Pengertian
7 September 2009
3. Nomor, Lampiran, Perihal
Penulisan tanda titik dua [ : ] setelah nomor,
lampiran, dan perihal diusahakan sejajar.
CONTOH :
Nomor : 01/OSIS/IX/2009
Lampiran : Satu lembar
Perihal : Undangan
4. Alamat tujuan surat
Aturan penulisan alamat tujuan surat :
1.Tidak perlu menggunakan kata ‘kepada’ tetapi langsung menggunakan kata
‘Yang Terhormat’ (penulisannya boleh disingkat [Yth.]
2.Tidak perlu menggunakan kata sapaan ‘Bapak atau Ibu’ jika yang dituju
adalah nama jabatan seperti bupati, camat, direktur, kepala desa, dsb.
3.Tetapi jika yang dituju adalah nama individunya maka boleh ditambahi
dengan kata sapaan ‘bapak’ atau ‘ibu’ atau ‘saudara’
4.Kata jalan tidak boleh disingkat. Jika setelah nama jalan ada nomor maka
tidak perlu diberi tulisan ‘nomor’.
5.Sebelum nama kota tidak perlu diberi kata ‘di’.
5. Salam pembuka
Gunakan salam pembuka yang netral. Penulisan salam pembuka
diakhir dengan tanda koma
6.Isi surat
Isi surat tergantung dari keperluan surat tersebut dibuat bisa
berupa surat undangan, surat pemberitahuan, surat
permohonan bantuan, surat izin, dsb. Tetapi secara umum, isi
surat dinas adalah bagian pembukaan, bagian inti, & bagian
penutup.
7. Salam penutup
Gunakan salam penutup yang netral. Penulisan salam
penutup diakhiri dengan tanda koma. Namun, salam
penutup tidak wajib ada dalam surat dinas.