Anda di halaman 1dari 83

IDENTIFIKASI PROSES RIS

1. OPERASIONAL

RISK ASSESSMENT

SUMBER RISIKO / TINDAKAN YANG


RUANG AREA /
NO INFORMA KONDISI SUDAH
LINGKUP LOKASI
SI SAAT INI DILAKUKAN Kesiapan
Probability / Situasi Total
Impact
likelihood (1- saat ini / Score
(1-5) Preparedne
5) risk
ss. (1-5)

RAWAT INAP

Terjadi
Lonjakan kasus Ruang Penambahan ruangan covid
1 Semua unit penumpukan 3 2 2 12
Covid19 perawatan Covid 19
pasien Covid 19
Tenaga kesehatan
Keselamatan
Ruang tertular infeksi dari Pembuatan SPO, Sosialisasi
2 petugas PPI dan K3 3 2 2 12
perawatan Covid pasien maupun dan Evaluasi
kesehatan
sesama nakes

Perawat dan
Pasien tidak
Ruang dokter yang Mempersiapkan ruang rawat
3 ditunggu oleh Risiko pasien jatuh 2 1 3 6
Perawatan Covid sedang inap yang sesuai standar
keluarga
bertugas

GIZI

Rawat inap Terpapar virus


1 Visit pasien Nutrisionis Menggunakan APD lengkap 3 3 1 9
Covid covid
Pemberian
Perawat/ Penyediaan makanan
2 makanan ke Rawat inap Kesalahan diet 2 3 2 12
Pasien sesuai terapi diet
pasien

Tingginya biaya
makan pasien dan
karyawan atas Menghitung jumlah makan
Makan pasien
3 RS Nutrisionis kenaikan harga dan pasien dan karyawan yang 4 4 3 48
dan karaywan
penambahan menu diberikan
hewani bagi pasein
dan karyawan

LAUNDRY

Mencuci linen sesuai


Keterlambatan
kemampuan mesin dan
Pengelolaan Pengadministra penyediaan linen
1 Ruang Laundry menyetrika serta melipat 4 4 3 48
linen si Binatu bersih (jumlah linen
linen sesuai tenaga yang
kotor tinggi)
ada
Pengadministra Risiko kelelahan Petugas diberikan makanan
2 Ketenagaan Ruang Laundry 4 4 3 48
si Binatu petugas laundry TKTP dari gizi

Menyiapkan linen sesuai


Ketersediaan R. Penyimpanan Pengadministra Risiko kekurangan
3 persediaan yang ada di R. 4 3 4 48
linen Linen si Binatu linen
Penyimpanan Linen

KAMAR JENAZAH

Keterlambatan
Menghubungi pihak
penjemputan dan
Pemulasaraan Pengadministra keluarga dan melakukan
1 Ruang rawat pemulasaraan 4 3 2 24
jenazah si Binatu pemulasaraan sesuai prokol
jenazah Covid di
covid
ruangan

Risiko kelelahan
Kesehatan Pengadministra petugas Petugas diberikan makanan
2 Ruang Laundry 4 4 3 48
petugas si Binatu pemulasaraan TKTP dari gizi
jenazah

Ketersediaan Pengadministra Risiko kekurangan Menggunakan APD yang


3 Kamar Jenazah 3 4 3 36
APD si Binatu APD ada di Kamar jenazah
Risiko kekurangan
alat kerja seperti Menggunakan alat kerja
Ketersediaan Pengadministra
4 Kamar Jenazah kantong jenazah yang tersedia di kamar 3 4 3 36
alat kerja si Binatu
sealant, plastik jenazah
pembungkus

CSSD

Keterlambatan Melakukan sterilisasi alat


Sterilisasi alat Pengadministra
1 Ruang proses penyediaan alat sesuai kemampuan mesin 3 5 2 30
kesehatan si CSSD
sterilisasi yang ada

Kesehatan Ruang Pengadministra Risiko kelelahan Petugas diberikan makanan


2 4 4 3 48
petugas dekontaminasi si CSSD Pramu CSSD TKTP dari gizi

Keselamatan Pengadministra Risiko paparan


3 Jalur petugas Area dilakukan desinfeksi 4 4 3 48
petugas si CSSD virus Covid
REHABILITASI MEDIK

Melakukan assesment dan


Keselamatan R. Asesment dan Risiko paparan
1 Fisoterapis tindakan sesuai SPO yang 4 4 3 48
petugas tindakan pasien virus Covid
ada

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Keselamatan Melakukan sosialisasi


Risiko staf tertular
1 dan kesehatan Rumah sakit K3 penggunaan APD sesuai 4 4 3 48
penyakit covid-19
petugas standar

Sistem Kontrol
Risk Control Techniques Internal yanga ada
saat ini /
Risk Financing Techniques Preparedness
1. Hindari / Avoidance 1. Retain – Self-insure 5 = Tidak ada / None
2. Cegah kerugian / Prevention 2. Transfer – Insurance 4 = Kurang
3. Reduksi Kerugian / Reduction 3. Non-Insurance Transfer 3 = Cukup / Fair
4. Segregasi (Pemisahan / Duplikasi) 2 = Baik
5. Transfer non Asuransi 1 = Kuat / Solid

Probability : Dampak terhadap risiko


5 = Sangat Sering Terjadi 5 = Meninggal
4 = sering terjadi 4 = Cedera permanen
3 = Mungkin terjadi 3 = Cedera reversibel / LOS memanjang
2 = Jarang terjadi 2 = Cedera ringan
1 = Sangat jarang 1 = Tidak Cedera

1 2 3 4 5
INSGNIFICAN Dapat diatasi CATASTR
MINOR MODERATE
·Berkurangnya MAJOR
CIDERA T
Tidak ada dengan ·Setiap kasus OPHIC
fungsi motorik / ·Cedera luas
PASIEN cedera pertolongan yang ·Kehilangan fungsi Kematian
sensorik
pertama memperpanjang utama permanent
TERHENTI TERHENTI TERHENTI
PELAYANAN/ perawatan
LEBIH DARI 1 LEBIH DARI LEBIH DARI 1
OPERASIO
JAM 8 JAM HARI TERHENTI
TERHENTI LEBIH
PERMANE
DARI 1 MINGGU
NAL N
KERUGIAN
KERUGIAN KERUGIAN
KERUGIAN LEBIH LEBIH
BIAYA / KERUGIAN LEBIH DARI LEBIH DARI
DARI 0,5% DARI 1%
KEUANGAN KECIL 0,1% 0,25 %
ANGGARAN ANGGARA
ANGGARAN ANGGARAN
N
MEDIA
- MEDIA - MEDIA NASIONAL
PUBLIKASI RUMOR MEDIA NASIONAL
LOKAL LOKAL LEBIH
KURANG DARI 3 HARI
- WAKTU - WAKTU DARI 3
DAMPAK HARI
SINGKAT DAMPAK
LAMA
KECIL THD
BERMAKNA
MORIL
THD MORIL DAMPAK SERIUS THD MENJADI
KARYAWAN
KARYAWAN MORIL KARYAWAN MASALAH
REPUTASI RUMOR DAN
DAN DAN KEPERCAYAAN BERAT
KEPERCAY
KEPERCAYAA MASYARAKAT BAGI PR
AAN
N
MASYARAK
MASYARAKAT
AT

