Anda di halaman 1dari 72

SEKILAS

AKUNTANSI SYARIAH
Materi Kedua Akuntansi Keuangan Syariah
Program Studi : Sarjana Terapan Keuangan
Perbankan Syariah, PNJ
Dosen : Nedsal Sixpria, SE, MM, Ak, CA

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 1


Materi Bahasan :
• Pendahuluan
– Pengertian akuntansi
– Dasar hukum akuntansi syariah
– Bangun prinsip akuntansi syariah
• Perkembangan Akuntansi Syariah
• KDPPLKS
• Soal pertanyaan
26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 2
Pengertian Akuntansi

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 3


Pengertian
umum akuntansi Akuntansi adalah suatu sistem
informasi yang mengidenfikasi,
mencatat, serta
Mengidenfikasi => mengkomunikasikan transaksi
transaksi keuangan ekonomi yang terjadi pada suatu
dan non keuangan
organisasi kepada pihak yang
berkepentingan
Mencatat =>
secara kronologis
dansistematis

Mengkomunikasikan
=> dalam bentuk
Laporan Keuangan
26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 4
Apa itu akuntansi syariah
Akuntansi islam

• Wacana baru akuntansi syariuah tidak hadir dalam suasana yang


vakum, tetapi di stimulasi oleh banyak faktor yang berinteraksi begitu
kompleks, non linear, dinamis dan berkembang.

Definisi
• Akutansi Islam atau Akutansi Syariah pada hakekatnya adalah
penggunaan akutansi dalam menjalankan syariah Islam. Shahata
(Harahap, 1997:272) misalnya mendefinisikan Akutansi Islam sebagai
berikut:

• “ Postulat, standar, penjelasan dan prinsip akutansi yang


menggambarkan semua hal…sehingga akutansi Islam secara teoritis
memiliki konsep, prinsip, dan tujuan Islam juga. Semua ini secara
serentak berjalan bersama bidang ekonomi, social, politik, idiologi,
etika, kehidupan, keadilan dan hukum Islam. Akutansi dan bidang lain
itu adalah satu paket dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain,.”
26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 5
Akuntansi Islam
• Sesuai dengan penjelasan Hayashi (1989) Akutansi dalam bahasa
Arab disebut Muhasabah terdapat 48 kali disebut dalam Alquran.
• Kata Muhasabah memiliki 8 pengertian Hayashi (1989):
• Yahsaba yang berarti menghitung, to compute, atau mengukur atau to
mensure.Juga berarti pencatatan dan perhitungan perbuatan
seseorang secara terus menerus
• Hasaba adalah selesaikan tanggung jawab Agar supaya bersifat netral
• Tahasaba berarti menjaga Mencoba mendapatkan Mengharapkan
pahala diakhirat. Menjadikan perhatian atau mempertanggungjawabkan
• Dalam merumuskan kerangka sosial reporting dalam perspektif Islam
Haniffa (2002) mengemukakan 3 dimensi: (1) mencari ridho Ilahi (2)
memberikan keuntungan kepada masyarakat, (3) mencari kekayaan
untuk memenuhi kebutuhan. Ketiga dimensi ini dalam Islam dianggap
juga subagai bagiab dari ibadah.

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 6


Akuntansi syariah
• Akuntansi syariah adalah akuntansi yang
didasarkan atas kaidah syariah, dalam hal ini
Alqur’an, Alhadist, dan fatwa-fatwa syariah
• Akuntansi syariah berhubungan dengan
pengakuan, pengukuran dan pencatatan transaksi
serta pengungkapan hak-hak dan kewajiban-
kewajiban secara adil
• Rerangka prinsip akuntansi yang berlaku umum
untuk entitas syariah di Indonesia dibangun atas 3
(tiga) landasan; yaitu landasan syariah, landasan
konseptual, dan landasan operasional atau
landasan praktek

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 7


Dasar Hukum Akuntansi
Syariah

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 8


Akuntansi syariah berhubungan dengan pengakuan,
pengukuran dan pencatatan transaksi serta
pengungkapan hak-hak dan kewajiban-kewajiban secara
adil, sebagaimana firman ALLAH SWT di beberapa surah
berikut :
Al-Baqarah ayat 282 yang berbunyi:
”hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan
hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskannya
dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menulisnya
sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah
iya menulis . . .”

Surah 4 ayat 135, ALLAH SWT berfirman ; “wahai


orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-
benar penegak keadilan”...

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 9


ALLLAH SWT juga berfirman dalam surah 83 ayat 1-
3 ; “kecelakan besarlah bagi orang-orang (yaitu) orang-orang
yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta
dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk
orang lain mereka mengurangi”,..
ALLAH SWT melalui hadist qudsi ; “Hai, hambaku, aku
telah haramkan bagiku kezaliman dan telah
mengharamkannya diantara kamu, jadi janganlah saling
menindas satu sama lain”
Juga dalam surah 16 ayat 90 ALLAH SWT :
“Sesungguhnya ALLAH menyuruh (kamu) berlaku adil dan
berbuat kebajikan”..
ALLAH SWT berfirman : “Dan tolong menolonglah kamu
dalam mengerjakan kebajikan dan gtakwa, dan janganlah
tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”,
(surah 5 ayat 2)
26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 10
Bangun Prinsip
Akuntansi Syariah

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 11


Rerangka prinsip akuntansi yang
berlaku umum untuk entitas syariah di
Indonesia dibangun atas 3 (tiga)
landasan; yaitu landasan syariah,
landasan konseptual, dan landasan
operasional atau landasan praktek

Bangun prinsip akuntansi syariahyang berlaku


umum di Indonesia dapat digambarkan sebagai
berikut :

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 12


Konsep GASAP (General accepted Sharia
accounting Principle) Prinsip Akuntansi Syariah yang Berlaku Umum

Kerangka Prinsip Akuntansi


Syariah yang Berlaku Umum di Indonesia
Praktik, Konvensi dan Kebiasaan Buku Teks/Ajar, Simpulan riset,
Tingkat 3
Landasan Pelaporan yang Sehat sesuai dengan Syariah Artikel, dan Pendapat Ahli

Operasional SAK
Peraturan Pedoman atau
Buletin Pemerintah Praktik Akuntansi
atau Tingkat 2 Internasional/Negara lain
Teknis untuk Industri Industri (Kajian
yang sesuai Syariah
Landasan (Regulasi) Asosiasi Syariah)

Praktik PSAK & ISAK Umum


Tingkat 1 PSAK & ISAK Syariah yang sesuai dengan Syariah

Landasan Konseptual KDPPLK Syariah


FATWA SYARIAH
Landasan Syariah AL HADITS
AL QURAN
26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 13
Landasan syariah
1. Alqur’an
2. Alhadist
3. Fatwa syariah; fatwa-fatwa yang
dihasilkan dari Dewan syariah
Nasional (DSN) MUI

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 14


Landasan konseptual
• Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan
Syariah (KDPPLKS), dikeluarkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI),
merupakan rumusan konsep yang mendasari penyusunan dan
penyajian laporan keuangan bagi pemakai eksternal.
• Tujuan kerangka dasar sebagai acuan bagi :
a. Penyusun standar akuntansi keuangan syariah dalam
pelaksanaan tugasnya
b. Penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah
akuntansi syariah yang belum diatur dalam standar akuntansi
keuangan syariah
c. Auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan
keuangan disusun sesuai prinsip akuntansi syariah yang berlaku
umum; dan
d. Para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan informasi
yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai
dengan standar akuntansi keuangan syariah

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 15


Landasan operasional
• Lanadasan tingkat 1
 PSAK dan ISAK syariah
 PSAK dan ISAK umum yang sesuai syariah
• Landasan tingkat 2
 SAK Internasional/Negara lain yang sesuai Syariah
 Buletin Teknis
 Peraturan Pemerintah untuk Industri (Regulasi)
 Pedoman atau Praktik Akuntansi Industri (Kajian Asosiasi
Syariah)
• Landasan tingkat 3
 Praktik, Konvensi dan Kebiasaan Pelaporan yang Sehat
sesuai dengan Syariah
 Buku Teks/Ajar, Simpulan riset, Artikel, dan Pendapat Ahli

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 16


PSAK SYARIAH
No PSAK Judul
TAHUN BUKU 2008

1 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan


Keuangan Syariah
2 101 Penyajian Laporan Keuangan Syariah
3 102 Akuntansi Murabahah
4 103 Akuntansi Salam
5 104 Akuntansi Istishna
6 105 Akuntansi Mudharabah
7 106 Akuntansi Musyarakah
TAHUN BUKU 2009

8 107 Akuntansi Ijarah


9 108 Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah
10 109 Akuntansi Zakat, Infaq dan Shadaqah
11 108 ED Akuntansi Penyelesaian Utang Piutang Murabahah
Bermasalah
12 111 ED Akuntansi Hawalah
26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 17
AKUNTANSI
KOPERASI SYARIAH
(hanya segi koperasi AKUNTANSI
syariah saja) SYARIAH LAINNYA

(PSAK SYARIAH + (Industri khusus


PSAK 27 + lainnya)
PERATURAN DEP
KOPERASI)
AKUNTANSI
Penerapan
Akuntansi

TRANSAKSI SYARIAH
Syariah
(LKS dan Pihak-2 Terkait)

