Ilmu Tropikal
Lembab
KELOMPOK 8
Anggota Kelompok
1. Beben Imam Nurhuda : 2003016036
2. Bella Aulia Ridsan : 2003016054
3. Gibran Antorrio : 2003016096
4. Idha Santika : 2003016014
5. Rizki Saputra : 2003016062
MANFAAT DAN KENDALA ALSINTAN DALAM
BUDIDAYA
Wortel adalah anggota TANAMAN
Apiaceae atau Umbeliferae WORTEL
yang berkembang paling besar. Penyebaran dan kompleks
keluarga tanaman termasuk beberapa sayuran lainnya, seperti parnsnip, fennel, seledri, akar parsley, celeriac, arracacha,
dan rimpang-rimpangan lainnya (Rubatzky et al., 1999). Seperti tanaman lain dari keluarga ini, biji wortel bersifat aromatik
dan telah lama dimanfaatkan sebagai bumbu atau obat herbal. Faktanya, biji wortel ditemukan pada situs tinggal manusia
pada awal selama 3000 hingga 500 tahun yang lalu di Switzerland dan Gerrman (Laufer, 1919).
Keragaman kerabat liar Wortel paling banyak ditemukan di Afganistan. Selain itu, keragaman wortel liar juga
tersebar di wilayah barat daya Asia dan wilayah timur Mediterania, yang dianggap sebagai pusat keragaman dan
domestika sekunder. Budidaya wortel telah dapat dirunut hingga abad ke-10 di Asia kecil. Varian wortel dengan warna
umbi ungu dan kuning di introduksikan ke Eropa sekitar abad ke-11. Introduksi ke India dan Cina terjadi pada abad ke-13
atau ke-14 dan ke Jepang sekitar abad ke-17 (Rubatzky and Mas, 1998).
Taksonomi
Umbi wortel terdapat dalam berbagai ukuran dan bentuk. Wortel primitif memiliki kandungan antosianin dan memiliki
jaringan umbi berwarna ungu. Mutan wortel berumbi kuning lebih disukai daripada ungu. Wortel dengan daging berwarna
putih atau jingga dapat diperoleh setelah seleksi berulang-ulang dari tipe kuning.
Dalam taksonomi tumbuhan,wortel di klasifikasikan sebagai berikut.
Kingdom ; plantae [tumbuh tumbuhan]
Divisi ; spermatophyta [tumbuhan berbiji]
Sub-Divisi ; angiospermae
Klas ; dycotyledonae
Family ; umbelliferae [apiaceae]
Genus ; daucus
Spesies ; daucus carrota L
Di era yang serba modern ini, hampir seluruh aspek pada sektor
pertanian telah menggunakan peralatan yang jauh lebih modern dan tidak
hanya mengandalkan tenaga manusia. Penggunaan teknologi atau inovasi di
sektor pertanian yang lebih maju di sebut dengan pertanian modern.
Perkembangan teknologi pertanian modern ini juga dimanfaatkan pada
pembudidayaan wortel. Beberapa tahapan pun telah memanfaatkan alat alat
modern. Berikut tahapan-tahapan budidaya tanaman wortel beserta alat alat
modern yang digunakan.
1. PENYIAPAN LAHAN
Penyiapan lahan bertujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan yang
sesuai bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Lahan yang terlalu padat
dan keras perlu diolah sehingga memudahkan proses penanaman dan
perkembangan umbi wortel. Mengolah lahan tidak hanya mengubah tekstur
tanah menjadi agragat yang lebih halus dan berstruktur remah (gembur). Akan
tetapi, lahan juga perlu dibersihkan dari seresah sisa tanaman sebelumnya,
gulma, dll.
Secara garis besar, pengolahan tanah yang baik dilakukan melalui tiga tahap.
Pengolahan tahap pertama adalah dengan menggunakan traktor singkal atau alat bajak yang ditarik hewan.
Tanah dibajak sedalam 30 cm – 50 cm. Pembajakan tanah berfungsi untuk membalikkan tanah. Kemudian
bongkahan tanah diangin-anginkan selama satu minggu agar terkena sinar matahari. Perlakuan tersebut
mengakibatkan beralngsungnya proses oksidasi zat beracun dari tanah, termasuk asam sulfida. Selain itu,
penyinaran cahaya matahari secara langsung dapat membunuh patogen dan memutuh siklus hidup hama
dalam tanah.