Level Frekuensi/Probability Kejadian Aktual


1 Sangat Jarang Dapat terjadi dalam lebih dari 5 tahun
2 Jarang Dapat terjadi dalam 2 – 5 tahun
3 Mungkin Dapat terjadi tiap 1 – 2 tahun
4 Sering Dapat terjadi beberapa kali dalam setahun
5 Sangat Sering Terjadi dalam minggu/bulan
SI PROSES RISIKO TINGGI

Teknik Pengelolaan risiko (Treat


risk)
PEMBIAYAA
KONTROL RISIKO N RISIKO
(RISK CONTROL) (FINANCIAL
RISK)
1. Hindari risiko MONITORING &
(Risk Avoidance) EVALUASI
2. Pencegahan 1.Transfer RISK
RANGKING
PRIORITAS
Kerugian (Loss risiko (Risk STRATEGY MITIGASI / OWNER/
Prevention)
RISIKO
3. Reduksi
Transfer)
Asuransi REDUKSI RISIKO PIC
kerugian. (Loss
Reduction)
4. Segregation, REASES
5. Transfer dgn 2.Terima /
kontrak Retensi
(Noninsurance) risiko (Risk SKOR WAKTU
D P K
(Contractual Retention) RISIKO
Transfer)

 Persiapan Penambahan ruang perawatan


Covid 19 mengikuti tren lonjakan kasus yang
terjadi
Terima
Tinggi Reduksi Resiko  Penambahan SDM tenaga kesehatan baik Ka Unit instala 1 2 2 4 6 bulan
Resiko
dokter, perawat maupun penunjang lainnya
 Memastikan kecukupan ketersedian APD
untuk tenaga kesehatan
 Membuat SPO tentang pemakaian APD dan
alur persiapan masuk hingga keluar dari ruang
Terima
Tinggi Reduksi Resiko perawatan Covid 19 Ka Unit instala 1 1 2 2 6 bulan
Resiko
 Pengadaan MCU & Swab PCR rutin untuk
para tenaga kesehatan

 Meningkatkan kesadaran petugas dalam


pencegahan pasien jatuh 
Pengadaan tempat tidur yang safety
 Pemasangan CCTV di setiap ruang rawat inap
Transfer
Sedang Reduksi Resiko  Penyediaan bel yang terhubung dengan Ka Unit instala 1 1 2 2 6 bulan
risiko
intercom
 Pembuatan kamar mandi yang safety disertai
dengan keset antislip untuk menghindari risiko
pasien terjatuh di kamar mandi

 Memakai APD dengan benar


 Melepaskan APD sesuai standar
 Menjaga kebersihan diri
Terima
Reduksi Resiko  Meningkatkan asupan makan dengan Nutrisionis 2 2 1 4
Resiko
mengkonsumsi makanan tinggi protein dan
minum vitamin
 Melakukan swab PCR
 Memeriksa kesesuaian etiket identifikasi
pasien
 Memeriksa makanan sesuai dengan terapi
Terima
Reduksi Resiko diet sebelum didistribusikan ke pasien Nutrisionis 2 2 1 4
Resiko 
 Berkordinasi
Sosialisasi kedengan
petugasPejabat Pengadaan
distribusi cara
dengan pihak
identifikasi ketiga
pasien untuk negosiasi
sebelum makanan harga atas
diberikan
kenaikan
ke pasien harga
 Menghitung kembali estimasi kenaikan biaya
makan pasien dan karyawan
Terima  Memastikan kesesuaian makan pasien dan
Reduksi Resiko Nutrisionis 2 2 1 4
Resiko karyawan dengan menu yang ditentukan
 Mengajukan penambahan anggaran belanja
pengadaan makan pasien dan karyawan
 Membuat
realisasi anggaran pengadaan makan pasien
dan karyawan

 Mengajukan penambahan belanja mesin cuci


melalui anggaran BTT dan trolley linen kotor di
anggaran BLUD 
Terima Mengadakan mesin pengering sesuai DPA Pengadministr
Reduksi Resiko 2 2 1 4
Resiko tahun 2020 dengan segera asi Binatu
 Melakukan kontrak pemeliharaan mesin
Laundry agar mesin tetap berjalan optimal 
Membuat jadwal lembur Pramu Laundry
 Menghitung kembali kebutuhan tenaga
 Mengajukan permintaan tenaga
Terima Pengadministr
Reduksi Resiko  Mengajukan permintaan tambahan vitamin 2 2 1 4
Resiko asi Binatu
dan suplemen

 Merekapitulasi permintaan kebutuhan linen


dari ruang rawat
Terima Pengadministr
Reduksi Resiko  Mengajukan pengadaan linen sesuai 1 1 1 1
Resiko asi Binatu
rekapitulasi kebutuhan ruang rawat 
Membuat laporan distribusi linen ke ruangan

 Berkordinasi dengan PIC Ruang rawat agar


jenazah dapat dijemput tanpa diketahui pihak
keluarga (pihak keluarga tidak dapat terhubung)
 Membuat SPO Tatalaksana Pemulasaraan
Jenazah Covid
Terima Pengadministr
Reduksi Resiko  Berkordinasi dengan Dinas Pertamanan dan 2 2 2 8
Resiko asi Binatu
Hutan Kota dalam proses pemakaman Covid
 Berkordinasi dengan pihak Kepolisian dalam
hal pengamanan
 Menghitung terhadap
kembali complain
kebutuhan keluarga
tenaga
yang tidak berkenan dilakukan
 Mengajukan permintaan tenaga pemulasaraan
Terima jenazah sesuai permintaan
protokol Covid Pengadministr
Reduksi Resiko  Mengajukan tambahan vitamin 2 2 1 4
Resiko asi Binatu
dan suplemen

 Menghitung kembali kebutuhan APD


Terima Pengadministr
Reduksi Resiko  Mengajukan permintaan APD 2 2 1 4
Resiko asi Binatu
 Menghitung kembali kebutuhan alat kerja
 Mengajukan permintaan alat kerja
Terima Pengadministr
Reduksi Resiko  Mengadakan mendadak bila diperlukan 2 2 1 4
Resiko asi Binatu
segera

 Mengajukan pengadaan belanja mesin


sterilisasi dan drying cabinet melalui anggaran
perubahan yang semula ada di DPA menjadi
Terima Pengadministr
Reduksi Resiko anggaran BTT 4 1 1 4
Resiko asi CSSD
 Melakukan kontrak pemeliharaan mesin
CSSD agar mesin tetap berjalan optimal
 Berkordinasi dengan IPSRS

 Menghitung kembali kebutuhan tenaga


Terima  Mengajukan permintaan tenaga Pengadministr
Reduksi Resiko 2 2 1 4
Resiko  Mengajukan permintaan tambahan vitamin asi CSSD
dan suplemen
 Mengajukan penjadwalan desinfeksi ruangan
secara rutin dikoridor CSSD ke Kesling
Terima Pengadministr
Reduksi Resiko  Melakukan edukasi ke petugas CSSD untuk 3 3 1 9
Resiko asi CSSD
menghindari berpapasan saat pasien covid
melewati jalur tesebut
 Melakukan kordinasi dengan PPI mengenai
standar APD dalam penanganan pasien
rehabilitasi medik
Terima  Melakukan sosialisasi kepada petugas dalam Fisoterapis
Reduksi Resiko 3 2 1 6
Resiko penggunaan APD sesuai standar Penyelia
 Memastikan APD digunakan dengan baik dan
benar
 Melayani pasien sesuai protocol kesehatan

