Anda di halaman 1dari 9

TB PARU

STASE KEPERAWATAN KELUARGA

DEFINISI

ETIOLOGI

KLASIFIKASI

PENATALAKSANAAN
KELOMPOK 4
Mila Diana L N 20901900060 DIAGNOSA
Tri Lestari 209019000 KEPERAWATAN
DEFINISI

Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit infeksi yang


disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dengan gejala
yang sangat bervariasi Tuberkulosis (TB) adalah penyakit
infeksius, yang terutama menyerang parenkim paru.
ETIOLOGI

Penyebabnya adalah kuman microorganisme yaitu basil


mycobacterium tuberculosis tipe humanus dengan ukuran
panjang 1 – 4 um dan tebal 1,3 – 0,6 um, termasuk golongan
bakteri aerob gram positif serta tahan asam atau basil tahan
asam dan lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik
karena sebagian besar kuman terdiri atas asam lemak (lipid).
KLASIFIKASI

1. Pembagian secara patologis :


-Tuberkulosis primer ( Child hood tuberculosis ).
-Tuberkulosis post primer ( Adult tuberculosis ).
2. Berdasarkan pemeriksaan dahak, TB Paru dibagi menjadi 2 yaitu :
-Tuberkulosis Paru BTA positif.
-Tuberkulosis Paru BTA negative
MANIFESTASI KLINIS

1. Gejala Umum
Batuk terus menerus dan berdahak 3 (tiga) minggu atau lebih. Merupakan
proses infeksi yang dilakukan Mycobacterium Tuberkulosis yang
menyebabkan  lesi  pada  jaringan  parenkim  paru. 
2. Gejala lain yang sering dijumpai
- Dahak bercampur darah
- Batuk darah
- Sesak napas dan nyeri dada
- Badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun, rasa kurang enak
badan (malaise), berkeringat malam walau tanpa kegiatan, demam meriang lebih
dari sebulan.
PATOFISIOLOGI

Infeksi diawali karena seseorang menghirup basil M. Tuberculosis. Bakteri ini


menyebar melalui jalan napas menuju alveoli lalu berkembang biak dan terlihat
bertumpuk. Perkembangan M. Tuberculosis juga dapat menjangkau sampai ke
area lain dari paru-paru (lobus atas). Basil juga menyebar melalui siste limfe dan
aliran darah ke bagian tubuh lain (ginjal, tulang dan korteks serebri) dan area lain
dari paru-paru (lobus atas). Selanjutnya sistem kekebalan tubuh memberikan
respons dengan melakukan reaksi inflamasi. Neutrofil dan makrofag melakukan
aksi fagositosis (memakan bakteri), sementra limfosit spesifik-tuberkulosis
menghancurkan (meliliskan) basil dan jaringan normal. Reaksi jaringan ini
mengakibatkan terakumulasinya eksudat dalam elveoli yang menyebapkan
broncopneumonia. Infeksi awal biasanya timbul dalam waktu 2- 10 minggu
setelah terpapar bakteri.
PENATALAKSANAAN

Panduan OAT dan peruntukannya:


1. Kategori -1(2 HRZE / 4H3R3) diberikan untuk pasien baru
Pasien baru TB paru BTA positif
Pasien TB paru BTA negatif thorak positif
Pasien TB ekstra paru
2. Kategori – 2 (2HRZES / HRZE / 5H3R3E3) diberikan untuk pasien BTA positif yang telah diobati sebelumnya
Pasien kambuh
Pasien gagal
Pasien dengan pengobatan 3 tahun terputus ( Default)
3. OAT sisipan (HRZE)
Paket sisipan KDT adalah sama seperti panduan paket untuk taha kategori -1 yang diberikan selama sebulan ( 28
hari) 
Jenis dan dosis obat OAT
a. Isoniasid (H)
b. Rifamisin (R)
c. Pirasinamid (Z)
d. Streptomisin (S)
Diagnosa keperawatan

1 Bersihan jala nafas tidak efektif

2 Defisit Nutrisi

3
Intoleransi aktifitas

Anda mungkin juga menyukai