Anda di halaman 1dari 33

PROSES KEPERAWATAN

UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS ASUHAN


KEPERAWATAN
Umi Rachmawati Rabu
4 Nov 2020
Disampaikan pada Kepaniteraan Umum Program Profesi Ners
Angkatan XI
STIKES Mandala Waluya Kendari
LINGKUP BAHASAN

Konsep Proses Keperawatan

Standarisasi Asuhan Keperawatan

Kualitas Asuhan Keperawatan


(Quality of Care)
Konsep Proses
Keperawatan
Apa itu Proses Keperawatan?
• Asuhan Keperawatan saat ini
didasarkan pada standar logis yang
dibangun dengan metode yang
disebut PROSES KEPERAWATAN
(Akhtar et al, 2018).
• Proses keperawatan adalah
metode sistematis yang
menggunakan penalaran ilmiah,
pemecahan masalah dan
pemikiran kritis untuk
mengarahkan perawat dalam
merawat pasien secara efektif
(Altamier, 2010).
Asuhan keperawatan diberikan
dalam bentuk
5 Tahap Proses
Keperawatan
Asuhan keperawatan (Askep)
adalah rangkaian interaksi Perawat
dengan Klien dan Iingkungannya
untuk mencapai tujuan pemenuhan
kebutuhan dan kemandirian Klien
dalam merawat dirinya (UUKep. 38/2014) Sumber Gambar:
Nursing Diagnosis (NDx): Complete Guide and List for 2019.
https://images.app.goo.gl/iyEFHf2PLVy5iUZb7
Aplikasi Proses Keperawatan
Contoh Penerapan Proses Keperawatan dalam kehidupan Sehari-hari

Seorang teman merayakan wisudanya dengan acara makan malam


dengan makanan yang pedas. Di malam hari anda terbangun dan
merasakan nyeri seperti diremas dan panas pada dada. Anda masih
muda dan sehat serta merasakan tidak ada gejala lain (Pengkajian).
Anda memperkirakan nyeri tersebut akibat makanan pedas yang Anda
makan (Diagnosis). Kemudian Anda memutuskan untuk menghilangkan
nyeri tersebut agar dapat kembali tidur (Perencanaan). Anda kemudian
mencoba tarik napas dalam dan minum antasida cair (Implementasi).
Dalam beberapa menit Anda memperhatikan bahwa sensasi terbakar
tersebut hilang dan Anda dapat tidur kembali tanpa keluhan lagi
(Evaluasi).
KARAKTERISTIK PROSES KEPERAWATAN

Proses Keperawatan bersifat


DINAMIS, SIKLIK & PATIENT-CENTERED
Keuntungan Menggunakan
Proses Keperawatan

• Kerangka yang terorganisir


• Berfokus pada respons manusia
• Pengambilan keputusan terstruktur
• Keterlibatan pasien
• Bahasa yang umum
• Kontribusi ekonomi

Sumber:
Doenges, M. & Moorhouse, M. (2013). Application of Nursing Process and Nursing Diagnosis:
An Interactive Text for Diagnostic Reasoning. 6th Ed. Philadelpia: F.A. Davis Company.
Tahap I
Pengkajian
• Mengumpulkan data dasar pasien
• Meliputi 3 aktivitas:
• Mengumpulkan data secara sistematis
• Menyortir dan mengatur data yang dikumpulkan
• Mendokumentasikan dalam format
• Data subjektif – apa yang dirasakan pasien/orang terdekat
• Diperoleh melalui wawancara
• Data objektif – apa yang dapat diobservasi oleh perawat
• Diperoleh melalui pemeriksaan (fisik, laboratorium, diagnostik)
• Untuk efisiensi dan efektifitas, wawancara dan pemeriksaan
terkadang digabung dalam satu proses interaksi.
Tahap I Pengkajian (Lanjutan)

Data Subjektif vs Data Objektif


Data Subjektif Data Objektif
• “Saya tidak bisa tidur” • Gelisah
• “Saya mendengar suara-suara yang • Melamun
menyuruh saya untuk kabur”
• Mata merah dan
• “Saya merasa ada yang akan membunuh melotot
saya”
• Tangan mengepal
• “Saya mau mati saja”
• Sering meludah
• “Saya merasa bagaikan malaikat”
• Bicara dan tertawa
• Pasien mengatakan tidak tahu apa yang sendiri
harus dilakukan”
Tahap II
Penegakan Diagnosis
• Proses menarik kesimpulan dari data yang dikumpulkan
tentang pasien dgn menggunakan clinical judgement
(penilaian klinis)
• Menjadi dasar penentuan intervensi keperawatan
• Dapat berubah sesuai dengan perkembangan pasien
• Tipe Diagnosis Keperawatan:
• Aktual  Gangguan
• Risiko  Psikososial dan fisik
• Sehat (Promosi Kesehatan)
Tahap II Penegakan Diagnosis (Lanjutan)

Beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang Diagnosis


Keperawatan
• Berapa banyak diagnosis keperawatan yang harus saya tegakkan pada
pasien?
• Berapa banyak tanda/gejala yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis
keperawatan?
• Apakah diagnosis keperawatan bergantung pada diagnosis medis pasien?
• Kami di ruang IGD Psikiatri apakah juga perlu menggunakan diagnosis
keperawatan?
• Apakah diagnosis aktual selalu lebih prioritas dibandingkan dengan
diagnosis risiko?
Tahap II Penegakan Diagnosis (Lanjutan)

Risiko

Sehat Fisik

Gangguan
Tahap III
Perencanaan

• Meliputi 3 kegiatan:
• Menentukan prioritas diagnosis keperawatan
• Menetapkan hasil (outcome) yang diharapkan
• Menentukan intervensi keperawatan yang tepat
• Intervensi keperawatan terdiri atas 3 tipe:
• Independent (nurse-initiaded)
• Dependent (physician-initiated)
• Collaboration
Tahap III Perencanaan (Lanjutan)

Memprioritaskan
Diagnosis Keperawatan

Maslow's
hierarchy of needs
(1943)
Tahap III Perencanaan (Lanjutan)

Penetapan Hasil (Outcome) Keperawatan

• Spesific
Penetapan hasil
S
• Measurable
(outcome) memenuhi M
prinsip SMART • Accurate/Achievable
A
• Realistic
Sumber:
R
• Timely
T
Diperoleh dari
http://www.healthpei.ca/nursingeducation/index.php
3?number=1044217&lang=E
Tahap III Perencanaan (Lanjutan)

Bagaimana seharusnya saya menentukan intervensi untuk


mengatasi diagnosis keperawatan?

Intervensi diarahkan untuk mengatasi etiologi (penyebab).


Namun, terkadang tidak dapat dilakukan sehingga
intervensi hanya diarahkan untuk mengendalikan tanda dan
gejala.
Tahap III Perencanaan (Lanjutan)
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif b.d. hipersekresi jalan napas
dibuktikan dengan batuk tidak efektif, sputum berlebih, dispnea, gelisah

Manajemen Jalan Napas


1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)

Contoh Penulisan
O 2. Monitor bunyi napas tambahan
3. Monitor sputum (warna, aroma, jumlah)

T
Rencana 4. Posisikan semi Fowler 30-45 derajat
Intervensi 5. Lakukan fisioterapi dada
Keperawatan 6. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari jika tidak ada

E kontraindikasi
7. Ajarkan pasien teknik batuk efektif

K
8. Kolaborasi pemberian bronkodilator, jika perlu
9. Kolaborasi pemberian mukolitik
Tahap IV
Implementasi
• Melaksanakan rencana keperawatan ke dalam tindakan
(aktivitas)
• Sebelum mengimplementasikan intervensi:
• Pahami alasan melakukan intervensi, efek yang diharapkan
dan bahaya yang mungkin muncul
• Menyediakan lingkungan yang kondusif
• Mempertimbangkan intervensi yang pelaksanaannya dapat
digabung
• Mengumpulkan data yang terus menerus
• Dokumentasi (tulisan)
• Komunikasi verbal (lisan)
Tahap V
Evaluasi
• Menentukan apakah hasil yang diharapkan telah dicapai
• Terdiri atas:
• Continue -- Melanjutkan rencana keperawatan
• Modify -- Modifikasi rencana keperawatan
• Terminate -- Menghentikan rencana keperawatan
• Kegiatan mengevaluasi hasil:
• Mengumpulkan data terkait outcome melalui:
1) Observasi langsung, 2) Wawancara, 3) Melihat catatan
• Membandingkan data dengan outcome
• Mengaitkan intervensi dengan outcome
Tahap V Evaluasi (Lanjutan)

Catatan Perkembangan
Format SOAP:
• Subjective: Pernyataan dari pasien/orang lain
• Objective: data yang dapat diamati/diukur
• Analysis: interpretasi/kesimpulan berdasarkan DS & DO
• Plan: Apa yang dilakukan atas masalah yang diidentifikasi
Tahap V Evaluasi (Lanjutan)

CPPT PERAWAT
S : klien mengatakan sudah tidak
merasa kesal lagi
O : Klien mampu latihan
mengontrol rasa marah dengan
relaksasi (TND, pukul kasur bantal,
olahraga)
A : PK
P : Latih pasien lakukan relaksasi
(sesuai pilihan….) 5x sehari atau
saat merasa kesal
Standarisasi Asuhan
Keperawatan
Proses Keperawatan dan
Standar Asuhan Keperawatan

Pengkajian

Standar Diagnosis
Evaluasi Diagnosis SDKI Keperawatan Indonesia

Standar Luaran
SLKI Keperawatan Indonesia
Implementasi Perencanaan
Standar Intervensi
SIKI Keperawatan Indonesia
Tujuan Standarisasi Asuhan Keperawatan

• Menjadi acuan penegakan diagnosis, penentuan


luaran & intervensi keperawatan
• Meningkatkan otonomi perawat
• Memudahkan komunikasi intraprofesional dan
interprofesional
• Meningkatkan mutu asuhan keperawatan
• Mengarahkan dan menguatkan proses
pembelajaran pada pendidikan keperawatan
• Memperluas area penelitian keperawatan
• Mengukur beban kerja dan reward perawat
TEXT BOOK REFERENSI UNTUK SAK
Dan Referensi dari pustaka
online berupa jurnal
• Pubmed
• Ebsco
• Science direct
• WHO int
• Kemkes
• SJR
• dll
Penerapan Proses
Keperawatan Untuk
Meningkatkan
Kualitas Asuhan
Definisi

Kualitas Asuhan (Quality of Care) adalah


sejauh mana pelayanan asuhan yang
diberikan kepada individu dan populasi
pasien meningkatkan outcome kesehatan
yang diinginkan.

World Health Organization (WHO)


Dimensi Kualitas Asuhan
Patuh pada standar untuk
Meminimalkan risiko meningkatkan outcome
Effective
& bahaya

Memaksimalkan
Safe Efficient penggunaan sumber
daya & meminimalkan
Sumber:
WHO (2006). Quality of Care, A
QoC pemborosan
Process for Making Strategi Choices
in Health System Quality of
Care

Access- Mudah diakses


Equitable
ible

Tidak membeda- Patient-


bedakan karena centered Sesuai preferensi dan
identitas personal aspirasi pasien
Penerapan Proses Keperawatan

• 78,1% menggunakan format


proses keperawatan
• 31,7% tidak menggunakan
diagnosis keperawatan
• 51,2% tidak mendokumentasikan
intervensi berdasarkan rencana
keperawatan
• 53% tidak mengevaluasi
intervensi

Sumber:
Semachew A. (2018). Implementation of nursing process in clinical settings: the case of three governmental hospitals in
Ethiopia, 2017. BMC research notes, 11(1), 173.
Faktor yang Mempengaruhi Penerapan
Proses Keperawatan

1. Kurang pemahaman tentang


proses keperawatan
2. Tidak tersedia renpra di
ruangan/unit
3. Jumlah staf kurang memadai
4. Waktu terbatas

Sumber: Agyeman-Yeboah, J., Korsah, K. A., & Okrah, J. (2017). Factors that influence the clinical utilization of the nursing process at a hospital in Accra,
Ghana. BMC nursing, 16, 30.
Faktor yang Mempengaruhi Penerapan Proses Keperawatan
(Lanjutan)

Rekomendasi
• Formulir rencana keperawatan dibuat secara
resmi sebagai bagian rekam medis
• Manajemen keperawatan menyiapkan SDM
yang memadai sesuai kebutuhan
• Perawat menjadikan proses keperawatan sebagai
sarana untuk pemberian perawatan
komprehensif
• Meluangkan waktu walaupun sibuk

Sumber: Agyeman-Yeboah, J., Korsah, K. A., & Okrah, J. (2017). Factors that
influence the clinical utilization of the nursing process at a hospital in
Accra, Ghana. BMC nursing, 16, 30.
REFERENSI
Ackley, B. J., Ladwig, G. B., & Makic, M. B. F. (2017). Nursing Diagnosis
Handbook, An Evidence-Based Guide to Planning Care. 11th Ed. St. Louis:
Elsevier
Agyeman-Yeboah, J., Korsah, K. A., & Okrah, J. (2017). Factors that influence the
clinical utilization of the nursing process at a hospital in Accra, Ghana. BMC
nursing, 16, 30.
Altamier (2010). Evaluation of implementation of nursing process, among nurses
working in Abakaliki metropolis. Abakaliki.
Berman, A., Snyder, S., & Frandsen, G. (2015). Kozier & Erbs’s Fundamentals of
Nursing: Concept, Process, and Practice. 10th Ed. USA: Pearson Education
Inc.
Doenges, M. & Moorhouse, M. (2013). Application of Nursing Process and Nursing
Diagnosis: An Interactive Text for Diagnostic Reasoning. 6th Ed. Philadelpia:
F.A. Davis Company.
Potter & Perry. (2013). Fundamentals of Nursing. 8th Ed. St. Louis, Missouri :
Mosby Elsevier
Keliat, B.A, dkk. (2019). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: Penerbit EGC

Anda mungkin juga menyukai