b. Eritrosit
-Fosfat Organik
- Hb dan Oksi Hb
- HCO3⁻
− Sekresi H+
− Reabsorbsi HCO3⁻
− Eskresi asam
GANGGUAN ASAM-BASA
1. Asidosis Metabolik
• H+ ↑, PH ↓, HCO3⁻ ↓
2. Alkalosis Metabolik
• H+ ↓, PH ↑, HCO3⁻ ↑
3. Asidosis Respiratorik
• H+ ↑, PH ↓, Pa CO2 ↑
4. Alkalosis Metabolik
• H+ ↓, PH ↑, Pa CO2 ↓
Regulating Acid-Base Balance
Figure 52-10 Carbonic acid–bicarbonate ratio and pH.
Prevent excessive
changes in pH
Major buffer in ECF
is HCO3 and H2CO3
Other buffers
include:
– Plasma proteins
– Hemoglobin
– Phosphates
Lungs/Paru
Mengaturkeseimbangan asam-basa dengan
mengeluarkan atau menahan karbon dioksida.
Dengan pengaturan kecepatan/kedalaman nafas.
Makincepat/makin dalam = mengeluarkan lebih
banyak CO2 dan PH naik
Makin lambat/dangkal = menahan CO2 dan PH turun
Kidneys/Ginjal
pH 7.35-7.45
PaO2 80-100 mm Hg
PaCO2 35-45 mm Hg
HCO3 22-26 mEq/L
BaseExcess -2 - +2 mEq/L
SaO2 95-98%
Factors Affecting Body Fluid,
Electrolyte, and Acid-Base
Balance
Age
Gender
Body size
Environmental temperature
Lifestyle
Risk Factors for Fluid,
Electrolyte, and Acid-Base
Imbalances
Chronic diseases
Acute conditions
Medications
Treatments
Extremes of age
Inability to access food and fluids
Specific Illnesses
Malnutrition, anorexia
COPD, Asthma, Cystic nervosa, bulimia
Fibrosis Ileostomy
CHF Gastroenteritis
Kidney disease Bowel obstruction
Diabetes Mellitus Head injury
Cushing’s or Addison’s Fever, draining wounds,
disease fistulas
Cancer Surgery
Medications to Monitor
Diuretics
– Water depletion
– Electrolyte depletion
Corticosteroids
– Water retention
NSAIDS/Opoiods
– Constipation
INTEPRETASI AGD
pH ( 7,35 – 7,45 )
PO2 (80-100mmHg)
PO2 rendah = pasien tidak bernafas dg baik
(hipoksemia), <60 mmHg harus diberikan O2
tambahan, <26 mmHg resiko kematian
PCO2 (35 – 45 mmHg) CO2 dan PCO2
menunjukkan masalah pernapasan,
ditentukan oleh ventilasi. PCO2 tinggi/
asidosis respiratorik=hipoventilasi. PCO2
rendah/alkalosis
respiratorik=hiperventilasi. Tingkat PCO2
dapat menjadi abnormal saat sistem
respirasi mengkompensasi masalah
metabolik untuk menormalkan pH.
HCO3 (22-26 mmol/l)
Ion HCO3 menunjukkan apakah ada masalah
metabolik/ ketoasidosis. HCO3 rendah
menunjukkan asidosis metabolik. HCO3
tinggi menunjukkan alkalosis metabolik.
Tingkat HCO3 dapat menjadi abnormal saat
ginjal bekerja untuk mengkompensasi
masalah pernafasan dengan tujuan
menormalkan pH.
Base Excess (-2 s.d +2)
BE digunakan untuk mengkaji
komponen metabolik dari
perubahan asam dan basa dan
menunjukkan apakah pasien
mempunyai asidosis metabolik/
alkalosis metabolik
BE <-2 biasanya menunjukkan pasien
asidosis
Langkah-Langkah
1. Evaluasi pH
2. Menentukan penyebab primer
gangguan dengan mengevaluasi
PaCO2 dan HCO3 dalam hubungan
dengan pH
3. Menentukan apakah telah terjadi
kompensasi
4. Evaluasi Oksigenasi
LATIHAN 32
Asidosis metabolik
pH 7.32, PCO2 40, HCO3 19 tdk terkompensasi
Alkalosis respiratorik
pH 7.55, PCO2 20, HCO3 22 tdk terkompensasi
pH 7.55, PCO2 37, HCO3 30 Alkalosis metabolik
tdk terkompensasi
pH 7.49, PCO2 35, HCO3 29 Alkalosis metabolik
tdk terkompensasi
pH 7.30, PCO2 50, HCO3 29 Asidosis respiratorik
terkompensasi sebagian
pH 7.43, PCO2 53, HCO3 30 Alkalosis metabolik
terkompensasi
pH 7.44, PCO2 38, HCO3 26 normal
pH 7.43, PCO2 32, HCO3 20 Alkalosis respiratorik
terkompensasi
Akibat Gangguan 3
3
Ketidakseimbangan Asam-Basa
Asidosis akan meningkatkan konsentrasi K
dalam darah. Sehingga fungsi sel dan enzim
tubuh memeburuk. Kemudian mengakibatkan
aritmia ventrikuler.
Alkalosis akan menurunkan konsentrasi K
dalam darah. Sehinggga afinitas Hb – O2
meningkat. Akibatnya pelepasan O2
kejaringan sulit. Sehingga terjadi hipoksemia.
3
4
Kenaikan pCO2 (80 – 100 mmHg) akan
mengakibatkan koma dan aritmia serta
vasodilatasi pembuluh darah. Bila hal ini terjadi
diotak maka aliran darah ke otak akan
meningkat dan mengakibatkan kenaikan tekanan
intra cranial.
Penurunan pCO2 (< 25 mmHg) akan
mengakibatkan vasokonstriksi pembuluh darah.
Sehingga aliran darah kejaringan turun. Bila hal
ini terjadi diotak maka akan terjadi hipoksemia
otak.
Manajemen Gangguan Asam 3
5
Basa
Pemberian Bikarbonat:
Dosis: 1/3 x BB x (|BE| – 2)
Diberikan setengah dosis dahulu,
kemudian setalah 30 – 60 menit
dievaluasi kembali hasilnya. Bila
belum optimal dilanjutkan
pemberian sisanya.
Lanj. Manajemen... 3
6
Terapi Oksigen
Dengan NRM bila PCO2 tinggi dan
dengan RM bila pCO2 rendah.
Ventilator, bila pCO2 > 60 mmHg
atau pO2 < 60 mmHg