di
OK belum terlaksana
GIZI
- Penggunaan APD di Inst Gizi IPCN saat Tidak semua petugas - SPO penggunaan 4
area distribusi belum supervisi area distribusi patuh APD
optimal menggunakan APD
kamar Jenazah
-Pembersihan mobil Inst kamar IPCN saat Pembersihan mobil - IK Pembersihan mobil 2
ambulans belum optimal Jenazah supervisi ambulans tidak selalu ambulans
dilaksanakan sesuai
SOP
Penggunaan APD
…..
sterilisasi
pengelolaan linen/
laundri;
Berkordinasi dengan
Keterlambatan PPK/BPBJ untuk
pelaksanaan tender proses pelaksanaan
pengadaan limbah belanja pengolahan
medis limbah medis 3
Melakukan
pembersihan oleh
Risiko kerusakan alat petugas
Kesling air purifier kesling/sanitarian 2
penyediaan makanan;
Keamanan RS /
C Security
………….
………
G Alat medis
Peralatan medik tidak
terdapat sumber listrik
laporan unit siap digunakan ketika
kesiapan alat medik cadangan (Generator 1
pelayanan ada gangguan sumber
set dan UPS)
listrik PLN
Downtime kerusakan
alat medik teknologi
laporan unit tinggi yang tidak Kontrak service
1 downtime 3
pelayanan mempunyai backup dengan Pihak III
dalam waktu yang
cukup lama
Keterlambatan
2 kalibrasi teknisi pelaksanaan Kegiatan MOU dengan BPFK 2
kalibrasi
keterlambatan proses
3 perbaikan alat teknisi 3
perbaikan alat medik
Terjadinya
penumpukan barang penumpukan barang
4
RB logistis 3
yang sudah tidak
terpakai ( rusak berat)
Terjadinya
pemumpukan barang penumpukan alat
5
layak pakai logistis 2
medik yang masih
layak pakai
Tidak terlaksananya
pengadaan
6 pengadaan perencanaan 1
perencanaan peralatan
medik
Keterlambatan proses
7 pengadaan perencanaan pengadaan barang 1
operasional
Terjadi Penumpukan
penumpukan barang Barang penerimaan
9
baru logistis 2
dari Panitia penerima
barang
…………….
……………..
H Gangguan utilitas
…………….
……………..
I Kebakaran
…………….
……………..
Sistem Kontrol Internal
yanga ada saat ini /
Risk Control Techniques Risk Financing Techniques Preparedness
1. Hindari / Avoidance 1. Retain – Self-insure 5 = Tidak ada / None
2. Cegah kerugian / Prevention 2. Transfer – Insurance 4 = Kurang
3. Reduksi Kerugian / Reduction 3. Non-Insurance Transfer 3 = Cukup / Fair
4. Segregasi (Pemisahan / Duplikasi) 2 = Baik
5. Transfer non Asuransi 1 = Kuat / Solid
1 2 3 4 5
CATASTR
INSGNIFICANT MINOR MODERATE MAJOR
OPHIC
Dapat diatasi
·Berkurangnya
Tidak ada dengan
CIDERA PASIEN fungsi motorik / ·Cedera luas
cedera pertolongan
sensorik
pertama
Kematian
·Setiap kasus yang ·Kehilangan
memperpanjang fungsi utama
perawatan permanent
TERHENTI TERHENTI
PELAYANAN/ TERHENTI LEBIH TERHENTI
LEBIH DARI 1 LEBIH DARI 8 TERHENTI LEBIH
OPERASIO DARI 1 HARI PERMANE
JAM JAM DARI 1 MINGGU
N
NAL
KERUGIAN
KERUGIAN
KERUGIAN LEBIH KERUGIAN LEBIH LEBIH
BIAYA / KERUGIAN LEBIH DARI
DARI 0,25 % DARI 0,5% DARI 1%
KEUANGAN KECIL 0,1%
ANGGARAN ANGGARAN ANGGARA
ANGGARAN
N
- MEDIA MEDIA
PUBLIKASI RUMOR - MEDIA LOKAL MEDIA NASIONAL NASIONAL
LOKAL
- WAKTU KURANG DARI 3 LEBIH
- WAKTU LAMA HARI DARI 3
SINGKAT
DAMPAK HARI
KECIL THD DAMPAK
DAMPAK SERIUS
MORIL BERMAKNA THD MENJADI
THD MORIL
KARYAWAN MORIL MASALAH
REPUTASI RUMOR KARYAWAN DAN
DAN KARYAWAN DAN BERAT
KEPERCAYAAN
KEPERCAYAA KEPERCAYAAN BAGI PR
MASYARAKAT
N MASYARAKAT
MASYARAKAT
mengusulkan adanya
kebijakan penggunaan
generator set Bidang SNM
1. Pihak III harus menjamin
downtime kerusakan alat medik
kurang dari 24 jam sesuai
dengan indikator direktorat Bidang Sarana
4 1 12 2 reduksi kerugian transfer risiko
Medik
penunjang dengan cara
menyediakan komponen
sukucadang didalam negeri
sebelum terjadi kerusakan alat.
2. Pelatihan harus
Membangun mengupas
laboratorium
4 1 8 5 hindari risiko terima tuntas suatu alat medik dan
kalibrasi mandiri dengan Bidang Sarana
supervisi
diberikan sertifikat kompetensi Medik
dari BPFK, dan
penyediaan sarana prasarana
dalam hal troble shooting dan
perbaikan alat.
3. Pihak III reumbers
Kebijakan harus menjamin
pembelian Bidang Sarana
3 1 9 4 reduksi kerugian terima
ketersediaan suku cadang
suku cadang Medik
didalam negeri selama 5 tahun
REASES
WAKTU
D P K SKOR RISIKO
3 bln
2 2 1 4 1 tahun
dilakukan tinjauan
1 bulan sekali
dilakukan tinjauan
1 bulan sekali
dilakukan tinjauan
6 bulan sekali
dilakukan tinjauan
3 bulan sekali
dilakukan tinjauan
1 bulan sekali
dilakukan tinjauan
6 bulan sekali
dilakukan tinjauan
6 bulan sekali