Anda di halaman 1dari 19

METODE PENELITIAN

DIAGRAM ALUR
PENELITIAN
HJ. MARYATI TOMBOKAN
Diagram Alur Penelitian
Diagram alur penelitian merupakan suatu gambar
yang dibuat peneliti untuk mendeskripsikan
bagaimana tahapan-tahapan penelitian dilakukan
Tujuannya
memperjelas dan mempertegas design penelitian yang
dipilih / dirancang dengan menghubungkan dengan
variabel, populasi, sampel, teknik pengumpulan data,
pengolaan dan analisis data sampai dengan kesimpulan.
Contoh
Diagram Alur
Penelitian
SKALA PENGUKURAN DAN
INSTRUMENT PENELITIAN
Dalam penelitian kuantitatif, penelitian
akan menggunakan instrument untuk
mengumpulkan data, sedangkan dalam
penelitian kualitatif-naturalisk penelitian akan
lebih banyak menjadi instrument, karena dalam
penelitian kualitatif peneliti merupakan key
instruments
Macam Macam Skala
Pengukuran
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai
acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada
dalaam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam
pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Contoh, misalkan
timbangan emas sebagai instrument untuk mengukur berat emas,
dibuat dengan skala mg dan akan menghasilkan data kuantitatif
berat emas dalam satuan mg bila digunakan untuk mengukur.
Dengan skala pengukuran ini maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen
tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efesien
dan komunikatif. Misalnya berat emas 19 gram, berat besi 100 kg, suhu badan orang
yang sehat 37°C, IQ seseorang 150. selanjutnya dalam pengukuran sikap, sikap
sekelompok orang akan diketahui termasuk gradasi mana dari suatu skala sikap.
Macam-macam skala pengukuran dapat berupa; skala nominal, skala ordinal, skala
interval, dan skala rasio. Dari skala pengukuran itu akan diperoleh data nominal,
ordinal, interval dan ratio.
1. Skala Nominal
Himpunan yang terdiri dari anggota-anggota yang mempunyai
kesamaan setiap anggotanya dan memiliki perbedaan dari anggota
himpunan yang lain.
Contoh :
Jenis kelamin, laki-laki dan perempuan
Jenis pekerjaan, pegawai, petani, pedagang, dll
Skala Likert
• Digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau kelompok orang tentang
fenomena soaial. Dalam penelitian, fenomena sosial
ini telah ditetapkan secara spessifik oleh peneliti,
yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
• Instrument peneitian yang menggunakan skala
likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun
pilihan ganda.
Contoh 1 (Bentuk
Checklist)
Berikut jawaban pernyataan berikut sesuai dengan pendapat anda dengan cara
memberi tanda  pada kolom yang tersediah.
Jawaban
N
Pertanyaan S S R ST
o TS
S T G S

Sekolah ini akan menggunakan SS= sangat setujudiberi skore 5


teknologi informasi dalam ST= setuju diberi skore 4
1.   pelayanan administrasi dan          RG= ragu-ragu diberi skore 3
akademik
TS= tidak setuju diberi skore 2
 
TS tidak setuju diberi skore 1
Kemudian dengan teknik pengumpulan data angket,
maka instrument tersebut misalnya diberikan kepada
100 orang karyawan yang diambil secara random. Dari
100 orang pegawai setelah dilakukan analisis, misalnya:
25 orang menjawab SS
40 orang menjawab ST
5 orang menjawab RG
20 orang menjawab TS
10 orang menjawab STS
Berdasarkan data tersebut 65 orang (40+25) atau
65% stakeholder menjawab setuju dan sangat setuju.
Jadi kesimpulannya manyoritas stakeholder setuju
dengan sekolah yang akan menggunakan teknologi
informasi dalam peayanan administrasi dan akademik.
Contoh 2 (Bentuk Pilihan Ganda)
Berilah salah satu jawaban terhadap pertanyaan
berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara
member tanda lingkaran pada nomor jawaban yang
tersedia.
Kurikulum baru itu akan segera diterapkan
dilembaga pendidikan anda?
• Sangat tidak setuju
• Tidak setuju
• Ragu-ragu/netral
• Setuju
• Sangat setuju
Skala Guttman
Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat
jawaban yang tegas, yaitu:

“ya – tidak” “benar – salah” “pernah-tidak” “positif-negatif”

Data yang diperoleh dapat berupa data interval dan


rasio dikhotomi (dua alternatif), jadi pada skala likert
terdapat 3,4,5,6,7 interval, dari kata “sangat setuju”
sampai “sangat tidak setuju”, maka pada dalam skala
guttman hanya ada dua interval yaitu “setuju” atau
“tidak setuju”. Penelitian menggunakan skala guttman
dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas
terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.
Semantic Defferensial
Skala pengukuran yang berbentuk semantic
defferensial dikembangkan oleh Osgood. Skala
ini juga digunakan untuk mengukur sikap,
hanya bentuk tidak pilihan ganda maupun
ceklist, tetapi tersusun dalam bentuk garis
kontinum yang jawaban “sangat positifnya”
terletak dibagian kanan garis, dan jawaban
yang “sangat negative” terletak dibagian kiri
garis, atau sebaliknya.
Contoh: mohon diberi nilai gaya kepemimpinan kepala sekolah

Bersahabat 5 4 3 2 1 tidak bersahabat


Tepat janji 5 4 3 2 1 lupa janji
Bersaudara 5 4 3 2 1 memusuhi
Memberi pujian 5 4 3 2 1 mencela
Mempercayai 5 4 3 2 1 mendominasi
Dari ketiga skala pengukuran seperti yang
telah dikemukakan, data yang diperoleh
semuanya adalah data kualitatif yang
kemudian dikuantitatifkan. Tetapi dengan
rating scale data mentah yang diperoleh Rating scale
berupa angka kemudian ditafsirkan dalam
pengertian kualitatif. Contoh: seberapa tinggi pengetahuan anda terhadap mata
pelajaran berikut sebelum dan sesudah mengikuti pendidikan dan
latihan. Arti setiap angka adalah sebagai berikut:
0 = bila sama sekali belum tahu
1 = telah mengetahui sampai dengan 25%
2 = telah mengetahui sampai dengan 50%
3 = telah mengetahui sampai dengan 75%
4 = telah mengetahui 100% (semuanya)
 
Contoh:
seberapa baik ruangan kelas disekolah ini A ?

Berilah jawaban dengan angka:


4= bila tata ruang itu sangat baik
3= bila tata ruang itu cukup baik
2= bila tata itu kurang baik
1= bila tata ruang itu sangat tidak baik
Jawablah dengan melingkari nomor-nomor jawaban yang tersedia sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya
jkxlmc,
No Pertanyaan tentang tata ruang kantor Interval jawaban
item
1 Penataan meja murid dan guru sehingga komunikasi lancar 4 3 2 1
2 Pencahayaan alam tiap ruangan. 4 3 2 1
3 Pencahayaan buatan/listrik tiap ruangan sesuai dengan kebutuhan. 4 3 2 1
4 Warna lantai sehingga tidak menimbulkan pantulan cahaya yang dapat 4 3 2 1
mengganggu pegawai
5 Sirkulasi udara setiap ruangan 4 3 2 1
6 Keserasian warna media pendidikan, perabot dengan ruangan kelas 4 3 2 1
7 Penempatan almari buku 4 3 2 1
8 Penempatan ruangan guru 4 3 2 1
9 Meningkatkan keakraban sesama murid 4 3 2 1
10 Kebersihan ruangan 4 3 2 1
Research Presentation End
ANY QUESTION???

Anda mungkin juga menyukai