Pengolahan tahap kedua adalah penggemburan gumpalan hasil pembajakan, dengan cara mencangkul tanah
tipis-tipis sampai diperoleh struktur tanah yang remah (gembur). Penggemburan tanah disertai perataan
tanah. Setelah itu, tanah dibiarkan lagi selama satu minggu terkena cahaya matahari
Pengolahan tanah tahap ketiga adalah penggemburan tanah ulang dengan cara mencangkul tanah tipis-tipis
sedalan 30 cm–40 cm. Pembentukan bedengan-bedengan dan parit juga penting untuk dilakukan. Setelah
terbentuk bedengan, diakukan pemupukan dasar dengan menggunakan pupuk kandang. Tanah dengan derajat
keasaman tinggi (pH <6,5) diberi pemberian kapur. Tanah selanjutnya didiamkan lagi selama satu minggu
2. PEMILIHAN BIBIT UNGGUL
- Ciri ciri tanaman wortel yang baik untuk di jadikan benih;
1. Memiliki daya adaptasi yang baik dengan daerah setempat.
2. Produksi tinggi.
3. Mempunyai umbi yang warnanya cerah,lurus tidak bercabang dan berukuran besar.
4. Benih berasal dari tanaman yang telah berumur lebih dari 2 bulan.
- Cara membuat bibit wortel unggul;
1. Pilihlah umbi wortel yang sesuai dengan ciri ciri di atas.
2. Ujung umbi dipotong kira kira 1\3 dari panjang wortel.
3. Daun wortel dipangkas dekat pangkal umbi dan sisakan 10cm.
3.PENANAMAN
Benih ditanam sedalam 2 – 20 cm. Takaran penanaman (1 – 3 juta benih/ha) ditentukan berdasarkan
persentase perkecambahan, kejaguran benih, dan pengaruh kondisi lapangan dan lingkungan terhadap
kemunculan kecambah yang diperkirakan. Penentuan ini penting karena penjarangan tanaman wortel tidak layak;
dengan demikian tujuan kegunaan tanaman menentukan kerapatan tanaman yang digunakan. Untuk wortel yang
dijual segar, kerapatan tanaman berkisar dari 80 – 100 umbi per m2. Populasi lapangan untuk kultivar berumbi
kecil sebesar , dan kerapatan yang sama juga digunakan dalam produksi umbi untuk diolah minimum, yaitu
potong dan kupas, yang secara salah kaprah keduanya disebut wortel bayi. Namun, untuk wortel yang sangat
kecil yang dipanen sangat dini, biasanya digunakan kerapatan 5 juta benih/ha. Umbi ini tidak untuk diolah dan
hanya diproduksi untuk pasar tertentu. Untuk kultivar berumbi besar, yang biasanya diolah, kerapatan lapangan
berkisar dari 40 sampai 70 tanaman per m2. Secara umum, untuk kultivar tertentu, umbi menjadi besar jika
populasinya rendah dan kecil jika ditanam sangat rapat
Penanaman dilakukan dalam baris tunggal maupun baris ganda atau secara acak dalam alur yang
sempit. Idealnya, jarak tanam harus menghasilkan jarak antarumbi yang seragam, tetapi hal ini sulit dicapai
walaupun digunakan alat tanam akurat. Untuk menyesuaikan sebagian besar peralatan panen mekanis, jarak
antar baris atau antar alur benih biasanya kurang dari 10 atau 12 cm. Tanah kebun dicangkul sedalam 30-40
cm dan digemburkan. Setelah itu di buat bedengan tanaman selebar kurang lebih 100 cm dan dibuat guritan
dengan jarak kurang lebih 20 cm.
4.PEMUPUKAN
Tanaman wortel agak toleran terhadap keasaman tanah; pH yang sesuai adalah antara 5,5 da 7,0.
Pemupukan biasanya dilakukan dengan dosis 75 – 150 kg/ha N, 50 – 100 kg/ha P, 50 – 200 kg/ha K (wortel
umumnya menyerap unsur K lebih banyak). Sebagian besar rekomendasi menganjurkan untuk menghindari
kelebihan nitrogen, karena cenderung merangsang pertumbuhan daun daripada pembesara umbi
Pengaplikasian pupuk dapat dilakukan dengan langkah – langkah sebagai beriktu:
• Sebarkan pupuk kandang yang telah matang (jadi) sebanyak 15-20 ton/ha di permukaan bedengan,
kemudian campurkan dengan lapisan tanah atas secara merata. Pada tanah yang masih subur (bekas kubis
atau kentang), pemberian pupuk dapat ditiadakan.
• Ratakan permukaan bedengan hingga tampak datar dan rapi.
5.PENGAIRAN
Pemeliharaan pertama adalah penyiraman, pada fase awal tanaman wortel (Daucus carota L.)
memerlukan air yang memadai, sehingga perlu disiram (diairi) secara rutin 1-2 kali sehari, terutama pada
musim kemarau. Cara pengairan (penyiraman) adalah dengan disiram menggunakan alat bantu gembor
(embrat). Cara pemberian air yang lain ialah dengan jalan menggenangi parit di antara bedengan. Cara seperti
ini dapat dilakukan bila terdapat saluran drainase. Waktu penyiraman sebaiknya pada pagi atau sore hari, saat
suhu udara dan terik matahari tidak terlalu tinggi. Bila tanaman wortel (Daucus carota L.) sudah tumbuh besar,
maka pengairan dapat dikurangi. Pengairan harus diperhatikan agar tanah tidak mengalami kekeringan.