Kelompok 8 :
Dwi Rahayuning Surastia 190612642817
Elsa Novitasari 190612642944
Nadzifa Azhar Muslim 190612642953
Table of Contents
Dosis Olahraga
Dosis Olahraga
Untuk Skrining Pra
Untuk WUS
Menopause Lansia
Menurut BMI
Menurut BMI
Dosis Olahraga Untuk WUS Menurut BMI
Wanita usia subur (WUS) adalah wanita dengan usia 15-49
tahun. – WHO. Pada usia subur, organ reproduksi wanita
sudah matang dan berfungsi dengan baik. Puncak
kesuburan wanita terjadi pada rentang usia 20-29 tahun.
Pada rentang usia 20-29 tahun, kesempatan hamil dapat
mencapai 95%. Beberapa gaya hidup dapat mempengaruhi
tingkat kesuburan wanita, salah satunya dengan
berolahraga. Tetapi tidak untuk dilakukan secara
berlebihan. Golongan wanita usia subur penting untuk
memperhatikan betul “dosis” olahraga yang tepat sehingga
tubuh terhindar dari hal yang tak diinginkan
Underwight Overwight
Olahraga yang melatih kekuatan dapat meningkatkan berat Beberapa cara untuk menangani kelebihan
badan dengan cara membentuk otot. Selain itu, olahraga juga berat badan antara lain dengan berolahraga,
bermanfaat untuk membangkitkan nafsu makan. Aerobik, angkat diet dan terapi psikologis. Olahraga yang
beban, bersepeda statis, berenang, dan berlari adalah olahraga dapat dilakukan diantaranyaa yaitu senam
yang bisa dicoba. Frekuensi berolahraga yang ideal adalah aerobik. Senam aerobik intensitas sedang
fleksibel, tergantung tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan dilakukan dengan dosis latihan terdiri dari
sebuah penelitian berolahraga minimal 150 menit perminggu, FITT : a) Frekuensi : 3x seminggu, b)
baik olahraga dengan intensitas sedang sampai berat. Dengan Intensitas sedang : 70-79% dari MHR, c)
waktu 3-4 kali dalam seminggu dengan durasi masing-masing 35 Tipe : high impact aerobic d) Time: 30 menit.
menit. Olahraga dengan durasi berlebih dapat menyebabkan
cedera pada otot.
Obesitas
Latihan-latihan aerobik merupakan latihan yang paling efektif untuk mengurangi kegemukan kalau
dilakukan dengan benar. Latihan-latihan aerobik yang dimaksud adalah; berjalan, jogging, berenang,
bersepeda, menari, permainan dengan bola dan raket (seperti; bulu tangkis, basket, squash, tenis).
Resep “FITT” bagi mereka yang cukup bugar dan sehat: Resep “FITT” untuk mereka yang sangat tidak
F = Frekuensi : 3 sampai 5 kali seminggu (2 hari sekali bugar; F = Frekuensi: Beberapa kali sehari, I =
bila 3 kali seminggu). I = Intensitas: Kurang lebih 60- Intensitas : Sangat rendah, misalnya kurang
85% dari denyut jantung maksimal. Ini umumnya dari 60% dari denyut jantung maksimal. T=
latihan dilakukan sampai berkeringat dan bernapas Tipe : Berjalan pelan di tempat datar dengan
dalam tanpa menimbulkan sesak napas atau timbul jarak aktivitas pendek dan latihan kalestenik
keluhan (seperti nyeri dada atau pusing). T = Tipe ringan, T = Time : Kurang dari 15 menit latihan
(macam): Suatu kombinasi dari latihan aerobik dan aerobik ringan ataukalestenik. Bila timbul
aktivitas kalestenik. T = Time (waktu): 15-60 menit tanda-tanda yang tidakdiinginkan (seperti nyeri
latihan aerobik secara terus menerus. Sebelumnya dada, sesak napas) hentikan latihan. Bila
didahului 3-5 menit pemanasan dan diakhiri oleh 3-5 bertambah baik dan kondisinya juga membaik
menit pendinginan berupa latihan kalestenik. dapat ditingkatkan frekuensi, intensitas,
macam dan waktu latihan.
Ideal (Normal)
Wanita usia subur dengan berat badan normal harus
berolahraga setidaknya 30 menit dalam satu hari untuk
menjaga tubuh tetap sehat dan bugar Lalu, agar berat
badan tetap terjaga, seseorang bisa tetap berpedoman
pada dosis 150 menit per minggu untuk olahraga sedang
dan 75 menit per minggu untuk olahraga berat.
Dosis Olahraga Untuk Menopause
Menurut BMI
Menopause pada wanita merupakan salah satu akibat dari proses penuaan. Menopause
umumnya dialami wanita dalam rentang usia 50-51 tahun. Wanita memasuki masa menopause
dengan usia yang berbeda-beda. Menopause merupakan fase terakhir dimana pendarahan haid
seseorang wanita berhenti sama sekali selam 12 bulan terakhir (Yatim, 2001). Kadar hormon
esterogen yang rendah di dalam tubuh akan membuat wanita menopause mengalami keluhan-
keluhan ringan di awal masa menopause seperti gejolak panas di dada dan muka (hot flushes),
sering berkeringat di malam hari, sakit kepala, mudah pingsan, depresi, nyeri tulang dan sendi,
daya ingat menurun, sulit konsentrasi, dan juga penyakit jangka panjang seperti tulang keropos
(osteoporosis), jantung koroner, stroke, kanker usus besar dan dimensia tipe alzaimer.
Skrining kesehatan digunakan untuk mendeteksi faktor risiko penyakit kronis dalam
rangka mendorong masyarakat untuk sadar sejak dini, deteksi dini, dan cegah risiko
secara dini terhadap penyakit kronis. Skrining kesehatan pralansia yang dapat
dilakukan adalah skrining hipertensi dan skrining diabetes melitus.
Daftar Pustaka
BPJS Kesehatan. (n.d.). Skrining Kesehatan.
Destri, N., Febrina, C., & Putri, D. (2019). SKRINING HIPERTENSI DAN DIABETES MEILITUS
PADA LANSIA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN USIA HARAPAN HIDUP. Jurnal
Abdimas Saintika, 1.
Jonathan, A. (2009). Skrining Diabetes Melitus Di Posbindu Wijaya Kusumah RW 15 Kelurahan
Citeureup Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi Pada Periode Juli 2009.
Rachmawati, N. (2015). GAMBARAN KONTROL DAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN
DIABETES MELITUS DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSJ PROF. Dr. SOEROJO
MAGELANG SKRIPSI.
Mappaompo, M. A. (2010). OBESITAS DAN OLAHRAGA. Jurnal ILARA, 13-14.
Pratiwi, A. (2015). PENGARUH SENAM AEROBIK TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN
PADA PESERTA. NASKAH PUBLIKASI.
Terimakasih