Anda di halaman 1dari 9

Biofarmasi Sediaan Obat Yang Diberikan Secara

Perkutan (Melalui Kulit)

Nama Kelompok :
Thaibatul Aslamiyah SF19249
Chairunnisa Rizky Hani SF18204
Kulit merupakan lapisan pelindung tubuh yang
sempurna terhadap pengaruh luar, baik pengaruh
fisik maupun kimia. Kulit memiliki fungsi sebagai
pelindung awal dari tubuh dengan lingkungan luar
tubuh.
Anatomi dan Fisiologi Kulit

kulit merupakan jaringan pelindung yang lentur dan elastis,


menutupi seluruh permukaan tubuh dan terdiri dari 5%
berat tubuh. Kulit juga berperanan dalam pengaturan suhu
tubuh, mendeteksi adanya rangsangan dari luar serta
untuk mengeluarkan (ekskresi) kotoran atau sis-sisa
metabolisme. Kulit secara umum tersusun atas 3 lapisan
yang berbeda secara berturutan dari luar ke dalam lapisan
epidermis, lapisan dermis yang tersusun atas pembuluh
darah dan pembuluh getah bening, ujung-ujung syaraf dan
lapisan jaringan di bawah kulit yang berlemak atau yang
disebut hipodermis.Kulit mempunyai bahagian lain yaitu,
kelenjar keringat dan kelenjar sebum(glandula sebaceous)
yang berasal dari lapisan hypodermis atau dermis dan
bermuara pada permukaan dan membentuk daerah yang
tidak berkesinambungan pada epidermis.
Pembuluh Darah yang Melewatkan kulit

 Menurut Elizabeth J., Corwin, (1975), pembuluh darah yang berada


di tiap lapisan kulit :
a) Epidermis : Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah
b) Dermis : Diseluruh dermis dijumpai pembuluh darah, saraf sensorik dan
simpatis, pembuluh limfe, folikel rambut, serta kelenjar keringat dan palit
(sebasea). Pembuluh darah didermis menyuplai makanan dan oksigen
dermis dan epidermis, dan membuang produk sisa. Pembuluh darah di
dermis.
Fungsi utama darah adalah untuk mengangkut nutrisi dan oksigen
kesetiap organ dalam tubuh, termasuk kulit, dan untuk menghilangkan
produk-produk limbah dan karbon dioksida yang dihasilkan dalam berbagai
sel tubuh.
Komponen dan Karakteristik
Menurut Anonim, (2011), komponen dan karakteristik tiap lapisan kulit adalah sebagai berikut :
 a) Epidermis: pada epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit, yaitu :
1. Lapisan tanduk (stratum corneum), sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis protein
yang tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia, dikenal dengan
lapisan horny.
2. Lapisan bening (stratum lucidum), disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah
lapisan tanduk, dan dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan lapisan berbutir.
3. Lapisan berbutir (stratum granulosum) tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan
yang mengandung butir-butir dalam protoplasmanya, berbutir kasa dan berinti mengkerut.
4. apisan bertaju (stratum spinosum) disebut juga lapisan malphigi terdiri atas sel-sel yang
saling berhubungan dengan perantaraan jembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus.
5. Lapisan benih (stratum germinativum atau stratum basale) merupakan lapisan terbawah
epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder) dengan kedudukan tegak lurus terhadap
permukaan dermis.
Lanjutan...
 b. Kulit Jangat (dermis)
Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung
rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh
darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili). Di dalam lapisan
kulit jangat terdapat dua macam kelenjar yaitu kelenjar keringat dan kelenjar palit.
1. Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran
semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit, membentuk pori-pori keringat.
2. Kelenjar palit, Folikel rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit dan menjaga
kelunakan rambut. Kelenjar palit membentuk sebum atau urap kulit.

 c. Jaringan penyambung (jaringan ikat) bawah kulit (hipodermis)


Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf yang
berjalan sejajar dengan permukaan kulit.
Berbagai faktor yg mempengaruhi proses biofarmasetik obat
pada pemberian secara perkutan
Ada 2 faktor : Penyerapan (Absorbsi) dan Faktor fisiologik yang mempengaruhi penyerapan perkutan
1. Penyerapan, faktor-faktor yang dapat mengubah ketersediaan hayati zat aktif yang terdapat dalam
sediaan yang dioleskan pada kulit, seperti :
a. Lokalisasi Sawar (Barrier)
b. jalur Penembusan (Absorbsi)
c. penahanan Dalam Struktur Permukaan Kulit dan Penyerapan Perkutan
2. Faktor fisiologik yang mempengaruhi penyerapan perkutan
d. Keadaan dan Umur Kulit
e. Aliran Darah
f. Tempat pengolesan
g. Kelembaban dan Temperatu
Evaluasi biofarmasetik sediaan perkutan

Jumlah senyawa yang diserap lewat jalur perkutan sangat sedikit dan umumnya sulit
dilacak, bahkan kadang tidak mungkin. Hal tersebut disebabkan sensitivitas metoda
penentuan kadar fisikokimianya sering tidak memadai. Studi yang umumnya digunakan
untuk penilaian ketersediaan hayati obat yang diberikan melalui kulit ada dua, yaitu
(AIACHE, 1982):

1 Studi Difusi In Vitro Penilaian biofarmasetik obat-obatan yang diberikan melalui kulit
meliputi uji kekentalan bentuk sediaan, ketercampuran dan pengawetan. Sesudah pengujian
tersebut, umumnya dilanjutkan dengan uji pelepasan zat aktif in vitro denga tujuan
dapat ditentukannya pembawa yang paling sesuai untuk dapat melepaskan zat aktif di
tempat pengolesan. Metode pengujian yang telah diajukan meliputi:
a.Difusi sederhana dalam air atau difusi dalam gel
b.Dialisis melalui membran kolodion atau selofan

2 Studi Penyerapan perkutan dapat diteliti dari dua aspek utama yaitu penyerapan sistemik
dan lokalisasi senyawa dalam struktur kulit dengan cara in vitro dan in vivo sehingga dapat
dipastikan lintasan penembusan dan tetapan permeabilitas, seta membandingkan efektifitas
berbagai bahan pembawa.
TERIMAKASIH ATAS
PERHATIANYA

Anda mungkin juga menyukai

  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen3 halaman
    Daftar Pustaka
    thaibatul aslamiyah
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    thaibatul aslamiyah
    Belum ada peringkat
  • Kelompok - 5 Tugas Pa Hasan
    Kelompok - 5 Tugas Pa Hasan
    Dokumen8 halaman
    Kelompok - 5 Tugas Pa Hasan
    thaibatul aslamiyah
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    thaibatul aslamiyah
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen1 halaman
    Bab 5
    thaibatul aslamiyah
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen3 halaman
    Bab 1
    thaibatul aslamiyah
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen3 halaman
    Bab 1
    thaibatul aslamiyah
    Belum ada peringkat
  • Gabungan Word
    Gabungan Word
    Dokumen60 halaman
    Gabungan Word
    thaibatul aslamiyah
    Belum ada peringkat
  • Gabungan Word
    Gabungan Word
    Dokumen60 halaman
    Gabungan Word
    thaibatul aslamiyah
    Belum ada peringkat