Pembentukan
Perilaku positif
● Daffa Ausar
201910330311066
● Luluk Atul Fuadah
201910330311064
● Yosiene Dhea Elfita
201910330311067
Rumusan Masalah
1. Pengertian dan Hakikat ibadah
2. Ibadah Majdha dan Ghairu mahdhah
3. Menggapai Ibadah yang berkualitas
4. Menyikapi Ikhtilaf dalam tata cara beribadah
Pengertian dan hakikat ibadah
Definisi ibadah secara etimologi: merendah dan tunduk.
Dikatakan unta muabad yakni tunduk. Jalan muabad yakni
tertundukkan, ditundukan oleh kaki.
cirinya :
1. Pertama, ibadah mahdhah adalah amal dan ucapan yang merupakan jenis ibadah sejak asal penetapannya dari
dalil syariat.
2. Kedua, ibadah mahdhah juga ditunjukkan dengan maksud pokok orang yang mengerjakannya, yaitu dalam
rangka meraih pahala di akhirat.
3. Ketiga, ibadah mahdhah hanya bisa diketahui melalui jalan wahyu, tidak ada jalan yang lainnya, termasuk
melalui akal atau budaya.
Ciri :
1. Pertama, ibadah (perkataan atau perbuatan) tersebut pada asalnya bukanlah ibadah. Akan
tetapi, berubah status menjadi ibadah karena melihat dan menimbang niat pelakunya..
2. Kedua, maksud pokok perbuatan tersebut adalah untuk memenuhi urusan atau kebutuhan
yang bersifat duniawi, bukan untuk meraih pahala di akhirat.
3. Ketiga, amal perbuatan tersebut bisa diketahui dan dikenal meskipun tidak ada wahyu dari
para rasul.
ijtihad adalah proses penetapan hukum syariat dengan mencurahkan seluruh pikiran dan
tenaga secara bersungguh-sungguh.
KESIMPULAN
Ibadah itu terbagi menjadi ibadah hati, lisan dan anggota badan. Rasa khauf
(takut), raja’ (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal (ketergantungan), raghbah
(senang) dan rahbah (takut) adalah ibadah qalbiyah (yang berkaitan dengan hati).
Sedangkan shalat, zakat, haji dan jihad adalah ibadah badaniyah qalbiyah (fisik
dan hati). Serta masih banyak lagi macam-macam ibadah yang berkaitan dengan
hati, lisan dan badan.