IMPLEMENTASI PENILAIAN OTENTIK Imam Ayun sundari Pengertian Penilaian Authentic Assessment adalah satu asesmen hasil belajar yang menuntut peserta didik menunjukkan prestasi dan hasil belajar berupa kemampuan dalam dalam kehidupan nyata dalam bentuk kinerja atau hasil kerja. Secara lebih luas penilaian autentik didefinisikan sebagai penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses (process), dan keluaran (output pembelajaran (Permendiknas Nomor 66 Tahun 2013). Penilaian autentik dilakukan untuk mengukur kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan maupun kompetensi keterampilan. Karakteristik Penilaian Autentik Lebih terperinci karakteristik penilaian autentik menurut kusnandar meliputi (Kusnandar, 2013:42). 1. Bisa digunakan untuk formatif dan sumatif. Artinya, penilaian autentik dapat dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi terhadap satu atau beberapa kompetensi dasar (formatif) maupun pencapaian kompetensi terhadap standar kompetensi atau kompetensi inti dalam satu semester (sumatif). 2. Mengukur keterampilan atau performansi, bukan mengingat fakta. Artinya, penilaian autentik itu ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi yang menekankan aspek keterampilan (skill) dan kinerja (performance), bukan hanya mengukur kompetensi yang sifatnya mengingat fakta (hafalan dan ingatan). 3. Berkesinambungan dan terintegrasi. Artinya, dalam melakukan penilaian autentik harus secara berkesinambungan (terus-menerus) dan merupakan satu kesatuan secara utuh sebagai alat untuk mengumpulkan informasi terhadap pencapaian kompetensi peserta didik. 4. Dapat digunakan sebagai feedback. Artinya, penilaian autentik yang dilakukan oleh guru- guru dapat digunakan sebagai umpan balik terhadap pencapaian kompetensi peserta didik secara komprehensif. Berdasarkan karakteristik di atas penting untuk menjadi perhatian ketika melaksanakan penilaian autentik dalam kegiatan pembelajaran.3 Jenis-Jenis Penilaian Autentik 1. Penilaian sikap Penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal 2. Penilaian pengetahuan Penilaian pengetahuan dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. 3. Penilaian keterampilan Penilaian keterampilan dilakukan melalui penilaian kinerja, penilaian proyek, penilaian produk, dan penilaian portofolio. Prinsip-Prinsip Penilaian Autentik Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru pada saat melaksanakan penilaian untuk implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut. 1. Sahih, maksudnya penilaian didasarkan pada data yang memang mencerminkan kemampuan yang ingin diukur; 2. Objektif, penilaian yang didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas dan tidak boleh dipengaruhi oleh subjektivitas penilai (guru); 3. Adil, suatu penilaian yang tidak menguntungkan atau merugikan siswa hanya karena mereka (bisa jadi) berkebutuhan khusus serta memiliki perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender; 4. Terpadu, penilaian dikatakan memenuhi prinsip ini apabila guru yang merupakan salah satu komponen tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran; 5. Transparan, di mana kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan yang digunakan dapat diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan; 6. Menyeluruh dan berkesinambungan, mencakup segala aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai. Dengan demikian akan dapat memantau perkembangan kemampuan siswa; 7. Sistematis, Penilaian yang dilakukan oleh guru harus terencana dan dilakukan secara bertahap dengan mengikuti langkah-langkah yang baku; 8. Akuntabel, penilaian yang proses dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya; 9. Edukatif, penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan pendidikan siswa. Langkah-langkah dalam Mendisain Penilaian Autentik (Authentic Assessment) 1. Langkah 1 Mengidentifikasi standar Seperti tujuan umum (goal) Standar merupakan pernyataan yang harus diketahui dan dapat dilakukan siswa, tetapi ruang lingkupnya lebih sempit dan lebih mudah dicapai daripada tujuan umum. Biasanya standar merupakan satu pernyataan singkat yang harus diketahui atau mampu dilakukan siswa pada poin tertentu. Agar operasional, rumusan standar hendaknya dapat diobservasi dan dapat diukur. Contoh: siswa mampu menjumlah dua digit angka dengan benar; menjelaskan proses fotosintesis; mengidentifikasi sebab dan akibat perang mikroba; menggunakan pinhole camera untuk menciptakan “kertas” positif dan “kertas” negatif. Jadi, standar harus ditulis dengan jelas, operasional, tidak ambigu dan tidak rancu, tidak terlalu luas atau terlalu sempit, mengarahkan pembelajaran dan melakukan penilaian. 