I OBAT
ASMA Nama Anggota Kelompok :
Bentuk asma
Asma eksogen alergik (ekstrinsik)
Asma non alergik dengan berbagai sub
kelompok :
asma infark atau asma kriptogenik
asma iritasi fisika
asma toksik zat kimia
GEJALA ASMA
Gejala Asma Bersifat Episodik Gejala yang Berat
Seringkali reversibel dengan/atau tanpa Keadaan gawat darurat yang mengancam
pengobatan. Gejala awal berupa : jiwa. Yang termasuk gejala yang berat
Batuk terutama pada malam / dini adalah:
hari Serangan batuk yang hebat
Sesak napas Sesak napas yang berat dan tersengal-
Napas berbunyi (mengi) yang sengal
terdengar Sianosis (kulit kebiruan, yang dimulai
Jika pasien menghembuskan dari sekitar mulut)
napasnya Sulit tidur dan posisi tidur yang nyaman
Rasa berat di dada adalah dalam keadaan duduk
Dahak sulit keluar. Kesadaran menurun
STRATEGI TERAPI
ASMA
Antialergi-Antihistamin
Klorfeniramin Hidroksizin
Difenhidramin Siproheptadin
Antagonis reseptor H1 diujung saraf dan epitel
kelenjar pada mukosa hidung
OBAT ASMA (E) - ANTIPSIKOSIS
Interaksi obat asma – antipsikosis
→ meningkatkan efek obat asma
→ kenaikan tekanan darah yang berbahaya (meningkatkan interval QTc
Antipsikosis :
Compazin
Haloperidol
Proklorperazin
Loksapin
Antidepressan siklik:
Doksepin
Desipramin
Nortriptilin
Imipramin
Amitriptilin
Solusi :
OBAT ASMA (E)-POTASSIUM
DEPLETING DRUG
• Obat jantung digitalis bekerja dengan mengatur ion Calsium sehingga kontraksi
jantung lebih baik.
Solusi :
OBAT ASMA (E)-ANTIHIPERTENSI
• Antihipertensi bekerja menurunkan tekanan darah tinggi dengan cara menurunkan tekanan
darah perifer dan vasodilatasi pembuluh darah;
• Epinefrin juga berefek pada timbulnya vasokontriksi karena stimulasi adrenoseptor-α pada
otot polos dinding pembuluh darah perifer.
Solusi :
TRANSMISI NOREPINEFRIN
OBAT ASMA (E) – ANTIDIABETES
Epinefrin meningkatkan :
- glikogenolisis di hepar dan otot rangka,
- menghambat sekresi insulin melalui aktivasi adrenoseptor – α (lebih
dominan dibanding peningkatan sekresi insulin melalui aktivasi
adrenoseptor - β2). Pada glikogenolisis, glikogen dideggradasi berturut-turut dengan 3
enzim, glikogen fosforilase, glukosidase, fosfoglukomutase, menjadi glukosa. Akibatnya
kadar gula darah tetap tinggi.
Interaksi obat asma – antidiabetes
→ menurunkan efek obat antidiabetes
→ kadar gula darah tetap tinggi
Solusi : Monitoring
OBAT ASMA (T) – SIMETIDIN
Simetidin akan menurunkan metabolisme zat lain di hati
Solusi : Pasien harus dipantau secara teliti dan menyesuaikan dosis sehingga kerja gabungan
stimulan dapat dikurangi.
OUR COMPANY
MERCURY NEPTUNE
Mercury is the closest Neptune is the farthest
planet to the Sun and planet from the Sun
also the smallest one in and the fourth-largest
the Solar System in the Solar System
MARKET SHARE
65%
Mercury is the
smallest planet
35%
Mars is actually a
cold place
CORE CUSTOMER AUDIENCES
GENDER AGE
15-25
26-35
HOBBIES
80% 20%
Female Male
01
ABOUT US
You could enter a subtitle here
in case you need it
COMPETITOR ANALYSIS
STRENGTHS WEAKNESSES
● Here you can list your ● Here you can list your
competitor’s strengths competitor’s weaknesses
● Here you can list your ● Here you can list your
competitor’s strengths competitor’s weaknesses
● Here you can list your ● Here you can list your
competitor’s strengths competitor’s weaknesses
MARKET SEGMENTATION
PRO
BASIC PREMIU
$15 M
$5 $30
GET IT!
Wholesaler
Retailers Retailers
BUDGET CHANNEL
$14,000 Multimedia
DESCRIPTION GOALS
Mercury is the closest planet ● Here you can list your goals
to the Sun and the smallest one ● Here you can list your goals
in the Solar System ● Here you can list your goals
ADVERTISING CAMPAIGN 2
BUDGET CHANNEL
$18,000 Billboard
DESCRIPTION GOALS
July 2
June 4
August 5
July 12
Neptune is the
farthest planet
PREDICTED
NEPTUNE
REACH Neptune is the farthest planet
from the Sun
VENUS
Venus has a beautiful name,
but it’s hot
MERCURY
Mercury is the closest planet
to the Sun
To modify this graph, click on it, follow the link,
change the data and paste the new graph here
TIMELINE
Mercury is the Jupiter is the
smallest planet biggest planet
THAN youremail@freepik.com
+91 620 421 838
KS! yourcompany.com
Solusi : Monitoring
ANTIHISTAMIN – ANTIPSIKOTIK
Interaksi Antihistamin – Antipsikotik bersifat depresif terhadap SSP, memperpanjang
interval QT dan berikatan dengan reseptor histamin.
• Interaksi antihistamin – Pelemas otot : Pelemas otot akan meningkatkan efek antihistamin
• Ngantuk, pusing, hilangnya koordinasi motorik dan kewaspadaan mental, dapat menyebabkan
kegagalan peredaran darah dan fungsi pernafasan dapat menyebabkan koma dan kematian
Solusi : Monitoring
ANTIHISTAMIN – ANTIDEPRESSAN
SIKLIK
Antidepressan siklik mempunyai efek sedasi dan berpengaruh pada perpanjangan interval
QT. Interaksi antihistamin generasi pertama – antidepressan :
Efek aditif keduanya meningkatkan efek samping sedasi dan perpanjangan interval QT dan meningkatkan
efek antihistamin
ES : ngantuk, pusing, hilangnya koordinasi motorik dan kewaspadaan mental, dapat menyebabkan
kegagalan peredaran darah dan fungsi pernafasan dapat menyebabkan koma dan kematian
Solusi : Monitoring
ANTIHISTAMIN – ANTIKONVULSAN
Antikonvulsan merupakan induser enzim. Interaksi antihistamin – Antikonvulsan :
Antikonvulsan akan menurunkan efek antihistamin karena antihistamin merupakan substrat enzim
di CYP3A4.
Solusi : Monitoring
ANTIHISTAMIN – NARKOTIKA
Narkotika digunakan untuk meredakan nyeri sedang sampai hebat langsung di reseptor
opioid, misal kodein
Interaksi antihistamin – Narkotika :
• Narkotika akan meningkatkan efek antihistamin
• Ngantuk, pusing, hilangnya koordinasi motorik dan kewaspadaan mental, dapat
menyebabkan kegagalan peredaran darah dan fungsi pernafasan dapat menyebabkan
koma dan kematian
Solusi : Monitoring
ANTIHISTAMIN – PROPOKSIFEN
Propoksifen digunakan untuk meredakan nyeri ringan sampai sedang langsung di reseptor
opioid
Interaksi antihistamin – Propoksifen :
• Propoksifen akan meningkatkan efek antihistamin
• ngantuk, pusing, hilangnya koordinasi motorik dan kewaspadaan mental, dapat
menyebabkan kegagalan peredaran darah dan fungsi pernafasan dapat menyebabkan
koma dan kematian
Solusi : Monitoring
ANTIHISTAMIN – ALKOHOL
Alkohol akan mendepresi sistem saraf pusat
Interaksi antihistamin – Alkohol
• Alkohol akan meningkatkan efek antihistamin karena menstimulasi sistem saraf pusat
• ngantuk, pusing, hilangnya koordinasi motorik dan kewaspadaan mental, dapat
menyebabkan kegagalan peredaran darah dan fungsi pernafasan dapat menyebabkan
koma dan kematian
Solusi : Monitoring
ANTIHISTAMIN – OBAT TIDUR
Obat tidur digunakan untuk menghasilkan efek sedatif. Obat tidur dapat berupa obat gol Barbiturat atau
non Barbiturat
• Ngantuk, pusing, hilangnya koordinasi motorik dan kewaspadaan mental, dapat menyebabkan
kegagalan peredaran darah dan fungsi pernafasan dapat menyebabkan koma dan kematian
Solusi : Monitoring
ANTIHISTAMIN – PENENANG
Penenang digunakan untuk menghasilkan efek sedatif
Obat penenang dapat berupa gol Benzodiapein dan non Benzodiazepin
• Penenang akan meningkatkan efek sedatif antihistamin karena terjadi efek potensiasi pada sistem
saraf pusat.
• ngantuk, pusing, hilangnya koordinasi motorik dan kewaspadaan mental, dapat menyebabkan
kegagalan peredaran darah dan fungsi pernafasan dapat menyebabkan koma dan kematian
Solusi : Monitoring
ANTIHISTAMIN – PENENANG
Penenang digunakan untuk menghasilkan efek sedatif
Obat penenang dapat berupa gol Benzodiapein dan non Benzodiazepin
• Penenang akan meningkatkan efek sedatif antihistamin karena terjadi efek potensiasi pada sistem
saraf pusat.
• ngantuk, pusing, hilangnya koordinasi motorik dan kewaspadaan mental, dapat menyebabkan
kegagalan peredaran darah dan fungsi pernafasan dapat menyebabkan koma dan kematian
Solusi : Monitoring
TERIMAKASIH
RESOURCES
Baloo 2
(https://fonts.google.com/specimen/Baloo+2)
Teko
(https://fonts.google.com/specimen/Teko)