Anda di halaman 1dari 42

PELAYANAN

KEFARMASIAN
“Penggolongan Obat”
Kelompok III :

Lisniawati (1704101002)
Udin Dwi Prayogo (1704101006)
Fikana Imroatus S (1704101013)
Siti Nuraini (1704101014)
Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009, obat adalah
bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan
untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan
patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan,
pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia
Penggolongan Obat
OBAT BEBAS
OBAT BEBAS TERBATAS
OBAT KERAS
OBAT WAJIB APOTEK
OBAT NARKOTIKA
OBAT PSIKOTROPIKA
Pengertian obat juga dapat didefinisikan secara khusus. Adapun pengertian obat secara
khusus adalah :

1, Obat Jadi

Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau capuran (serbuk, cairan, salep, tablet, pil,
suppositoria, dll) yang mempunyai teknis sesuai FI/lain yang ditetapkan pemerintah.

2. Obat Paten

Obat paten adalah obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama sipembuat atau
yang dikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli pabrik yang memproduksinya.
6.Obat Generik
3.Obat Baru 5.Obat Essensial
4. Obat Asli Obat generik adalah
Obat baru adalah obat Obat essensial obat dengan nama
yang terdiri atau berisi Obat asli adalah adalah obat yang
resmi yang ditetapkan
zat, baik sebagai obat yang didapat paling dibuuhkan
langsung dari dalam FI untuk zat
bagian yang untuk pelayanan
bahan-bahan berkhasiat yang
berkhasiat, ataupun kesehatan
alamiah dikandungnya.
yang tidak berkhasiat, masyarakat
misalnya: lapisan, Indonesia, terolah terbanyak dan
pengisi, pelarut, secara sederhana tercantum dalam
pembantu atau atas dasar Daftar Obat Esensial
komponen lain, yang pengalaman dan yang ditetapkan oleh
belum dikenal digunakan dalam MENKES.
sehingga tidak pengobatan
diketahui khasiat dan tradisional
kegunaannya.
Peran obat secara umum adalah sebagai
berikut:

Penetapan diagnose
Untuk pencegahan penyakit
Menyembuhkan penyakit
Memulihkan (rehabilitasi) kesehatan
Mengubah fungsi normal tubuh untuk
tujuan tertentu
Peningkatan kesehatan
Mengurangi rasa sakit
Penggolongan Obat secara Luas :

a. Penggolongan obat Berdasarkan


Jenisnya

Penggolongan obat menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor


917/Menkes/Per/X /1993 yang kini telah diperbaiki dengan Permenkes RI Nomor
949/Menkes/Per/ VI/2000 penggolongan obat dimaksudkan untuk peningkatan keamanan
dan ketepatan penggunaan serta pengamanan distribusi.
1. Obat Bebas

Obat bebas adalah obat yang dapat dijual bebas kepada umum tanpa
resep dokter, tidak temasuk dalam daftar narkotika. psikotropika,
Golongan obat bebas ini biasanya tidak membahayakan jiwa, dalam arti
kata yang agak luas, bila makan jumlah 10-20 biji sekaligus pun belum
menyebabkan kematian.
Penandaan:
Obat bebas diatur berdasarkan S.K Menkes RI Nomor 1380/A/SKA/1983
tentang tanda khusus untuk obat bebas. Tanda khusus untuk obat bebas
yaitu bulatan berwama hijau dengan garis tepi wama hitam.
Yang tergolong obat bebas antara lain :
2. Obat Bebas Terbatas
Obat bebas terbatas adalah obat keras yang dapat diserahkan
kepada pemakainya tanpa resep dokter, bila penyerahannya
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Obat tersebut hanya boleh dijual dalam bungkusan asli dari
pabriknya atau pembuatnya.
Pada penyerahannya oleh pembuat atau penjual harus
mencantumkan tanda peringatan. Tanda peringatan selalu tercantum
pada kemasan obat bebas terbatas, berupa persegi empat panjang
berwarna hitam berukuran panjang 5 centimeter, lebar 2 centimeter
dan memuat pemberitahuan berwarna putih sebagai berikut:
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 2380/A/SK/VI/83 ditetapkan
sebagai obat bebas terbatas sebagai berikut :
P No. 1:
CONTOH :
Chloroquinum Sulfaguanidinum,
Anti Histamin
Sediaan Chloroquinum Phtalylsulfathiazolum dan
Sediaan anti atau garamnya yang Succinylsulfa Thiazolum :
histaminum yang dihitung sebagai basa tablet yang mengandung
nyata-nyata lebih dari 160 mg tidak lebih dari 600 mg
dipergunakan untuk setiap takaran dalam zat berkhasiat setiap
kemasan tidak tabletnya dan tidak lebih
obat tetes
melebihi 4 tablet tiap dari 20 tablet setiap
hidung/semprot wadah atau 60 ml tiap bungkus atau wadah.
hidung. botol.
P No. 2 :

