Anda di halaman 1dari 37

SISTEM PLAMBING

18 Maret 2020 TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SAHID
Rancangan Pembelajaran
Deskripsi Mata Kuliah

Mahasiswa mampu mempelajari;


 Gambaran umum sistem plambing,
 pencemaran pada sistem air minum,
 sistem air gedung berlantai banyak,
 memahami gambar isometric lengkap,
 memahami berbagai jenis air buangan,
 gambaran umum tentang instalasi dan manfaatnya,
 mengetahui berbagai jenis katup, pompa dan hidrofor.

2
Rancangan Pembelajaran

Standar Kompetensi ;
 Mampu menjelaskan fungsi sistem plambing serta
komponennya
 Mampu memahami konsep-konsep sistem plambing
dalam kaitannya untuk penyediaan air bersih dan
penyaluran air buangan pada suatu bangunan
 Mampu menguasai teknik-teknik perencanaan plambing,
mulai dari penentuan alat, pemasangan alat, sistem
penyalurannya, perlengkapan instalasinya, mekanisme
kerjanya hingga sistem pemeliharaannya.
 Memahami perancangan sistem plambing instalasi bidang
teknik lingkungan lengkap dengan semua instrumen &
peralatannya.
3
Pertemu Kompetensi Dasar Pokok Bahasan/Materi
an ke-
1 Gambaran : Sistem umum dan Pendahuluan :
Sistem khsusus dalam Teknik Persyaratan sistem :
Lingkungan Air bersih/murni
Air buangan :

2 Memahami pencemaran pada Berbagai cara & peralatan pencegah


sistem air minum pencemaran

3 Memahami sistem air gedung Penjelasan berbagai macam Sistem :


berlantai banyak Reservoar atas
Reservoar bawah
Pencabangan PRV

4 Memahami berbagai data yang Kriteria desain Monogram, Kurva,


diperlukan Unit beban Ekivalensi

5 Memahami gambar isometric Perhitungan detail mengacu pada


lengkap gambar isometric, criteria desain,
monogram dan kurva
4
Pertemu Kompetensi Dasar Pokok Bahasan/Materi
an ke-
6 Memahami berbagai jenis air Berbagai komponen Plumbing
buangan Hubungan trap dengan ven. Desain
criteria

7 Memahami gambar arsitek dan ahli Menentukan Jalur Pipa


struktur Menghitung diameter pipa dan
kemiringan
8 Gambaran umum tentang : Berbagai jenis instalasi teknik
Instalasi, Instrumentasi, Peralatan di lingkungan
bidang teknik lingkungan Berbagai jenis isntrumen di instalasi
TL
Berbagai jenis instrumen diluar
instalasi

9 Mengetahui berbagai jenis Berbagai jenis peralatan di instalasi


peralatan & Manfaat nya teknik lingkungan

10 Memahami jenis Katup Pemilihan jenis Katup


Berbagai jenis katup, fungsi &
penempatannya 5
Pertemu Kompetensi Dasar Pokok Bahasan/Materi
an ke-

11 Memahami berbagai jenis pompa •Karakteristik Pompa


•NPSH
•Paralel, Seri
•Variabel Spedd
•Pos & Reg. Suction

12 Mampu memilih & membedakan Karakteristik


jenis pompa pembuluh backwash

13 Memahami penggunan hidrofor menghitung volume dan on-off


pompa

Rumus-rumus komponen dan


fungsinya

14 Mampu mendesain sistem plambing Seluruh materi kuliah yang terkait

6
Daftar Referensi

 Noerbambang, S. M. dan Morimura, T., Perancangan dan


Pemeliharaan Sistem Plambing, Pradnya Paramita,
Jakarta, 1993
 SNI 03‐7065‐2005 tentang Tata Cara Perencanaan Sistem
Plambing
 1. 1. SNI 03 – 6481 – 2000. Sistem Plambing 2000. Badan
Standarlisasi Nasional (BSN)
 KSB Centrifugal Pump Lexicon, 1975. Clein, Schanzlin &
Becker Aktiengessel Sokaft, Germany
 Theodone Baumesiter & Lionel S. Marks, 1967. Mc Graw
Hill. Standard Handbook for Mechanikal Engineers.
Prumps and Compressord; Instruments & Control
 ASPE Data Book 1983 – 1984. Book I. Fundamentals of
Plumbing Design American Society of Plumbing
Engineers, USA.
7
Kesepakatan Perkuliahan

 Absensi Mahasiswa : 10 %
 Tugas Mandiri : 15 %
 Tugas Besar (kelmpk) : 15 %
 Ujian Tengah Semester : 30 %
 Ujian Akhir Semester : 30 %

Total : 100 %

8
DEFINISI:

 Plambing adalah sistem perpipaan beserta


perlengkapannya yang dipasang di dalam bangunan
atau gedung serta persil atau halaman.

