Anda di halaman 1dari 36

KESELAMATA KESEHATAN KERJA (K3)

DALAM KEPERAWATAN
RAHAYU MUJIHARTI, AMd Kep, SKM, M H Kes
Undang – Undang K3
1.Undang-Undang Nomor 1 Tahun. 1970
tentang keselamatan kerja
2.Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan
Peraturan Menteri tentang K3

1. Permenakertranskop RI nomor 1 tahun 1976 tentang Pelatihan


HIPERKES bagi Dokter Perusahaan
2. Permenakertrans RI nomor 1 tahun 1978 tentang Keselamatan
Kerja dalam Pengangkutan Kayu dan Penebangan Kayu
3. Permenakertrans RI nomor 3 tahun 1978 tentang Penunjukan
dan Wewenang Serta Kewajiban Pegawai Pengawas
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Ahli Keselamatan Kerja
4. Permenakertrans RI nomor 1 tahun 1979 tentang Kewajiban
Latihan Hygiene Perusahaan kesehatan dan Keselamatan
Kerja Bagi Tenaga Para medis Perusahaan
Peraturan Pemerintah tentang
K3

1. Peraturan Uap tahun 1930 (stoom Verordening)


2. PP nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan atas
Peredaran,
Penyimpanan dan Peredaran Pestisida
3. PP nomor 19 tahun 1973 tentang Pengaturan Pengawasan
Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan
4. PP nomor 11 tahun 1979tentang Keselamatan Kerja pada
Pemukiman dan Pengelolaan Minyak dan Gas Bumi
5. Permenakertrans RI nomot 1 tahun 1980 tentang Keselamatan
Kerja pada Kontruksi Bangunan
6. Perrnenakertrans RI nomor 2 tahun 1980 tentang Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Kesehatan
Kerja
7. Permenakertrans RI nomor 4 tahun 1980 tentang syarat – Syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan Alat pemadam api Ringan
8. Permenakerstrans RI nomor 1 tahun 1981 tentang Kewajiban
Tujuan Pembelajaran

• Memahami philosophy dan dasar keilmuan K3


• Mampu mengidentifikasi sumber potensi bahaya
(Hazard) pada umumnya yang berhubungan dengan
proses kerja dan equipment
• Mampu menetapkan tindakan pengendalian dan
evaluasi keefektipan dari setiap situasi yang tidak
diduga dan meyakinkan telah diselesaikan
Keselamatan
bersifat  Universal

Setiap pihak tidak menginginkan terjadinya

?
MUSIBAH dalam bentuk apapun.

Sudah berbuat apa


Pendekatan
• Hukum
• Kemanusiaan
• Ekonomi
UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
• Philosophy
• Keilmuan
Undang undang No 1 tahun 1970 PENDEKATAN K3
• Pendekatan Hukum
• K3 merupakan ketentuan perundangan .
Keselamatan Kerja

• K3 wajib dilaksanakan
• Pelanggaran thd K3 dpt dikenakan
sangsi pidana (denda/kurungan)

• Tujuan :
• Melindungi TK dan orang lain, asset dan
lingkungan
Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan

 Pasal 86

“Pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh


perlindungan atas keselamatan dan kesehatan
kerja”
 Pasal 87

“Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem


manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
yang terintegrasi dengan sistem manajemen
perusahaan”
PENDEKATAN K3
• Pendekatan Kemanusiaan
• Kecelakaan menimbulkan
penderitaan bagi sikorban/
keluarganya.
• K3 melindungi pekerja dan
masyarakat
• K3 bagian dari HAM
PENDEKATAN K3
• Pendekatan Ekonomi
• K3 mencegah
kerugian
• Meningkatkan
produktivitas
PENGERTIAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Philosophy
Upaya atau pemikiran dan penerapannya yang
ditujukan untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun
rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan
manusia pada umumnya, hasil karya dan
budaya, untuk meningkatkan kesejahteraan
tenaga kerja
PENGERTIAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Suatu ilmu pengetahuan dan


Keilmuan penerapannya dalam upaya
mencegah kecelakaan,
kebakaran, peledakan,
pencemaran, penyakit akibat
kerja , dll

“ACCIDENT PREVENTION”
“HAZARD”

Peralatan
Mesin, Kerusakan
Instalasi
Korban jiwa
Bahan
““Accident
Accident Cacat,
Cara kerja, ”” cidera,
Proses Sakit
Kerugian
Lingkungan
Citra

“CONSEQUENCE”
Prinsip dasar penerapan
K3

Risk assessment Tindakan


identifikasi & Pengendalian
analisa potensi bahaya
bahaya

HAZARD CONTROL
ASPEK
ASPEK PENERAPAN
PENERAPAN K3
K3

Perencanaan
Perencanaan
Pemasangan
Pemasangan
commissioning
commissioning
pemakaian
pemakaian
perawatan
perawatan

PENGENDALIAN
• Administratif,
• Legalitas/perijinan,
• Standarisasi
• Sertifikasi
PENGERTIAN
“HAZARD”
Adalah suatu obyek dimana terdapat
energi, zat atau kondisi kerja yang
potensial dapat mengancam
keselamatan

Hazard dapat berupa :



 bahan-bahan , bagian-bagian mesin,
bentuk energi, metode kerja atau
situasi kerja.
Jenis Potensi Bahaya
(Hazard)
(Hazard)
 Physical
 Chemical
 Electrical
 Mechanical
 Physiological
 Biological
 Ergonomic
PENGERTIAN

Aman (safe) adalah suatu kondisi


dimana atau kapan munculnya
sumber bahaya telah dapat
dikendalikan ke tingkat yang
memadai, dan ini adalah lawan dari
bahaya (danger). 
DANGER
hampir putus
putus INSIDENT

ACCIDENT
DEFINISI INCIDENT

Suatu keadaan/kondisi,
bilamana pada saat itu
sedikit saja ada perubahan
maka dapat mengakibatkan
terjadinya
accident/kecelakaan.
Kesehatan (Health)
Derajat/tingkat keadaan fisik
dan psikologi individu (the
degree of physiological and
psychological well being of the
individual)
Faktor-faktor yg mempengaruhi
kesehatan tenaga kerja
Beban Lingkungan
kerja kerja
-Fisik -Fisik
-Mental
-Kimia
-Biologi
-Ergonomi
Kapasitas kerja -Psikologi

- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan/gizi
- usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
?
PENGERTIAN
Apa yang membedakan antara…
• Analisis Resiko (Risk Analysis)
• Penilaian Resiko (Risk Assessment)
• Pengendalian Resiko (Risk
Management)
Identifikasi Bahaya

 Sebelum memulai suatu pekerjaan,harus dilakukan Identifikasi Bahaya


guna mengetahui potensi bahaya dalam setiap pekerjaan.
 Identifikasi Bahaya dilakukan bersama pengawas pekerjaan dan Safety
Departement.
 Identifikasi Bahaya menggunakan teknik yang sudah baku seperti
Check List, JSA, JSO,What If, Hazops, dsb.
 Semua hasil identifikasi Bahaya harus didokumentasikan dengan baik
dan dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan setiap kegiatan.
“RISK”
Resiko adalah ukuran kemungkinan kerugian
yang akan timbul dari sumber bahaya (hazard)
tertentu yang terjadi.

The chance of loss or gain


Untuk menentukan resiko membutuhkan
perhitungan antara konsekuensi/ dampak yang
mungkin timbul dan probabilitas, yang biasanya
disebut sebagai tingkat resiko (level of
risk).
“RISK”

risicare
RISK ANALYSIS
Adalah perkiraan kuantitatif dengan
teknik matematik menggabungkan
konsekuensi dan frekuensi insiden

The development of a quantitative estimate


of risk based on mathematical techniques
for combining estimates of incident
consequences and frequencies.
RISK ASSESSMENT
Adalah proses menganalisa tingkat Resiko,
pertimbangan Tingkat Bahaya, dan
mengevaluasi apakah Sumber Bahaya dapat
dikendalikan, memperhitungkan segala
kemungkinan yang terjadi di tempat kerja.
RISK
RISK MANAGEMENT
MANAGEMENT
Dalam
Dalam Keselamatan
Keselamatan dandan Kesehatan
Kesehatan
Kerja
Kerja adalah
adalah meliputi
meliputi ::

 proses mengidentifikasi sumber bahaya,


 penilaian resiko, dan
 tindakan untuk menghilangkan serta
mengurangi resiko secara terus
menerus.
FOUR STEPS TO RISK MANAGEMENT

Identikasi potensi bahaya


1

Penaksiran resiko
2

Apakah dapat diterima?


3

Tindakan pengendalian
4
Klasifikasi Resiko

 Resiko diukur dan diberi peringkat :


• Rendah
• Medium
• Tinggi

 Klasifikasi Impak Resiko


 Personnel Safety and Health Risks
 Process Safety Impacts
 Environmental Impacts
Penentuan Faktor Resiko

 Sifat Pekerjaan
 Lokasi Kerja
 Potensi bahaya di tempat kerja
 Potensi/kualifikasi kontraktor
 Pekerjaan simultan
 Lamanya pekerjaan
 Pengalaman dan keahlian kontraktor
RANGKUMAN
RANGKUMAN
1. K-3 bertujuan sebagai perlindungan tenaga kerja dan masyarakat
2. Manfaat K-3 menjamin keamanan penggunaan mesin, instalasi, proses
produksi dan pada gilirannya akan keningkatkan produktifitas kerja.
3. Kecelakaan kerja, kejadian berbahaya , kebakaran, peledakan,
pencemaran dan kejadian berbahaya lainnya akan minimbulkan
kerugian ekonomis baik langsung maupun tidak langsung.
4. Setiap kecelakaan kerja termasuk yang nyaris kecelakaan harus
dianalisis, dilaporkan dijadikan model untuk mencegah kejadian
serupa.
5. Tata cara pelaporan dan analisis kecelakaan telah diatur dengan
peraturan perundangan K3.
6. Laporan kecelakaan sangan berguna sebagai bahan kebijakan baik
Nasional, regional maupun di tingkat perusahaan.
7. Indonesia sebagai anggota ILO bertanggung jawab dan melaporkan
kinerja K3 di tingkat Internasional (ILO).
TERIMA KASIH
 

Anda mungkin juga menyukai