Anda di halaman 1dari 7

Mind Mapping

Masa Kekuasaan Portugis

Kelompok 1
1. AAN SYAH MAHESA
2. ADI ASA KUSWANTORO
3. AKMAL BAIHAQI
4. ALBI FATIHUL IHSAN
5. ALIF RAMDANI
6. ANANDA ALFIANI

Sejarah Indonesia
Bu Martauli P
ISI ATAU MATERI POKOK
• Latar belakang kedatangan
• Kebijakan selama berkuasa
• Dampak bagi bangsa penjajah dan bagi bangsa Indonesia
• Berakhirnya kekuasaan
• Kesimpulan
Latar belakang kedatangan

Pada tahun 1512 bangsa Portugis dibawah pimpinan Antonio de


Abreu dan Fransisco Serao berhasil sampai di Maluku dan
menjalin hubungan dagang. Bangsa Portugis merupakan bangsa Kebijakan selama berkuasa
pertama yang datang ke Indonesia dan berusaha untuk untuk
mendapatkan sumber rempah - rempah Pada catatan tersebut
menyebutkan bahwa terdapat rempah-rempah seperti pala,
lada, cengkeh dan sejenisnya merupakan komoditi berharga 1. Sistem monopoli perdagangan
yang sangat bernilai harganya.Kedatangan dari bangsa Portugis cengkeh dan pala di Ternate.
merupakan bangsa Eropa pertama yang datang ke Indonesia,
Portugis mengirim perwakilannya yang dipimpin oleh Alfonso de 2. Berusaha menanamkan
Alburqueque pada tahun 1453-1515 merupakan pang lima kekuasaan di daerah Maluku.
terbesar Portugis pada saat itu . Pada periode 1511 hingga 1526 3. Menyebarkan agama Katholik
Indonesia menjadi wilayah pelabuhan yang sangat penting bagi di daerah-daerah yang dikuasai
Portugis, wilayah tersebut meliputi Sumatera, Jawa, Banda dan
Maluku merupakan wilayah utama bagi jalur perdagangan
rempah - rempah yang sebelumnya dikuasai oleh pedagang dari
Arab dan India.
Dampak bagi bangsa penjajah dan bagi
bangsa Indonesia

• A. Berkembangnya agama Kristen/Katholik di Maluku yang disebarkan


oleh Fransiscus Xaverius.
• B. Berkembangnya musik Keroncong berasal dari Portugis.
• C. Peninggalan bangunan yang berupa benteng-benteng Portugis.
• D. Nama orang Indonesia menggunakan nama Portugis.
• E. Benda-benda peninggalan Portugis berupa Meriam yang ditempatkan di
Berakhirnya kekuasaan

• Pada tahun 1521 bangsa Spanyol berhasil untuk pertama kali mendarat di Tidore (Maluku)
kemudian singgah di Bacan dan Jailolo. Mereka tergabung dalam Ekspedisi Magelhaens–Del
Cano. Kedatangan bangsa Spanyol disambut baik oleh masyarakat setempat karena pada saat itu
rakyat Maluku sedang bersengketa dengan Portugis.Kedatangan Spanyol di Maluku merupakan
keberhasilan bangsa Spanyol dalam mencapai daerah yang diidam-idamkan, yaitu daerah sumber
penghasil rempah-rempah. Orang-orang Spanyol senang berdagang di Maluku sehingga jumlahnya
makin banyak. Bagi Portugis, kehadiran Spanyol merupakan pelanggaran atas hak monopolinya.
Akibatnya, timbul persaingan antara Portugis dan pedagang Spanyol. Persaingan tersebut sejalan
dengan pertentangan antara Sultan Ternate dan Sultan Tidore. Sultan Ternate bersekutu dengan
Portugis, sedangkan Sultan Tidore bersekutu dengan Spanyol. Puncaknya, Portugis dan Spanyol
menempuh jalan perundingan yang dilaksanakan di Saragosa (Spanyol) pada tahun 1529.
Perundingan itu menghasilkan kesepakatan yang disebut Perjanjian Saragosa .Isi Perjanjian
Saragosa, antara lain sebagai berikut.Spanyol harus meninggalkan Maluku dan melakukan
perdagangan di Filipina. Portugis tetap melakukan kegiatan perdagangan di Kepulauan Maluku.
Dengan perjanjian tersebut, Spanyol segera meninggalkan Maluku. Bangsa Portugis berusaha
keras menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku dengan praktik monopoli.
KESIMPULAN

• Sejak dahulu, bangsa Indonesia kaya akan hasil bumi antara lainrempah-rempah seperti
vanili, lada, dan cengkeh. Rempah-rempah ini dapat digunakan sebagai pengawet
makanan, bumbu masakan, bahkan obat. Karena kegunaannya, rempah-rempah ini sangat
laku di pasaran dan harganya pun menjadi mahal. Hal ini mendorong para pedagang Asia
Barat datang dan memonopoli perdagangan rempah-rempah. Setelah memonopoli hasil
rempah-rempah bangsa Indonesia, mereka menjual kembali kepada orang-orang di Eropa
dengan harga yang lebih tinggi.Selain memonopoli hasil rempah-rempah bangsa
Indonesia, mereka juga mengdu domba penduduk bangsa Indonesia dan memihak salah
satu dari yang diadu dombakan. Kemudian, setelah salah satu dari pihak yang diadu
dombakan kalah (bukan pihak yang didukung), mereka kemudian menghianati dan
menyerang pihak yang sebelumnya didukung. Setelah pihak tersebut kalah, para kaum
bangsa barat membuat perjanjian yang tentu saja merugikan pihak yang terkait atau pihak
yang dikalahkan serta mewajibkan setiap penduduk untuk membayar pajak dan kerja
rodi. Kurang lebih seperti itulah yang terjadi ketika masa kolonialisme.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai