Anda di halaman 1dari 41

HAK ATAS KEKAYAAN

INTELEKTUAL

NAMA : Fernando Suharli


KELAS : XI MM
MAPEL : PKK
HAK CIPTA SEBAGAI BAGIAN DARI HAK ATAS
KEKAYAAN INTELEKTUAL

 Hak cipta adalah hak dari pembuat sebuah ciptaan terhadap


ciptaannya dan salinannya . Pembuat hak ciptaan memiliki hak
penuh terhadap ciptaannya tersebut serta salinan dari ciptaannya.
 Hak tersebut contohnya hak hak untuk membuat salinan dari
ciptaannya tersebut, hak untuk membuat produk derivatif, dan
hak hak untuk menyerahkan hak tersebut ke pihak lain.
 Hak cipta berlaku seketika setelah ciptaan tersebut dibuat.
ISI UU NO.28 TAHUN 2014 TENTANG HAK
CIPTA
Menimbang:
 Hak cipta merupakan kekayaan intelektual di bidang ilmu
pengetahuan, seni, dan sastra yang mempunyai peranan strategis
dalam mendukung pembangunan bangsa dan memajukan
kesejahteraan umum.
 Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan sastra, sehingga
memerlukan peningkatan perlindungan dan jaminan kepastian hukum
bagi pencipta,pemenggang,pemilik hak cipta
 Indonesia telah menjadi anggota perjanjian internasional di bidang hak
cipta dan hak terkait sehingga diperlukan implementasi lebih lanjut
dalam sistem hukum nasional.
 UU No 19 tahun 2002 tentang hak cipta tidak sesuai sehingga perlu
diganti dengan UU baru.
BAB 1 KETENTUAN UMUM
PASAL 1
 Hak cipt a adalah hak ekslusif pencipt a yang timbul secara o tomat is
berdasarkan prinsip dek larat if tanpa mengurangi pe mbat asan sesuai dengan
ketentuan aturan perundang undangan.
 Pencipta ad alah seorang at au beberapa orang yang secara sendiri atau
bersama menghasilkan suat u cipt aan yang bersifat khas dan pribadi.
 Cipt aan adalah set iap h asil karya cipta di bidang ilmu pengetah uan, s eni, dan
sast ra yang dih asilkan at as inspirasi, kemampuan, pikiran, imajinasi,
kecekat an, ket erampilan/ keah lian dalam bent uk nyat a.
 Pemengang Hak Cipt a adalah sebagai pemilik Hak Cipta, pih ak yang
menerima hak t erseb ut secara sah dari pencipt a
 Hak te rkait adalah h ak yang berkaitan dengan h ak cipta yang merupakan hak
ekslusif bagi pelaku pertunjukan, produser fonogram, at au lembaga penyiaran
 Pelaku p ert unjukan adalah seorang at au beberapa orang yang secara sendiri
sendiri at au bersama sama menampilkan suatu cipt aan
PASAL 2
 Semua ciptaan dari produk Hak Terkait warga negara, penduduk, dan
badan hukum Indonesia.
 Semua ciptaan dan produk Hak terkait bukan warga negara indonesia,
bukan penduduk indonesia, dan bukan badan hukum Indonesia yang
untuk pertama kali dilakukan pengumuman di Indonesia.
 Semua ciptaan dan produk Hak terkait dan pengguna Ciptaan dan
produk Hak terkait bukan warga negara Indonesia, bukan penduduk
Indonesia, dan bukan badan hukum Indonesia.

PASAL 3
Undang Undang ini mengatur:
A. Hak Cipta; dan
B. Hak Terkait
BAB 2 HAK CIPTA BAGIAN 1 UMUM

PASAL 4
Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 3
huruf a merupakan hak esklusif yang terdiri atas
hak moral dan hak ekonomi.
BAGIAN 2 HAK MORAL
PASAL 5
 Hak moral sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 merupakan hak yang
melekat secara abadi pada diri pencipta untuk:
a. Tetap mencatumkan/tidak mencantumkan namanya pada salinan
sehubungan dengan pemakaian Ciptaannya untuk umum
b. Menggunakan nama aliasnya atau samarannya
c. Mengubah Ciptaannya sesuai dengan kepatutan dalam masyarakat.
d. Mengubah judul dan anak judul ciptaan.
e. Mempertahankan haknya dalam hal terjadi distorsi, mutilasi, modifikasi
Ciptaan/hal yang merugikan kehormatan diri/reputasi
 Hak moral tidak dapat diahlikan selama pencipta masih hidup, tetapi
pelaksanaan hak tersebut dapat diahlikan dengan wasiat/sebab lain sesuai
dengan ketentuan perundangan undangan.
 Penerima dapat melepaskan/menolak pelaksanaan haknya dengan syarat
pelepasan/penolakan pelaksanaan secara tertulis
PASAL 6

Untuk melindungi hak moral sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 5 ayat 1, pencipta
dapat memiliki:
a. Informasi manajemen Hak Cipta; dan/atau
b. Informasi elektronik Hak Cipta
PASAL 7
I nfo rm a s i m a na je m e n Ha k C ipta dal am Pa s a l 6 hu r uf a m e lipu ti i n form as i te n t an g
a. s is te m ya n g da pat m e n gin de tifk a si or iga n a lit as s u bs ta n s i C ipta a n da n
P e n ci pt an ya
b. K ode in for m a si dan Ko de a ks e s
I nfo rm a s i e le ktr on ik H ak C i pta da la m pa s a l 6 hu r u f b m e l ipu ti in fo rm a s i t e n ta n g
c. S u at u c ipta an , ya n g m u nc u l da n m e le ka t se ca ra e le k tr on ik dal am h u bu n ga n
k e g iat a n Pe ngu m u m an Ci pt aa n .
d. N a m a pe n cipta , a li as n ya a ta u n a m a sa m a ra n n ya
e. P e n ci pt a se bag ai Pe m en ga n g Ha k C ipt a
f. M as a da n k on disi pen ggu n a a n C ipt a an
g. N om or; dan
h. K ode in for m a si
I nfo rm a s i m a na je m e n Ha k cipt a s e ba gai m a n a di m a ks u d pada a ya t 1 da n in for m a si
ele kt ron i k Ha k C ipta se ba ga i m a na m a ks u d pa da a ya t 2 ya n g dim ilik i pe nc ipta
dil ar a n g, dih ila n gk an , diu ba h , dir us a k.
BA GI A N 3 H A K E K ON O M I P A R A GR A F 1
HA K E K ON OM I PE N C I P T A A T A U P E M E N GA N G HA K C I P T A

PASAL 8
Hak ekonomi merupakan hak eksklusif
Pencipta atau pemengang Hak Cipta untuk
mendapatkan manfaat ekonomi atas Ciptaan
PASAL 9

 Pencipta/pemenggang Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 8


memiliki hak ekonomi untuk melakukan Penerbitan Ciptaan,
Penggandaan Ciptaan dalam segala bentuknya, Penerjemahan Ciptaan
Pengadaptasian, pengaransemenan/pentransformasian Ciptaan,
pertunjukan Ciptaan, pengumuman Ciptaan, dll

 Setiap orang yang melaksanakan hak ekonomi sebagaimana dimaksud


pada ayat 1 wajib mendapatkan izin/pemengang hak cipta

 Setiap orang yang tanpa izin penciptan dilarang melakukan


pengandaan/penggunaan secara komersial ciptaan
PASAL 10
 Pengelola tempat perdagangan dilarang membiarkan penjualan
atau penggandaan barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak
terkait di tempat perdagangan yang dikelola.

PASAL 11
 Hak ekonomi untuk melakukan pendistribusian Ciptaan atau
salinannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 1 huruf c
tidak berlaku terhadapa ciptaan atau salinannya yang telah dijual.
 Hak ekonomi untuk menyewakan Ciptaan atau salinannya
sebagaimana maksud dalam Pasal 9 ayat 1 huruf i tidak berlaku
terhadap Program Komputer.
PARAGRAF 2 HAK EKONOMI ATAS
POTRET
PASAL 12
 Setiap orang dilarang melakukan penggunaan secara komersial,
penggandaan, pengumuman, pendistribusian atau komunikasi
potret yang dibuatnya guna kepentingan reklame/periklanan
tanpa persetujuan tertulis dari orang yang dipotret/ahli warisnya
 Penggunaan secara kormersial,penggandaan, pengumuman,
pendistribusian atau komunikasi potret sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 yang memuat potret 2 orang atau lebih, wajib
meminta persetujuan dari orang yang ada dalam potret/ahli
warisnya
PASAL 13

Pengumuman,pendistribusian, atau komunikasi potret


seseorang atau beberapa orang pelaku pertunjukan dalam
suatu pertunjukan umum tidak dianggap sebagai pelanggaran
hak cipta, kecuali diberi persetujuan oleh pelaku pertunjukan
PASAL 14
Untuk kepentingan keamanan, kepentingan umum, dan keperluan
proses peradilan pidana, instansi dapat melakukan pengumuman
pendistribusian atau komunikasi potret tanpa harus mendapatkan
persetujuan dari seseorang atau beberapa orang yang ada di dalam
potret
PASAL 15

Pemilik dan pemegang Ciptaan fotografi, lukisan, gambar,


karya arsitektur, patung, atau karya seni lain berhak
melakukan pengumuman Ciptaan dalam suatu pameran
umum/katalog
Ketentuan pengumuman sepanjang tidak bertentangan
dengan ketentuan sebagaimana maksud dalam pasal 12
PARAGRAF 3 PENGALIHAN HAK
EKONOMI

PASAL 16
 Hak cipta merupakan benda bergerak tidak berwujud.
 Hak cipta dapat beralih atau diahlihkan, baik seluruh atau
sebagian
 Hak Cipta dapat dijadikan sebagai objek jaminan fidusia
 Hak Cipta sebagai objek jaminan fidusia sebagaimana dimaksud
pada ayat 3 dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan undangan
PASAL 17
 Hak ekonomi atas suatu ciptaan tetap berada di tangan pencipta atay
pemengang Hak Cipta selama Pencipta tidak mengalihkan seluruh hak
ekonomi kepada penerima pengalihan hak atas ciptaan
 Hak ekonomi yang diahlikan pencipta untuk seluruh/sebagian tidak
dapat diahlikan untuk kedua kalinya oleh Pencipta yang sama.

PASAL 18
Ciptaan buku/semua hasil karya tulis,lagu/musik tanpa teks yang
diahlikan dalam perjanjian jual putus dan pengalihan tanpa batas waktu,
hak ciptanya beralih kepada pencipta saat perjanjian tersebut mencapai
jangka waktu 25 tahun
BAB 3 HAK TERKAIT
BAGIAN KESATU UMUM
PASAL 19
Ha k c ip t a y a ng di m ilik i Pe nc ip t a y a ng b elu m , t e lah/t i da k di lak u kan
p en gum u m an, pe nd ist rib us ia n/k om u ni ka si se t ela h pe nc ip t a ny a m eningga l
d un ia m en ja d i m i lik ahli wa r is.
K et en t u an s eb aga im a na d im a k su d p a da a y a t 1 t id ak b er lak u jik a hak t er seb u t
d ip ero leh s ec ar a m ela wa n huk um

PASAL 20
Ha k t er ka it seb a gaim a na m ak su d da la m Pa sa l 3 hur uf b m er up ak an ha k
ek sk lus if y ang m elip ut i:
a. Ha k m o ra l pel ak u pe rt u nj uk an
b. Ha k e ko no m i p ela ku p er t unju ka n
c. Ha k e ko no m i p ro du se r f ono gra m
d. Ha k e ko no m i l em ba ga p eny iar a n
BAGIAN 2 HAK MORAL PELAKU
PERTUNJUKAN
PASAL 21
Hak moral pertunjukan merupakan hak yang melekat pada pelaku
pertunjukan yang tidak dapat dihilangkan/dihapus dengan alasan
apapun walaupun hak ekonominya telah diahlikan.

PASAL 22
Hak moral pelaku pertunjukan sebagaimana maksud dalam pasal 21
meliputi hak untuk:
a. Namanya dicantumkan sebagai pelaku pertunjukan, kecuali
disetujui
b. Tidak dilakukan distorsi, mutilasi, modifikasi Ciptaan/hal hal yang
bersifat merugikan kehormatan diri/reputasinya keculi disetujui
BA G I A N 3 HA K E K ON OM I
P A RA GR A F 1
HA K E KO N OM I P E L A K U P E R T U N J U KA N

PASAL 23
 Pelaku pertunjukan memiliki hak ekonomi
 Hak ekonomi pelaku pertunjukan sebagaimana dimaksud pada ayat 1
meliputi hak melaksanakan sendiri, memberi izin/melarang pihak lain
untuk melakukan penyiaran/komunikasi atas pertunjukan,Fiksasi dari
pertunjukan yang belum difiksasi, penggandaan atas fiksasi
pertunjukan,dll
 Penyiaran/komunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf a
tidak berlaku terhadap hasil fiksasi pertunjukan, penyiaran atau
komunikasi kembali yang telah diberi izin, dll
PARAGRAF 2 HAK EKONOMI PRODUSER
FONOGRAM
PASAL 24
Produser Fonogram memiliki hak ekonomi
Hak ekonomi produser fonogram sebagaimana dimaksud pada ayat 1
meliputi hak melaksanakan sendiri memberikan izin/melarang pihak
lain untuk melakukan penggandaan,
pendistribusian,penyewaan,penyediaan fonogram
Pendistribusian sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf b tidak
berlaku terhadap salinan fiksasi atas pertunjukan yg telah dijua atau
diahlikan kepemilikannya oleh produser fonogram
Setiap orang yang melaksanakan hak ekonomi produser fonogram wajib
mendapatkan izin dari produser fonogram
PARAGRAF 3 HAK EKONOMI LEMBAGA
PENYIARAN

PASAL 25
Lembaga penyiaran mempunyai hak ekonomi
Hak ekonomi lembaga penyiaran sebagaimana dimaksud pada ayat 1
meliputi hak melaksanaakna sendir , memberi izin, dll
Setiap orang dilarang melakukan penyebaran tanpa izin dengan
tujuan komersial
PARAGRAF 4 PEMBATASAN
PELINDUNGAN
PASAL 26
Penggunaan kutipan singkat ciptaan dan produk hak terkait untuk
pelaporan peristiwa aktual
Penggandaan ciptaan atau produk hak terkait hanya untuk
kepentingan ilmu pengetahuan
Penggandaan ciptaan atau produk hak terkait untuk keperluan
pengajaran
Penggunaan untuk kepentingan pendidikan dan pengembangan
ilmu pengetahuan
PARAGRAF 5 PEMBERIAN IMBALAN YANG
WAJAR ATAS PENGGUNAAN FONOGRAM

PASAL 27
Fonogram yang tersedia untuk diakses publik dengan/tanpa kabel harus
dianggap sebagai fonogram
Penggunaan harus membayar imbalan yang wajar kepada pelaku
pertunjukan dan produser fonogram
Hak untuk menerima imbalan yang wajar sebagaimana dimaksud pada
ayat 2 berlaku selama 50 tahun sejak tanggal pengumuman
PASAL 28
Kecuali diperjanjikan lain, produser fonogram harus membayar pelaku
pertunjukan sebasar ½ dari pendapatannya.
PARAGRAF 6 PENGALIHAN HAK
EKONOMI

PASAL 29
Pengalihan hak ekonomi atas ciptaan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 16, pasal 17, dan pasal 19 berlaku secara mutatis mutandis
terhadap hak ekonomi.
PASAL 30
Karya pelaku pertunjukan berupa lagu dan atau musik yang diahlikan
dan atau dijual hak ekonominya, kepemilikan hak ekonomi kembali
kepada pelaku setelah jangka waktu 25 tahun
BAB 4 PENCIPTA

PASAL 31
Kecuali terbukti sebaliknya yang dianggap sebagai pencipta, yaitu
orang yang namanya
 Disebut sebagai ciptaan
 Dinyatakan sebagai pencipta pada suatu ciptaan
 Disebutkan dalam surat percatatan ciptaan; atau
 Tercantum dalam daftar umum ciptaan sebagai pencipta
PASAL 32
Kecuali terbukti sebaliknya. Orang yang melakukan ceramah yang
tidak menggunakan bahan tertulis dan tidak ada pemberitahuan
dianggap sebagai pencipta.
PASAL 33

 Dalam hal ciptaan terdiri atas beberapa bagian tersendiri


yang diciptakan oleh 2 orang atau lebih yang dianggap
sebagai pencipta
 Dalam hal orang yang memimpin dan mengawasi
penyelesaian seluruh ciptaan sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 tidak ada yang dianggap sebagai pencipta
PASAL 34
Dalam hal ciptaan dirancang oleh seseorang dan diwujudkan serta
dikerjakan oleh orang lain di bawah pimpinan dan pengawasan orang
yang merancang yang dianggap pencipta.
PASAL 35

 Kecuali diperjanjikan lain pemegang hak cipta atas ciptaan


yang dibuat pencipta dalam hubungan dinas, yang dianggap
sebagai pencipta yaitu instansi pemerintah
 Dalam hal ciptaan pada ayat 1 digunakan secara komersial,
pencipta dan atau pemegang hak terkait mendapatkan imbalan
dalam bentuk royaliti.
 Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian royaliti untuk
penggunaan secara komersial sebagaimana maksud pada ayat
2.
PASAL 36

Kecuali diperjanjikan lain, pencipta dan pemengang hak cipta atas


ciptaan yang dibuat hubungan kerja atau berdasarkan pesanan.
PASAL 37
Dalam hal badan hukum melakukan pengumuman, pendistribusian,
atau komunikasi atas ciptaan yang berasal dari badan hukum
tersebut, dengan tanpa menyebut seorang sebagai pencipta.
BAB 5 EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL DAN CIPTAAN YANG DILINDUNGI
BAGIAN 1 EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL DAN HAK CIPTA ATAS CIPTAAN
YANG PENCIPTANYA TIDAK DIKETAHUI

PASAL 38
 Hak cipta atas ekspresi budaya tradisional dipegang oleh negara
 Negara wajib menginventarisasi, menjaga, dan memelihara ekspresi
budaya tradisional
 Penggunaan ekspresi budaya tradisional sebagaimana maksud pada
ayat 1 harus memperhatikan nilai nilai yang hidup dalam
masyarakat pengembannya
 Ketentuan kebih lanjut mengenai hak cipta yang dipengang oleh
negara atas ekspresi budaya tradisional
PASAL 39
 Hak cipta atas ciptaan tersebut dipengang oleh negara untuk
kepentingan pencipta
 Hak cipta atas ciptaan tersebut dipenggang oleh pihak yang
melakukan pengumuman untuk kepentingan pencipta
 Hak cipta atas ciptaan tersebut dipegang oleh negara untuk
kepentingan pencipta
 Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ayat 2, ayat 3
tidak berlaku jika pencipta atau pihak melakukan pengumuman
dapat mebuktikan kepemilikan atas ciptaan tersebut.
 Kepentingan pencipta sebagaimana dilaksanakan oleh menteri
BAGIAN 2 CIPTAAN YANG DILINDUNGI

PASAL 40
 Ciptaan yang dilindungi meliputi dalam bidang ilmu
pengetahuan,seni, dan sastra
 Ciptaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf n dilindungi
sebagai ciptaan tersendiri dengan tidak mengurangi hak cipta atas
ciptaan asli
 Perlindungan sebagaimana maksud pada ayat 1 dan 2 termasuk
pelindungan terhadap ciptaan yang tidak atau belum dilakukan
pengumuman.
BAGIAN 3 HASIL KARYA YANG TIDAK
DILINDUNGI HAK CIPTA
PASAL 41
Hasil karya yang tidak dilindungi hak cipta meliputi
 Hasil karya yang belum diwujudkan dalam bentuk nyata
 Setiap ide, prosedur, sistem, metode, dll telah diungkapkan dan
digabungkan dalam sebuah ciptaan
 Alat, benda, atau produk yang diciptakan hanya untuk
menyelesaikan masalah teknis yang bentuknya hanya untuk
kebutuhan fungsional.
PASAL 42
Tidak ada hak cipta atas hasil karya berupa hasil rapat,
peraturan perundang undangan, pidato kenegaraan, dll
BAB 5 PEMBATASAN HAK CIPTA

PASAL 43
Perbuatan yang tidak dianggap sebagai pelanggaran hak cipta
meliputi pengumuman, pendistribusian,dll atau penggandaan
lambang negara dan lagu kebangsaan menurut sifat yang asli,
pengandaan sesuatu yang dilaksanakan oleh atau atas nama
pemerintah, pengambilan berita aktual baik seluruh maupun
sebagian dari kantor berita, pembuatan dan penyebarluaskan kontek
hak cipta melalui media teknologi informasi dan komunikasi, dll
PASAL 44

 Penggunaan, pengambilan, penggandaan, atau pengubahan


suatu ciptaan atau produk hak terkait secara seluruh atau
sebagian tidak dianggap sebagai pelanggaran hak cipta.
 Fasilitasi akses suatu ciptaan untuk menyandang tuna netra,
kerusakan penglihatan, keterbatasan dalam membaca atau
penggunaan huruf braille, dll tidak dianggap sebagai
pelanggaran hak cipta
PASAL 45
Penggandaan sebanyak 1 salinan atau adaptasi program
komputer yang dilakukan pengguna yang sah dapat dilakukan
tanpa izin pencipta.
Apabila penggunaan program komputer telah berakhir, salinan,
atau adaptasi program komputer tersebut harus dimusnakan
PASAL 46
Penggandaan untuk kepentingan pribadi atas ciptaan yang telah
dilakukan pengumuman dapat dilakukan tanpa izin pencipta
Pengandaan untuk kepentingan pribadi sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 tidak mencakup karya arsitektur dalam bentuk bangunan, seluruh
atau bagian yang substansial dari suatu buku atau notasi musik, dll
PASAL 47

Setiap perpustakaan atau lembaga arsip yang tidak betujuan


untuk komersial dapat membuat 1 salinan ciptaan atau bagian
ciptaan tanpa izin pencipta
Pembuatan salinan dilakukan untuk pemeliharaan, penggantian
salinan yang diperlukan atau penggantian salinan dalam hal
salinan rusak atau musnah.
Pembuatan salinan dimaksudkan untuk komunikasi atau
pertukaran informasi antar perpustakaan, antar lembaga, arsip.
PASAL 48

Penggandaan, penyiaran, atau komunikasi atas ciptaan untuk


tujuan informasi menyebutkan sumber dan nama pencipta
secara lengkap tidak dianggap pelanggaran hak cipta dengan
ketentuan ciptaan: laporan peristiwa aktual atau kutipan
singkat dari ciptaan yang dilihat atau didengar dalam situasi
tertentu, karya ilmiah pidato, ceramah, atau ciptaan sejenis
yang disampaikan kepada publik,dll
PASAL 49
 Penggandaan sementara atas ciptaan tidak dianggap
pelanggaran hak cipta jika penggandaan tersebut memenuhi
ketentuan: pada saat dilaksanakan transmisi digital atau
pembuatan ciptaan secara digital dalam media penyimpanan,
dilaksanakna oleh setiap orang atas izin pencipta untuk
mentransmisi ciptaan,dll
 Setiap lembaga penyiaran dapat membuat rekaman tanpa izin
pencipta atau pemegang hak cipta untuk tujuan aktivitasnya
 Lembaga penyiaran wajib memusnahkan rekaman sementara
sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dalam waktu paling lama 6
bulan sejak pembuatan,dll
PASAL 50

Setiap orang dilarang melakukan pengumuman,


pendistribusian, atau komunikasi ciptaan yang bertentangan
dengan moral, agama, kesusilaan,, ketertiban umum,
pertahanan dan keamanan negara.

Anda mungkin juga menyukai