PENERAPAN
HUKUM ISLAM
PENGERTIAN HUKUM ISLAM
Hukum Islam adalah hukum yang bersumber dan merupakan bagian dari ajaran
Islam.
Hukum Islam dikenal dengan istilah Al-Syari’at dan Al-Fiqh. Artinya Syari’at
merupakan hukum Islam yang ditetapkan secara langsung oleh Allah.
Sedangkan Fiqih merupakan hukum yang ditetapkan pokok-pokoknya saja,
sehingga pengembangannya dibutuhkan ijtihad.
Syari’at dan Fikih
Syariat Fikih
الر ُسوۡ َل َواُوىِل الۡاَمۡ ِر ِمنۡ ُكمۡۚ فَاِنۡ َتنَ َازعۡتُمۡ ىِفىۡ َشىۡ ٍء َف ُرُّدوۡ ُه َّ ٰيـۤاَيُّ َها الَّ ِذيۡ َن اٰ َمنُوۡۤ ا اَ ِطيۡ ـعُوا ال ٰلّهَ َواَ ِطيۡ ُـعوا
ِ ٰ ِ ِ
َ الر ُسوِۡل ا نۡ ُكنۡـتُ ۡم تُؤِۡمنُوۡ َن بِاللّ ِه َوالۡيَـوِۡم الۡاٰ ِخ ِر ؕ ٰذ ل
ك َخيٌۡر َّواَحۡ َس ُن تَاۡ ِويۡ اًل َّ اىَل ال ٰلّ ِه َو
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad),
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad),
dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu
berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an)
dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Pengertian Al-Qur’an
► Al-Qur’an adalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada Muhammad
dengan Bahasa Arab, memiliki kemukjizatan lafal, membacanya bernilai
ibadah, diriwayatkan secara mutawatir, tertulis dalam mushaf dimulai dari
surah al-Fatihah dan diakhiri surah al-Nas.
► Al-Qur’an secara lafadz dan makna berasal dari Allah SWT. Berbeda
dengan hadis Qudsi yang mana lafadz dari Nabi dan makna dari Allah
SWT. Sebagai contoh:
يا:ما رواه مسلم عن أبي ذر الغفاري عن النبي صلى الله عليه وسلم فيما يرو يه عن ربه أنه قال
)عبادي كلكم ضال إلا من هديته – فاستهدوني أهدكم (الحديث
Penetapan Hukum dalam Al-Qur’an ada tiga
cara
► Mujmal artinya Al-Qur’an hanya menerangkan pokok dan kaidah hukum
saja, sedangkan perincian dijelaskan dalam Sunnah dan Ijtihad para ulama.
Cara ini banyak berkaitan dengan masalah pelaksanaan ibadah.
► Agak jelas dan terperinci, seperti dalam hukum jihad, undang-undang
perang (tawanan, rampasan), hubungan umat Islam dengan umat lainnya.
► Jelas dan terperinci, berkenaan dengan masalah hutang-piutang, makanan
halal dan haram, sumpah, memelihara kehormatan wanita dan perkawinan.
Pengertian Sunnah
► Sunnah adalah seluruh yang disandarkan kepada Nabi Muhammad,
baik perkataan, perbuatan maupun persetujuan/penetapan.
► Sebagai sumber hukum Sunnah mempunyai tiga fungsi:
(1) Bayan Ta’kid, sebagai penetap dan penegas hukum-hukum yang
terdapat dalam Al-Qur’an. Seperti dalam perintah shalat dan zakat
begitu juga cara melaksanakannya.
(2) Bayan Tafsir, sebagai penjelas atau perinci dan membatasi yang
secara umum dijelaskan Al-Qur’an. Seperti hukuman bagi orang
mencuri yang memenuhi qishah wajib potong tangan sebelah kanan.
(3) Bayan Tasyri’, berfungsi menetapkan suatu hukum yang secara jelas
tidak disebutkan dalam Al-Qur’an. Seperti diharamkannya menikah
perempuan dengan pamannya, atau laki-laki dengan bibinya, atau
juga diharamkannya binatang buas, binatang bertaring atau bercakar
tajam, dan diharamkannya laki-laki memakai sutera, emas dan
perak.
Dalil Sunnah sebagai berikut:
َ الل ّه َ ۖ وَم َنْ تَو َلَ ّى ٰ فَمَا أَ ْرسَل ْنَاك َ عَلَيْه ِ ْم
حف ِيظًا َ َل فَق َ ْد أَ طَاع َ م َنْ يُط ِِع
َ الر ّسُو
Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan
barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk
menjadi pemelihara bagi mereka.
Pengertian Ijtihad
► Ijtihad berarti mencurahkan kemampuan untuk mendapatkan hukum syara’
(hukum Islam) tentang suatu masalah dari sumber (dalil) hukum yang
tafsili/terperinci yaitu dari Al-Qur’an dan Sunnah.
► Beberapa metode ijtihad yang digunakan ulama dalam memutuskan suatu
hukum yaitu: Ijma’, qiyas, al-maslahah al-mursalah, istihsan, urf, istishhab,
mazhab shahabi (qaulu shahabi), syar’u man qablana, sadd al-dzara’i.
Pengertian Ijma
► Ijma kesepakatan para imam mujtahid di kalangan umat Islam tentang
hukum Islam pada suatu masa setelah Rasulullah wafat.
► Syarat-syarat ijma:
(1) Sejumlah mujtahid terlibat langsung dalam penetapan kesepakatan
hukum pada kurun waktu yang sama
(2) Kesepakatan lahir tanpa memandang perbedaan latar belakang
maupun tempat
(3) Kesepakatan diiringi dengan pendapat masing-masing mujtahid
secara jelas, baik secara tertulis, perkataan dan perbuatan
(4) Kesepakatan semua mujtahid dapat diwujudkan dalam suatu putusan
berbentuk hukum
Contoh hukum yang dihasilkan dari ijma: Abu Bakar menjadi Khalifah
menggantikan Nabi karena Abu Bakar pernah menggantikan Nabi jadi
Imam Shalat, diharamkannya lemak (minyak) babi karena disamakan
dengan dagingnya, dibolehkannya pengumpulan Al-Qur’an masa Abu
Dalil Ijma
ِ ل م ِنْ بَعْدِ م َا تَبيَ ّنَ لَه ُ ال ْهُد َى و َيَت ّب ِعْ غَيْر َ سَب ِي
ل ال ْمُؤْم ِنِينَ نُوَل ِ ّه ِ م َا َ ق
َ الر ّسُو ِ ِ وَم َنْ يُش َاق
ٰ
ت م َصِ ير ًا ْ َ جه َ َن ّم َ ۖ وَسَاء
َ ِ تَو َلَ ّى ٰ و َنُصْ لِه
Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas
kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-
orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang
telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam,
dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.
IBADAH MU’AMALA
H