Anda di halaman 1dari 26

CVA (CEREBRO VASCULAR

ACCIDENT)/ STROKE

Mochamat Ari Fauzan


201310410311210
Farmakoterapi F
STROKE
Stroke salah satu penyakit penyebab utama
kematian di Indonesia. Meski demikian, angka
kejadian penyakit stroke terus meningkat. Salah
satu penyebabnya, masyarakat masih kerap
mengabaikan pengendalian tekanan darah
tinggi atau hipertensi yang merupakan faktor
risiko yang mendominasi kejadian stroke.

Source : http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/07/penyakit-stroke-salah-
satu-penyebab-utama-kematian-di-indonesia
STROKE
Stroke atau cedera
serebrovaskuler (CVA) adalah
kehilangan fungsi otak yang
diakibatkan oleh berhentinya suplai
darah kebagian otak
(Smeltzer & Bare, 2002).

Stroke adalah penyakit atau gangguan


fungsional otak akut fokal maupun global
akibat terhambatnya peredaran darah ke otak.
(Junaidi, 2011).
Klasifikasi STROKE
Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya

Stroke Iskemik Stroke Hemorage


Stroke yang disebabkan adanya penyumbatan pembuluh Stroke yang disebabkan adanya pendrahan intracranial akibat
darah (atherosclerosis, thrombosis, & robeknya pembuluh darah sehingga darah ke menyebar keluar
emboli sehingga aliran darah ke otak terhambat. kesekitar otak dan menekan
jaringan di sekitar otak
Klasifikasi STROKE
Berdasarkan stadium atau pertimbangan waktu

Serangan iskemik sepintas atau TIA


pada bentuk ini gejala neurologik yang timbul akibat
gangguan peredaran darah di otak akan menghilang
dalam waktu 24 jam.

Reversible Ischemic Neurologic Deficit


Gejala neurologik yang timbul akan menghilang dalam
waktu lebih lama dari 24 jam, tetapi tidak lebih dari
seminggu.
Progressing stroke atau  stroke in evolution
gejala neurologik yang makin lama makin berat.
Completed stroke
Gejala klinis yang telah menetap.
Klasifikasi STROKE
Berdasarkan Berdasarkan sistem pembuluh darah
Sistem karotis Sistem vertebro-basiler
Mekanisme terjadinya stroke

(42) Stroke - Nucleus


Health - YouTube_2.
MKV
Patofisiologi Aterosklerosis (trombosis) embolisme, hipertensi, pecah pembuluh darah

Kerusakan aliran darah arteri

Suplai O2 ke otak terganggu/ tidak adequat

Depolarisasi membran sel neuron Jaringan otak kekurangan oksigen dan glukosa

Memicu k+ masuk secara berlebihan ke dalam tubuh

Oedema dan kongesti pada area Infark serebral pada area


Didikuti oleh masuknya air otak
yang mengelilingi infark

Oedem jaringan otak


Infark bertambah parah Kematian neoron, sel
ganglia dan struktur
Peningkatan tekanan darah
otak

Proses inflamasi tidak adequat Defisit neurologis


kontralateral Kemampuan otak dalam
mengontrol fungsi
Kematian jaringan atau infark serebral neurologis menurun
Tanda dan Gejala
Hemiparese atau hemiplegia Afasia (bicara tidak lancar atau kesulitan
(kelumpuhan pd salah satu sisi tubuh) memahami ucapan)

Hemiparesis (kelumpuhan pd salah satu wajah) Menurun atau hilangnya rasa

Tonus otot lemah atau kaku Disartria (bicara pelo atau cadel)

Gangguan lapang pandang “Homonimus Vertigo, mual, muntah, atau nyeri kepala
Hemianopsia”
Faktor Resiko
Dibagi menjadi dua kelompok :

Kelompok pertama : Kelompok kedua :


(ditentukan secara genetik atau berhubungan (akibat gaya hidup seseorang dan dapat
dengan fungsi tubuh yang normal sehingga dimodifikasi)
tidak dapat dimodifikasi) 1. Hipertensu
1. Usia 2. Diabetes militus
2. Jenis kelamin 3. Merokok
3. ras 4. Hiperlipidimia
4. Riwayat stroke keluarga 5. Intoksikasi alkohol
5. Serangan TIA (Transient Ischemic Attack)/
stroke sebelumnya

