Kelompok 07
Kelompok 07
KARAKTERISTIK
SYARIAT
ISLAM
KELOMPOK 7
A. TEISTIS (RABBANIYYAH)
يم
ِ الر ِح َّ الر ْح َم ِنَّ ِ س ِم هَّللا ْ ِب
٧فَ َمن يَ ْع َم ْل ِم ْثقَا َل َذ َّر ٍة َخ ْي ًرا يَ َره
٨ُا يَ َرهi ٍة َش ًّرiَو َم ْن يَ ْع َملْ ِم ْثقَا َل َذ َّر
“ Barang siapa melaksanakan kebaikan sebesar atom sekalipun, maka dia akan melihatnya. Barang siapa
melakukan kejahatan sebesar atom sekalipun, maka dia akan melihatnya pula.” (QS. Al-Zalzalah, 99: 7-8)
Dengan karakter seperti itu, seorang muslim akan segera mematuhi hukum-
hukum syariat melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya
dengan sukarela , pasrah dan nyaman , didorong oleh bisikan dari dalam , bukan
paksaan dari luar.
Contoh :
Pada zaman Nabi SAW ada orang yang dengan sukarela menyerahkan diri
kepada Nabi agar diberi hukuman atas perbuatan dosa yang telah dilakukannya secara
sembunyi-sembunyi.
Dengan demikianlah umat Islam yang hidup pada masa kejayaan dan keemasan
Islam. Hukum-hukum syariat pada umumnya, serta sanksi-sanksi perdata dan pidana,
pada khususnya, mereka terima dengan baik. Slogan mereka, “Sesungguhnya jari-jari
yang dipotong karena keputusan syariat tidak akan terasa sakit karena yang menyuruh
memotong adalah Allah Yang Maha Adil dan Maha Pengasih.”
B. ETIS (AKHLAQIYYAH)
َ َو َج َزا ُء َسيِّئَ ٍة َسيِّئَةٌ ِم ْثلُهَا ۖ فَ َم ْن َعفَا َوأَصْ لَ َح فَأَجْ ُرهُ َعلَى هَّللا ِ ۚ إِنَّهُ اَل ي ُِحبُّ الظَّالِ ِم
ين
“ Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang
siapa memaafkan dan berbuat baik, pahalanya menjadi tanggungan Allah.
Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim.”
QS. An-Nahl ayat 126: