Anda di halaman 1dari 36

GANGGUAN KESEIMBANGAN

ASAM DAN BASA

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNISSULA


2017
PENDAHULUAN

− Keseimbangan asam basa penting


dipertahankan
− Asam : Senyawa dengan satu atau lebih
atom H+ yang mudah diganti oleh
atom elektro positif
− Basa : Garam yang bukan asam
PENGATURAN KESEIMBANGAN
ASAM-BASA
1. Sistem Bufer/ Dapar :
• Pertahanan pertama pengaturan PH
• Bekerja segera dalam mengatasi perubahan asam-basa
2. Paru :
• Bekerja mengeluarkan CO2 dari tubuh
• Bekerja dalam beberapa menit → jam
3. Ginjal :
• Ekresi asam / basa dari tubuh
• Bekerja beberapa jam → hari
BUFER

− Yaitu larutan asam/basa lemah


yang mengandung H+
H+ + A ↔ HA

− Penambahan H+ → Reaksi ke kanan


− Pengurangan H+ → Reaksi ke kiri
BUFER DALAM TUBUH
NO LOKASI BUFER
1 Bufer Intra Vaskuler

a. Plasma - Fosfat organik


- Protein plasma
- HCO3⁻

b. Eritrosit
-Fosfat Organik
- Hb dan Oksi Hb
- HCO3⁻

2 Bufer Ekstra Vaskuler


a.Cairan Intersisial - Fosfat organik
- Protein
- HCO3⁻

b.Cairan Intraseluler - Fosfat Organik


- Protein
PENGATURAN ASAM BASA
OLEH GINJAL
− Dengan mengekresi asam / basa

− Urin asam → jumlah asam cairan ekstrasel menurun


→ PH meningkat

− Urin basa → jumlah basa cairan ekstrasel menurun


→ PH menurun
CARA GINJAL MENGATUR
KONSENTRASI H+

− Sekresi H+
− Reabsorbsi HCO3⁻
− Eskresi asam
GANGGUAN ASAM-BASA

1. Asidosis Metabolik
• H+ ↑, PH ↓, HCO3⁻ ↓
2. Alkalosis Metabolik
• H+ ↓, PH ↑, HCO3⁻ ↑
3. Asidosis Respiratorik
• H+ ↑, PH ↓, Pa CO2 ↑
4. Alkalosis Metabolik
• H+ ↓, PH ↑, Pa CO2 ↓
Regulating Acid-Base Balance
Figure 52-10 Carbonic acid–bicarbonate ratio and pH.

 Prevent excessive
changes in pH
 Major buffer in ECF
is HCO3 and H2CO3
 Other buffers
include:
– Plasma proteins
– Hemoglobin
– Phosphates
Lungs/Paru
 Mengaturkeseimbangan asam-basa dengan
mengeluarkan atau menahan karbon dioksida.
 Dengan pengaturan kecepatan/kedalaman nafas.
 Makincepat/makin dalam = mengeluarkan lebih
banyak CO2 dan PH naik
 Makin lambat/dangkal = menahan CO2 dan PH turun
Kidneys/Ginjal

 Mengaturasam basa dengan


mengeluarkan / menyimpan
bikarbonat dan ion hidrogen.
 Respon perubahan lebih lambat
Arterial Blood Gas

pH 7.35-7.45
PaO2 80-100 mm Hg
PaCO2 35-45 mm Hg
HCO3 22-26 mEq/L
BaseExcess -2 - +2 mEq/L
SaO2 95-98%
Factors Affecting Body Fluid,
Electrolyte, and Acid-Base
Balance
 Age
 Gender
 Body size
 Environmental temperature
 Lifestyle
Risk Factors for Fluid,
Electrolyte, and Acid-Base
Imbalances
 Chronic diseases
 Acute conditions
 Medications
 Treatments
 Extremes of age
 Inability to access food and fluids
Specific Illnesses
 Malnutrition, anorexia
 COPD, Asthma, Cystic nervosa, bulimia
Fibrosis  Ileostomy
 CHF  Gastroenteritis
 Kidney disease  Bowel obstruction
 Diabetes Mellitus  Head injury
 Cushing’s or Addison’s  Fever, draining wounds,
disease fistulas
 Cancer  Surgery
Medications to Monitor
 Diuretics
– Water depletion
– Electrolyte depletion
 Corticosteroids
– Water retention
 NSAIDS/Opoiods
– Constipation
INTEPRETASI AGD

 pH ( 7,35 – 7,45 )

 PO2 (80-100mmHg)
PO2 rendah = pasien tidak bernafas dg baik
(hipoksemia), <60 mmHg harus diberikan O2
tambahan, <26 mmHg resiko kematian
 PCO2 (35 – 45 mmHg) CO2 dan PCO2
menunjukkan masalah pernapasan,
ditentukan oleh ventilasi. PCO2 tinggi/
asidosis respiratorik=hipoventilasi. PCO2
rendah/alkalosis
respiratorik=hiperventilasi. Tingkat PCO2
dapat menjadi abnormal saat sistem
respirasi mengkompensasi masalah
metabolik untuk menormalkan pH.
 HCO3 (22-26 mmol/l)
Ion HCO3 menunjukkan apakah ada masalah
metabolik/ ketoasidosis. HCO3 rendah
menunjukkan asidosis metabolik. HCO3
tinggi menunjukkan alkalosis metabolik.
Tingkat HCO3 dapat menjadi abnormal saat
ginjal bekerja untuk mengkompensasi
masalah pernafasan dengan tujuan
menormalkan pH.
Base Excess (-2 s.d +2)
BE digunakan untuk mengkaji
komponen metabolik dari
perubahan asam dan basa dan
menunjukkan apakah pasien
mempunyai asidosis metabolik/
alkalosis metabolik
BE <-2 biasanya menunjukkan pasien
asidosis
Langkah-Langkah

1. Evaluasi pH
2. Menentukan penyebab primer
gangguan dengan mengevaluasi
PaCO2 dan HCO3 dalam hubungan
dengan pH
3. Menentukan apakah telah terjadi
kompensasi
4. Evaluasi Oksigenasi
LATIHAN 32

Asidosis metabolik
 pH 7.32, PCO2 40, HCO3 19 tdk terkompensasi
Alkalosis respiratorik
 pH 7.55, PCO2 20, HCO3 22 tdk terkompensasi
 pH 7.55, PCO2 37, HCO3 30 Alkalosis metabolik
tdk terkompensasi
 pH 7.49, PCO2 35, HCO3 29 Alkalosis metabolik
tdk terkompensasi
 pH 7.30, PCO2 50, HCO3 29 Asidosis respiratorik
terkompensasi sebagian
 pH 7.43, PCO2 53, HCO3 30 Alkalosis metabolik
terkompensasi
 pH 7.44, PCO2 38, HCO3 26 normal
 pH 7.43, PCO2 32, HCO3 20 Alkalosis respiratorik
terkompensasi
Akibat Gangguan 3
3
Ketidakseimbangan Asam-Basa
 Asidosis akan meningkatkan konsentrasi K
dalam darah. Sehingga fungsi sel dan enzim
tubuh memeburuk. Kemudian mengakibatkan
aritmia ventrikuler.
 Alkalosis akan menurunkan konsentrasi K
dalam darah. Sehinggga afinitas Hb – O2
meningkat. Akibatnya pelepasan O2
kejaringan sulit. Sehingga terjadi hipoksemia.
3
4
 Kenaikan pCO2 (80 – 100 mmHg) akan
mengakibatkan koma dan aritmia serta
vasodilatasi pembuluh darah. Bila hal ini terjadi
diotak maka aliran darah ke otak akan
meningkat dan mengakibatkan kenaikan tekanan
intra cranial.
 Penurunan pCO2 (< 25 mmHg) akan
mengakibatkan vasokonstriksi pembuluh darah.
Sehingga aliran darah kejaringan turun. Bila hal
ini terjadi diotak maka akan terjadi hipoksemia
otak.
Manajemen Gangguan Asam 3
5
Basa
 Pemberian Bikarbonat:
Dosis: 1/3 x BB x (|BE| – 2)
Diberikan setengah dosis dahulu,
kemudian setalah 30 – 60 menit
dievaluasi kembali hasilnya. Bila
belum optimal dilanjutkan
pemberian sisanya.
Lanj. Manajemen... 3
6

 Terapi Oksigen
Dengan NRM bila PCO2 tinggi dan
dengan RM bila pCO2 rendah.
Ventilator, bila pCO2 > 60 mmHg
atau pO2 < 60 mmHg

Anda mungkin juga menyukai