Contoh :

- Kalii Chloras dalam larutan


- Zincum, obat kumur yang
mengandung persenyawaan
Zincum
- Betadin kumur
- Enkasari
•P No. 3 :

Contoh :
•Kalpanak cair
•Air Burowi
•Mercurochromum dalam larutan
•peditok
P No. 4 •P No.5 •P No. 6

Contoh :
•Suppositoria untuk wasir

Contoh : Contoh :
Contoh : •Suppositoria untuk wasir
Rokok dan serbuk untuk •Amonia 10% ke
penyakit bengek untuk bawah
dibakar yang mengandung •Sulfanilamidum steril
Scopolaminum dalam bungkusan tidak
lebih dari 5 mg
bungkusnya.
3. Obat keras

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI yang menetapkan/memasukkan obat-obatan kedalam


daftar obat keras, memberikan pengertian obat keras adalah obat-obat yang ditetapkan sebagai berikut :

Your Text Here Your Text Here Your Text Here


Contoh :
•Semua obat yang Semua obat baru, - Andrenalinum
Semua obat yang
pada bungkus dibungkus terkecuali apabila oleh - Antibiotika
luarnya oleh si sedemikian rupa Departemen Kesehatan - Antihistaminika,
pembuat telah dinyatakan dan lain-lain
yang nyata-nyata
disebutkan bahwa
obat itu hanya
untuk secara tertulis bahwa
boleh diserahkan dipergunakan obat baru itu tidak
denagn resep secara parenteral membahayakan
dokter. kesehatan manusia

Add Text Here Add Text Here Add Text Here Add Text Here
4. Obat wajib Apotek

Menurut keputusan mentri kesehatan RI Nomor 347/Menkes/SK/VIII/1990 yang telah


diperbaharui Mentri Kesehatan Nomor 924/Menkes/Per/X/1993 dikeluarkan dengan
pertimbangan sebagai berikut :
-Pertimbangan utama untuk obat wajib apotek ini sama dengan pertimbangan obat
yang diserahkan tanpa resep dokter, yaitu meningkatkan kemampuan masyarakat
dalam menolong dirinya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan, dengan
meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional.
-- Pertimbangan yang kedua untuk meningkatkatkan peran apoteker di apotek dalam
pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi serta pelayanan obat kepada
masyarakat
-- Pertimbangan ketiga untuk peningkatan penyediaan obat yang dibutuhkan untuk
pengobatan sendiri. Obat yang termasuk kedalam obat wajib apotek misalnya : obat
saluran cerna (antasida), ranitidine, clindamicin cream dan lain-lain.
5. Obat Golongan Narkotika

Pengertian narkotika menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang


narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan yang
dibedakan kedalam golongan I, II dan III.
Contoh :
Tanaman Papaver Somniferum, Tanaman Koka, Tanaman ganja, Heroina, Morfina,
Ovium,Kodeina
Obat golongan Narkotikan di bedakan menjadi 3 golongan :

Obat narkotika golongan I : hanya dapat digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan dilarang
digunakan untuk kepentingan lainnya.
Contoh: Tanaman: Papaver somniferum L. (semua bag. termsk buah & jerami kec. bijinya),
Erythroxylon coca; Cannabis sp. Zat/senyawa : Heroin
•Obat narkotika golongan II : dapat digunakan Obat narkotika golongan III : dapat digunakan
untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan atau untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan atau
pengembangan ilmu pengetahuan. Distribusi diatur pengembangan ilmu pengetahuan. Distribusi
oleh pemerintah. Contoh: Morfin dan garam- diatur oeh pemerintah. Contoh : Codein
gramnya Petidin
6. Obat Psikotropika

Pengertian psikotropika menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang


psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan
khas pada aktifitas mental dan perilaku.