 Pengaturan zona RS dan kelengkapan sarana


prasarana sesuai zona 
Membuat signing di area berisiko
 Gunakan APD secara benar sesuai zona dan
Terima
Reduksi Resiko level APD saat mengobati pasien K3 3 2 1 6
Resiko
 Hand hygiene tidak terbatas hanya pada 5
moment
 Lakukan physical distancing
 Melakukan MCU petugas sesuai zona

RUANG LINGKUP KATEGORI OPERASIONAL


A.Keselamatan Pasien
B. Pengendalian infeksi. (PPI)
C. Keamanan RS / Security
D. K3 / Safety
E. Hazard Material / B3
F. Disaster
G. Alat medis
H. Gangguan utilitas
I. Kebakaran
………
……….
……….
………
STRATEGY MITIGASI / REDUKSI RISIKO TAHUN 2020
Prioritas Risk Register
Risiko Mitigasi Risiko
Risiko terjadi penumpukan pasien Covid 19  Persiapan Penambahan ruang perawatan Covid 19 mengikuti tren lonjakan kasus
yang terjadi
 Penambahan SDM tenaga kesehatan baik dokter, perawat maupun tenaga
penunjang lainnya

 Memastikan kecukupan ketersedian APD untuk tenaga kesehatan

Risiko tenaga kesehatan tertular infeksi dari  Membuat SPO tentang pemakaian APD dan alur persiapan masuk hingga keluar
pasien maupun sesama nakes dari ruang perawatan Covid 19

 Pengadaan MCU & Swab PCR rutin untuk para tenaga kesehatan

Risiko pasien jatuh  Meningkatkan kesadaran petugas dalam pencegahan pasien jatuh

 Pengadaan tempat tidur yang safety

 Pemasangan CCTV di setiap ruang rawat inap


 Penyediaan bel yang terhubung dengan intercom

 Pembuatan kamar mandi yang safety disertai dengan keset antislip untuk
menghindari risiko pasien terjatuh di kamar mandi

Lingkungan terkontaminasi virus/bakteri


Ø  Melakukan kultur udara
Ø  Mengadakan alat desinfeksi udara

Ø  Melakukan sosialisasi kepada petugas kebersihan terkait disinfeksi


ruangan/lingkungan
Ø  Mengadakan chemical desinfektan sesuai metode desinfeksi yang dilakukan
Ø  Sebarkan rekomendasi standar kualitas udara ke unit terkait
Ø  Membuat standar klasifikasi desinfeksi ruangan sesuai zonanya

Ø  Melakukan desinfeksi ruangan/lingkungan

Legalitas operasional IPAL 1 & 3


dipertanyakan
Ø  Membuat usulan pengajuan izin IPAL 1 dan 3

Ø  Melakukan pemeliharaan IPAL 1 dan 3


Ø  Melakukan pemeriksaan baku mutu limbah cair setiap bulan dan triwulan
Ø  Melaksanakan survey verifikasi lapangan

Ø  Membuat rencana tindak lanjut hasil temuan survey


Ø  Mengikuti sidang perizinan dari PTSP

Tingginya biaya makan pasien dan


karyawan atas kenaikan harga dan
penambahan menu hewani bagi pasein dan
karyawan Ø  Berkordinasi dengan Pejabat Pengadaan dengan pihak ketiga untuk negosiasi
harga atas kenaikan harga
Ø  Menghitung kembali estimasi kenaikan biaya makan pasien dan karyawan

Ø  Memastikan kesesuaian makan pasien dan karyawan dengan menu yang


ditentukan
Ø  Mengajukan penambahan anggaran belanja pengadaan makan pasien dan
karyawan
Ø  Membuat realisasi anggaran pengadaan makan pasien dan karyawan

Keterlambatan penyediaan linen bersih


(jumlah linen kotor tinggi)
Ø  Mengajukan penambahan belanja mesin cuci melalui anggaran BTT dan trolley
linen kotor di anggaran BLUD
Ø  Mengadakan mesin pengering sesuai DPA tahun 2020 dengan segera

Ø  Melakukan kontrak pemeliharaan mesin Laundry agar mesin tetap berjalan


optimal
Ø  Membuat jadwal lembur Pramu Laundry

Risiko kelelahan petugas laundry

Ø  Menghitung kembali kebutuhan tenaga

Ø  Mengajukan permintaan tenaga


Ø  Mengajukan permintaan tambahan vitamin dan suplemen

Risiko kekurangan linen

Ø  Merekapitulasi permintaan kebutuhan linen dari ruang rawat

Ø  Mengajukan pengadaan linen sesuai rekapitulasi kebutuhan ruang rawat

Ø  Membuat laporan distribusi linen ke ruangan

Keterlambatan penjemputan dan


pemulasaraan jenazah Covid di ruangan

Ø  Berkordinasi dengan PIC Ruang rawat agar jenazah dapat dijemput tanpa
diketahui pihak keluarga (pihak keluarga tidak dapat terhubung)

Ø  Membuat SPO Tatalaksana Pemulasaraan Jenazah Covid


Ø  Berkordinasi dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota dalam proses
pemakaman Covid
Ø  Berkordinasi dengan pihak Kepolisian dalam hal pengamanan terhadap complain
keluarga yang tidak berkenan dilakukan pemulasaraan jenazah sesuai protokol
Covid
Risiko kelelahan petugas pemulasaraan
jenazah

Ø  Menghitung kembali kebutuhan tenaga

Ø  Mengajukan permintaan tenaga

Ø  Mengajukan permintaan tambahan vitamin dan suplemen

Risiko kekurangan APD

Ø  Menghitung kembali kebutuhan APD

Ø  Mengajukan permintaan APD


Risiko kekurangan alat kerja seperti kantong
jenazah sealant, plastik pembungkus
Ø  Menghitung kembali kebutuhan alat kerja

Ø  Mengajukan permintaan alat kerja


Ø  Mengadakan mendadak bila diperlukan segera

Keterlambatan penyediaan alat sterilisasi

Ø  Mengajukan pengadaan belanja mesin sterilisasi dan drying cabinet melalui


anggaran perubahan yang semula ada di DPA menjadi anggaran BTT

Ø  Melakukan kontrak pemeliharaan mesin CSSD agar mesin tetap berjalan optimal

Ø  Berkordinasi dengan IPSRS


Risiko kelelahan Pramu CSSD

Ø  Menghitung kembali kebutuhan tenaga

Ø  Mengajukan permintaan tambahan vitamin dan suplemen


Risiko paparan virus Covid
Ø  Melakukan kordinasi dengan PPI mengenai standar APD dalam penanganan
pasien rehabilitasi medik