9
PRINSIP

 Plambing berasal dari kata PLUMBING dalam bahasa Inggris


yang berasal dari kata bahasa Latin PLUMBUM, yang berarti
timah hitam. Pada waktu itu semua pipa dibuat dari bahan
timah hitam, tukang pipa disebut PLUMBARIUS.
 
 Ilmu plambing mulai berkembang dengan baik pada tahun
1950. National Plumbing Code Amerika Serikat diterbitkan
pertama kali pada tahun 1955 dengan kode ASA A 40.B –
1955. Pedoman Plambing Indonesia terbit pertama kali pada
tahun 1969, kini telah digantikan oleh SNI 03-6481-2000,
Sistem Plambing - 2000.

10
Terdapat 22 prinsip ilmu plambing yang perlu
diperhatikan :

1. Menyediakan air bersih yang baik dan memenuhi syarat


Departemen Kesehatan;
2. Menyediakan air bersih yang cukup kapasitas dan
tekanannya;
3. Menghemat air; dengan kuantitas air yang minim, sistem
plambing harus berfungsi dengan baik;
4. Dilengkapi katup penyelamat, pada sistem air panas dan
sistem tangki tekan;
5. Penyambungan pada sistem air buangan kota, bila ada.
Semua persil dan bangunan sedapat mungkin
disambungkan ke sistem air buangan kota. Contoh di
Jakarta adalah ke sistem Waduk Setiabudi;
11
6. Jumlah minimal alat plambing yang harus terpasang.
Rumah paling sederhana harus dilengkapi dengan 1
kakus & 1 bak cuci dapur;
7. Kualitas alat plambing harus baik, antara lain harus
licin dengan bahan yang tidak menyerap, bebas dari
permukaan tersembunyi yang bau dan ditempatkan
pada ruangan yang berventilasi baik;
8. Sistem air buangan yang bau dapat diatasi dengan
cara menghindari pengendapan dan penyumbatan
yaitu memasang lubang pembersih (CO = clean out)
pada lokasi yang tepat;
9. Kualitas bahan pipa. Bahan pipa antara lain harus
awet, bebas dari cacat & kerusakan, sehingga kinerja
plambing diharapkan baik;
12
10. Perangkap (trap). Setiap alat plambing air buangan
yaitu yang dihubungkan dengan sistem air buangan
harus dilengkapi dengan perangkap;
11. Penutup perangkap (trap seal) harus dipelihara agar
tetap terjaga (ada) dengan cara sistem ven;
12. Ven ke (udara) luar . Setiap sistem ven harus
dihubungkan dengan udara luar untuk mencegah bau
masuk ke dalam ruang (toilet) gedung;
13. Pengujian sistem. Sistem harus diuji terhadap
kebocoran dan kerusakan;
14. Benda-benda asing tidak boleh masuk ke dalam
sistem, karena dapat menyebabkan penyumbatan,
ledakan atau kerusakan pada sambungan;

13
15. Mencegah pencemaran. Harus dicegah terjadinya
pencemaran pada makanan, air dan benda-benda
steril; biasanya hal itu terjadi karena adanya aliran
balik air buangan. Bila perlu alat plambing harus
disambung tidak langsung ke sistem air buangan;
16. Cukup penerangan dan ventilasi. Kakus harus
dipasang di tempat yang berpenerangan dan
berventilasi cukup;
17. Sistem pengolahan. Bila di sekitar gedung tidak
terdapat sistem air buangan kota, harus disediakan
sistem pengolahan air buangan yang baik.
18. Mencegah luapan air buangan. Air buangan tidak
boleh meluap di dalam gedung;

14
19. Sistem manajemen pemeliharaan. Harus ada sistem manajemen
pemeliharaan, agar sistem plambing berfungsi semestinya;
20. Penempatan alat plambing. Semua alat plambing harus dipasang
dengan memperhatikan jarak terhadap benda-benda di sekitarnya,
sehingga mudah dipakai;
21. Keterpaduan struktur. Pemasangan sistem plambing harus terpadu
dengan struktur gedung, sehingga tidak saling melemahkan;
22. Mencegah pencemaran air tanah dan air permukaan. Air buangan dari
sistem plambing harus diolah dahulu sebelum dialirkan ke dalam air
tanah atau air permukaan.

15
Sistem plambing terdiri antara lain dari:

1. Sistem air bersih;


2. Sistem air buangan - a. Air kotoran (tinja dan air seni);
b. Air kotor (bekas cuci);
c. Air hujan;
3. Sistem ven sebagai penunjang sistem air buangan;
4. Sistem air panas;
5. Sistem uap air (laundry dan dapur);
6. Sistem bahan bakar cair dan gas (LPG, minyak tanah);
7. Sistem springkler (taman dan padang golf);
8. Sistem air mancur;
9. Sistem pencegah kebakaran (hidran gedung, hidran
halaman dan springkler);
10. Sistem AC (pipa air/bahan pendingin);
11. Sistem gas medis.
16
MINIMAL SISTEM

 Sejalan dengan prinsip dasar, sekurang-


kurangnya sistem 1, 2 dan 3 tersebut di atas
harus ada pada fasilitas yang paling
sederhana, agar para penghuni terlayani
langsung kebutuhan utamanya secara baik,
bersih dan sehat.

17
TUJUAN :
Tujuan sistem plambing adalah :
 Menyediakan air bersih ke berbagai tempat yang
membutuhkannya di dalam bangunan atau gedung
serta Ambur atau halaman (Stand Meter);
 Menyalurkan air buangan ke tempat pembuangan
akhir, yaitu air kotoran ke instalasi pengolahan limbah
atau tangki septik; air kotor serta air hujan dari atap
diresapkan ke dalam tanah, dan air hujan dari halaman
dialirkan ke saluran air hujan kota atau ke perairan
terdekat.

18
PERSYARATAN:

Persyaratan sistem plambing adalah :


  Sistem Air Bersih
› Menyediakan air bersih ke setiap alat plambing
dengan ketentuan memenuhi syarat :
 kualitas (Permenkes No. 416 tahun 1990);
 kuantitas (debit dan tekanan yang cukup);
 kontinuitas (tersedia setiap saat selama 24 jam).
› Tidak ada kemungkinan terjadinya aliran balik air
buangan ke dalam sistem air bersih.

19
PERSYARATAN:
Persyaratan sistem plambing adalah :
  Sistem Air Buangan
› Mengalirkan air buangan dengan ketentuan :
 secepatnya;
 jarak sependeknya;
 tanpa terjadi penyumbatan.
Mencegah masuknya pengganggu dan penyebab
penyakit ke dalam ruang bangunan gedung dari
sistem buangan; pengganggu dan penyebab penyakit
tersebut adalah :
 bau;
 gas;
 binatang (serangga dan tikus).
20
PRIORITAS PERHATIAN
Dalam sistem plambing ada urutan prioritas
sistem yang perlu diperhatikan, baik dalam
perencanaan, pemasangan, penggunaan
(operasi) mau pun dalam pemeliharaan serta
perawatannya.

Urutan prioritas sistem yang harus diperhatikan


adalah :
 Sistem air buangan
a. Air kotoran (tinja dan air seni);
b. Air kotor (bekas cuci);
c. Air hujan. 21
Penjelasan mengenai urutan sistem
yang diprioritaskan adalah sebagai
berikut :
 Pertama; Bila pada sistem air buangan kotoran
(tinja dan air seni) terjadi kesalahan, kerusakan
atau kegagalan, maka akan timbul berbagai
gangguan antara lain berupa bau dan
kemungkinan penyebaran penyakit;
 Kedua; Bila pada sistem buangan air kotor
(bekas cuci) terjadi kesalahan, kerusakan atau
kegagalan, maka akan timbul berbagai gangguan
yang tidak separah sistem di atas, karena air kotor
relatif berkualitas agak baik daripada air kotoran;
22
 Ketiga; Bila pada sistem buangan air hujan terjadi
kesalahan, kerusakan atau kegagalan, maka akan
timbul berbagai gangguan yang lebih ringan lagi
dari kedua sistem di atas, karena kualitas air hujan
relatif lebih baik daripada kualitas dua sistem
tersebut di atas;
 Keempat; Bila pada sistem ven terjadi kesalahan,
kerusakan atau kegagalan, maka akan timbul
gangguan yang mungkin sedikit sekali berpengaruh
pada ketiga sistem pertama tersebut di atas;
 Kelima; Bila pada sistem air bersih terjadi
kesalahan, kerusakan atau kegagalan, maka
gangguan yang akan timbul dapat dikatakan
ringan, karena kualitas airnya baik.
23
ADA 9 PERMASALAHAN
Berbagai masalah yang sering dihadapi pada
gedung berlantai banyak antara lain adalah :

1. Aliran dan tekanan air bersih yang tidak menentu;


pada suatu saat kecil dan di saat lain besar;
2. Tekanan air tidak sama; air di lantai terbawah
bertekanan paling besar, sedangkan pada dua atau
tiga lantai teratas tekanan airnya kurang, terutama
pada saat banyak orang menggunakan air;
3. Tercium bau; ada serangga yang tidak diketahui
dari mana asalnya dan apa penyebabnya;
24
4. Air panas yang diperlukan sangat lama sampainya
di kran;
5. Air sejuk yang diharapkan keluar dari kran, ternyata
air hangat yang mengalir;
6. Pompa pada hidrofor (tangki tekan) seringkali
hidup-mati atau terus menerus bekerja tanpa henti
selama 24 jam;
7. Tangki septik cepat penuh dan mengeluarkan bau
busuk yang sangat menusuk hidung dan
mengganggu lingkungan;
8. Terdengar bunyi seperti ledakan pada setiap
pompa pengisi tangki di atas atap berhenti bekerja.

25
9. Penyebab berbagai masalah tersebut mungkin
berasal dari beberapa kesalahan pada saat
perencanaan, pemasangan, pengoperasian
atau pemeliharaan dan perawatannya, bahkan
mungkin karena kombinasi beberapa faktor
tersebut.

26
Kemungkinan penyebab dari sembilan masalah itu
adalah :
 Dimensi pipa tidak memadai dan terdapat udara yang terperangkap
dalam pipa;
 Tidak ada pengaturan tekanan di setiap lantai, dan letak tangki di atas
atap terhadap dua atau tiga lantai teratas kurang tinggi;
 Alat plambing pembuang tidak menggunakan perangkap (trap) yang
memenuhi syarat;
 Sistem ven tidak berfungsi dengan baik;
 Sistem air panas kurang tepat;
 Air dingin tercampur air panas di beberapa alat plambing, atau tangki di
atas atap tidak dilindungi terhadap panas udara dan sinar matahari;
 Tidak disertai kompresor untuk mengisi udara ke dalam tangki tekan;
 Bahan pembersih (jenis phenol) untuk ruang toilet masuk ke pipa
pembuangan dan membunuh bakteri penghancur dalam tangki septik;
 Terjadi pukulan air (water hammer) pada pipa pengisinya.
27
Gedung bertingkat (SNI – Plambing 2000) :
 Sistem Air Bersih
 Sistem Air Kotor/Kotoran
 Sistem Air Hujan - dari atap
- dari halaman

28
Fungsi dan jenis peralatan plambing

Fungsi peralatan Plambing :

 Menyediakan air bersih ke tempat-tempat tertentu dg


tekanan cukup dan air panas bila diperlukan
 Menyalurkan air kotor dari tempat2 tertentu tanpa
mencemari lingkungan
 Menyediakan air untuk mencegah kebakaran

29
Fungsi dan jenis peralatan plambing

Jenis peralatan plambing :

 peralatan untuk penyediaan air bersih/minum


 Peralatan untuk penyediaan air panas
 Peralatan untuk penyaluran air buangan, ven dan
unit pengolahannya bila diperlukan
 Peralatan saniter (plambing fixtures), peralatan
dapur, mencuci (laundry)
 Peralatan pemadam kebakaran
 Peralatan pengolahan limbah padat
 Peralatan penyediaan gas, oksigen, udara, dll.
30
Water Closet (WC)

31
Lavatory (LV)

32
Urinoir

33
Jenis-jenis Pipa
Berdasarkan jenis bahan material;
 Polyvinyl chloride (PVC)
 Polyethilene (PE/HDPE/LDPE)
 Cast iron pipe/baja karbon (CIP)
 Galvanized iron pipe (GI pipe)
 Steel pipe/pipa besi.
 Pipa logam non besi (tembaga, aluminium, timbal)
 Pipa beton.

34
Jenis Pipa

35
Pipa Koneksi
Jenis Sambungan;
 Spigot‐socket
 Rubber joint
 Flange
 Welding (HDPE)
 Welding steel

36
TUGAS 1;
1. Jelaskan pengertian “plambing” !
2. Sebutkan alat-alat Plambing (minimal 10 item) Serta
gambar Visualnya.
3. Urutkan prioritas yang harus diperhatikan dalam
sistem plambing, dan jelaskan !
4. Sebutkan persyaratan sistem air bersih dan sistem air
buangan !
5. Sebutkan Jenis Valve (Katup) dan Gambar visualnya
6. Sebutkkan Fungsi Valve yang sesuai sbb :
7. Uraikan 2 permasalahan yang sering terjadi dalam
sistem plambing dan jelaskan cara yang harus
dilakukan untuk menyelesaian permasalahan tersebut
! 37

Anda mungkin juga menyukai