PSAK SYARIAH
PSAK 101 SD 107
AKUNTANSI
AKUNTANSI
ASURANSI SYARIAH
PERBANKAN SYARIAH
(hanya segi asuransi
(hanya segi perbankan
syariah saja)
syariah saja)
(PSAK SYARIAH +
(PSAK SYARIAH +
PSAK 108 +
PERATURAN BANK
PERATURAN DEP.
INDONESIA)
KEUANGAN)

(1) Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat (1) Lap Surplus Defisit Underwriting Dana Tabaru
(2) Lap Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil (2) Laporan Perubahan Dana Tabaru
26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 18
Pola pemahaman akuntansi syariah
Perkembangan Akuntansi
Syariah

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 19


SEJARAH AKUNTANSI
Double Entry Concept-1

• Menurut Storrar dan Scorgie (1988) kejadian


penting sejarah akuntansi Barat adalah
perkembangan awal Double Entry Concept
• Kejadian tersebut dipengaruhi oleh 2 hal
utama:
– Internal, yaitu perkembangan akuntansi
– Eksternal, yaitu konsekuensi ekonomi atas
perkembangan akuntansi

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 20


SEJARAH AKUNTANSI
Double Entry Concept-2

• Pengaruh Double Entry Concept bagi Barat


seperti Werner Sombart dan Max Weber
banyak dihubungkan dengan perkembangan
dan kepentingan ekonomi kapitalisme barat.
• Pandangan di atas dibantah Yamey (1964)
yang menjelaskan double entry lebih
ditekankan pada alat yang digunakan untuk
perdagangan.

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 21


SEJARAH AKUNTANSI
Pengaruh Islam-1
• Storrar dan Scorgie (1988) Double Entry
Concept menjelaskan bahwa penelusuran
awal Double Entry Concept dipengaruhi :
– Kontribusi peradaban Hindu (konsep 0) dan Islam terhadap
Eropa (angka 0, matematika dan perdagangan)
– Peran Leonardo dari Pisa yg memperkenalkan angka arab-
hindu di Italia ratusan tahun sebelum akuntansi dikenalkan
oleh Luca Pacioli dalam Suma de Arithmatica, Geometria,
Proportioni et proportionalita thn 1494.

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 22


SEJARAH AKUNTANSI
Pengaruh Islam-2
• Littleton dan Yamey (1978) menduga bahwa
tempat kelahiran Double Entry Concept dari
Spanyol:
– Teknik tata buku berpasangan ini berasal dari
Spanyol, dengan alasan bahwa kebudayaan dan
teknologi Muslim abad pertengahan lebih unggul
dan canggih dibanding dengan Eropa Barat, dan
Spanyol (waktu itu) adalah saluran utama dimana
kebudayaan dan teknologi Muslim ini dibawa ke
Eropa
26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 23
SEJARAH AKUNTANSI
Pengaruh Islam-3
• Pendapat ini mungkin benar mengingat
Spanyol merupakan salah satu pusat
peradaban Islam.
• Bahkan sejak jaman Khulafa Ar Rasyidin,
Dinasti Bani Umayyah (661-750), Dinasi Bani
Abbasiyyah (750-1258), kekuasaan Islam
meluas ke Bizantium, Mesir, Palestina,
Suriah, Irak (Mesopotamia), Afrika Utara,
Spanyol, Asia Timur dan Cina.
26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 24
SEJARAH AKUNTANSI
Teknologi dan Kebudayaan Islam-1
• Bahkan Kairo, Alexandria, Damsyik, Baghdad dan
Siraz merupakan kota-kota pusat perdagangan
dunia.Melalui perdagangan inilah teknologi dan
kebudayaan Muslim tersebar di Eropa Barat melalui
Amalfi, Venice, Pisa dan Genoa di Italia (Storrar dan
Scorgie 1988).
• Pedagang-pedagang Italia dan Eropa lainnya
memperoleh pendidikan pertamanya dalam
penggunaan metode bisnis yang canggih dari rekan
bisnis mereka dari sekitar Laut Tengah yang
kebanyakan Muslim… (Lieber 1967, 230)

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 25


SEJARAH AKUNTANSI
Teknologi dan Kebudayaan Islam-2
• Di samping kontak dagang, juga terjadi kontak akademis.
Menurut William Montgomery Watt (1972) superioritas Muslim
pada waktu itu terletak pada sains dan teknologi, terutama
Aljabar, kedokteran, astronomi, produksi barang-barang mewah
dan teknik perdagangan yang tinggi.
• Salah satu tempat kegiatan akademis termaju di dunia saat itu
adalah di Baghdad, zaman Khalifah Al Ma’mun (813-833) yang
didirikan akademi tempat belajar dan penerjemahan teks-teks
Yunani, Sansekerta dan lainnya ke bahasa Arab.
• Salah satunya adalah angka 0 yang dibawa oleh orang India
dan untuk pertama kalinya angka Arab Hindu diperkenakan
sekitar tahun 800 (Lewis 1950)

