Anda di halaman 1dari 18

PENGAMATAN UDARA ATAS-1

Materi 2
(Classroom)

Drs.R.LUKMAN HERYADI B.Sc, MM


TRUE NORTH
A. DISKRIPSI SINGKAT
BAB IV
MENENTUKAN TRUE NORTH
A.DESKRIPSI
True North atau utara sebenarnya
merupakan kutub utara bumi yang pada
peta disimbolkan dengan tanda arah
panah atau bintang. Tanda tersebut
mengarahkan pengamat ke arah utara
sebenarnya sesuai garis lintang bumi.
Bagian utara yang benar adalah arah
geografis yang direpresentasikan pada
peta dan globe oleh garis bujur. Setiap
garis bujur dimulai dan berakhir di kutub
Bumi dan merupakan perjalanan langsung
ke utara dan selatan.
• Utara sejati (true north) atau utara geografik (geographic
north) adalah utara yang berimpit dengan garis meridian,
dan menunjuk ke Kutub Utara geografik yang dilalui
sumbu Bumi. Utara geografik diberi label true north atau
TN, atau terkadang ditandai dengan panah berujung
bintang pada beberapa peta (Meliton, 1987:59).
• True north adalah titik mana pun di atas Bumi ke Kutub
Utara. Hal ini dikarenakan Kutub Utara dan Kutub Selatan
menunjuk dengan tepat sumbu rotasi Bumi (Keller, 2001:
113).
Utara sejati (geodetik utara) adalah arah di sepanjang permukaan bumi
menuju Kutub Utara geografis. Benar geodetik utara berbeda dari utara
magnetik (arah kompas menunjuk ke arah kutub utara magnet), dan dari
grid utara (arah utara sepanjang garis grid dari proyeksi peta).

Kedudukan utara sejati (true north)


sangat penting dalam penentuan
proyeksi arah angin pada plotting
board. Ketidaktepatan dalam
menentukan utara sejati berakibat
pada tidak tepatnya penentuan arah
angin sebenarnya
B. Menentukan True North
Penentuan utara sejati dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti melihat
rasi bintang; memanfaatkan bayang-bayang matahari; menggunakan
peralatan seperti kompas, GPS dan theodolite
1. Bayang-Bayang Matahari (tongkat Istiwa)
Tongkat istiwa’ yaitu tongkat biasa yang ditancapkan tegak lurus pada
bidang datar di tempat terbuka, yaitu sinar Matahari tidak terhalang.
Kegunaannya untuk menentukan arah secara tepat dengan
menghubungkan dua titik ujung bayangan tongkat setelah Matahari
bergeser ke barat (jarak kedua titik ke tongkat harus sama). Pada saat
itulah arah tepat untuk titik barat. Kegunaan lainnya adalah untuk
mengetahui secara persis waktu zuhur, tinggi Matahari, dan
menentukan arah kiblat setelah menghitung arah barat (Azhari, 2008:
105).
Tongkat Istiwa
2. Menentukan True North dengan Theodolite
• Pasanglah theodolite optic tegak lurus di tempat yang
sudah ditentukan, ratakan bidang horizontalnya dengan
waterpas yang ada pada theodolite tersebut.
• Bidiklah puncak suatu tiang atau puncak gedung dlsb, yang
jaraknya minimal 200 m dan tentukan azimut sebagai titik
nol (0).
• Satu jam sebelum saat kulminasi matahari di tempat
tersebut bidiklah matahari dengan theodolite misalnya A0
1 ., lalu setengah jam, misalnya A02, selanjutnya setengah
jam dan satu jam sesudah kulminasi, misalnya A0 3 dan A0 4
BAGIAN-BAGIAN THEODOLITE
1. Visir 11.Centering Optis
2. Teropong 12.Skrup Gerak Halus
Horizontal Atas
13.Skrup Gerak Halus
3. Srup Pengunci
Pengunci Atas
Gerak Vertial
14.Skrup Pengunci
4. Srup Okuler Gerak Halus
Horizontal Bawah
5. Kaca Penerang 15.Skrup Gerak Halus
Horizontal Bawah
6. Teropong Pembaca 16.Lensa Penerang
Sudut 17.Nivo Kotak
7. Skrup Obyektif 18.Tribach
19.Skrup Penyetel
20.Statif
8. Skrup Gerak Halus
Vertical
9. Nivo Tabung

10.Skrup Mikrometer
Pembacaan Sudut T1 AE :
(menit, detik )

1. Sudut Vertikal
Kita himpit angka yang pas, misal 88 ke tengah
garis sejajar dengan sekrup mikrometer.
Hasil bacaan = 88° + 12’ + (1/3). 1”
= 88° 12’ 20”

2. Sudut Horisontal
(Sama dengan cara membaca sudut vertikal)
Hasil bacaan = 160° 10’
Sudut horisontal
Arah kiri bawah – kanan atas
cari angka bawah dan atas terdekat yang selisih 180 °
Hasil bacaan gb di atas :
Hz = 54° 36’ 00”
Keterangan :
Pada skala bacaan derajat 1 strip = 2°
Tapi dalam pembacaannya 1 strip = 1°
Perhatikan angka 50° - 230°
Untuk bacaan menit terdapat pada teromol pembacaan menit dan sekon.
Hasil bacaan sudut Hz biasa dan luar biasa harus sama.

Sudut vertikal
Dari arah kiri atas ke kanan bawah dicari angka sama yang terdekat.
Hasil bacaan :
V = 83° 12’

Keterangan :
Pada skala bacaan derajat 1 strip = 20’
Tapi dalam pembacaannya 1 strip = 10’
Pada bacaan sudut vertikal To tidak ada bacaan detiknya.
CARA PENGOPERASIAN THEODOLITE
1. Penyiapan Alat Theodolite
2. Pasanglah theodolite pada tempat yang sudah ditentukan pada
permukaan yang datar (rata).
3. Posisikan theodolite sampai rata dengan bidang horizontal dengan
berpedoman pada waterpas yang terdapat pada theodolite
tersebut.
4. Kendurkan sekrup pengunci perpanjangan, tinggikan setinggi dada
5. Kencangkan sekrup pengunci perpanjangan
6. Buat kaki statif berbentuk segitiga sama sisi
7. Kuatkan (injak) pedal kaki statif
8. Atur kembali ketinggian statif sehingga tribar plat mendatar
7.Letakkan theodolite di tribar plat
8.Kencangkan sekrup pengunci centering ke theodolite
9.Atur (levelkan) nivo kotak sehingga sumbu kesatu benar-benar tegak / vertical
dengan menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga sisi alat
ukur tersebut.
10. Atur (levelkan) nivo tabung sehingga sumbu kedua benar-benar mendatar
dengan menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga sisi alat
ukur tersebut.
11. Posisikan theodolite dengan mengendurkan sekrup pengunci centering
kemudian geser kekiri atau kekanan sehingga tepat pada tengah-tengah titik ikat
(BM), dilihat dari centering optic.
12. Lakukan pengujian kedudukan garis bidik dengan bantuan tanda T pada
dinding.
13. Periksa kembali ketepatan nilai index pada system skala lingkaran dengan
melakukan pembacaan sudut biasa dan sudut luar biasa untuk mengetahui nilai
kesalahan index tersebut.

Anda mungkin juga menyukai