1. Drainase permukaan
Drainase permukaan berfungsi untuk menangani air
permukaan, khususnya air yang berasal dari air hujan.
2. Drainase bawah permukaan
Merupakan pembuangan atau pengontrolan muka air tanah
sampai optimal untuk meningkatkan produksi tanaman. Drainase
bawah permukaan berfungsi untuk membuang air bawah
permukaan, serta menerima dan membuang air dari lapisan
tembus air.
a. Drainase acak (Random Field Drains)
Untuk mengatasi masalah cekungan dan lubang – lubang tempat
berkumpulnya air. Lokasi dan arah dari saluran drainase disesuaikan
dengan kondisi tofografi lahan
b. Drainase Paralel (Parallel Field Drains)
d. Sistem Random
Sistem ini digunakan pada lahan yang
berombak atau pada lahan dimana
kondisi tanahnya terdiri dari beragam
jenis tanah dan pada lahan yang
terdapat area tergenang. Sistem
drainase random, daerah cekungan
dihubungkan dengan saluran
pengumpul air dan air di keluarkan dari
lahan melalui saluran pembuang.
Hal yang diperlukan dalam perencanaan Saluran Pembuang :
1. Peta
Peta situasi dan topografi, peta tanah, peta geologi, peta air tanah,
tata guna tanah dan tata jaringan irigasi dan drainase
2. Data Rencana
Data klimatologi termasuk curah hujan, data debit sungai, data pola
tanam dan tata tanam, hasil dan produksi tanaman
3. Data lainnya
Data lain yang berhubungan dengan masalah tersebut, antara lain
ketersediaan dan kapasitas outlet saluran pengatur, data ketersediaan
pompa beserta suku cadang dan bengkel perbaikan
Permasalahan dalam perencanaan drainase:
•Peningkatan debit
Perubahan tata guna lahan yang selalu terjadi mengakibatkan peningkatan aliran
permukaan dan debit banjir. Besar kecil aliran permukaan sangat ditentukan oleh
pola penggunaan lahan, yang diekspresikan dalam koefisien pengaliran yang
bervariasi antara 0,10 (hutan datar) sampai 0,95 (perkerasan jalan). Hal ini
menunjukkan bahwa pengalihan fungsi lahan bisa meningkatkan debit puncak banjir,
dan hal ini mengakibatkan prasarana drainase yang ada menjadi tidak mampu
menampung debit yang meningkat tersebut.
Dimana,
Vp = Volume ruang pori
Vs = Volume partikel padat
P d (%)
Dimana,
IR = Air Irigasi
R = Air Hujan
ri = Rembesan masuk
ET = Evapotranspirasi
P = Perkolasi
I = Infiltrasi
rk = Rembesan keluar
Dapat disimpulkan bahwa kesetimbangan dimana air yang masuk (sebelah kanan)
pada lahan pertanian harus sama dengan air yang keluar (sebelah kiri) pada lahan
pertanian itu sendiri. Apabila pada sisi air yang masuk lebih besar daripada jumlah air
yang keluar, maka pada saat itulah diperlukan sistem drainase yang akan membuang
kelebihan air tersebut.
Terima Kasih