2. Langkah 2 Memilih suatu tugas autentik Dalam memilih tugas autentik, pertama-tama kita perlu mengkaji standar yang kita buat, dan mengkaji kenyataan (dunia) sesungguhnya. Misalnya daripada meminta siswa menyelesaikan soal pecahan, lebih baik kita siapkan tugas memecahkan masalah pembagian martabak untuk suatu keluarga beranak tujuh agar setiap anggota keluarga mempunyai bagian yang sama. 3. Langkah 3 Mengidentifikasi Kriteria untuk tugas (tasks) Kriteria tidak lain adalah indikator-indikator dari kinerja yang baik pada sebuah tugas. Apabila terdapat sejumlah indikator, sebaiknya diperhatikan apakah indikator- indikator tersebut sekuensial (memerlukan urutan) atau tidak. Model Implementasi Penilaian Autentik Berikut adalah ini adalah modifikasi dari model penilaian portofolio oleh Moya dan O‟Malley (1994) dalam (Masnur Muslich, 2011: 76). Model tersebut (Portofolio Assessment Model) disesuaikan dengan tiga komponen pembelajaran, yaitu perencanaan, pelaksanaan, analisis dan pelaporan. 1. Perencanaan Penilaian Autentik Pada tahap perencanaan penilaian autentik, serangkaian kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Menetukan tujuan dan fokus (standar kompetensi atau dalam kurikulum 2013 disebut dengan kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, domain [kognitif, afektif, psikomotor] yang diakses). b. Merencanakan isi penilaian autentik yang meliputi: pemilihan prosedur penilaian, menentukan isi/topik dan menetapkan frekuensi dan waktu dilakukannya penilaian. c. Mendesain cara menganalisis data, yaitu dengan menetapkan: standar atau kriteria penilaian, menetapkan cara memadukan hasil penilaian dari berbagai sumber (misalnya dari kinerja, portofolio, evaluasi diri,tes dan lain-lain) dan menetapkan waktu analisis. d. Merencanakan langkah-langkah kegiatan penilaian (terpadu dalam pembelajaran, ada kegiatan pemberian umpan balik, penilaian proses dan penilaian produk). e. Menentukan prosedur pengujian keakuratan informasi, yaitu menetapkan cara mengetahui validitas informasi dan realibilitas penilaian. Implementasi Penilaian Autentik Pada tahap implementasi penilaian autentik, serangkaian kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1. Mengumumkan tujuan dan fokus pembelajaran kepada peserta didik 2. Menyepakati prosedur penilaian yang digunakan serta kriteria penilaiannya. 3. Mendiskusikan cara-cara yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil maksimal. 4. Melaksanakan kegiatan penilaian sesuai dengan perencanaan kesepakatan bersama (pengumpulan data). 5. Memberikan umpan balik. Analisis dan Pelaporan
Pada tahap analisis dan laporan penilaian autentik,
serangkaian kegiatan yang dilakukan adalah. 1. Menganalisis data yang telah dikumpulkan. 2. Memadukan hasil analisis dari berbagai data yang didapat. 3. Menerapkan kriteria penilaian akhir. 4. Melaporkan hasil penilaian. Berdasarkan modifikasi dari model penilaian portofolio yang dikembangkan oleh Moya dan O‟Malley (1994) di atas dapat disimpulkan bahwa ketika pendidik atau guru ekonomi menggunakan penilaian autentik dalam pembelajarannya maka guru harus tetap memperhatikan standar penilaian yang dalam Permendiknas No 20 Tahun 2007 dan Permendikbud No 66 Tahun 2013 tentang standar penilaian pendidikan mengemukakan bahwa dalam mengimplementasikan penilaian autentik serangkaian yang harus dilakukan guru adalah melakukan perencanaan penilaian autentik, pelaksanaan penilaian autentik dan pelaporan penilaian autentik. Sehingga pencapaian atau tujuan dari penilaian sendiri sesuai dengan harapan.