Bounameaux, et, al. 1999


Manifestasi Klinik
Gejala Iskemik Hemoragik
Permulaan serangan Sub akut Akut
Waktu serangan Bangun pagi Aktif
Lokasi Kortikal, sub kortikal Kortikal
Onset Pelan (jam/hari) Menit/jam
Defisit fokal Ringan-berat Berat
Nyeri kepala + ++
Muntah - +
Penurunan kesadaran - +
Kejang - +
Afasia + ++
Hemiparesis + ++
Penatalaksanaan Terapi
Stroke iskemik Stroke Hemorage

Pembedahan Terapi Suportif Mengatasi


Menghilangkan Terapi pembedahan pendarahan
sumbatan aliran (Surgical Therapy)
darah
Infus manitol

Terapi trombolitik Carotid endarterectomy Untuk lokasi


perdarahan dekat
- Terapi antiplatelet (baik untuk pasien permukaan otak
- Terapi antikoagulan dengan stenosis ≥ 70%) Vit K dan plasma beku
Protamin, Asam
traneksamat

Antiplatelet : aspirin, dipidamol


Antikoagulan : warfarin
Kasus 32
Cva THROMBOSIS + DISLIPIDEMIA + Dm tipe ii

S–O–A–P
Profil Pasien
Nama : Ny. Sc
Umur : 48 Th
Alamat: Malang
Keluhan Utama : Lemah
Anamnesa : - Lemah setengah badan kanan 10 jam SMRS
- Mendadak terjatuh saat pasien bangun
Diagnosa : CVA Thrombosis + Dislipidemia + DM tipe II
Riwayat penyakit : Hipertensi, DM diketahui 3 bulan yang lalu
Riwayat pengobatan: - Lemah separuh badan kanan sejak 3 bulan yang lalu
- Melakukan terapi alternatif dirumah
Alergi :- Obat tradisional : -
Merokok/alcohol : - OTC :-
Kepatuhan :- Lain-lain :-
Catatan Perkembangan Pasien
Tanggal Problem / Kejadian / Tindakan Klinis
3/4 Pasien MRS dengan keluhan lemah setengah badan kanan 10 jam SMRS, kemudian mendadak terjatuh
saat pasien bangun tidur dan akan ke kamar mandi. Pasien pernah lemah separuh badan kanan sejak 3
bulan yang lalu. Sempat MRS di Singosari, tetapi PP. Hasil pemeriksaan lab menunjukkan pasien juga
mengalami hiperglikemi (GDS: 357).
Kondisi umum lemah. Terapi yang diberikan ialah rehidrasi NS, injeksi piracetam, injeksi ranitidin, forneuro
po, dan asetosal po.

4/4 Kondisi umum masih lemah.


Terapi tetap.
5/5 Kondisi umum lemah dan mengeluh sakit kepala. Hasil pemeriksaan lab diketahui gula darah masih tinggi
(GD2PP: 385 & GDP: 270) dan pasien mengalami hiperlipidemia (kolesterol total: 272, LDL: 190, & TG:
232). Sedangkan dari pemeriksaan vital sign diketahui tekanan darah tinggi (TD: 170/100).
Pasien mendapatkan tambahan terapi kaptopril po, ketorolak injeksi, insulin insulatard & actrapid injeksi
sc, gemfibrozil dan simvastatin po. Terapi lain tetap.

6/5 Kondisi umum masih lemah.


Terapi tetap. Piracetam dinaikkan frekuensinya 3x1 4x1
Tanggal Problem / Kejadian / Tindakan Klinis
7/4 Kondisi umum lemah, mengeluh mual dan muntah serta mengeluh susah BAB.
Pasien mendapatkan tambahan terapi sirup lactulosa dan dulcolac supp k/p, tetapi tidak mendapatkan
antiemetik. Terapi lain tetap.
8/4 Kondisi umum lemah dan mengeluh keringat dingin. Hasil pemeriksaan lab menunjukkan gula darah
masih tinggi (GD2PP: 354 & GDP: 233)
Terapi ketorolak injeksi, sirup laktulosa, dan dulcolac supp  stop. Terapi lain tetap.
9/4 Kondisi umum lemah dan masih mengeluh keringat dingin.
Terapi tetap.
10/4 Kondisi umum lemah
Terapi tetap.
11/4 Kondisi umum lemah
Terapi tetap.
12/4 Kondisi umum lemah. Pemeriksaan lab Gula darah masih tinggi (GD2PP: 342 & GDP: 238)
Terapi tetap.
13/4 Kondisi umum lemah.
Terapi insulin insulatard dinaikkan dosisnya  18 IU. Terapi lain tetap.
14/4 Kondisi umum lemah
Terapi tetap.
Tanggal Problem / Kejadian / Tindakan Klinis
15/4 Kondisi umum lemah, pasien kembali mengeluh susah BAB
Pasien kembali mendapatkan dulcolac supp k/p, simvastain dinaikkan  malam 20 mg. Terapi lain tetap
16/4 Kondisi umum lemah, pasien masih mengeluh susah BAB. Hasil pemeriksaan lab gula darah masih tinggi (GD2PP: 342
& GDP: 253), kolesterol dan LDL sudah normal, tetapi TG masih tinggi (259)
Pasien masih mendapatkan dulcolac supp k/p, simvastain  stop 20 mg. Terapi lain tetap

17/4 Kondisi umum lemah


Dulcolac supp stop. Terapi lain tetap.
18/4 Kondisi umum lemah
Terapi tetap.
19/4 Kondisi umum lemah. Hasil pemeriksaan lab gula darah masih tinggi (GD2PP: 236 & GDP: 151)
Terapi insulin insulatard dinaikkan dosisnya  20 IU. Terapi lain tetap.
20/4 Kondisi umum lemah
Terapi tetap.
21/4 Kondisi umum lemah
Terapi tetap.
22/4 Kondisi umum cukup. Hasil lab gula darah sudah normal.
Terapi tetap.
23/4 Kondisi umum membaik.
Terapi dilanjutkan untuk terapi KRS. Forneuro ganti  neurodex.
Subyektif

1. Pasien lemah setengah badan kanan

2. Pasien mendadak terjatuh saat pasien bangun tidur


Obyektif (Data Klinik)
      Tanggal
Nilai  
Data
Normal 5/4          
Klinik   6/4 7/4 8/4 9/4 10/4 13/4 14/4 15/4 16/4 17/4 19/4 20/4 21/4 224 23/4
           

Tekanan 120/80 170/ 140/ 120/ 140/ 110/ 100/ 150/ 130/ 110/ 110/ 110/ 120/ 110/ 110/70 110/ 100/
100 90 70 90 80 70 70 80 90 70 80 80 70 80 70
Darah mmHg
80 x 84 88 100 88 88 80 75 80 76 80 88 72 80 80 92 80
Nadi
/menit
20 x 20 20 20 20 18 18 20 24 20 27 28 24 20 20 20 20
RR
/menit
36,2 36,4   35,8 35,8
Suhu 36-37 oC                      
GCS   456 456 456 456 456 456 456 456 456 456 456 456 456 456 456 456
Mual       +                          
Muntah       +                          
Sakit +    
    +       +              
kepala
Lemas   +                              
Susah     +
            + +            
BAB
Keringa      
  + +                      
t dingin
Obyektif (Data Lab)
Data Rentang Normal Tanggal
3/4 5/4 8/4 12/4 16/4 19/4 22/4
GD sesaat < 200 mg/dl 357            
GD2PP < 200 mg/dl   385 354 342 342 236 177
GD Puasa < 126 mg/dl   270 233 238 253 151 72
Leukosit 5000-10.000/µl 8400   9800   9200 9900  
Trombosit 150.000-450.000/ µl 249000   315000   452000 485000  
Hb 11,0-16,5 gr/dl 11,8   12   11,1 11,8  
Hematokrit 35-50% 36,7       32,3 35  
LED < 15/jam   121     124 118  
Ureum 10-20 mg/dl 10,7         36,6  
Kreatinin 0,7-1,5 mg/dl 0,59         0,54  
Albumin 3,5-5,5 g/dl   3,68          
Bilirubin total <1,1 mg/dl              
Bilirubin Diract < 0,25 mg/dl              
Bilirubin Indirect < 0,75 mg/dl              
SGOT 11-41 U/L 22            
SGPT 10-41 U/L 17            
Na+ 136-145 mmol/l 133 131          
K +
3,5-5,0 mmol/l 3,27 4,4          
Cl- 98-106 mmol/l 106 100          
Ca 7,6-11,0 mg/dl              
Phosphor 2,5-7,0 mg/dl              
Kolesterol Total  130-220 mg/dl   272     180    
 
Kolesterol HDL > 50 mg/dl   52     32    
Kolesterol LDL < 150 mg/dl   190     123    
Trigliserida 34-143 mg.dl   232     259    
Asam Urat 2-6 mg/dl   2,3     2,9    
Profil Pengobatan
PROFIL PENGOBATAN PADA SAAT MRS
Tanggal Pemberian Obat
         
Obat Rute Dosis Frek 10/ 11/ 12/ 13/ 14/ 16/ 17/ 18/ 19/ 20/ 21/ 22/ 23/
3/4 4/4 5/4 6/4 7/4 8/4 9/4 15/4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
     
IVFD NS   20tp
iv √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √    
0,9% m
iv 3g 3x1 √ √ √ 4x1 4x1 4x1 4x1 4x1 4x1                        
Piracetam
po 1200 mg 4x1                   √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Ranitidin iv 50 mg 2x1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √    
Forneuro po   2x1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √  
Kaptopril po 12,5 mg 2x1     √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Asetosal po 160 mg 1x1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Insulatard sc 0-10 IU       √ √ √ √ √ √ √ √ 18 18 18 18 18 18 20 20 20 20 20
Actrapid sc 4-4-4 IU       √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Gemfibrozil po 300 mg 1x1     √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Simvastatin po 10 mg 0-0-1     √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20                
 
Ketorolak iv 10 mg 2x1     √ √ √                              
 
Neurodex po tab 2x1                                         √
3x      
Lactulosa Syr po   2Ct         √                          
h
Dulcolac dub      
Supp 1 supp k/p         √             √ √          
ur
Assesment
Problem S/O Terapi Analisis
Medik

CVA Badan lemah NS 0,9 % • Pengganti cairan agar elektroit dalam tubuh menjadi seimbang
↓ elektrolit i.v 20 tpm
Neuroprotektan Pirasetam • Untuk pemulihan metabolisme otak, agar kerusakan pada otak
i.v 3 g (3dd1) tidak meluas.
p.o 1,2 g (4dd1) • Menghilangkan kelesuan dan dizziness
• Meningkatkan fungsi memori

Asetosal • Antiplatelet dengan mekanisme inaktivasi COX secara


p.o 160 mg (1dd1) irreversible (menghambat agregasi platelet)
• CAST (Chinese Acute Stroke Trial)  dosis aspirin 160 mg/hari
menuruunkan recurrence stroke

Stress Ulcer Mual, muntah dan Ranitidin • Merupakan ES dari hiperglikemi mengalami gastroparesis/
rasa tidak enak pada i..v 50 mg (2dd1) gangguan mortalitas lambung.
saluran cerna • Mekanisme antagonis reseptor H2 (histamin)   sekresi as.
Lambung
• Pemakaian jangka panjang menyebabkan defisiensi vit B12
Problem S/O Terapi Analisis
Medik

Hipertensi TD ↑ Captropil • Antihipertensi (ACE Inhibitor)


p.o 12.5 mg • Penanganan hipertensi pada penderita stroke harus
(2dd1) mempertimbangkan aliran darah otak dan aliran darah perifer
 menjaga fungsi serebral

DM ↑ kadar gula darah Actrapid • Actrapid termasuk insulin rapid acting, digunakan untuk
(GDA, GDP, GD2JPP) menjaga kadar gula darah post prandial (setelah makan).

Insulatard • Insulatard termasuk insulin intermediate acting, digunakan


untuk menjaga kadar gula darah basal (saat puasa/ tidak ada
makanan masuk). ↑

Dislipidemia kadar kolesterol Simvastatin • Stabilisasi plak atherosklerosis


p.o 10 mg sebelum • Mekanismenya menghambat HMG-CoA menjadi mevalonat
tidur • Monitor profil lemak darah

Gemfibrozil • Merupakan golongan fenofibrat dimana dapat ↑ kadar HDL


p.o 300 mg (1dd1)
Problem S/O Terapi Analisis
Medik

Analgesik Nyeri Keterolak • Obat nyeri NSAID, anlagesik kuat sekelas opioid
p.o 10 mg (2dd1) • Hati-hati penggunaan dengan aspirin, ↑ pendarahan

Suplemen Furneuro • Pencegahan & pengobatan defisiensi Vit.B


p.o (2dd1) • Gejala kekurangan vit Neurotropik, penambah tenaga utk masa
penyembuhan

Neurodex • Furneuro pada hari terakhir digantikan oleh neurodex


p.o (2dd1) Neurodex bertujuan sebagai vitamin sebagai suplemen vitamin.

Laksatif/ Sulit BAB Lactulosa syr • Laksatif untuk sembelit, menghilangkan rasa nyeri pd saat BAB
pencahar p.o (3x2cth) & untuk kondisi yg memerlukan defekasi
• Melunakkan tinja

Dulcolac sup
1 supp • Menstimulasi peristaltik (stimulan laksatif)
• sekresi & elektrolit ke lumen usus
• reabsorbsi air & elektrolit.
Planning
Pemeriksaan penunjang diagnostik yaitu CT
scan dan MRI

Faktor resiko yang dapat diatasi harus dipantau


 profil kolesterol, profil kadar gula darah, BB,
dan hipertensi.

Gemfibrosil dan simvastatin tidak berikan


bersamaan karena dapat meningkatkan resiko
myopati
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai