0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan17 halaman
Eksipien merupakan zat tambahan yang tidak memiliki efek farmakologis namun berperan penting dalam membantu penyampaian obat dan menjaga stabilitas serta penampilan sediaan farmasi. Dokumen ini menjelaskan definisi, fungsi, dan contoh eksipien yang umum digunakan dalam sediaan semi padat beserta kelebihan dan kekurangannya."
Eksipien merupakan zat tambahan yang tidak memiliki efek farmakologis namun berperan penting dalam membantu penyampaian obat dan menjaga stabilitas serta penampilan sediaan farmasi. Dokumen ini menjelaskan definisi, fungsi, dan contoh eksipien yang umum digunakan dalam sediaan semi padat beserta kelebihan dan kekurangannya."
Eksipien merupakan zat tambahan yang tidak memiliki efek farmakologis namun berperan penting dalam membantu penyampaian obat dan menjaga stabilitas serta penampilan sediaan farmasi. Dokumen ini menjelaskan definisi, fungsi, dan contoh eksipien yang umum digunakan dalam sediaan semi padat beserta kelebihan dan kekurangannya."
NIM :1904070 KELAS: D3 FARMASI TK 2B PENGERTIAN EKSIPIEN Eksipien : zat tambahan yang tidak mempunyai efek farmakologi. Macam-macam fungsi dan contoh eksipien yaitu penyalut, pengisi, penghancur, pewarna, pemanis, pengikat, dan pengawet. Kriteria eksipien yaitu harus netral secara fisiologis, stabil, tidak mempengaruhi biovalibilitas obat, sesuai peraturan undang- undang (Ansel, 1989). Eksipien dapat mempengaruhi :
Mempengaruhi transport obat dalam tubuh.
Mencegah obat rusak sebelum sampai ke target. Mencegah obat rusak sebelum sampai ke target. Meningkatkan kelarutan dan biovailabilitas. Meningkatkan stabilitas obat. Menjaga PH dan osmolaritas. Sebagai antioksidan dan penstabil emulsi. Sebagai propelan dalam aerosol. Mencegah disosiasi zat aktif. Memperbaiki penampilan sediaan. Fungsi dan contoh eksipien Fungsi eksipien atau bahan tambahan adalah materi yang terdapat dalam obat namun tidak memiliki zat aktif. Fungsinya ialah sebagai pembawa atau pelarut zat aktif sehingga memungkinkan penyampaian obat. Fungsi eksipien semi solid : a. Pelarut, berfungsi sebagai pembawa untuk melarutkan suatu jenis obat atau lebih yang kemudian digunakan sebagai obat dalam, obat luar, maupun untuk dimasukkan ke dalam rongga tubuh. b. Pengental, digunakan agar diperoleh struktur yang lebih kental sehingga diharapkan akan lebih baik daya lekatnya. Bahan-bahan yang ditambahkan sebai pengental yaitu polimer hidrifilik, baik yang berasal dari alam seperti agar, selulosa, tragakan, pektin, natriumginat; polimer semisintetik seperti metil selulosa, hidroksi etil selulosa, dan CMC Na, serta polimer sintetik seperti karbopol (karbomer, karboksipolimetilen) c. Pembawa • Basis hidrokarbon, seperti vaselin putih, vaselin kuning (vaselin flafum), malam putih (cera album), malam kuning (cera flavum). • Basis absorbsi (basis serap), seperti vaselin putih campuran 3 bagian kolestrol, 3 bagian steril alkohol, 8 bagian malam putih, campuran 30 bagian malam kuning dan 70 bagian minyak wijen. • Basis yang dapat dicuci dengan air, misalnya emulsi minyak dalam air (M/A). • Basis larut dalam air, misalnya PEG atau campurannya. d. Pengawet, berfungsi sebagai pelindung sediaan semi solid, khususnya yang mengandungsediaan yang terdiri dari air terhadap serangan mikroba. e. Emulgator, berfungsi sebagai sebagai penurun tegangan muka, lapisan pelindung antar muka dan membentuk lapisan ganda listrik. f. Suspending agent, berfungsi untuk memperlambat pengendapan, mencegah penurunan partikel, dan mencegah penggumpalan resin dan bahan berlemak. g. Humektan yang ditambahkan dalam suatu produk berfungsi sebagai pengikat air yang mampu meningkatkan kekompakkan ikatan jaringan matriks (ikatan hidrogen) sehingga akan meningkatkan kadar air dari produk. h. Enhancer Berfungsi meningkatkan permeabilitas kulit dengan cara mengubah sifat fisiko kimia stratum komeum sehingga mengurangi daya tahan difusi. Contohnya DMSO, urea, DMA, DMF. i. Antioksidan Antioksidan ditambahkan ke dalam salep bila diperkirakan terjadi kerusakan basis karena terjadinya oksidasi. Sistem antioksidan ditentukan oleh komponen formulasi dan pemilihannya tergantung pada beberapa faktor seperti toksisitas, potensi, kompatibel, bau, kelarutan, stabilitas dan iritasi. Contoh zat dari masing-masing fungsi disertai monografi dan kelebihan serta kekurangannya 1. Pelarut b. Air a. Alkohol Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak Pemerian: Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap mempunyai rasa. dan mudah bergerak; bau khas; rasa panas. Mudah Kelarutan : Larut dalam pelarut polar. terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak Keuntungan : berasap. • Lembut/lunak dan elastis sehingga meminimalkan Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam iritasi kloroform P, dan dalam eter P. • Tegangan permukaan yang rendah dibanding cairan Keuntungan : biologi dan jaringan sehingga meminimalkan kekuatan • Alkohol rendah dapat larut dalam air dengan tidak terbatas adsorbsi protein dan adhesi sel. • Titik didih maupun kelarutan alkohol dalam air cukup Kerugiannya : tinggi. • Apabila diberikan secara tidak hati-hati dan secara • Pengurang rasa sakit sebagian-sebagian akan mengakibatkan kontaminasi Kerugian : mikroba. • Mudah menguap • Penambahan air secara berlebihan dapat mempengaruhi • Tidak tahan panas stabilitas dari beberapa krim. 2. Pengental b. Paraffin a. Gelatin Pemerian : Hablur tembus cahaya atau agak Pemerian : Sedikit berbau dan berasa, bewarna putih/ krem buram, tidak berwarna atau putih, tidak berbau, putih berbentuk granul. Kering stabil di udara tetapi terurai tidak berasa, agak berminyak. oleh mikroba jika lembab atau dalam bentuk larutan. Kelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam Kelarutan : Tidak larut dalam air dingin, mengembang dan etanol, mudah larut dalam kloroform, dalam eter, lunak bila dicelupkan dalam air panas dan dalam asam dlam minyak menguap, dalam hamper semua asetat dan dalam campuran gliserin dan air serta tidak larut jenis minyak lemak hangat, sukar larut dlam dalam etanol. etanol mutlak. Keuntungan : Keuntungan : • Penstabil, pengikat air dan pembentuk gel. • Tidak berfluoresensi. • Dapat mengurangi resiko penyakit kanker kulit yang Kerugian : ditimbulkan. • Sangat lengket pada kulit dan sukar dicuci. • Selama transformasi dari bentuk sol menjadi gel • Mudah tengik karena oksidasi, kurang sesuai terjadi peningkatan elastisitas dengan peningkatan dengan kondisi kulit dan dapat menyebabkan konsentrasi pembentukan gel. iritasi. Kekurangan : • Dapat teroksidasi oleh panas dan cahaya. • Bentuk struktur gel resisten terhadap perubahan. • Deformasi dan mempunyai aliran viskoelastik. 3. Pembawa b. Vaselin a. Adeps Lanae / Lemak Bulu Domba / Lanolin Pemerian : Massa seperti lemak, kekuningan hingga amber lemah, Pemerian : Massa seperti lemak, lengket, warna berfluoresesni sangat lemah walaupun setelah melebur. kunig, bau khas. Kelarutan : Tidak larut dalam air, mudah larut dalam benzena, dalam Kelarutan : Tidak larut dalam air, dapat bercampur karbon disulfida, dalam kloroform dan dalam minyak terpentin, larut dengan air lebih kurang 2 kali beratnya, agak sukar dalam eter, dalam heksana dan umumnya dalam minyak lemak dan larut dalam etanol dingin, lebih larut dalam etanol minyak atsiri, praktis tidak larut dalam etanol dingin dan etanol panas panas, mudah larut dalam eter, dan dalam kloroform. dan dalam etanol mutlak dingin. Keuntungan : Keuntungan : • Meningkatkan sifat serap air • Memperpanjang kontak bahan obat dengan kulit danbertindak • Memudahkan salep melekat pada mukosa yang sebagai pembalut penutup. basah • Tidak terabsobsi pada kulit Kerugian : Kerugian : • Praktis tidak larut dalam air, agar sukar larut • Sukarnya bercampur atau tidak larut dalam air, sehingga sukar dalam etanol. dihilangkan atau dicuci bila melekat pada kulit. • Berlemak dan tidak dapat dikombinasikan dengan cairan yang mengandung air, hanya dapat menyerap air 5 %. 4. Pengawet b. Nipasol a. Nipagin / Methylis Parabenum Pemerian : Serbuk putih atau hablur kecil, tidak Pemerian : Hablur atau serbuk tidak berwarna, atau kristal putih, tidak berbau atau berbau khas lemah, berwarna. dan mempunyai rasa sedikit panas. Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, mudah Kelarutan : Mudah larut dalam etanol, eter; praktis larut dalam etanol, dan dalam eter, sukar larut tidak larut dalam minyak; larut dalam 400 bagian air. dalam air mendidih. Keuntungan : Keuntungan : • Mencegah krim tidak menjadi busuk. Maksud • Mempertahankan pH sediaan pelembab. busuk disini adalah agar krim tidak cepat rusak • Antioksidan, untuk mencegah ketengikan dan krim menjadi awet. • Digunakan sebagai fase air. akibat oksidasi oleh cahaya pada minyak tak • Mempertahankan pH sediaan Pelembab . jenuh. Kekurangan : • Untuk mencegah terjadinya pertumbuhan • Aktivitas antimikroba dari metilparaben atau mikroorganisme di sediaan yang berasal dari golongan paraben yang lain sangat dapat bahan baku. mengurangi efektivitas dari surfaktan nonionik, Kerugian : seperti polysorbate 80. • Sukar larut dalam air. • Sukar larut dalam air mendidih. 5. Emulgator b. Tween 80 a. Polietilenglikol 400 Pemerian : Cairan kental seperti minyak, jernih, kuning, bau Pemerian : Cairan kental jernih; tidak asam lemak, khas. berwarna atau praktis tidak berwarna; Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol (95%) P, bau khas lemah; agak higroskopis. dalam etil asetat P dan dalam metanol P, sukar larut dalam Kelarutan : Larut dalam air, dalam parafin cair P dan dalam minyak biji kapas P. Keuntungan : etanol 95% P, dalam glikol lain. • Dapat mengikat pengawet seperti metil paraben, propil Keuntungan : paraben, benzalkonium klorida, asam dehidroasetat dan • Mampu melarutkan zat aktif yang asam sorbat sehingga pengawet menjadi tidak aktif. tak larut dalam air dan • Praktis tidak mengiritas. meningkatkan penyebaran obat. • Toksisitas rendah. • Mencegah krim menjadi kering. • Stabil terhadap elektrolit, juga terhadap asam dan basa • Mencegah pembentukan kerak bila lemah. krim dikemas dalam botol. Kerugian : Kerugian : • Terjadi penghilangan warna dan atau pengendapan • Higroskopis (mudah menguap). dengan bahan-bahan seperti fenol, tannin, tar. 6. Suspending agent b. CMC a. Gom arab Pemerian : Putih atau hamir putih, higroskopik. Pemerian : Bentuk granul atau serbuk berwarna Kelarutan : Praktis tidak larut pada etanol anhidrat, putih kuning pucat, tidak berbau. membentuk suspensi dengan air, menjadi kental Kelarutan : Larut hampir sempurna dalam 2 dengan NaOH. bagian bobot air, praktis tidak larut dalam etanol. Kelebihan : Kelebihan : • Dapat digunakan dalam membuat sediaan oral, • Larut dalam gliserin, propilenglikol dan topikal maupun parenteral dalam air. • Dapat melarutkan endapan yang terbentuk tinctur Kekurangan : • Tidak dapat digunakan untuk sediaan yang dengan menambahkan air terlebih dahulu memiliki pH dibawah 5 dan pH diatas 9. Kekurangan : • Berasal dari alam dan mengandung enzim • Merupakan emulgator anionik sehingga tidak pengoksidasi sehingga kurang cocok dapat bercamput dengan zat kationik seperti digunakan dalam sediaan farmasi yang akriflavine, thiamin, alkaloid, logam berat (Al, mengandung zat aktif yang mudah Zn, Hg, Ag, Fe), FeCl3 (garam besi larut air). teroksidasi • Mudah ditumbuhi mikroba b. Sorbitol 7. Humektan a. Gliserin Pemerian : Serbuk, butiran atau kepingan, putih, Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak rasa manis, higroskopik. berwarna, kental, rasa manis, cairan Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, sukar higroskopis. larut dalam etanol (95%) P, dalam metanol P, dan Kelarutan : Larut dengan air dan dengan etanol dalam asam asetat P. 95 %, praktis tidak larut dalam kloroform dalam Kelebihan : eter dan dalam minyak lemak dan dalam • Sangat mudah larut dalam air minyak menguap. Kelebihan : • Mempunyai berat molekul dan viskositas • Bersifat hidroskopis (menyerap air) paling tinggi dibandingkan dengan propilen sehingga dapat mencegah kekeringan pada glikol dan gliserol. sediaan semi solid. • Merupakan bahan kimia yang relatif inert dan • Larut baik dalam air . kompatibel dengan sebagian besar eksipien. Kekurangan : Kekurangan : • Mempunyai rasa manis agak pahit. • Tidak larut dalam eter. • Sukar larut dalam etanol, metanol dan dalam • Paling higroskopik dibandingkan dengan asam asetat propilen glikol dan sorbitol . 8. Enhancer b. Urea a. Asam oleat Pemerian : Cairan kental; kekuningan sampai Pemerian : Kristal tak berwarna sampai putih coklat muda, bau dan rasa khas. atau bubuk kristal, tidak berbau, rasa asin Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; mudah Kelarutan : Sangat larut dalam air, larut dalam larut dalam etanol, kloroform, eter, eter minyak etanol mendidih, larut dalam etanol, sangat tanah. mudah larut dalam dietil eter. Kelebihan : Kelebihan : • Merupakan asam lemak tidak jenuh dengan • Dapat meningkatkan penetrasi senyawa- konfigurasi cis yang efektif meningkatkan permeabilitas kulit. senyawa yang bersifat hidrofilik atau • Dapat meningkatkan penetrasi senyawa- lipofilik. senyawa yang bersifat hidrofilik atau lipofilik. Kekurangan : Kekurangan : • Bersifat mengabsorbsi oksigen dan lama • Bersifat mengabsorbsi oksigen dan lama kelamaan menjadi gelap sehingga harus kelamaan menjadi gelap sehingga harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, disimpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya dan berada di tempat terlindung dari cahaya dan berada di tempat kering. kering. 9.Antioksidan a. BHA (Butil Hidroksi Anisol) b. BHT (Butil Hidroksi Toluena) Pemerian : Putih hampir putih, serbuk Kristal Pemerian : Hablur padat, putih, bau khas atau kekuningan, berbau aromatik. lemah. Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, Kelarutan : Tidak larut dalam air dan mudah larut dalam etanol 50%, propilen propilen glikol, mudah larut dalam etanol, glikol, kloroform, eter, dan heksan. dalam kloroform dan dalam eter. Kelebihan : • Mudah larut dalam etanol, propilen Kelebihan : glikol, kloroform dan dalam eter. • Mudah larut dalam etanol, kloroform, • Memiliki aktivitas antioksidan yang dan dalam eter lebih tinggi dibandingkan vitamin C dan Kekurangan : vitamin E. • Tidak larut dalam air dan propilen Kekurangan : glikol. • Tidak larut dalam air • Pemaparan dalam waktu yang lama dapat mempengaruhi genetika sel-sel tubuh Daftar pustaka