Ø  Melakukan sosialisasi kepada petugas dalam penggunaan APD sesuai standar

Ø  Memastikan APD digunakan dengan baik dan benar

Ø  Melayani pasien sesuai protocol kesehatan

Risiko staf tertular penyakit covid-19

Ø  Pengaturan zona RS dan kelengkapan sarana prasarana sesuai zona


Ø  Membuat signing di area berisiko
Ø  Gunakan APD secara benar sesuai zona dan level APD saat mengobati pasien
Ø  Hand hygiene tidak terbatas hanya pada 5 moment
Ø  Lakukan physical distancing

Ø  Melakukan MCU petugas sesuai zona

Ø  Melakukan tracing terhadap petugas yang terkontak


EDUKSI RISIKO TAHUN 2020

Pelaksanaan dan Hasil Monev PIC


Menambahkan bangsal untuk perawatan ruang isolasi Covid 19 saat terjadi Ka. Inst Rawat Inap
lonjakan kasus Covid 19
Merekrut tambahan tenaga kesehatan baik dokter, perawat, maupun Ka. Inst Rawat Inap dan SDM
tenaga penunjang lainnya

Memeriksa dan memfasilitasi kebutuhan APD setiap ruangan perawatan Ka. Inst Rawat Inap
isolasi Covid 19, serta membuat laporan tentang pemakaian APD
Pelaksanaan sosialiasasi tentang penggunaan APD yang benar dan SPO alur Ka. Inst Rawat Inap dan PPI
masuk dan keluar setelah penggunaan APD

MCU dan swab PCR rutin setiap 1 bulan sekali dan melakukan tracing jika Ka. Inst Rawat Inap
ada petugas kesehatan yang terkonfirmasi covid 19
Sosialisasi kepada petugas mengenai risiko pasien jantuh dan apa saja yang Kepala Ruangan
harus diperhatikan setiap ke pasien
Memeriksa dan memfasilitasi bahwa seluruh tempat tidur pasien Ka. Inst Rawat Inap
merupakan tempat tidur yang safety

Memasang CCTV di ruang isolasi perawatan covid 19 Ka bagian Rumah Tangga


Memasang bel yang terhubung dengan intercom di setiap tempat tidur Ka bagian Rumah Tangga
pasien

Membuat kamar mandi yang safety serta didukung dengan tersedianya Ka. Inst Rawat Inap
keset antislip

Dilakukan kultur udara tiap 3 bulan sekali April, Juli, Oktober 2020 Ka. Inst Penunjang Khusus
Pengadaan alat desinfeksi udara (Drymist bulan Agustus 2020) Sanitarian Terampil
Pelaksanaan sosialisasi setaip awal bulan (Maret - Desember 2020)

Pembuatan cairan chlorin 0,5% April 2020, dan H2O2 per Agustus 2020)

Rekomendasi kualitas udara ke unit terkait setiap ada pengujian (April sdn
Desember 2020)
Membuat surat edaran standar desinfeksi ruangan (SE Direktur November
2020)
Desinfeksi ruangan setiap hari

Pengajuan izin IPAL 1 Juli 2020, IPAL 3 Agustus 2020 Ka. Inst Penunjang Khusus

Pemeliharaan setiap hari Sanitarian Terampil

Pemeriksaan baku mutu limbah tiap bulan ke Unilab, Triwulan ke BPLHD


Survey lapangan via zoom IPAL 3 September 2020, IPAL 1 November 2020
Rencana tindak lanjut hasil temuan IPAL 3 September 2020, IPAL 1
Desember 2020
Sidang perizinan dilihat berdasrkan hasil pengukuran kualitas air limbah

Melakukan negosiasi bersama Pejabat Pengadaan dengan pihak ketiga Ka. Inst Penunjang Khusus
terkait kenaikan Mei 2020
Penghitungan kembali estimasi kenaikan biaya makan pasien dan karyawan Nutrisionis Mahir
setiap bulan sesuai dengan kenaikan jumlah pasien
Pemeriksaan kembali kesesuaian makan pasien dan karyawan dengan menu
yang telah ditentukan setiap hari
Pengajuan tambahan kenaikan anggaran belanja makan pasien dan
karyawan
Pembuatan September 2020 saatpengadaadan
realisasi anggaran evaluasi RBAmakan
2020 Semester I karyawan
pasien dan
setiap bulan
Ka. Inst Penunjang Khusus
Usulan penambahan belanja mesin cuci melalui anggaran BTT September
2020 dan Trolley linen kotor Desember 2020
Pengadministrasi Binatu
Pengadaan mesin pengering sesuai DPA tahun 2020 Agustus 2020
Pelaksanaan kontrak pemeliharaan mesin Laundry prosesnya Februari 2020
(kontrak dihitung mundur)
Pembuatan jadwal lembur Pramu Laundry mulai April 2020

Penghitungan kembali jumlah tenaga Mei 2020 (penambahan tenaga Ka. Inst Penunjang Khusus
perbantuan dari Sekuriti Mei 2020)
Pengadministrasi Binatu
Pengajuan
Pengajuan permintaan
permintaan tenaga PHLvitamin
tambahan September 2020
dan suplemen Mei 2020 (Maret
April 2020 beli sendiri menggunakan uang kas)

Rekapitulasi permintaan kebutuhan linen dari ruang rawat (Maret - Ka. Inst Penunjang Khusus
Desember
Pengajuan 2020 sesuai linen
pengadaan dengan penambahan
(Maret ruang
- November rawat
2020), khusus
linen rawat
tersedia April -
Covid)
Desember 2020 dan langsung didistribusikan keruang rawat sesuai
kebutuhan Pengadministrasi Binatu
Pengadministrasi Binatu
Pembuatan laporan distribusi linen dan inventarisasi linen setiap bulan

Kordinasi dengan PIC Ruang rawat agar jenazah dapat dijemput tanpa Ka. Inst Penunjang Khusus
diketahui pihak keluarga (pihak keluarga tidak dapat terhubung) setiap
keluarga yang tidak terhubung
Pengadministrasi Binatu
Pembuatan SPO Tatalaksana Pemulasaraan Jenazah Covid Maret 2020

Koordinasi dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota dalam proses


pemakaman Covid setiap ada jenazah Covid
Kordinasi dengan pihak Kepolisian dalam hal pengamanan terhadap
complain keluarga yang tidak berkenan dilakukan pemulasaraan jenazah
sesuai protokol Covid setiap ada kejadian yang tidak dapat ditangani
Ka. Inst Penunjang Khusus
Penghitungan kembali jumlah tenaga Mei 2020 (penambahan relawan 1
orang pemulasaraan jenazah April - Juni 2020)
Pengadministrasi Binatu
Pengajuan permintaan tenaga PHL September 2020

Pengajuan permintaan tambahan vitamin dan suplemen Mei 2020 (Maret


April 2020 beli sendiri menggunakan uang kas)

Ka. Inst Penunjang Khusus


Penghitungan APD sesuai kebutuhan Maret 2020
Pengajuan permintaan APD April 2020 Pengadministrasi Binatu

Penghitungan kembali kebutuhan alat kerja Ka. Inst Penunjang Khusus


Pengadministrasi Binatu
Pengajuan permintaan alat kerja April - Desember 2020

Pengadaan alat kerja dengan segera (sealant pada bulan Agustus 2020)

Pengajukan pengadaan belanja mesin sterilisasi dan drying cabinet melalui Ka. Inst Penunjang Khusus
anggaran perubahan yang semula ada di DPA menjadi anggaran BTT
September 2020, dan pengadaan alatnya terlaksana Oktober 2020
Pelaksanaan kontrak pemeliharaan mesin CSSD April 2020 Pengadministrasi CSSD

Kordinasi dengan IPSRS setiap ada masalah dengan mesin


Ka. Inst Penunjang Khusus

Penghitungan kembali jumlah tenaga Mei 2020 (Tenaga masih bisa


dijadwalkan lembur)
Pengadministrasi CSSD
Pengajuan permintaan tambahan vitamin dan suplemen Mei 2020 (Maret
April 2020 beli sendiri menggunakan uang kas)

Kordinasi dengan PPI terkait standar APD dalam melayani pasien Ka. Inst Penunjang Khusus

Sosialisasi kepada petugas dalam penggunaan APD Fisioterapis Penyelia

Memastikan kembali penggunaan APD dengan benar


Melakukan protokol kesehatan dalam menagani pasien

SK Zona RS dan sosialisasi ke setiap nagian/bidang K3 dan PPI


Signing telah dibuat
Capaian audit kepatuhan pemakaian dan pelepasan APD oleh PPI
Capaian audit HH oleh PPI
Physical distancing.
Swab bagi petugas yang berisiko sesuai zona secara berkala

Tracing dilakukan dengan wawancara


IDENTIFIKASI PROSES RISIKO TINGGI
2. STRATEGI

RISK ASSESSME

RISIKO / TINDAKAN
RUANG AREA / SUMBER
NO KONDISI SAAT YANG SUDAH
LINGKUP LOKASI INFORMASI
INI DILAKUKAN Probability /
likelihood (0-
4)

*
Tidak tercapainya SPM Pencapaian target
Pergub 20 Tahun 2016
Bgn Program /
A. RENSTRA Laporan kinerja 3
Prencanaan

B. RENCANA PEMBANGUNAN
C. REPUTASI/CITRA RS

D. HUBUNGAN DENGAN STAKEHOLDER

E. MARKETING

F. UNGGULAN BARU

G. KONTROL & EVALUASI KONTROL

H RENCANA RENOVASI

I. PERJANJIAN/MOU

Risk Control Techniques Risk Financing Techniques RUANG LINGKUP KATEGORI STRATEGI
1. Hindari / Avoidance 1. Retain – Self-insure RENSTRA
2. Cegah kerugian / Prevention 2. Transfer – Insurance Rencana Pengembangan
3. Reduksi Kerugian / Reduction 3. Non-Insurance Transfer Reputasi / citra RS
4. Segregasi (Pemisahan / Duplikasi) Hub dgn stakeholder
5. Transfer non Asuransi / Non-Insurance Transfer Hub dgn media
Marketing
Probability : Unggulan baru
5 = Sangat Sering Terjadi Kontrol & Evaluasi Kontrak
4 = sering terjadi Rencana Renovasi
3 = Mungkin terjadi Perjanjian / MOU
2 = Jarang terjadi
1 = Sangat jarang ………….
…………..
Dampak terhadap risiko
5 = Meninggal Kelompok :
4 = Cedera permanen Dewas
3 = Cedera reversibel / LOS memanjang Direksi
2 = Cedera ringan Struktural
1 = Tidak Cedera

Sistem Kontrol saat ini / Preparedness


5 = Tidak ada / None
4 = Kurang
3 = Cukup / Fair
2 = Baik
1 = Kuat / Solid
Teknik Pengelolaan risiko (Treat risk)
PEMBIAYAAN
RISK ASSESSMENT KONTROL RISIKO RISIKO
(RISK CONTROL) (FINANCIAL
RISK)
1. Hindari risiko
(Risk Avoidance) MONITORING & EVALUAS
2. Pencegahan
Kerugian (Loss 1.Transfer risiko STRATEGY RISK
(Risk Transfer)
RANGKING Prevention)
PRIORITA 3. Reduksi
Asuransi MITIGASI / OWN
Kesiapan
Sistuasi
S RISIKO kerugian. (Loss REDUKSI ER/
Total Reduction) PIC
Impact
5)
(1- saat ini /
Prepared
Score
4. Segregasi
RISIKO
ness. (1- risk
(Pemisahan / REASES
5) Duplikasi)
5. Transfer dgn 2.Terima /
kontrak Retensi risiko
(Risk Retention)
(Noninsurance) SKOR RISIKO
(Contractual
Transfer )

Melakukan monitoring,
evaluasi, audit internal
4 4 48 Pencegahan kerugian Retensi risiko terhadap capaian Bgn Perencanaan & KMKP 24
program sesuai SPM
yang berlaku
RI STRATEGI
TORING & EVALUASI

WAKTU

6 bulan
IDENTIFIKASI PROSES RISIKO TINGGI
3. Keuangan

RISK ASSESSMENT

TINDAKAN
RISIKO /
RUANG AREA / SUMBER YANG
NO KONDISI Kesiapan
LINGKUP LOKASI INFORMASI SUDAH Probabil Sistuasi
SAAT INI ity / Impact
DILAKUKAN saat ini /
likelihoo (1-5) Prepared
d (0-4) ness. (1-
5)

A. Kemampuan meningkatkan modal

B. Reimbursement

C. Billing

D. Metode pembayaran

E. Pembiayaan operasional
ABLE #6 Techniques to Manage Risks

Risk Control Techniques Risk Financing Techniques RUANG LINGKUP KATEGORI KEUANGAN
1. Hindari / Avoidance 1. Retain – Self-insure
2. Cegah kerugian / Prevention 2. Transfer – Insurance Kemampuan meningkatkan modal
3. Reduksi Kerugian / Reduction 3. Non-Insurance Transfer Reimbursement
4. Segregasi (Pemisahan / Duplikasi) Billing
5. Transfer non Asuransi / Non-Insurance Transfer Risk Financing Treatment Metode pembayaran
Retensi risiko Pembiayaan operasional
Probability : Transfer risiko ………
5 = Sangat Sering Terjadi ………….
4 = sering terjadi ………..
3 = Mungkin terjadi
2 = Jarang terjadi
1 = Sangat jarang

Dampak terhadap risiko


5 = Meninggal
4 = Cedera permanen
3 = Cedera reversibel / LOS memanjang
2 = Cedera ringan
1 = Tidak Cedera
Sistem Kontrol saat ini / Preparedness
5 = Tidak ada / None
4 = Kurang
3 = Cukup / Fair
2 = Baik
1 = Kuat / Solid
Teknik Pengelolaan risiko (Treat risk)

