Anda di halaman 1dari 19

KESELAMATAN

KILANG
Dasar hukum K3
 UUD 1945
 Psl 27 (2) ---> Hak warga negara

 UU No 14 tahun 1969 tentang Pokok Ketenaga kerjaan


 Psl 9 ---> Jaminan perlindungan hak azasi tenaga kerja
 Psl 10 ---> Pemerintah melaksanakan PEMBINAAN NORMA-
NORMA atas hakazasi tenaga kerja dimaksud psl 9


“Pembinaan” pengawasan
: Pembentukan, penerapan dan

“ Norma” : Aturan, standar, pedoman,

 Penjabaran UU Psl 10 UU No. 14/Th 1969


 adalah
 UU No 1tahun 1970 Keselamatan Kerja
STRATEGI PENGENDALIAN
BAHAYA KEBAKARAN
UU NO 1 TH 1970

Pasal 3 ayat (1).


Dengan peraturan perundangan ditetapkan
3 syarat syarat
keselamatan kerja untuk :
• mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran,
• mencegah, mengurangi peledakan
• memberikan kesempatan jalan menyelamatkan diri dalam
bahaya kebakaran
• pengendalian penyebaran asap, gas dan suhu

Pasal 9 ayat (3).


Pengurus wajib membina K3 penanggulangan kebakaran
UU 1/1970 PAL 5 (1)

PEGAWAI PENGAWAS DAN


AHLI KESELAMATAN KERJA
DITUGASKAN MENJALANKAN
PENGAWASAN LANGSUNG TERHADAP
DITAATINYA UNDANG UNDANG INI
DAN MEMBANTU PELAKSANAANYA

Dituntut memiliki wawasan tentang:


- Peraturan dan standar K3 yang berlaku
- Pengetahuan identifikasi bahaya,
- Dapat membuat rekomendasi pencegahan
kecelakaan yang efektif

5
UNDANG-UNDANG No. 1 TH 1970
( K3 di segala tempat kerja)

Objective K3
• Melindungi para pekerja dan orang lainnya di tempat kerja (formal
maupun informal)
• Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien
• Menjamin proses produksi berjalan lancar

6
Kesehatan dan keselamatan kerja

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah


bidang yang terkait
dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan
manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun
lokasi proyek.
Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan
dan keselamatan lingkungan kerja.
LOKASI KILANG MINYAK
Pengelolaan K3 pertambangan dilakukan secara menyeluruh
baik oleh pemerintah maupun oleh perusahaan. 
Pengelolaan tersebut didasarkan pada peraturan sebagai
berikut:
a) UU No.4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara 
b) UU No.32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah
c) UU No. 27 tahun 2003 tentang Panas bumi
d) UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
e) UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
f) PP No. 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi
g) PP No.38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antaraPemerintah, Pemprov dan
Pemkab/Kota
 h) PP No.19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan
K3 diBidang Pertambangan
 i) Permen No.06.P Tahun 1991 tentang Pemeriksaan
Keselamatan Kerjaatas Instalasi, Peralatan dan Teknik Migas
dan Panas Bumi 
 j) Permen No.02 P. Tahun 1990 tentang Keselamatan Kerja
Panas Bumi
 k) Kepmen No.555.K Tahun 1995 tentang K3 Pertambangan
Umum
 l) Kepmen.No.2555.K Tahun 1993 tentang PIT Pertambangan
Umum.
Kilang
Kilang adalah pabrik/fasilitas industri yang
mengolah minyak mentah menjadi produk
petroleum yang bisa langsung digunakan maupun
produk-produk lain yang menjadi bahan baku
bagi industri petrokimia.
Keselamatan Kilang

Merupakan industri yang bergerak dalam sektor


minyak serta gas bumi mempunyai resiko tinggi
disektor hulu, yakni pada kegiatan pengelolaan serta
pengeboran.

Resiko ini mencakup faktor finansial, kecelakaan,


kebakaran, ledakan ataupun penyakit karena kerja
serta dampak lingkungan.
Proses Operasi di Dalam Kilang Minyak

 Minyak mentah yang baru dipompakan ke luar dari tanah


dan belum diproses umumnya tidak begitu bermanfaat.
Agar dapat dimanfaatkan secara optimal, minyak mentah
tersebut harus diproses terlebih dahulu di dalam kilang
minyak.
 Minyak mentah merupakan campuran yang amat kompleks
yang tersusun dari berbagai senyawa hidrokarbon.
 Di dalam kilang minyak tersebut, minyak mentah akan
mengalami sejumlah proses yang akan memurnikan dan
mengubah struktur dan komposisinya sehingga diperoleh
produk yang bermanfaat.
Proses Operasi di Dalam Milang Minyak

Secara garis besar, proses yang berlangsung di dalam kilang



minyak dapat digolongkan menjadi 5 bagian, yaitu:
Proses distilasi, yaitu dan Kolom Destilasi Vakum.

Proses konversi, yaitu proses untuk mengubah ukuran

dan struktur senyawa hidrokarbon. Termasuk dalam proses
ini adalah:
Dekomposisi dengan cara perengkahan termal dan

katalis (thermal and catalytic cracking)
Unifikasi melalui proses alkilasi dan polimerisasi

Alterasi melalui proses isomerisasi dan catalytic

reforming
Proses Operasi di Dalam Milang Minyak

Proses pengolahan (treatment).
Proses ini dimaksudkan untuk menyiapkan fraksi-fraksi hidrokarbon
untuk diolah lebih lanjut, juga untuk diolah menjadi produk akhir.
Formulasi dan pencampuran (blending),
yaitu proses pencampuran fraksi-fraksi hidrokarbon dan
penambahan bahan aditif untuk mendapatkan produk akhir dengan
spesikasi tertentu.
Proses-proses lainnya,
antara lain meliputi: pengolahan limbah, proses penghilangan air
asin (sour-water stripping), proses pemerolehan kembali sulfur
(sulphur recovery), proses pemanasan, proses pendinginan, proses
pembuatan hidrogen, dan proses-proses pendukung lainnya.
Proses Operasi di Dalam Milang Minyak
Produk-Produk Kilang Minyak
 Minyak bensin (gasoline).
Minyak bensin merupakan produk terpenting dan terbesar
dari kilang minyak.
 Minyak tanah (kerosene)
 LPG (Liquified Petroleum Gas)
 Minyak distilat (distillate fuel)
 Minyak residu (residual fuel)
 Kokas (coke) dan aspal
 Bahan-bahan kimia pelarut (solvent)
 Bahan baku petrokimia
 Minyak pelumas
Minyak Bensin (Gasoline)

Bensin atau gasoline (Amerika)
atau petrol (Inggris) adalah salah
satu jenis bahan bakar
minyak yang dimaksudkan
untuk kendaraan bermotor roda
dua, tiga, dan empat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai