Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN

KEBIDANAN
Mata Kuliah Profesionalisme Tugas Praktikum 5
KELOMPOK 3
▸ Chagya Nanda Fadhilah (P17324119406)
▸ Dini Farhani (P17324119409)
▸ Marha Putri Rachmatina (P17324119415)
▸ Mutiara Ariska (P17324119418)
▸ Nisa Ainun Syapaat (P17324119421)

2
Membuat Rancangan Asuhan
Kebidanan Berikut dengan
Menggunakan Pendekatan Manajemen
Kebidanan (7 Langkah)
 
▸ Kasus : Seorang perempuan berusia 30 tahun
G2P1A0 datang ke PMB dengan keluhan
hamil 8 bulan dengan gerakan janin
berkurang.

3
Langkah I : Mengumpulkan Data

A. Identitas B. Anamnesa
Nama : Ny. X Pada tanggal : 30 September 2020    
Umur : 30 Tahun Pukul : 17.29 WIB
Suku/ Bangsa : Indonesia Status Kehamilan: G2P1A0
Agama        : Islam Usia Kandungan : 8 Bulan (32 minggu)
Pendidikan  : S1 Alasan kunjungan: Ibu mengatakan ingin
Pekerjaan   : Guru memeriksakan kehamilannya
Alamat        : Jl. Mawar No.11 Keluhan utama : Gerakan janin
RT 01/ 03 berkurang
▸ Riwayat Psikososial ▸ Riwayat Kesehatan ▸ Riwayat Kebiasaan
▸ Kehamilan ini direncanakan▸ Tidak memiliki riwayat ▸ Pola nutrisi
serta diterima dan ibu hamil penyakit kronik dan tidak Makan dan minum teratur
merasa senang namun ada keturunan kembar. ▸ Pola eliminasi
terlihat khawatir. Perilaku BAB&BAK tidak ada
kesehatan ibu baik, ibu tidak masalah
merokok, tidak ▸ Pola tidur dan istirahat
mengonsumsi alcohol Jam tidur teratur (8 jam) dan
maupun obat-obatan. Ibu ada jam istirahat disiang hari
mengambil keputusan ▸ Personal hygiene
bersama suami. Mandi serta memakai
pakaiannya teratur

5
C. Pemeriksaan Fisik D. Pemeriksaan
▸ Keadaan umum pasien Penunjang
baik, TTV normal, ▸ HB pasien normal,
seluruh keadaan golongan darah O rhesus +
fisiknya normal. (positif)

6
Langkah II : Menginterpretasikan Data




Setelah dilakukan anamnesa, kemungkinan yang terjadi dari keluhan tersebut
adalah :
fetal distress
DJJ lemah
▸ Janin kehilangan oksigen karena terlilit tali pusat
▸ kehabisan ruang untuk bergerak
▸ Kematian janin/keguguran
▸ gangguan pada pertumbuhan janin
▸ gangguan pada plasenta, dapat menyebabkan pasokan oksigen dan nutrisi pada janin
berkurang
▸ Perkembangan saraf janin terganggu
▸ Adanya gangguan pada perkembangan otak janin.
 
7
Langkah III : Mengantisipasi Diagnosis/
Masalah Potensial
▸ Jika ibu merasakan gerakan janin menjadi berkurang bahkan tidak bergerak, maka coba
bersuara atau menyetel music, makan-makanan yang manis, beristirahat, menyentuh atau
mengelus perut, dan berbaring pada sisi kiri. Jika janin tidak bergerak sebanyak 10 kali
dalam waktu 2 jam maka harus segera di cek detak jantung janinnya.
▸ Ketika bayi mengalami fetal distress maka antisipasi dari seorang bidan ialah dengan
memeriksa detak jantung janin dan merujuk ke rumah sakit untuk melakukan USG supaya
bisa mengetahui pertumbuhan bayi.
▸ Ketika bayi di dalam kandungan kehilangan oksigen karena terlilit tali pusat, maka
tindakan yang harus dilakukan ialah dengan merujuk ke dokter dan dokter akan mengambil
tindakan untuk melahirkan sang bayi.
▸ Mengukur tekanan darah pasien jika tekanan darahnya tinggi berikan anti hipertensi
golongan calcium channel blocker (CCB) yakni nifedipin oral dengan dosis 3x10 mg dan
kortikosteroid yakni dexametasone injeksi 1x12 mg.

8
Langkah IV : Menetapkan Kebutuhan
Tindakan Segera
▸ Setelah diidentifikasi masalah yang akan terjadi, maka
kebutuhan yang memerlukan penanganan segera ialah jika
kemungkinan bayi mengalami fetal distress atau terlilit tali
pusat karena jika tidak ketahuan lebih awal, maka akan
menyebabkan bayi kekurangan oksigen dan bisa berujung
kematian pada janin.

9
Langkah V : Menyusun Rencana
Asuhan Secara Menyeluruh

 Langkah awal yang harus dilakukan ialah dengan memeriksa detak


jantung janin. Ketika DJJnya rendah dan gerakan yang dihasilkan janin
kurang, maka bidan harus merujuk ke rumah sakit untuk mengecek
melalui USG. Setelah hasilnya keluar, maka dokter akan mengambil
keputusan tindakan apa yang akan dilakukan apakah akan dilahirkan
secara Caesar atau tindakan lainnya.
 Ketika telah dilakukan pemeriksaan detak jantung janin tetapi hasilnya
normal, maka sarankan kepada klien untuk rutin mengecek kandungan
jika gerakan bayi kembali berkurang.

10
Langkah VI : Implementasi Rencana
Asuhan

Setelah dilakukan 5 tahapan dari atas, bidan harus bisa


mengimplementasikan rencana asuhan yang telah dibuatnya,
sekalipun bidan merujuk, tetap saja bidan memiliki tanggung
jawab untuk melakukan rencana yang telah dibuat secara
menyeluruh.

11
Langkah VII : Evaluasi
Keefektifan Asuhan
▸ Ibu mengerti dan bersedia mengikuti penjelasan bidan.
▸ Ibu bersedia untuk dilakukan pemeriksaan dan ibu
mengetahui hasil pemeriksaan.
▸ Apabila hasil pemeriksaan kurang baik, ibu bersedia
untuk dirujuk ke rumah sakit.
▸ Ibu bersedia datang kunjungan ulang untuk pemeriksaan
selanjutnya.

12
TERIMAKASI
H
13

Anda mungkin juga menyukai