2
INVESTASI INSTRUMEN
Posisi investasi KEUANGAN
instrumen keuanga dalam
laporan posisi keuangan (neraca)
Aset Lancar
• Investasi Surat Berharga
(Obligasi/Saham) XXXXX
3
TUJUAN AUDIT
• Menguji kewajaran asersi manajemen
tentang investasi instrumen keuangan.
• Kriteria kewajaran asersi adalah:
1. Sesuai dengan bukti pendukung, yang
terdiri dari bukti pembukuan dan bukti
penguat.
2. Sesuai dengan standar akuntansi
keuangan yang berlaku.
• Jika dua kriteria tersebut di atas tidak
terpenuhi, maka telah terjadi salah saji
dalam laporan keuangan.
4
TUJUAN AUDIT
• Aspek pengujian adalah ketepatan asersi
manajemen, mencakup:
1. Eksistensi atau terjadinya
2. Kelengkapan
3. Hak dan kewajiban
4. Penilaian atau alokasi
5. Penyajian dan pengungkapan
• Auditor harus merancang prosedur audit
yang tepat untuk menguji masing-masing
kategori aseri manajemen.
5
TUJUAN INVESTASI
1. Memperoleh penghasilan dari
investasi, baik dalam bentuk
bunga, dividen, maupun
penjualan kembali investasi.
2. Menguasai perusahaan lain
untuk tujuan strategi bisnis.
6
TUJUAN INVESTASI
• Investasi pada instrumen
keuangan dilakukan karena
adanya kelebihan kas.
• Instrumen keuangan bisa dalam
bentuk surat obligasi (debt
security) atau dalam bentuk saham
(equity security).
7
KLASIFIKASI INVESTASI
1. Investasi sementara, bisa bersifat trading
maupun available for sale.
• Bersifat trading jika dilakukan jual-beli
mengikuti fluktuasi harga sekuritas.
• Bersifat available for sale jika penjualan
hanya dilakukan pada saat perusahaan
membutuhkan kembali kas.
2. Investasi jangka panjang, yaitu investasi
untuk tujuan strategis jangka panjang.
8
Transaksi Investasi
• Pembelian investasi
• Penerimaan pendapatan investasi:
dividen untuk saham dan bunga
untuk obligasi.
• Penjualan investasi
• Penilaian investasi pada akhir tahun
9
AKUN YANG TERKAIT
1. Investasi Sekuritas Saham atau Obligasi, mencakup jenis:
• Jangka Pendek - Trading
• Jangka Pendek - Available for sale
• Jangka Panjang – Obligasi
• Jangka Panjang – Saham:
Investasi Saham (metode kos)
Investasi Saham (metode ekuitas)
Investasi Saham (laporan konsolidasi)
2. Penyesuaian Harga Pasar
3. Laba/Rugi Investasi Belum Direalisasi.
10
POTENSI SALAH SAJI
• Kesalahan klasifikasi transaksi.
• Kesalahan pengukuran kos investasi.
• Kesalahan penilaian investasi pada akhir
tahun.
• Kesalahan pencatatan penjualan
obligasi.
• Kesalahan pencatatan pendapatan atas
investasi, sesuai dengan klasifiksi
investasi.
11
POTENSI SALAH SAJI
• Investasi Jangka Pendek (Sementara):
• Kesalahan penentuan kos investasi
• Kesalahan perhitungan laba-rugi
penjualan investasi.
• Kesalahan penilaian akhir tahun
(perbandingan kos dengan nilai
pasar).
• Kesalahan perlakuan akuntansi atas
selisih kos dengan harga pasar.
12
POTENSI SALAH
• Investasi SAJI
Jangka Panjang - Obligasi:
Kesalahan penentuan kos investasi.
Kesalahan pisah batas (cut-off) pengakuan
pendapatan bunga.
Kesalahan perhitungan dan pencatatan
amortisasi premium atau diskonto obligasi.
• Investasi Jangka Panjang – Saham
Kesalahan penentuan kos investasi
Kesalahan pengakuan laba perusahaan anak,
pada saat investasi dicatat dengan metode
ekuitas.
Kesalahan pencatatan pendapatan dividen,
metode kos dan metode ekuitas.
13
PERENCANAAN AUDIT
• Perencanaan audit ditentukan oleh tingkat risiko
terjadinya kesalahan pelaporan.
• Faktor yang mempengaruhi risiko kesalahan adalah:
• Inherent risk (risiko bawaan), yaitu risiko kesalahan
selain faktor Sistem Pengendalian Internal.
• Control risk (risiko pengendalian), adalah risiko
kesalahan karena faktor Sistem Pengendalian
Internal.
14
PERENCANAAN AUDIT
• Risiko bawaan dan risiko pengendalian bisa membawa
dampak ke risiko kesalahan dari sisi auditor, yaitu:
• Risiko deteksi, yaitu risiko auditor gagal mendeteksi
kesalahan material.
• Risiko analitis, yaitu risiko auditor melakukan
kesalahan dalam penerapan pengujian analitis.
• Risiko audit, yaitu risiko auditor melakukan
kesalahan dalam menyimpulkan hasil audit.
15
PENGUKURAN RISIKO SALAH SAJI
17
UNSUR-UNSUR SPI
4. Sistem informasi dan komunikasi, yaitu keberadaan sistem
informasi dan komunikasi untuk mendukung efisiensi dan
efektifitas pelaksanaan transaksi.
5. Monitoring, yaitu pemantauan terhadap kecukupan SPI untuk
mencegah potensi terjadinya kesalahan dan kecurangan.
18
DOKUMEN TRANSAKSI
Objek utama audit adalah:
1. Bukti pembukuan, yaitu dokumen transaksi dan
berbagai dokumen akuntansi, baik manual maupun
elektronik.
2. Bukti penguat, yaitu bukti-bukti yang menguatkan data
pembukuan, seperti bukti konfirmasi, bukti analitis,
bukti fisik, dan bukti penguat yang lain.
19
DOKUMEN TRANSAKSI
Transaksi investasi dilakukan secara elektronik,
bukti kepemilikan investasi juga hanya tersedia
secara elektronik. Dokumen transaksi mencakup:
• Dokumen otorisasi investasi sekuritas.
• Bukti pembukaan/kepemilikan akun investasi
pada perusahaan sekuritas.
• Bukti pembelian dan penjualan sekuritas.
• Laporan portofolio investasi dari perusahan
sekuritas.
• Buku jurnal.
• Buku pembantu investasi sekuritas.
20
FUNGSI-FUNGSI TRANSAKSI
• Fungsi transaksi dibentuk untuk tujuan pengendalian dan
pengamanan transaksi.
• Pelaksanaan tugas masing-masing fungsi dimungkinkan untuk
digabung dan dijalankan melalui teknologi informasi yang
tersedia.
• Dalam transaksi investasi sekuritas, fungsi transaksi bisa
mencakup:
Fungsi otorisasi pembeliaan dan penjualan investasi.
Fungsi pembukuan transaksi.
Fungsi evaluasi kinerja investasi sekuritas.
21
PENGUJIAN SUBSTANTIF
• Pengujian substantif adalah pengujian
atas kewajaran pelaporan transaksi.
• Sifat, saat, dan luas pengujian substantif
ditentukan oleh kecukupan dan efektifitas
SPI untuk transaksi investasi, yang
diperoleh melalui prosedur pemahaman
dan pengujian SPI.
• Jika SPI kuat, potensi kesalahan kecil,
maka intensitas pengujian substantif bisa
menjadi rendah.
22
PENGUJIAN SUBSTANTIF
Secara normatif, prosedur pengujian
substantif mencakup:
• Prosedur pendahuluan.
• Prosedur analitis.
• Prosedur pengujian transaksi.
• Prosedur pengujian saldo akun.
• Prosedur pengujian estimasi akuntansi.
• Prosedur reviu penyajian dan
pengungkapan.
23
PROSEDUR PENDAHULUAN
Prosedur pendahuluan ditujukan mendapatkan
informasi umum tentang objek audit, sebagai
pijakan awal untuk melakukan pengujian tahap
lanjutan.
1. Memahami industri dan bisnis klien:
• Memahami trend investasi pada industri.
• Memahami praktik industri tentang
aktivitas investasi dan pengaruhnya
terhadap laba.
• Memahami kebijakan investasi pada
perusahaan.
24
PROSEDUR PENDAHULUAN
• Memahami intensitas transaksi investasi
pada perusahaan.
• Memahami faktor-faktor yang
mendorong intensitas transaksi investasi
pada perusahaan.
2. Meminta daftar investasi sekuritas dan
dokumen-dokumen pendukungnya:
• Mencocokkan saldo awal akun investasi
ke kertas kerja tahun sebelumnya.
25
PROSEDUR PENDAHULUAN
26
PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis ditujukan untuk menguji kesesuaian
angka pelaporan dengan angka pembanding. Secara
umum, dugaan kesalahan akan terjadi pada saat angka
pelaporan menyimpang jauh dari angka pembanding.
1. Melakukan perhitungan rasio, misalnya:
• Rasio investasi sementara dengan aset lancar.
• Rasio investasi jangka panjang dengan total aset.
• Rasio pendapatan investasi dengan nilai
investasi.
2. Membandingkan rasio dengan rasio pembanding,
misalnya: rasio per anggaran, rasio tahun lalu, atau
rasio rata-rata industri.
27
PROSEDUR PENGUJIAN
1. Melakukan TRANSAKSI
vouching dan tracing, baik untuk
transaksi debit maupun kredit pada setiap akun
invetasi.
2. Melakukan pengujian ketepatan periode
pengakuan tansaksi atau pisah batas (cut-off)
transaksi.
3. Melakukan pengujian terhadap ketepatan
perhitungan pendapatan investasi.
4. Melakukan pengujian atas ketepatan penerapan
metode akuntansi, terutama pada transaksi-
transaksi yang memerlukan penerapan metode
khusus, seperti metode ekuitas.
28
PROSEDUR PENGUJIAN SALDO AKUN
29
PROSEDUR PENGUJIAN SALDO AKUN
30
PENGUJIAN ESTIMASI AKUNTANSI
Tujuan pengujian estimasi akuntansi adalah untuk menguji kewajaran
asersi manajemen yang ditentukan berdasarkan estimasi.
Lakukan pengujian terhadap ketepatan saldo yang ditentukan
berdasarkan estimasi, seperti:
• Laba/rugi transaksi investasi.
• Pendapatan dividen.
• Pendapatan bunga investasi obligasi.
• Amortisasi premi atau diskonto obligasi.
• Pendapatan investasi pada metode ekuitas.
• Penilaian investasi pada akhir periode.
31
REVIU PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
32
CHECKLIST PROGRAM AUDIT
Apa yang akan Anda lakukan dalam audit investasi sekuritas
jangka pendek dan jangka panjang? Buat checklist.
33
Terimakasih
34