Anda di halaman 1dari 11

PROSEDUR AUDIT SELANJUTNYA

“Prosedur audit selanjutnya” ingin


menegaskan bahwa ini serangkaian prosedur
audit yang melanjutkan prosedur audit
sebelumnya , yakni prosedur penelaian resiko
(risk assesment procedures )
Ada 3 ISA yang menjadi acuan utama dalam
bab ini , yakni :

1. ISA 330
2. ISA 505
3. dan ISA 520.
PROSEDUR SUBSTANTIF & UJI
PENGENDALIAN (ISA 330)

Substantive procedures : Suatu prosedur audit yang dirancang


untuk mendeteksi salah saji material pada tingkat asersi .
Prosedur substantif dibagi menjadi 2 :
1. Uji detail atau rincian atas jenis transaksi , saldo akun , dan
disclousures
2. Prosedur analitikal substantif
Prosedur substantive dapat dilaksanakan auditor untuk :

1. Mengumpulkan bukti tentang asersi yang menjadi


dasar dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dalam saldo akun dan jenis transaksi
2. Mendeteksi salah saji
UJI PENGENDALIAN : Suatu prosedur audit yang dirancang
untuk mngevaluasi berfungsinya secara efektif pengendalian
untuk mencegah , atau mendeteksi dan memperbaiki salah saji
yang material pada tingkat asersi .

Uji pengendalian dilakukan auditor untuk mengumpulkan bukti


mengenai berfungsinya secara efektif untuk asersi internal
KONFIRMASI EKSTERNAL (ISA 505)

“Tujuan auditor dalam menggunakan prosedur


konfirmasi eksternal , ialah merancang dan
melaksanakan prosedur untuk memperoleh
bukti audit yang relevan dan andal .”
Hal – hal yang perlu diperhatikan atau dipertimbangkan auditor
dalam melaksanakan prosedur konfirmasi eksternal :
1. Mengetahui pemberi konfirmasi
Jawaban konfirmasi akan lebih andal jika diberikan oleh
pejabat yang mempunyai pengetahuan mengenai apa yang
dikonfirmasikanya
2. Kemauan / Kemampuan menjawab
Pertimbngkan andal / tidaknya bukti audit yang diperoleh jika
yang menjawab :
- memandang jawaban konfirmasi sebagai membuang waktu
dan biaya .
- Tidak menganggap penting permintaan konfirmasi
PROSEDUR ANALITIKAL SUBSTANTIF
(ISA 520)
Prosedur analitikal substantive prosedur yang
menggunakan hubungan antara data keuangan
dan data non-keuangan yang dapat
diperkirakan .
Dalam prosedur analitikal substantif auditor
membandingkan angka – angka atau hubungan
– hubungan dalam atau diantara unsur – unsur
laporan keuangan dari informasi yang dalam
tahap memahami entitas dan dari bukti – bukti
lain , auditor dapat mengembangkan suatu
ekspektasi tertentu .
Contoh :
Jika ada kenaikan dalam harga bahan baku atau
upah , ekspektasinya ialah kenaikan dalam
harga pokok penjualan ; ini selanjutnya
tercermin dalam rasio atau hubungan laba
kotor dan penjualan

Anda mungkin juga menyukai