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 26


SEJARAH AKUNTANSI
Matematika dan Akuntansi Islam-1
• Pengembangan akuntansi didokumentasikan sejumlah akademisi
Muslim dari tahun 150 H (768 M).
• Istilah al-ameli, mubasher atau kateb al mal
merupakan istilah umum yang digunakan
akuntan/bagian pembukuan dan juru tulis keuangan.
Istilah-istilah ini secara luas di tiap bagian
berbeda dari negara Islam. Istilah Al-Kateb
menjadi dominan dan digunakan bagi tiap orang yang
ditugaskan untuk menulis dan mencatat informasi
baik kuangan maupun non-keuangan” (Zaid, 200b, p. 330).
• Istilah tersebut sama dengan untuk “menghitung” (to account) dan
sebagaimana pada tahun 365 H (976 M) Al-Khawarizmy (1984)
menggunakan istilah “muhasabah” untuk fungsi akuntasi dan orang
yang bertanggung jawab dalam hal ini disebut “muhaseb” (akuntan)

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 27


SEJARAH AKUNTANSI
Matematika dan Akuntansi Islam-2
• Pengaruh angka 0 kemudian memberi jalan bagi matematika
dengan tokoh besarnya di abad 9 yaitu Al Khawarizmi, peletak
matematika modern yang dikenal saat ini dan secara tidak
langsung dalam kontribusi akuntansi modern.
• Al Khawarizmi dengan konsep-konsep aljabarnya dapat
memecahkan masalah-masalah praktis seperti pembagian
waris, masalah hukum (lawsuit) dan transaksi dagang sehari-
hari. Ilmu inilah yang kemudian dipelajari Leonardo da Pisa dan
disebarkan ke Eropa:
– The significance of Leonardo of Pisa lies in the fact that he, as both scholar and
merchant, was the first to aplly the new Muslim algebra to the commercial practices of
western Europe (Storrar & Scorgie 1988)

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 28


SEJARAH AKUNTANSI
Matematika dan Akuntansi Islam-3
• Puncaknya seperti dijelaskan Lieber (1968):
– The greatest contribution of the Muslim world to
medieval economic life was the development of
commercial methods based on writing and
recording (Lieber 1968, 231-232)
– In 10th century Iraq book-keeping had become
“widespread and generally accepted”.

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 29


SEJARAH AKUNTANSI
Matematika dan Akuntansi Islam-4
• Bahkan kebutuhan akan penggunaan tata
buku ini merupakan prasyarat hukum bila
terjadi perselisihan (dispute) antara dua belah
pihak atau lebih.
• Bila ada perselisihan misalnya, maka mereka
secara hukum harus menunjukkan catatan
atas perkiraan semua penjualan, pembelian,
laba rugi, dan hutang-hutang yang belum
lunas di muka pengadilan.
26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 30
SEJARAH AKUNTANSI
Puncak dan Deklinasi Peradaban Islam-1

• Di sinilah puncak peradaban Islam yang


sebenarnya. Terjadi pertemuan dan integrasi yang
sangat ideal yaitu ilmu yang rasional Ilmiyah dan
Irasional.
• Perkembangan peradaban mulai menurun setelah
terjadi penyerbuan ke Andalusia (Kristen Spanyol)
dan Baghdad (Mongol) serta perang Salib (Paus).
Peradaban Islam secara institusional sebenarnya
masih kokoh dan merupakan puncak peradaban
sampai Abad XV.
26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 31
SEJARAH AKUNTANSI
Puncak dan Deklinasi Peradaban Islam-2

• Peradaban ini mulai mengalami penurunan sejak abad XV


sampai dengan abad XIX. Hal ini terjadi akibat beralihnya
kekuasaan dan keilmuan ke Barat.
• Peradaban Islam dalam arti Kekhalifahan berakhir ketika
tahun 1922 Kekhalifahan Usmani di bawah Khalifah
Abdul Madjid V yang tidak punya kuasa sebenarnya dan
kekuasaan dikendalikan oleh kaum nasionalis.
• Pembubaran dimotori Mustafa Kamal di Turki dan tidak
ada lagi kekhalifahan di dunia Islam. Pada tahun 1924 ini
diumumkan Negara Sekular Turki dan negara Islam secara
resmi dibubarkan.