SESSMENT KONTROL RISIKO (RISK


PEMBIAYAAN
RISIKO (FINANCIAL
CONTROL)
RISK)
1. HIndari risiko (Risk
RANGKI Avoidance) STRATEGY MONITORING & EVALUASI
NG
PRIORIT
2. Pencegahan Kerugian
(Loss Prevention)
1.Transfer risiko
(Risk Transfer)
MITIGASI / RISK OWNER/
Total AS Asuransi REDUKSI PIC
RISIKO 3. Reduksi kerugian.
Score
risk (Loss Reduction) RISIKO
4. Segregation, REASES
2.Terima / Retensi
5. Transfer dgn kontrak risiko (Risk
(Noninsurance) Retention) SKOR RISIKO
(Contractual Transfer )
P KATEGORI KEUANGAN

ningkatkan modal
TORING & EVALUASI

WAKTU
IDENTIFIKASI PROSES RISIKO TINGGI
4. SDM / HUMAN CAPITAL

RISK ASSESSMENT

RISIKO / TINDAKAN
AREA / SUMBER
NO RUANG LINGKUP KONDISI SAAT YANG SUDAH
LOKASI INFORMASI Probabil
INI DILAKUKAN ity / Impact
likelihoo (1-5)
d (0-4)

A. Perencanaan SDM

B. Orientasi

C. Diklat

D. Kredensial & Rekredensial


E. Evaluasi kinerja

F. Program kesehatan karyawan


* *

G. Penilaian kinerja staf lainnya

H. Budaya kerja

I. Kepuasan Staf

K. Kompetensi Staf

Risk Control Techniques Risk Financing Techniques RUANG LINGKUP KATEGORI


1. Hindari / Avoidance 1. Retain – Self-insure Perencanaan SDM
2. Cegah kerugian / Prevention 2. Transfer – Insurance Orientasi
3. Reduksi Kerugian / Reduction 3. Non-Insurance Transfer Diklat
4. Segregasi (Pemisahan / Duplikasi) Kredensial & Rekredensial
5. Transfer non Asuransi / Non-Insurance Transfer Evaluasi kinerja
Program kesehatan karyawan
Probability : Penilaian kinerja staf lainnya
5 = Sangat Sering Terjadi Budaya kerja
4 = sering terjadi Kepuasan staf
3 = Mungkin terjadi Kompetensi staf
2 = Jarang terjadi …….
1 = Sangat jarang ……….
……………
Dampak terhadap risiko
5 = Meninggal
4 = Cedera permanen
3 = Cedera reversibel / LOS memanjang
2 = Cedera ringan
1 = Tidak Cedera

Sistem Kontrol saat ini / Preparedness


5 = Tidak ada / None
4 = Kurang
3 = Cukup / Fair
2 = Baik
1 = Kuat / Solid
RANGKING Teknik Pengelolaan risiko (Treat risk)
PRIORITAS
K ASSESSMENT RISIKO KONTROL RISIKO
PEMBIAYAAN
RISIKO (FINANCIAL
(RISK CONTROL)
RISK)
1.Pencegahan risiko MONITORING &
(Risk Avoidance)
2. Pencegahan 1.Transfer risiko STRATEGY EVALUASI
RISK
Kesiapan
Kerugian (Loss
Prevention)
(Risk Transfer)
Asuransi
MITIGASI / OWNER/
Sistuasi
saat ini /
Total 3. Reduksi kerugian. REDUKSI PIC
(Loss Reduction)
Prepared
ness. (1-
Score
risk 4. Segregation,
RISIKO REASES
5) 5. Transfer dgn kontrak
(Noninsurance) 2.Terima / Retensi
(Contractual Transfer ) risiko (Risk
Retention) SKOR RISIKO
NITORING &
EVALUASI

WAKTU
IDENTIFIKASI PROSES RISIKO TINGGI
5. KEPATUHAN PADA HUKUM DAN PERATURAN

RISK ASSESSMENT

TINDAKAN
SUMBER RISIKO / YANG
RUANG AREA /
NO INFORMAS KONDISI SUDAH
LINGKUP LOKASI
I SAAT INI DILAKUKA Probabil
Kesiapan
Sistuasi
N ity / Impact saat ini /
Total
Prepared
Score
likelihoo (1-5)
ness. (1- risk
d (0-4)
5)

A. Akreditasi

B. Perijinan
C. Kebijakan /
Prosedur sesuai
dengan hukum &
regulasi
(KEMKES,
DINKES)

D. Pencegahan
KPK (Kej Potensial
Klaim) / PCE

E. Pencegahan Klaim dan komplain

Risk Control TechniquRisk Financing Techniques RUANG LINGKUP KATEGORI HUKUM & PERATURAN
1. Hindari / Avoidance1. Retain – Self-insure Akreditasi
2. Cegah kerugian / P2. Transfer – Insurance Perijinan
3. Reduksi Kerugian /3. Non-Insurance Transfer Kebijakan / Prosedur sesuai dengan hukum & regulasi (KEMKES, DINKES)
4. Segregasi (Pemisahan / Duplikasi) Pencegahan KPK (Kej Potensial Klaim) / PCE
5. Transfer non Asuransi / Non-Insurance Transfer Pencegahan Klaim dan komplain

Probability :
5 = Sangat Sering Terjadi
4 = sering terjadi
3 = Mungkin terjadi
2 = Jarang terjadi
1 = Sangat jarang

Dampak terhadap risiko


5 = Meninggal
4 = Cedera permanen
3 = Cedera reversibel / LOS memanjang
2 = Cedera ringan
1 = Tidak Cedera

Sistem Kontrol saat ini / Preparedness


5 = Tidak ada / None
4 = Kurang
3 = Cukup / Fair
2 = Baik
1 = Kuat / Solid
RANGKING
PRIORITAS Teknik Pengelolaan risiko (Treat risk)
RISIKO
PEMBIAYAAN
KONTROL
RISIKO
RISIKO (RISK
(FINANCIAL
CONTROL)
RISK)
1.Pencegahan MONITORING &
risiko (Risk STRATEG EVALUASI
Avoidance)
2. Pencegahan 1.Transfer risiko
Y RISK
Kerugian (Loss
Prevention)
(Risk Transfer)
Asuransi
MITIGASI / OWNER/
REDUKSI PIC
3. Reduksi
kerugian. (Loss
Reduction)
RISIKO
4. Segregation, REASES
5. Transfer dgn
kontrak 2.Terima /
(Noninsurance) Retensi risiko WAKTU
(Risk Retention) SKOR RISIKO
(Contractual
Transfer )
IDENTIFIKASI PROSES RISIKO TINGGI
6. TEKNOLOGI / IT

TINDAKAN
SUMBER RISIKO / KONDISI
NO RUANG LINGKUP AREA / LOKASI YANG SUDAH
INFORMASI SAAT INI
DILAKUKAN

A. sistem informasi

B. telemedice

C. Peralatan IT / hardware
D. Software

E. Penegndalian Inventori

Risk Control Techniques Risk Financing Techniques RUANG LINGKUP KATEGORI TEKNO
1. Hindari / Avoidance 1. Retain – Self-insure sistem informasi
2. Cegah kerugian / Prevention 2. Transfer – Insurance telemedice
3. Reduksi Kerugian / Reduction 3. Non-Insurance Transfer Peralatan IT / hardware
4. Segregasi (Pemisahan / Duplikasi) Software
5. Transfer non Asuransi pengendalian inventori

Probability :
5 = Sangat Sering Terjadi
4 = sering terjadi
3 = Mungkin terjadi
2 = Jarang terjadi
1 = Sangat jarang

Dampak terhadap risiko


5 = Meninggal
4 = Cedera permanen
3 = Cedera reversibel / LOS memanjang
2 = Cedera ringan
1 = Tidak Cedera

Sistem Kontrol saat ini / Preparedness


5 = Tidak ada / None
4 = Kurang
3 = Cukup / Fair
2 = Baik
1 = Kuat / Solid
2 = Baik
1 = Kuat / Solid
RANGKING
PRIORITAS Teknik Pengelolaan risiko (Treat risk)
RISIKO
RISK ASSESSMENT KONTROL
PEMBIAYAAN
RISIKO
RISIKO (RISK
(FINANCIAL
CONTROL)
RISK)
1. Menghindari
risiko (Risk
Avoidance)
2. Pencegahan 1.Transfer STRATEGY
Kerugian (Loss
Prevention)
risiko (Risk
Transfer)
MITIGASI / RISK OWNER/
Kesiapan Asuransi REDUKSI PIC
Probabil Sistuasi
ity / Impact saat ini /
Total
Score
3. Reduksi
kerugian. (Loss RISIKO
likelihoo (1-5) Prepared
ness. (1- risk Reduction)
d (0-4)
5) 4. Segregation,

5. Transfer dgn 2.Terima /


kontrak Retensi risiko
(Noninsurance) (Risk
(Contractual Retention)
Transfer )
GKUP KATEGORI TEKNOLOGI
MONITORING & EVALUASI

REASES

WAKTU
SKOR RISIKO
IDENTIFIKASI PROSES RISIKO TINGGI
1. OPERASIONAL

RISK ASSES

RISIKO / TINDAKAN
RUANG AREA / SUMBER
NO KONDISI SAAT YANG SUDAH
LINGKUP LOKASI INFORMASI
INI DILAKUKAN Probability /
likelihood (0-
4)

A. Keselamatan Pasien
1 Identifikasi pasien
………….
………
2 Komunikasi
………….
………
3 Manajemen Obat
………….
………

4 Keselamatan operasi
………….
………
5 Hand Hygiene
Ketersediaan hand rub
IPCN. Saat di ruang perawatan
…………. Ruang perawatan Supervisi kurang
kepatuhan perawat
terhadap 5 moment
……… Ruang IGD kurang
……….
Pencegahan pasien
6 jatuh
Brankar di ruang IGD
tidak ada
……… Ruang IGD pembatasnya
ketersediaan sign
……… Ruang IGD risiko jatuh tidak ada
stiker / kancing risiko
jatuh tidak ada di
…….. Ruang perawatan ruang perawatan
………

B Pengendalian infeksi
Farmasi
CSSD
- Pengelolaan peralatan Inst CSSD IPCN saat Pelaksanaan - Panduan single use 4
single use di reuse supervisi penandaan kode alat reuse
single use dire use di
OK belum terlaksana

GIZI
- Penggunaan APD di Inst Gizi IPCN saat Tidak semua petugas - SPO penggunaan 4
area distribusi belum supervisi area distribusi patuh APD
optimal menggunakan APD

kamar Jenazah
-Pembersihan mobil Inst kamar IPCN saat Pembersihan mobil - IK Pembersihan mobil 2
ambulans belum optimal Jenazah supervisi ambulans tidak selalu ambulans
dilaksanakan sesuai
SOP

Penggunaan APD
…..

sterilisasi

pengelolaan linen/
laundri;

Limbah medis padat


Memaksimalkan
penyimpanan limbah
Risiko penumpukan medis padat sesuai
TPS limbah B3 Kesling limbah medis dengan kapasitas TPS 5

Berkordinasi dengan
Keterlambatan PPK/BPBJ untuk
pelaksanaan tender proses pelaksanaan
pengadaan limbah belanja pengolahan
medis limbah medis 3
Melakukan
pembersihan oleh
Risiko kerusakan alat petugas
Kesling air purifier kesling/sanitarian 2
penyediaan makanan;

Keamanan RS /
C Security
………….
………

Belum ada sistem 1


deteksi dini kebakaran
D K3 / Safety ruang gizi ronde belum ADA
………..
…………
E Hazard Material / B3
…………….
……………..
F Disaster
…………….

G Alat medis
Peralatan medik tidak
terdapat sumber listrik
laporan unit siap digunakan ketika
kesiapan alat medik cadangan (Generator 1
pelayanan ada gangguan sumber
set dan UPS)
listrik PLN

Downtime kerusakan
alat medik teknologi
laporan unit tinggi yang tidak Kontrak service
1 downtime 3
pelayanan mempunyai backup dengan Pihak III
dalam waktu yang
cukup lama

Keterlambatan
2 kalibrasi teknisi pelaksanaan Kegiatan MOU dengan BPFK 2
kalibrasi

keterlambatan proses
3 perbaikan alat teknisi 3
perbaikan alat medik

Terjadinya
penumpukan barang penumpukan barang
4
RB logistis 3
yang sudah tidak
terpakai ( rusak berat)

Terjadinya
pemumpukan barang penumpukan alat
5
layak pakai logistis 2
medik yang masih
layak pakai
Tidak terlaksananya
pengadaan
6 pengadaan perencanaan 1
perencanaan peralatan
medik
Keterlambatan proses
7 pengadaan perencanaan pengadaan barang 1
operasional

Tidak sesui data fisik


8 inventarisasi logistis dengan data Aplikasi 3
SIMAK BMN (DBR)

Terjadi Penumpukan
penumpukan barang Barang penerimaan
9
baru logistis 2
dari Panitia penerima
barang
…………….
……………..
H Gangguan utilitas
…………….
……………..

I Kebakaran
…………….
……………..
Sistem Kontrol Internal
yanga ada saat ini /
Risk Control Techniques Risk Financing Techniques Preparedness
1. Hindari / Avoidance 1. Retain – Self-insure 5 = Tidak ada / None
2. Cegah kerugian / Prevention 2. Transfer – Insurance 4 = Kurang
3. Reduksi Kerugian / Reduction 3. Non-Insurance Transfer 3 = Cukup / Fair
4. Segregasi (Pemisahan / Duplikasi) 2 = Baik
5. Transfer non Asuransi 1 = Kuat / Solid

Probability : Dampak terhadap risiko


5 = Sangat Sering Terjadi 5 = Meninggal
4 = sering terjadi 4 = Cedera permanen
3 = Mungkin terjadi 3 = Cedera reversibel / LOS memanjang
2 = Jarang terjadi 2 = Cedera ringan
1 = Sangat jarang 1 = Tidak Cedera

1 2 3 4 5
CATASTR
INSGNIFICANT MINOR MODERATE MAJOR
OPHIC
Dapat diatasi
·Berkurangnya
Tidak ada dengan
CIDERA PASIEN fungsi motorik / ·Cedera luas
cedera pertolongan
sensorik
pertama
Kematian
·Setiap kasus yang ·Kehilangan
memperpanjang fungsi utama
perawatan permanent
TERHENTI TERHENTI
PELAYANAN/ TERHENTI LEBIH TERHENTI
LEBIH DARI 1 LEBIH DARI 8 TERHENTI LEBIH
OPERASIO DARI 1 HARI PERMANE
JAM JAM DARI 1 MINGGU
N
NAL

KERUGIAN
KERUGIAN
KERUGIAN LEBIH KERUGIAN LEBIH LEBIH
BIAYA / KERUGIAN LEBIH DARI
DARI 0,25 % DARI 0,5% DARI 1%
KEUANGAN KECIL 0,1%
ANGGARAN ANGGARAN ANGGARA
ANGGARAN
N
- MEDIA MEDIA
PUBLIKASI RUMOR - MEDIA LOKAL MEDIA NASIONAL NASIONAL
LOKAL
- WAKTU KURANG DARI 3 LEBIH
- WAKTU LAMA HARI DARI 3
SINGKAT
DAMPAK HARI
KECIL THD DAMPAK
DAMPAK SERIUS
MORIL BERMAKNA THD MENJADI
THD MORIL
KARYAWAN MORIL MASALAH
REPUTASI RUMOR KARYAWAN DAN
DAN KARYAWAN DAN BERAT
KEPERCAYAAN
KEPERCAYAA KEPERCAYAAN BAGI PR
MASYARAKAT
N MASYARAKAT
MASYARAKAT

Level Frekuensi/Probability Kejadian Aktual


1 Sangat Jarang Dapat terjadi dalam lebih dari 5 tahun
2 Jarang Dapat terjadi dalam 2 – 5 tahun
3 Mungkin Dapat terjadi tiap 1 – 2 tahun
4 Sering Dapat terjadi beberapa kali dalam setahun
5 Sangat Sering Terjadi dalam minggu/bulan
RANGKING Teknik Pengelolaan risiko (Treat risk)
PRIORITAS
RISK ASSESSMENT RISIKO KONTROL RISIKO
PEMBIAYAAN
RISIKO (FINANCIAL
(RISK CONTROL)
RISK)
1. Hindari risiko (Risk
Avoidance)
2. Pencegahan
1.Transfer risiko
STRATEGY
Kerugian (Loss
Prevention) (Risk Transfer) MITIGASI / RISK
Asuransi
Impact
Kesiapan
Sistuasi
Total Score
3. Reduksi kerugian. REDUKSI OWNER/ PIC
(Loss Reduction)
(1-5)
saat ini /
Preparedne risk RISIKO
ss. (1-5) 4. Segregation,
5. Transfer dgn 2.Terima / Retensi
kontrak risiko (Risk
(Noninsurance) Retention)
(Contractual Transfer )
3 3 36 2 2 - Edukasi petugas tentng Ka Ins CSSD
dekontaminasi
- Resosialisasi regulassi alat
single use reuse
- Penyediaan sarana
pendukung (stiker, container,
karet penanda)
2 2 16 2 2 - Reedukasi tentang Ka Inst GIZI
penggunaan APD
- Sediakan sarana yang sesuai
standar
- Monitoring pelaksanaan PPI,
khususnya penggunaan APD
di Instalasi Gizi
2 2 8 2 1 - Mengingatkan kembali pada Ka Inst Kamar
petugas untuk selalu Jenazah
membersihkan ambulance
sesuai jawal
- Buat jadwal pembersihan
ambulance
- Evaluasi SPO pembersihan
ambulance
- Lakukan monitoring
pembersihan dan kelengkapan
isi ambulance

 Berkordinasi dengan pihak


ketiga untuk memastikan
pengangkutan limbah
dilakukan setiap hari
 Memperluas TPS B3
 Menjalankan program 3 R
(pemilahan limbah medis yang
4 3 60 bisa dilakukan daur ulang)

 Menyiapkan KAK, SIRUP,


data penawaran harga untuk
pembuatan HPS
 Berkordinasi dengan
Inspektorat/LKPP agar dapat
melakukan pengadaan
langsung dalam pengangkutan
limbah medis oleh penyedia
sebelumnya dengan biaya
APBD
4 2 24
 Mengusulkan pengadaan
pemeliharaan alat dan
penggantian sparepart oleh
pihak ketiga ke IPSRS
 Montoring kebersihan alat
 Mengukur partikel udara
4 3 24 terhadap fungsi alat tersebut
5 2 10
memasang sprinkler di tiap
2. PENCEGAHAN 1 ruangan (Springkle system)
4 3 12 1 reduksi kerugian terima

mengusulkan adanya
kebijakan penggunaan
generator set Bidang SNM
1. Pihak III harus menjamin
downtime kerusakan alat medik
kurang dari 24 jam sesuai
dengan indikator direktorat Bidang Sarana
4 1 12 2 reduksi kerugian transfer risiko
Medik
penunjang dengan cara
menyediakan komponen
sukucadang didalam negeri
sebelum terjadi kerusakan alat.
2. Pelatihan harus
Membangun mengupas
laboratorium
4 1 8 5 hindari risiko terima tuntas suatu alat medik dan
kalibrasi mandiri dengan Bidang Sarana
supervisi
diberikan sertifikat kompetensi Medik
dari BPFK, dan
penyediaan sarana prasarana
dalam hal troble shooting dan
perbaikan alat.
3. Pihak III reumbers
Kebijakan harus menjamin
pembelian Bidang Sarana
3 1 9 4 reduksi kerugian terima
ketersediaan suku cadang
suku cadang Medik
didalam negeri selama 5 tahun

Mengusulkan gudang Bidang Sarana


2 2 12 3 reduksi kerugian terima
penyimpanan barang Medik

mengusulkan standarisasi alat Bidang Sarana


2 2 8 6 reduksi kerugian terima
medik untuk unit pelayanan Medik
Melakukan koordinasi antara
Bidang Sarana
2 2 4 8 reduksi kerugian terima Bidang SM dengan penentu
Medik
kebijakan

Melakukan koordinasi antara


Bidang Sarana
2 2 4 9 reduksi kerugian terima Bidang SM dengan penentu
Medik
kebijakan

Melakukan sosialisasi kembali


kepada ka unit dan PJ aset Bidang Sarana
2 1 6 7 pencegahan kerugian terima
disetiap unit untuk menjaga Medik
aset

Melakukan koordinasi antara


Bidang Sarana
2 1 4 10 reduksi kerugian terima Bidang SM dengan penentu
Medik
kebijakan
stem Kontrol Internal
nga ada saat ini /
eparedness RUANG LINGKUP KATEGORI OPERASIONAL
= Tidak ada / None A.Keselamatan Pasien
B. Pengendalian infeksi. (PPI)
= Cukup / Fair C. Keamanan RS / Security
D. K3 / Safety
= Kuat / Solid E. Hazard Material / B3
F. Disaster
G. Alat medis
H. Gangguan utilitas
I. Kebakaran
………
……….
……….
………
MONITORING & EVALUASI

REASES

WAKTU
D P K SKOR RISIKO

3 bln
2 2 1 4 1 tahun
dilakukan tinjauan
1 bulan sekali

dilakukan tinjauan
1 bulan sekali

dilakukan tinjauan
6 bulan sekali

dilakukan tinjauan
3 bulan sekali

dilakukan tinjauan
1 bulan sekali

dilakukan tinjauan
6 bulan sekali
dilakukan tinjauan
6 bulan sekali

Anda mungkin juga menyukai