Contoh
:
•Lisergida
•Amphetamin
•Codein
•Diazepam
•Nitrazepam
•Fenobarbital
Psikotropika dibagi menjadi :
Golongan I, mempunyai potensi yang sangat kuat dalam menyebabkan ketergantungan dan
dinyatakan sebagai barang terlarang. Bahkan zat yang termasuk golongan I ini juga memiliki ancaman
hokum, Jenis obat ini bukan untuk pengobatan, tetapi digunakan untuk pengetahuan saja Contoh: ekstasi
(MDMA= 3,4-methylenedeoxy methamfetamine), LSD (lysergic acid diethylamid), dan DOM
•Golongan II, mempunyai potensi yang kuat dalam menyebabkan ketergantungaan.
walaupun tidak separah contoh obat di golongan I. pemakaian obat jenis ini biasanya
digunakan untuk menyembuhkan suatu penyakit. Penggunaannya harus sesuai
dengan resep dokter, agar tidak memberi efek kecanduan. Golongan II termasuk ke
dalam jenis obat-obatan yang paling sering disalahgunakan. Contoh: amfetamin,
 metamfetamin (sabu), dan fenetilin.
•Golongan III, mempunyai potensi sedang dalam menyebabkan ketergantungan, dapat digunakan untuk
pengobatan tetapi harus dengan resep dokter. memberi efek kecanduan yang termasuk level sedang,a Bila
digunakan dengan dosis yang berlebihan, maka kerja sistemnya juga akan menurun secara drastis. Akhirnya
tubuh tidak bisa terjaga sehingga pengguna akan tidur secara terus menerus bahkan sampai tidak bangun-
bangun. Penyalahgunaan obat-obatan ini juga dapat menyebabkan kematian. Contoh: amorbarbital,
brupornorfina, dan magadon (sering disalahgunakan).

•Golongan IV, mempunyai potensi ringan dalam menyebabkan ketergantungan, dapat digunakan untuk
pengobatan terapi harus dengan resep dokter. Hal itu juga bisa menimbulkan efek samping, yang cukup
berbahaya. Termasuk bisa menimbulkan kematian. Penyalahgunaan obat-obatan golongan IV ini, terbilang
tinggi. Beberapa diantaranya bahkan mudah ditemukan lalu dikonsumsi secara sembarangan.Contoh: diazepam,
nitrazepam, lexotan (sering disalahgunakan), pil koplo (sering disalahgunakan), obat penenang (sedativa), dan
obat tidur (hipnotika).
Penggolongan Obat Berdasarkan Mekanisme Kerja
Dibagi menjadi 5 jenis penggolongan antara lain :
1. Obat yang bekerja pada penyebab penyakit, misalnya penyakit akibat
bakteri atau mikroba, contoh antibiotic
2. Obat yang bekerja untuk mencegah kondisi patologis dari penyakit contoh
vaksin, dan serum.
3. Obat yang menghilangkan simtomatik/gejala, meredakan nyeri contoh
analgesik
4. Obat yang bekerja menambah atau mengganti fungsi fungsi zat yang
kurang, contoh vitamin dan hormon.
5. Pemberian placebo adalah pemberian obat yang tidak mengandung zat
aktif, khususnya pada pasien normal yang menganggap dirinya dalam
keadaan sakit. contoh aqua pro injeksi dan tablet placebo.Selain itu dapat
dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, seperti obat antihipertensi,
kardiak, diuretik, hipnotik, sedatif, dan lain lain.
Penggolongan obat
1
berdasarkan tempat atau lokasi
pemakaian  dibagi menjadi 2
golongan :

1. Obat dalam yaitu obat obatan yang


dikonsumsi peroral, contoh tablet
antibiotik, parasetamol tablet

2. Obat luar yaitu obat obatan yang


dipakai secara topikal/tubuh bagian luar,
contoh sulfur, dll
Berdasarkan CARA PAKAI Dibagi menjadi beberapa bagian, seperti :

Oral : obat yang dikonsumsi melalui mulut kedalam saluran cerna, contoh tablet,
kapsul, serbuk, dll
Perektal : obat yang dipakai melalui rektum, biasanya digunakan pada pasien yang
tidak bisa menelan, pingsan, atau menghendaki efek cepat dan terhindar dari
pengaruh pH lambung, FFE di hati, maupun enzim-enzim di dalam tubuh
Sublingual : pemakaian obat dengan meletakkannya dibawah lidah., masuk ke
pembuluh darah, efeknya lebih cepat, contoh obat hipertensi : tablet hisap, hormon-
hormon
d.Parenteral : obat yang disuntikkan melalui kulit ke aliran darah. baik secara
intravena, subkutan, intramuskular, intrakardial.
Langsung ke organ, contoh intrakardial
Melalui selaput perut, contoh intra peritoneal
Penggolongan Obat berdasarkan Efek yang ditimbulkan :
Penggolongan obat berdasarkan efek yang
ditimbulkan  dibagi menjadi 2 :
- Sistemik : obat/zat aktif yang masuk
kedalam peredaran darah.
- Lokal : obat/zat aktif yang hanya
berefek/menyebar/mempengaruhi bagian
tertentu tempat obat tersebut berada,
seperti pada hidung, mata, kulit, dll
Penggolongan Obat berdasarkan Daya kerja / terapi :

Penggolongan obat berdasarkan daya kerja atau terapi


dibagi menjadi 2 golongan

-farmakodinamik : obat obat yang bekerja mempengaruhi


fisilogis tubuh, contoh hormon dan vitamin

- kemoterapi : obat obatan yang bekerja secara kimia untuk


membasmi parasit/bibit penyakit, mempunyai daya kerja
kombinasi.
Penggolongan Obat berdasarkan Asal obat dan cara
pembuatan :

Penggolongan obat berdasarkan asal obat dan cara pembuatannya


dibagi menjadi 2 :
- Alamiah : obat obat yang berasal dari alam (tumbuhan, hewan
dan mineral)
tumbuhan : jamur (antibiotik), kina (kinin), digitalis (glikosida
jantung) hewan : plasenta, otak menghasilkan serum rabies,
kolagen. mineral : vaselin, parafin, talkum/silikat
- Sintetik : merupakan cara pembuatan obat dengan melakukan
reaksi-reaksi kimia, contohnya minyak gandapura dihasilkan
dengan mereaksikan metanol dan asam salisilat
Penggolongan Obat berdasarkan golongan kerja obat:

a.Antibiotik
Anti biotik adalah obat yang dipergunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Kategori :

- Penisilin (Penicillins)
- Sefalosporin (Cephalosporins)
- Aminoglikosida (Aminoglycosides)
- Makrolid (Macrolides)
- Sulfonamida (Sulfonamides)
- Fluoroquinolones
- Tetrasiklin (Tetracyclines)
- Polipeptida (Polypeptides)
Penggolongan Obat berdasarkan golongan kerja obat:
b. Anti Inflamasi
Berdasarkan mekanisme kerjanya, obata-obat anti inflamasi terbagi ke dalam golongan steroid dan
golongan non-steroid
1. Obat Anti-inflamasi Nonsteroid
Obat antiinflamasi (anti radang) non steroid, atau yang lebih dikenal dengan sebutan NSAID (Non Steroidal
Anti-inflammatory Drugs) adalah suatu golongan obat yang memiliki khasiat analgesik (pereda nyeri),
antipiretik (penurun panas), dan antiinflamasi (anti radang). Contoh : Aspirin
2. Obat antiinflamasi Steroid
Adapun mekanisme kerja obat dari golongan steroid adalah menghambat enzim fospolifase sehingga
menghambat pembentukan prostaglandin maupun leukotrien. Contoh : hidrokortison, deksametason, metil
prednisolon, kortison asetat, betametason, triamsinolon, prednison, fluosinolon asetonid, prednisolon,
triamsinolon asetonid dan fluokortolon.
Penggolongan Obat berdasarkan golongan kerja obat:

Anti hipertensi digunakan untuk menurunkan mortalitas dan morbiditas cardiovascular.


