Anda di halaman 1dari 22

ASKEP ANAK DENGAN

PENYAKIT CAMPAK

Ns. FITRI DYNA, M.Kep


Pendahuluan
• Campak (Morbili) adalah suatu penyakit
infeksi akut yang disebabkan oleh virus
dan ditandai dgn bercak-bercak
kemerahan berbentuk makulopapuler,
suhu tubuh meningkat, gejala batuk
pilek, mata merah, konjungtivitis
• Campak mrpkan salah satu penyakit
penyebab kematian tertinggi pd anak,
sangat infeksius, dpt menular sejak
awal masa prodromal (4 hari sebelum
muncul ruam) sampai lebih kurang 4
hari setelah muncul ruam.
Etiologi
•• Campak
  adalah penyakit virus akut yg
disebabkan oleh RNA virus genus
Morbilivirus family Paramyxoviridae
• Virus morbili berasal dari sekret saluran
pernapasan, darah dan urine dari orang yg
terinfeksi
• Virus dpt diinaktivasi dgn suhu panas (>37),
suhu dingin (<20°C), sinar ultraviolet, serta
kadar (pH<5 dan >10), jangka hidupnya
pendek (short survival time) <2 jam.
• Masa inkubasi campak berkisar 10 hari (8-
12 hari)
Patofisiologi
 Penyebaran infeksi terjadi bila terhirup droplet di
udara yg berasal dari penderita.
 Virus campak masuk melalui saluran pernapasan
dan melekat di sel-sel epitel saluran pernapasan
 Virus bereplikasi dan diikuti dgn penyebaran ke
kelenjar limfe regional
 Setelah penyebaran, terjadi viremia primer disusul
multiplikasi virus di sistem retikuoendotelial di
limpa, hati dan kelenjar limfe.
 Pd hari 5-7 infeksi terjadi viremia sekunder
diseluruh tubuh terutama dikulit dan saluran
pernapasan
 Hari 11 – 14 virus ada didarah, saluran pernapasan,
dan organ tubuh lainnya
 2 – 3 hari kemudia virus mulai berkurang
HARI PATOGENESIS

0 Virus campak dlm droplet terhirup dan melekat pd


permukaan epitel nasofaring ataupun konjungtiva. Infeksi
terjadi di sel epitek dan virus bermultiplikasi

1-2 Infeksi menyebar ke jaringan limfatik regional

2–3 Viremia primer

3-5 Virus bermultifikasi di epitel saluran napas dan virus melekat


pertama kali, juga di sistem retikuloendotelial regional dan
kemudian menyebar

5-7 Viremia sekunder

7 - 11 Timbul gejala infeksi di kulit dan saluran napas

11 - 14 Virus terdapat di daerah saluran napas, kulit dan organ


tubuh lainnya

15 - 17 Viremia berkurang dan menghilang


Manifestasi Klinis
1. Stadium Prodromal
 Berlangsung kira-kira 3 hari (berkisar 2 – 4 hari),
ditandai dgn:
 Demam yg mencapai 39,5 °C
 Malaise
 Coryza (peradangan akut membran mukosa
rongga hidung)
 Konjungtivitis (mata merah) yg dpt disertai mata
berair dan sensitif thdp cahaya (fotofobia)
 Batuk dan gejala infeksi saluran pernapasan
 Tanda patognomonik berupa Enantema Mukosa
Buccal (Koplik Spots) yg muncul hari ke 2 atau
ke 3 demam) timbul kurang lebih 12 jam
Next..
2. Stadium Eksanten
 Timbul ruam makulopapular dgn
penyebaran dimulai dari batas rambut
dibelakang telinga, kemudian menyebar
ke wajah, leher, dada, ekstremitas atas,
bokong dan ekstremitas bawah
 Ruam dpt timbul selama 6 – 7 hari
 Demam mencapai 40°C pd hari ke 2 – 3
setelah munculnya ruam
 Bila demam menetap setelah hari ke 3
atau ke 4 mengindikasikan adanya
komplikasi
Next..

3. Stadium Penyembuhan
 Setelah 3 – 4 hari ruam berangsur
menghilang sesuai dgn pola timbulnya
 Ruam kulit menghilang dan berubah
menjadi kecoklatan yg akan
menghilang dalam 7 – 10 hari
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan Laboratorium
a. Tes Elisa (Ig M & Ig G meningkat)
b. Leukosit menurun (Leukopenia)
• Pemeriksaan Radiologi
Rontgen Thorak gambaran
infiltrat Broncopneumonia
Penatalaksanaan
Tata laksana campak bersifat suportif
berupa:
 Tirah baring
 Antipiretik (Parasetamol 10-15
mg/kgBB/dosis, dpt diberikan
sampai setiap 4 jam)
 Cairan yg cukup
 Suplemen nutrisi
 Vitamin A (Imunomodulator yg
meningkatkan respon antibodi)
Komplikasi
• Anak yg berisiko tinggi mengalami
komplikasi adalah:
1. Usia muda, <1 tahun
2. Malnutrisi (Marasmus / Kwashioskor)
3. Pemukiman padat penduduk yg
lingkungan kotor
4. Anak dgn ggn imunitas (HIV,
keganasan)
5. Anak dgn defisiensi vitamin
Next..
Komplikasi campak meliputi:
 Saluran pernapasan: bronkopneumonia
 Diare yg bisa di sertai dehidrasi
 Otitis media
 Ensefalitis akut
 Subacute Sclerosing Panencephalitis
(SSPE): Proses degeneratif susunan
saraf pusat
 Septikemia (infeksi bakteri sekunder)
Pencegahan

• Vaksin campak
• Vaksin MMR (Measles, Mumps,
Rubella) diberikan usia 2 thn
Pengkajian
a. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
 Riwayat imunisasi
 Pernah kontak dgn penderita campak
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
 Keluhan pada awal serangan:
 Suhu tubuh meningkat
 Malaise, batuk, fotopobia, konjungtivitis
 Eritema yg muncul dari belakang telinga
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
 Apakah ada anggota keluarga yg menderita
campak yg dapat ditularkan melalui sekret
saluran pernapasan, darah dan urine
Next…
d. Kesehatan Dasar
 Nutrisi: Anak tdk napsu makan, mual
dan muntah adanya bercak pd
daerah mulut
 Eliminasi: Anak mengalami diare
virus menyerang sistem pencernaan
 Aktivitas: Aktivitas anak terganggu
malaise, keadaan umum lemah dan
isolasi
 Istirahat & Tidur: Istirahat dan tidur
terganggu demam, fotopobia,
konjungtivitis, gatal karena rash pd kulit
Next…
e. Pemeriksaan Fisik
 K/U lemah
 Kesadaran kompos mentis
 Adanya ruam kemerahan di seluruh tubuh
 Konjungtiva anemis
 Fotofobia
 Turgor kulit tdk elastis
 Mukosa bibir kering
 Peningkatan produksi sekret
 Teraba pembesaran kelenjar getah bening di
daerah leher belakang
 Kadang disertai distensi abdomen
 Peristaltik usus meningkat
Diagnosa Keperawatan

 Bersihan jalan napas tdk efektif b/d


penumpukan sputum
 Ggn integritas kulit b/d adanya rush
 Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b/d intake yg tidak
adekuat
 Ggn aktivitas b/d isolasi dari kelompok
sebaya
 Risiko penyebaran infeksi b/d
organisme
Rencana Tindakan
a. Bersihan jalan napas tdk efektif b/d
penumpukan sputum
 Kaji ulang status pernapasan (irama,
kedalaman, suara napas, penggunaan otot
bantu pernapasan)
 Kaji TTV
 Berikan posisi semi fowler
 Lakukan fisioterapi dada
 Berikan terapi inhalasi
 Berikan obat-obatan (seperti
broncodilator, anti peradangan)
Next…
b. Ggn integritas kulit b/d adanya rush
 Monitor permukaan kulit secara
keseluruhan thdp tanda-tanda iritasi
 Pertahankan kuku anak tetap pendek
 Berikan antihistamin sesuai instruksi
dokter
 Anjurkan pd orang tua agar menjaga
kulit tetap bersih dan kering
 Anjurkan pd orang tua agar anak
memakai pakaian yg longgar
Next…
C. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b/d intake yg tidak adekuat
 Kaji nutrisi anak
 Berikan makanan yg disertai dgn suplemen
nutrisi unt meningkatkan kualitas intake
nutrisi
 Kolaborasi dlm pemberian nutrisi parenteral
 Menilai indikator terpenuhinya kebutuhan
nutrisi (BB, Lila, membran mukosa)
 Pertahankan kebutuhan nutrisi anak
 Anjurkan orang tua unt memberikan
makanan dgn teknik porsi kecil tapi sering

Anda mungkin juga menyukai