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 32


SEJARAH AKUNTANSI
Puncak dan Deklinasi Peradaban Islam-3

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 33


SEJARAH AKUNTANSI

• Kondisi Obyektif Lahirnya Akuntansi Syariah


Modern:
– Norma Agama (Al Baqarah: 282)
– Kontribusi Umat Islam (Angka Arab-Hindu; Diwan;
Islamic Commerce)
– Sistem Ekonomi Kapitalis (Max Weber)
– Perkembangan Pemikiran (Islamisasi Ilmu)

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 34


AKUNTANSI SYARIAH
State of the Arts
• Pragmatist Shariate Accounting
– Entity Theory Revisited
– AAOIFI
– IAI (PSAK 59, PSAK 101-106)
• Idealist Shariate Accounting
– Shariate Enterprise Theory
– Islamic Financial Statements

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 35


AKUNTANSI SYARIAH
Antara Idealis-Pragmatis
AKUNTANSI SYARI’AH
DISKURSUS DIAMETRAL

PRAGMATIS IDEALIS

Enterprise
Adopsi Theory

Tazkiyah

ENTITY SHARI’ATE
THEORY ENTERPRISE THEORY
26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 36
Perkembangan Akuntansi
syariah di Indonesia
• Periode sebelum tahun 2002
• Periode tahun 2002 sd tahun 2007
• Periode setelah tahun 2008

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 37


Periode sebelum tahun 2002

• Telah berdiri lembaga-lembaga keuangan syariah spt


; BUS, bank konvensional dgn unit syariah, BPRS, ttp
belum memiliki acuan akuntansi syariah. Periode ini
masih menggunakan acuan PSAK 31 ttg akuntansi
perbankan, ttp PSAK ini tdk sepenuhnya dpt
digunakan, terutama terkait dgn prinsip syariah ttg
pengakuan, pengukuran dan penyajian kredit.

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 38


Periode tahun 2002 sd
tahun 2007
• Akuntansi syariah telah memiliki acuan PSAK
59 ttg akuntansi perbankan syariah. PSAK ini
diterapkan utk BUS, BPRS, KCS bank
konvensional
• PSAK 59 ini belum mencakup dan mengikat
lembaga keuangan syariah non bank, spt;
asuransi syariah, pegadaian syariah,
lembaga pembiayaan syariah

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 39


Periode setelah tahun 2008

• DSAK IAI menerbitkan PSAK syariah


yang dpt digunakan oleh entitas syariah
atau entitas yang melaksanakan
transaksi syariah
• Pada tahun 2007 DSAK IAI berhasil
mensyahkan beberapa PSAK, yg
diberlakukan mulai tahun buku 2008

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 40


PSAK Syariah yang
disyahkan tahun 2007
• PSAK 101 ttg penyajian penyusunan
lap keu syariah
• PSAK 102 ttg akuntansi murabahah
• PSAK 103 ttg akuntansi salam
• PSAK 104 ttg akuntansi Istishna
• PSAK 105 ttg akuntansi mudharabah
• PSAK 106 ttg akuntansi musyarakah
26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 41
PSAK Syariah yang
disyahkan tahun 2009
• PSAK 107 ttg akuntansi ijarah
• PSAK 108 ttg asuransi syariah

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 42


Pola pemahaman akuntansi
syariah
Akt syariah lainnya
:
Akt koperasi
syariah Industri khusus
lainnya
PSAK syariah +
PSAK 27 + Per Akt transaksi
Dep kop syariah (LKS dan
pihak2 terkait :

PSAK 101 sd 107

Akt Perbankan Akt transaksi


syariah asuransi syariah

PSAK syariah + PSAK syariah +


per BI PSAK 108+per dep
keu

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 43


KERANGKA DASAR
PENYUSUNAN DAN
PENYAJIAN LAPORAN
KEUANGAN SYARIAH
(KDPPLKS)

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 44


Tujuan Kerangka Dasar (1)..

Kerangka dasar ini menyajikan konsep yang


mendasari penyusunan dan penyajian laporan
keuangan bagi para penggunanya. Kerangka ini
berlaku untuk semua jenis transaksi syariah yang
dilaporkan oleh entitas syariah maupun entitas
konvensional baik sektor publik maupun sektor
swasta.

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 45


Tujuan Kerangka Dasar (2)..
Tujuan kerangka dasar ini adalah untuk digunakan sebagai
acuan bagi :
a) penyusun standar akuntansi keuangan syariah, dalam
pelaksanaan tugasnya;
b) penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah
akuntansi syariah yang belum diatur dalam standar akuntansi
keuangan syariah;
c) auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan
keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi syariah yang
berlaku umum; dan
d) para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan informasi
yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai
dengan standar akuntansi keuangan syariah.

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 46


Pemakai laporan keuangan
syariah
1. Investor sekarang dan investor potensial
2. Pemberi dana qardh
3. Pemilik dana syirkah temporer
4. Pemilik dana titipan
5. Pembayar dan penerima zakat, infak, sedekah, dan
wakaf (ziswa)
6. Pengawas syariah
7. Karyawan
8. Pemasok dan mitra usaha lainnya
9. Pelanggan
10. Pemerintah
11. Masyarakat

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 47


Paradigma Transaksi
Syariah
• Transaksi syariah didasarkan pada paradigma dasar
bahwa alam semesta diciptakan oleh Tuhan sebagai
amanah (kepercayaan ilahi) dan sarana kebahagiaan
hidup bagi seluruh umat manusia untuk mencapai
kesejahteraan hakiki secara material dan spiritual (al-
falah).
• Substansinya adalah bahwa setiap aktivitas umat
manusia memiliki akuntabilitas dan nilai ilahiah yang
menempatkan perangkat syariah dan akhlaq sebagai
parameter baik dan buruk, benar dan salahnya aktivitas
usaha. Dengan cara ini, akan terbentuk integritas yang
akhirnya akan membentuk karakter tata kelola yang baik
(good govermance) dan disiplin padar (market dicipline)
yang baik.
26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 48
Paradigma Transaksi Syariah
• Syariah merupakan ketentuan hukum Islam yang
mengatur aktivitas umat manusia yang berisi perintah
dan larangan, baik yang menyangkut hubungan
interaksi vertikal dengan Tuhan maupun interaksi
horisontal dengan sesama makhluk.
• Prinsip syariah yang berlaku umum dalam kegiatan
muamalah (transaksi syariah) mengikat secara hukum
bagi semua pelaku dan stakeholder entitas yang
melakukan transaksi syariah.
• Akhlak merupakan norma dan etika yang berisi nilai-
nilai moral dalam interaksi sesama makhluk agar
hubungan tersebut menjadi saling menguntungkan,
sinergis dan harmonis.
26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria
49
Asas Transaksi Syariah
1. Prinsip persaudaraan (ukhuwah);
– esensinya merupakan nilai universal yang menata
interaksi sosial dan harmonisasi kepentingan para pihak
untuk kemanfaatan secara umum dengan semangat
saling tolong menolong.
– Transaksi syariah menjunjung tinggi nilai kebersamaan
dalam memperoleh manfaat (sharing economics)
sehingga seseorang tidak boleh mendapat keuntungan di
atas kerugian orang lain.
– Ukhuwah dalam transaksi syariah berdasarkan prinsip
saling mengenal (ta’aruf ), saling memahami (tafahum),
saling menolong (ta’awun), saling menjamin (takaful),
saling bersinergi dan beraliansi (tahaluf ).

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria


50
Asas Transaksi Syariah
2. Prinsip keadilan (‘adalah);
– esensinya menempatkan sesuatu hanya pada tempatnya
dan memberikan sesuatu hanya pada yang berhak serta
memperlakukan sesuatu sesuai posisinya.
– Implementasi => berupa aturan prinsip muamalah yang
melarang adanya unsur:
• riba (unsur bunga dalam segala bentuk dan jenisnya, baik riba
nasiah maupun fadhl);
• kezaliman (unsur yang merugikan diri sendiri, orang lain, maupun
lingkungan);
• maysir (unsur judi dan sikap spekulatif);
• gharar (unsur ketidakjelasan); dan
• haram (unsur haram baik dalam barang maupun jasa serta aktivitas
operasional yang terkait).

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria


51
Asas Transaksi Syariah
• Esensi riba adalah setiap tambahan pada pokok piutang
yang dipersyaratkan dalam transaksi pinjam-meminjam
serta derivasinya dan transaksi tidak tunai lainnya, dan
setiap tambahan yang dipersyaratkan dalam transaksi
pertukaran antar barang-barang ribawi termasuk
pertukaran uang (money exchange) yang sejenis secara
tunai maupun tangguh dan yang tidak sejenis secara
tidak tunai.

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria


52
Asas Transaksi Syariah
• Esensi kezaliman (dzulm) adalah menempatkan
sesuatu tidak pada tempatnya, memberikan sesuatu
tidak sesuai ukuran, kualitas dan temponya, mengambil
sesuatu yang bukan haknya dan memperlakukan
sesuatu tidak sesuai posisinya. Kezaliman dapat
menimbulkan kemudharatan bagi masyarakat secara
keseluruhan, bukan hanya sebagian; atau membawa
kemudharatan bagi salah satu pihak atau pihak-pihak
yang melakukan transaksi.
• Esensi maysir adalah setiap transaksi yang bersifat
spekulatif dan tidak berkaitan dengan produktivitas
serta bersifat perjudian (gambling).

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria


53
Asas Transaksi Syariah
• Esensi gharar adalah setiap transaksi yang berpotensi merugikan
salah satu pihak karena mengandung unsur ketidakjelasan,
manipulasi dan eksploitasi informasi serta tidak adanya kepastian
pelaksanaan akad.
• Bentuk-bentuk gharar antara lain:
– tidak adanya kepastian penjual untuk menyerahkan obyek akad pada
waktu terjadi akad, baik obyek akad itu sudah ada maupun belum ada;
– menjual sesuatu yang belum berada di bawah penguasaan penjual;
– tidak adanya kepastian kriteria kualitas dan kuantitas barang/jasa;
– tidak adanya kepastian jumlah harga yang harus dibayar dan alat
pembayaran;
– tidak adanya ketegasan jenis dan obyek akad;
– kondisi obyek akad tidak dapat dijamin kesesuaiannya dengan yang
ditentukan dalam transaksi;
– adanya unsur eksploitasi salah satu pihak karena informasi yang
kurang atau dimanipulasi dan ketidaktahuan atau ketidakpahaman
yang ditransaksikan.

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria


54
Asas Transaksi Syariah

• Esensi haram adalah segala unsur yang


dilarang secara tegas dalam al Quran
dan as Sunah

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria


55
Asas Transaksi Syariah
3. Prinsip kemaslahatan (maslahah);
 esensinya merupakan segala bentuk kebaikan dan
manfaat yang berdimensi duniawi dan ukhrawi, material
dan spiritual, serta individual dan kolektif.
 Kemaslahatan yang diakui harus memenuhi dua unsur
yakni kepatuhan syariah (halal) serta bermanfaat dan
membawa kebaikan (thayib) dalam semua aspek secara
keseluruhan yang tidak menimbulkan kemudharatan.
 Transaksi syariah yang bermaslahat harus memenuhi
secara keseluruhan unsur-unsur yang menjadi tujuan
ketetapan syariah (maqasid syariah) yaitu berupa
pemeliharaan terhadap:
 akidah, keimanan dan ketakwaan (dien);
 intelek (‘aql);
 keturunan (nasl);
 jiwa dan keselamatan (nafs); dan
 harta benda (mal).

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria


56
Asas Transaksi Syariah
4. Prinsip keseimbangan (tawazun);
 esensinya meliputi keseimbangan aspek material dan
spiritual, aspek privat dan publik, sektor keuangan dan
sektor riil, bisnis dan sosial, dan keseimbangan aspek
pemanfaatan dan pelestarian.
 Transaksi syariah tidak hanya menekankan pada
maksimalisasi keuntungan perusahaan semata untuk
kepentingan pemilik (shareholder).
 Manfaat yang didapatkan tidak hanya difokuskan pada
pemegang saham, akan tetapi pada semua pihak yang
dapat merasakan manfaat adanya suatu kegiatan
ekonomi.

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria


57
Asas Transaksi Syariah
5. Prinsip universalisme (syumuliyah).
 esensinya dapat dilakukan oleh, dengan, dan untuk
semua pihak yang berkepentingan (stakeholder)
tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan,
sesuai dengan semangat kerahmatan semesta
(rahmatan lil alamin).

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria


58
Karakteristik dan persyaratan
Transaksi Syariah
• transaksi hanya dilakukan berdasarkan
prinsip saling paham dan saling ridha;
• prinsip kebebasan bertransaksi diakui
sepanjang objeknya halal dan baik (thayib);
• uang hanya berfungsi sebagai alat tukar
dan satuan pengukur nilai, bukan sebagai
komoditas;
• tidak mengandung unsur riba; kezaliman;
maysir; gharar; haram;

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria


59
Karakteristik dan persyaratan Transaksi
Syariah
• tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value
of money)
– karena keuntungan yang didapat dalam kegiatan usaha
terkait dengan risiko yang melekat pada kegiatan usaha
tersebut sesuai dengan prinsip al-ghunmu bil ghurmi (no
gain without accompanying risk);
• transaksi dilakukan berdasarkan :
– suatu perjanjian yang jelas dan benar;
– untuk keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak
lain
– tidak diperkenankan menggunakan standar ganda harga
untuk satu akad
– tidak menggunakan dua transaksi bersamaan yang
berkaitan (ta’alluq) dalam satu akad;

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria


60
Karakteristik dan persyaratan Transaksi
Syariah

• tidak ada distorsi harga melalui :


– rekayasa permintaan (najasy),
– rekayasa penawaran (ihtikar);
• tidak mengandung unsur kolusi dengan
suap menyuap (risywah).

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria


61
Karakteristik dan persyaratan Transaksi
Syariah
• Transaksi syariah komersial berupa:
– investasi untuk mendapatkan bagi hasil;
– jual beli barang untuk mendapatkan laba; dan
atau
– pemberian layanan jasa untuk mendapatkan
imbalan.
• Transaksi syariah nonkomersial berupa:
– pemberian dana pinjaman atau talangan (qardh);
– penghimpunan dan penyaluran dana sosial
seperti zakat, infak, sedekah, wakaf dan hibah.

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria


62
Tujuan Laporan Keuangan
1. menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja serta perubahan
posisi keuangan suatu entitas syariah yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan; dan
2. pertanggungjawaban manajemen atas
sumber daya yang dipercayakan
kepadanya.

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria


63
Tujuan Lain Laporan Keuangan :
a) Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam
semua transaksi dan kegiatan usaha.
b) Informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah,
serta informasi aset, kewajiban, pendapatan dan beban yang
tidak sesuai dengan prinsip syariah bila ada dan bagaimana
perolehan dana penggunaannya.
c) Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung
jawab entitas syariah terhadap amanah dalam mengamankan
dana, menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang
layak; dan
d) Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang
diperoleh penanam modal dan pemilik dana syirkah temporer
dan informasi mengenai pemenuhan kewajiban fungsi sosial
entitas syariah, termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat,
infaq, sedekah dan wakaf.

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 64


Asumsi Dasar
• Kelangsungan Usaha (Going Concern)
– Dasar yang berbeda dapat digunakan jika:
• Ada pembatasan kelangsungan usaha
• Ingin melikuidasi perusahaan; atau
• Mengurangi secara material skala usahanya

• Dasar Akrual (Accrual Basis)


– Pengaruh transaksi diakui pada saat kejadian (bukan
pada saat kas diterima atau dibayar)
– Penghitungan pendapatan untuk tujuan pembagian
hasil usaha menggunakan dasar kas
26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria
65
Karakteristik Kualitatif Laporan
Keuangan
1. Dapat Dipahami
2. Relevan, baik dari aspek hakekat (kualitas) maupun
materialitas

3. Keandalan, informasi hrs memenuhi syarat :


1. Penyajian jujur
2. Substansi mengungguli bentuk
3. Netralitas
4. Pertimbangan sehat
5. kelengkapan

4. Dapat dibandingkan
26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 66
Kendala Informasi yang
Relevan & Andal
• Tepat Waktu
• Keseimbangan antara Biaya dan
Manfaat :
– Keseimbangan diantara karakteristik
kualitatif
– Penyajian wajar

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 67


Unsur Laporan Keuangan
a) komponen LK yang mencerminkan kegiatan komersial:
a) laporan posisi keuangan;
b) laporan laba rugi;
c) laporan arus kas; dan
d) laporan perubahan ekuitas.
b) komponen LK yang mencerminkan kegiatan sosial:
a) laporan sumber dan penggunaan dana zakat; dan
b) laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan.
c) komponen LK lainnya yang mencerminkan kegiatan dan
tanggung jawab khusus entitas syariah tersebut.

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 68


Pengukuran Unsur Laporan Keuangan

• Ada 4 dasar pengukuran berbeda:


– Biaya historis.
– Biaya kini (current cost)
– Nilai realisasi/penyelesaian (realizable/settlement value)
– Nilai sekarang (present value)
• Aktiva dinilai sebesar arus kas masuk bersih di masa depan
yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan
dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal.
• Kewajiban dinilai sebesar arus kas keluar di masa depan yang
didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan akan
diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan
usaha normal.

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria


69
Pengakuan unsur utama laporan keuangan
Pengakuan unsur utama laporan keuangan

Pengakuan aset
Diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa manfaat ekonominya
diperoleh entitas dan mempunyai nilai yang dapat diukur.

Pengakuan kewajiban
Diakui dalam neraca kalau kemungkinan pengeluaran sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi akan digunakan menyelesaikan kewajiban.

Pengakuan dana syirkah temporer


Dilakukan jika entitas syariah memiliki kewajiban untuk mengembalikan
dana yang diterima melalui pengeluaran sumber daya ekonomi.

Pengakuan penghasilan
Diakui dalam laporan laba rugi kalau kenaikan manfaat ekonomi masa
depan berkaitan dengan kenaikan dan penurunan aset.

Pengakuan beban
Diakui dalam laporan laba rugi kalau penurunan manfaat ekonomi
masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset telah terjadi.
26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 70
Pengukuran Unsur – unsur laporan keuangan

 Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk


mengakui dan memasukkan setiap unsur laporan keuangan
dalam neraca dan laporan laba rugi.
 Dasar pengukuran yang umum digunakan entitas syariah
dalam penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis.
akan tetapi dalam kondisi tertentu dasar ini dapat
dikombinasikan dengan dasar pengukuran yang lain.
 Untuk memenuhi kriteria relevansi suatu informasi, entitas
syariah dapat merevaluasi aset, kewajiban dan dana syirkah
temporer secara periodik dengan syarat harus terjamin
keandalannya.

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 71


Billahittaufiq wal hidayah
`

Semoga bermanfaat dan berkah


Wassalam

26/11/20 akt keuangan syariah_nedsal sixpria 72

Anda mungkin juga menyukai