Obat anti hipertensi di bagi menjadi 5 kelompok, yaitu :
1. Obat Diuretik
Diuretik bekerja meningkatkan ekskresi natrium, air dan klorida sehingga menurunkan volume darah dan cairan
ekstraseluler.
2. Penghambat Adrenergik
Penghambat adrenergik atau adrenolitik ialah golongan obat yang menghambat perangsangan adrenergik
3. Vasolidator
Vasolidator berfungsi untuk mengendurkan otot polos arteri, menyebabkan mereka untuk membesar dan dengan demikian
mengurangi resistensi terhadap aliran darah
4. Antikonvulsan
Anti Konvulsan berfungsi untuk mencegah dan mengobati bangkitan epilepsi (epileptic seizure) dan bangkitan non-
epilepsi. 
5. Penghambat Angiotensin-Converting Enzime (ACE-inhibitor) dan Antagonis
6. Antikoagulasi
Anti koagulasi digunakan  untuk mencegah pembekuan darah dengan jalan menghambat pembentukan atau menghambat
fungsi beberapa faktor pembekuan darah.
Anti Histamin

Pada manusia histamin merupakan mediator yang penting pada reaksi alergi tipe segera dan reaksi
inflamasi.  Berdasarkan mekanisme kerja Anti histamin digolongkan mejadi 3 kelompok yaitu :
- Antagonis H1
Penggunaan  mengurangi gejala alergi karena musim atau cuaca.

- Antagonis H2
Antagonis H2 adalah senyawa yang menghambat secara bersaing interaksi histamin dengan reseptor H2
sehingga dapat menghambat sekresi asam lambung
Psikotropika adalah obat yang mempengaruhi fungsi perilaku, emosi, dan pikiran yang biasa digunakan
dalam bidang psikiatri atau ilmu kedokteran jiwa.

1. Antipsikosis (major tranquilizer)


Antipsikosis bermanfaat pada terapi psikosis akut maupun kronik, suatu gangguan jiwa yang
berat.Contoh : Risperidon, Olanzapin, Zolepin
2. Antiansietas (minor tranquilizer)
Antiansietas berguna untuk pengobatan simtomatik penyakit psikoneurosis, dan berguna untuk
terapi tambahan penyakit somatis. Contoh : klordiazepoksid, diazepam, oksazepam
3. Anti depresi
Anti depresi digunakan untuk mengobati gangguan yang heterogen. Contoh: desipramin,
nortriptilin
4. Anti mania (mood stabilizer)
Anti mania berfungsi untuk mencegah naik turunnya mood pada pasien dengan gangguan
bipolar. Contoh : karbamazepin, asam valproat.
a. Anti Jamur

Anti jamur atau anti fungi berfungsi untuk mengobati infeksi yang
disebabkan oleh jamur. Contoh : imidiazol, diazol dan anti biotic polien.
Penggolongan Obat Tradisional
Obat tradisional Indonesia semula hanya
dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu obat
tradisional atau jamu dan fitofarmaka. Dengan
semakin berkembangnya teknologi, telah
diciptakan peralatan berteknologi tinggi yang
membantu proses produksi sehingga industri
jamu maupun industri farmasi mampu membuat
jamu dalam bentuk ekstrak dan saat ini obat
tradisional dapat dikelompokkan menjadi 3 :
1,090
Contents Title

1,090
Contents Title
1. Jamu (Empirical based herbal medicine)

Jamu adalah bahan atau ramuan bahan tumbuhan, bahan


hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenika) atau
campuran dari bahan- bahan tersebut yang secara
tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman (data empiris). Umumnya, obat tradisional ini
dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur

Contoh Jamu : Produksi Sido Muncul, Nyonya Meneer, dan Air


Mancur.
2. Obat Herbal Terstandar

OHT adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan


keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan
bahan bakunya telah di standarisasi

Kriteria obat herbal terstandar :


- Aman
- Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah atau praklinik
- Bahan baku yang digunakan telah terstandar
- Memenuhi persyaratan mutu

Contoh OHT Diabmeneer, Diapet, Fitogaster, Fitolac, Glucogarp,


Hi Stimuno.
3. Fitofarmaka (Clinical based herbal medicine)

Fitofarmaka merupakan obat tradisional yang dapat disejajarkan


dengan obat modern. Proses pembuatannya telah terstandar dan
ditunjang oleh bukti ilmiah sampai uji klinis pada manusia. Oleh
karena itu, dalam pembuatannya diperlukan peralatan berteknologi
modern, tenaga ahli, dan biaya yang tidak sedikit.

Kriteria fitofarmaka :
- Aman
-Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan ujin klinis
-Menggunakan bahan baku terstandar
-Memenuhi persyaratan mutu

Contoh Fitofarmaka : Nodiar (Kimia Farma), Rheumaneer (Nyonya


Meneer), Stimuno (Dexa Medica), Tensigard Agromed (Phapros),
X-Gra (Phapros).
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai