Anda di halaman 1dari 25

KEDOKTERAN DAN

ILMU KESEHATAN

DERMATITIS ENDOGEN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

DERMATITIS
Peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons
terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau endogen,
menyebabkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik
(eritema, edema, papul vesikel, skuama, likenifikasi) dan
keluhan gatal. Dermatitis cenderung residif dan menjadi
kronis.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

KLASIFIKASI
ENDOGEN EKSOGEN

• Dermatitis Atopik
• Dermatitis Kontak Alergi
• Dermatitis Numularis
• Dermatitis Kontak Iritan
• Dermatitis Seboroik
• Dermatitis Autosensitisasi
• Dermatitis Stasis
• Liken Simpleks
• Pomfoliks
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

DERMATITIS ATOPIK
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Definisi
 Peradangan kulit yang bersifat kronis berulang, disertai rasa gatal,
timbul pada tempat predileksi tertentu dan berhubungan dengan
penyakit atopi lainnya, misalnya rinitis alergi dan asma bronkial.

Kelainan dapat terjadi pada semua usia, merupakan salah satu


penyakit tersering pada bayi dan anak, sebanyak 45% terjadi pada 6
bulan pertama kehidupan. Terdapat 2 bentuk DA, yaitu ekstrinsik
dan intrinsik. Bentuk ekstrinsik didapatkan pada 70-80% pasien DA.
Pada bentuk ini terjadi sensitisasi terhadap alergen lingkungan
disertai serum IgE yang meningkat.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Faktor Faktor
Genetik Imunologi
Etiologi dan Lebih banyak Melalui reaksi imunologik,
ditemukan pada yang diperantai oleh sel-
Patogenesis penderita yang sel yang berasal dari
mempunyai riwayat sumsum tulang. dimulai
atopi dalam dengan paparan imunogen
keluarganya. Ekspresi atau alergen dari luar yang
gen IL-4 memainkan mencapai kulit. Pada
peranan penting dalam paparan pertama terjadi
ekspresi dermatitis sensitisasi.
atopik.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Faktor Faktor
Lingkungan Psikologi
Etiologi dan
Patogenesis • Polutan : Asap rokok, Cemas, stres, depresi.
peningkatan polusi udara, Rasa gatal  garukan
pemakaian pemanas  kerusakan kulit 
ruangan, penggunaan cemas meningkat
pendingin ruangan
• Alergen : Tungau debu
rumah, serbuk sari buah,
bulu binatang, jamur
kecoa
• Makanan
• Mikroorganisme
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Fase Dermatitis Fase bayi (usia 0-2 tahun)


• Bentuk lesi: lesi akut, eritematosa, papul,
Atopik vesikel, erosi, eksudasi/oozing dan krusta.
• Lokasi lesi: kedua pipi, kulit kepala, dahi, telinga,
-Hill & Sulzberger- leher dan badan dengan bertambah usia, lesi
dapat mengenai bagian ekstensor ekstremitas.

Fase anak (usia 2 tahun-pubertas)


• Bentuk lesi: lesi subakut, lebih kering, plak
eritematosa, skuama, batas tidak tegas dapat
disertai eksudat, krusta dan ekskoriasi.
• Lokasi lesi: distribusi lesi simetris, di daerah
fleksural pergelangan tangan, pergelangan kaki,
daerah antekubital, popliteal, leher dan
infragluteal.

Fase dewasa
• Bentuk lesi: lesi kronik, kering, papul/plak
eritematosa, skuama dan likenifikasi.
• Lokasi lesi: lipatan fleksural, wajah, leher, lengan
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Kriteria
Diagnosis

⊙ Skin Prick Test


⊙ Uji Serologis  IgE
⊙ Atopy Patch Test
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Skin Intradermal Uji Tusuk


Prick Test
0,01-0,02 ml ekstrak alergen Lokasi terbaik adalah daerah
disuntikkan ke dalam lapisan volar lengan bawah dengan
dermis sehingga timbul jarak minimal 2 cm dari lipat
gelembung berdiameter 3 siku dan pergelangan tangan.
mm. Dimulai dengan Setetes ekstrak alergen
konsentrasi terendah yang dalam gliserin diletakkan
menimbulkan reaksi, lalu pada permukaan kulit.
ditingkatkan berangsur Lapisan superfisial kulit
dengan konsentrasi 10 kali ditusuk dan dicungkit ke atas
lipat hingga berindurasi 5-15 dengan jarum khusus untuk
mm. uji tusuk. Hasil positif bila
wheal yang terbentuk >2
mm.

1
0
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Tatalaksana
Prinsip Tatalaksana
• Edukasi dan empowerment pasien, orang tua
• Menghindari bahan iritan dan alergi
• Mengendalikan dan mengeliminasi siklus gatal garuk

Topikal
• DA lesi basah gunakan kompres NaCl 0,9%
• KST potensi lemah  bayi, lemah sampai sedang anak, sedang
sampai kuat dewasa
• KST 2x sehari hingga lesi terkontrol hingga 14 hari

1
1
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

DERMATITIS NUMULARIS
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Definisi
 Suatu kelainan kulit inflamatif berupa papul dan papulovesikel yang
berkonfluensi membentuk plak berbentuk koin berbatas tegas dengan
oozing, krusta, dan skuama. Sangat gatal, dengan predileksi pada
ekstremitas atas dan bawah.

Gambaran Klinis
• Plak eksematous, berbentuk koin, batas tegas, terdapat papul dan
vesikel di bagian atasnya, dengan ekskoriasi dan impetiginized.
• Lesi karakteristik berupa plak berukuran 1-3 cm berbentuk koin yang
terbentuk dari konfluensi papul dan papulovesikel.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Etiologi
Kolonisasi bakterial (Staphylococci) dan
micrococci, dermatitis kontak terhadap nikel,
khromat dan kobalt, trauma fisik maupun
khemis, lingkungan (kelembaban yang rendah,
udara panas) serta stress emosional
berhubungan dengan timbulnya maupun
kambuhnya DN.

1
5
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Tatalaksana
Topikal
• Kompres pada lesi akut
• Antiinflamasi dan/atau antimitotik,
• Pilihan utama: kortikosteroid topikal potensi sedang
hingga kuat. Pilihan lainnya inhibitor kalsineurin
seperti takrolimus dan pimekrolimus atau preparat
tar.

Sistemik
• Antihistamin oral
• Fototerapi broad/narrow UVB

1
6
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

DERMATITIS SEBOROIK
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Definisi
Kelainan kulit papuloskuamosa kronis, umum dijumpai pada anak dan
dewasa. Ditemukan pada area kulit yang memiliki banyak kelenjar sebasea
seperti wajah, kulit kepala, telinga, tubuh bagian atas dan fleksura
(inguinal, inframammae, dan aksila).

Gejala Klinis
• Pada bayi cradle cap sisik kekuningan tidak gatal
• Anak & dewasa sisik kemerahan di kulit kepala, lipatan nasolabial,
alis, dada. Ketombe dengan skuama halus atau difus, tebal dan
menempel pada kulit kepala. Lesi eksematoid berupa plak eritematosa
superfisial dengan skuama terutama di kulit kepala, wajah dan tubuh.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Etiologi dan
Patogenesis

• Jamur Malassezia
• Kelainan immunologi
• Aktivitas sebaseus yang
meningkat dan
kerentanan pasien 1
9
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Tatalaksana
Dewasa
Ringan
• Antijamur topikal: krim ciclopirox, ketokonazole,
• KST kelas I: Hidrokortison
• Inhibitor kalsiuneurin: krim pimekrolimus, takrolimus
Sedang/Berat
• KST kelas II: krim desonide, salep aclometasone
• Antijamur sistemik: itrakonazol 200 mg/hari selama 2 hari/bulan
selama 11 bulan
• Terbinafin 250 mg/hari selama 4-6 minggu (regimen kontinu)
atau 250 mg/hari selama 12 hari/bulan

2
0
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

LIKEN SIMPLEKS KRONIKUS


KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Definisi
 merupakan suatu peradangan kulit kronik yang
sangat gatal berupa penebalan kulit dan likenifikasi
berbentuk sirkumkripta, akibat garukan atau gosokan
berulang.

Manisfestasi klinis
 keluhan sangat gatal hingga mengganggu tidur, lesi
likenifikasi tunggal/multipel. Stadium awal papul
berkelompok  plak likenifikasi dengan skuama dan
ekskoriasi.
Bagian tengah lesi menebal, kering dan berskuama,
sedangkan bagian tepi hiperpigmentasi
2
2
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Etiolo
gi Faktor Interna Faktor Eksterna
1. Dermatitis Atopik 1. Lingkungan: suhu
2. Stres/Psikologis udara, gigitan
serangga
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Tatalaksana
Non Medikamentosa
- Menghindari stres psikis

Medikamentosa  Menghilangkan siklus gatal garuk


• Topika  emolien kombinasi dengan KST, KST kuat klobetasol
propionat 0,05%, Calcineurin inhibitor topikal seperti salep
takrolimus 0,1%, atau krim pimekrolimus 0,1% dua kali sehari
selama 12 minggu
• Sistemik  Antihistamin sedatif, Antidepresan trisiklik

2
4
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai