Anda di halaman 1dari 28

PRESENTASI MAKALAH

FISIOTERAPI PADA STROUKE NON HEMORADENGAN MODALITAS


TERAPI LATIHAN PROPIOSEFTIVE NEUROMUSCULAR
FASILITATION DI PRAKTEK FISIOTERAPI SEHAT
PEM.SIANTAR

OLEH : TUTY SWARNI SINAGA


NIM :1960038

Fakultas Keperawatan Dan Fisioterapi Prodi Profesi Fisioterapi


INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM
T.A 2019
HALAMAN PENGESAHAN

Mengetahui Lubuk Pakam Juli 2019


Ketua Prodi Disetujui oleh
Program Profesi Fisioterapi Clinical Educator

(Ftr. Timbul Siahaan,SFt,M.Kes) (Sabirin Berampu,SST,M.Fis)


PRESENTASI MAKALAH
JUDUL:PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA STROUKE NON HEMORAGIK
DENGAN TERAPI LATIHAN PROPIOSEPTIVE FISIOTERAPI SEHAT PEM.SIANTAR
PEMBICARA : Tanda tangan
TEMPAT : ( )
PESERTA :
1. ( )
2. ( )
3. ( )
4. ( )
5. ( )
6. (
7. ( )
8. ( )
9. ( )
10. ( )
Clinical Educator

Ftr Timbul Siahaan,SFt,M.Kes


KATA PENGANTAR
 
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
 
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, nikmat, dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengambil judul ‘”PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA STROUKE NON HEMORAGIK DENGAN TERAPI LATIHAN
PROPIOSEPTIVE NEUROMUSCULAR FASILITATION “yang disusun untuk memnuhi sebagai persyaratan dalam meyelesaikan progam pendidikan profesi fisioterapi
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan makalah ini banyak sekali mengalami kendala yang dihadapi,namun berkat bantuan ,bimbingan dan kerja sama dari berbagai pihak maka dapat diselesaikan dengan baik.
Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan kepada :
 
1.Ketua yayasan Medistra Lubuk pakam
2.Rektor institud Kesehatan medistra Lubuk pakam
3.Dekan Fakultas Keperawatan dan Fisioterapi Institud Kesehatan
Medistra Lubuk pakam
4.Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Fisioterapi Fakultas
Keperawatan dan Fisioterapi institud Kesehatan Medistra Lubuk
Pakam
5.Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang
DAFTAR ISI
Kata pengantar………....................................................................................1

Bab I Pendahuluan………………………………………………………......1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………….......2
1.3 Tujuan………………………………………………………………….3
Bab II Pembahasan…………………………………………………………4 a

2.1 Defenisi strouke non hemoragik………………………………………4


2.2 Etiologi…………………………………………………………...........4
2.3 Patologi……………………………………………………………….5
2.4 Penataan studi kasus………………………………………………….6
Bab III Kesimpulan dan saran…………………………………………12
Daftar pustaka………………………………………………………….15
BAB I
PENDAHUALUAN
1.1 Latar belakang

Strouke disebut juga cerebro vascular accident (CVA)


merupakan gangguan neurologic mendadak yang
terjadi akibat pembatasan atau terhentinya aliran darah
melalui system supai arteri otak.
Strouke terbagi 2; yaitu; 1.strouke non hemoragik
(SNH) akibat penyumatan dan 2.strouke hemoragik
akibat pecah pembuluh darah.(Wilson,2005)
Metode PNF dikembangkan pertama kali
oleh dr Herman
kabbat(neurologi/psikologi)dari Amerika
tahun 1950 an dan kemudian dikembangkan
oleh Margaret Knott (fisioterapist)dan
Dorothy voss (okupasi terapis) hingga
tahun 1970 an.Pada mulanya PNF lebi
ditekankan pada kasus musculoskeletal.

Kemudian dikembangkan untuk kasus neurologi


termasuk hemiplegi (Ristoari,2011)
PNF artiny memberi kemudahan terhadap gerakan melalui impuls
impuls propioseftik. Metode PNF dipilih karena karena terjadi
penguatan dan gerak fungsional yang terjadi secara bersamaan berbeda
dengan latihan konvensional yaitu;penguatan dan gerak fungsional tidak
terjadi secara bersamaan,(Moraes,2014)

Pemilihan metode PNF bertujuan meningkatkan


kekuatan,ROM,koordinasi seperti rehabilitasi selektif dari pebelajaran
gerak dan penguatan melalui pengulangan.(Moraes,2014)
RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis ,menuliskan latar belakang sebagai berikut :
1.Bagaimana cara pemeriksaan problematic fisioterapi pada penderita hemi parese dextra pada strouk non hemoragik ?
2. Bagaimana cara pelaksanaan terapi latihan PNF dalam meningkatkan fungsi motoric pada hemi parese dextra post strouk non hemoragik ?
3.Bagaimana pelaksanaan evaluasi pada penderita hemi parese dextra post strouk non hemoragik ?

TUJUAN PENULIS
1.Untuk mengetahui cara pelaksanaan pemeriksaan pemeriksaan problematic fisioterapi
pada penderita hemi parese dextra post strouk non hemoragik
2.Untuk mengetahui cara pelaksanaan terapi latihan PNF dalam meningkatkan fungsi
motorik pada hemi parese dextra post strouk non hemoragik.
3.Untuk mengetahui cara pelaksanaan evaluasi pada penderita hemi parese dextra post
strouk non hemoragik.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defenisi strouke non hemoragik


Pada strouke non hemoragik (SNH)adalah strouke yang disebabkan peredaran darah ke sebagian jaringan otak terhenti karena sumbatan thrombus dan embolus yang terlepasdari jantung atau arteri extrakranial (arteri yang berada di
luar tengkorak )yang menyebabkan sumabatandi satu atau beberapa arteri intra cranial (arteri yang berada di dalam tengkorak )
Stadium recovery adalah ; stadium pada penderita strouke ,terjadinya reabsorbsi oedema pada otak sehingga terjadi penurunan proses desak ruang akut yang ada di dalam otak,aktifitas reflek spinal sudah dapat berfungsi tetapi belum
mendapat control dari system supraspinal berlangsung sekitar 6 - 8 bulan setelah terjadi serangan strouke.Pada fase ini diberikan penanganan yang baik maka perbaikan ke arah infaiment amasih dapat di tingkatkan (Kuntona,2002 )
2.2 ETIOLOGI
Pada strouk non hemoragi (SNH) dapat dibedakan menjadi strouke
embolik dan thrombolik.Pada strouke thrombolik di dapati oklusi
dilumen arteri serebral oleh thrombus.

Pada strouke embolik penyumbatan disebabka oleh sutu emolus yang


dapat bersumber pada arteri serebral,karotis interna vertebra
basiler,arcus,aorta asendens ataupun katup serta endocranium jantung.
2.3 PATOLOGI

Otak merupakan 2% dari berat badan tubuh total (sekitar 1,4 kg) namun otak hanya menggunakan 20% dari oksigen
Keempat cabang arteri ini membentuk suatu hubungan yang disebut
tubuh dan 50% glukosa yang ada dalam arteri.(Feigin,2006 )

sirkulus
Otak sangatwillis.Apabila terjadi
tergantung suplai darah dari gangguan
luar,sehingga peredaran
anatomi pembuluh darh otak darah kestruktur
mempunyai otak yangakan
menimbulkan
kiri),menyalurkan darh ke otak gangguan
bagian depan ataumetaboloisme sel-selanterior
disebut sirkulasi arteri serebrum neuron.
mendukung tersedianya darah pda otak. Otak mendapat suplai darah dari dua arteri yaitu ;arteri karotis (kanan-
dan system vertebrobasilaris
menyalurkan darah ke bagian belakang otak atau disebut sirkulasi arteri serebrum posterior (Feigin,2006)
PENATALAKSANAAAN STUDI KASUS

IDENTITAS PASIEN
Nama ;Melawati, umur ; 58 tahun, jenis kelamin : wanita agama :islam
pekerjaan : tata usaha di sekolah alamat : aspol pem, siantar diagnose :
hemi parese dextra post strouke non hemoragik keluhan utama ; pasien
tidak dapat menggerakkan tangan dan kaki sebelah kanan da n terasa berat
untuk di gerakkan.

PEMERIKSAAN FISIOTERAPI
Meliputi inspeksi (statis dan dinamis ),palpasi,perkusi,pemeriksaan gerak
(aktif dan pasif) ,pemeriksaan spastisitas,pemeriksaan kekuatan otot,dan
pemeriksaan koordinasi.
PROBLEMATIK FIIOTERAPI
Terdapat penurunan kekuatan otot anggota gerak sisi kanan oleh karena
terdapat kelainan di syaraf pusat,terdapat gangguan keseimbangan dan
koordinasi pada anggota gerak sisi kanan tubuh,terdapat spastisitas pada
anggota gerak sisi kanan.
PELAKSANAAN TERAPI
Pelaksanaan fisioterapi di sesuaikan dari problem pada pasien sehingga
tujuan dari pemberian tindakan fisioterapi dapat terlaksana dengan
baik.Pelaksanaan terapi pada pasien yaitu :tgl; 06,09.14,16,18 mey 2019
Terapi yang di berikan berupa latihan gerak aktif pasif dengan
menggunakan metode PNF.Tujuan yang hendak di capai :menurunkan
spastisitas ,meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan koordinasi.
HASIL PEMBAHASAN
Setelah dilakukan tindakan fisioterapi menggunakan meode PNF serta
terapi latihan aktf dan aktif di dapat hasil berikut :
Grafik 4.1.Peningkatan otot – otor region shoulder dengan
MMT pada flexor,extensor,abductor dan adductor shoulder
setelah mendapat terapi latihan dari T1 sampai T6.

PENURUNAN SPASTISITAS

Grafik 4.2 Penurunan spastisitas dengan skala asworth pada flexor wrist
KOORDINASI NOevaluasi dari koordinasi N EKUILIBRIUM
abel 4.1 hasil non equilibrium

T1 T3 T6

Sb Sd Sb Sd Sb Sd

Jari ke hidung 2 2 3 2 4 4
Jari pasien ke jari terpis 3 3 3 3 4 4
Jari ke jari tangan yang lain 3 3 3 3 4 4

Menyentuh hidung dan jari tangan bergantian 3 3 3 3 4 4


gerak oposisi jari tangan 3 3 3 3 4 4
Menggenggam 3 3 3 3 4 5
Pronasi dan supinasi 2 2 2 2 4 5
rebound test 3 3 3 3 4 4
Tepuk tangan 2 2 3 2 3 3
Tepuk kaki 2 2 3 2 3 3
Menunjuk 2 2 2 2 3 3
Pembahasan
1.Peningkatan kekuatan otot
Penurunan kekuatan otot dapat terjadi pada kasusu strouke terjadi karena
kerusakan otak yang menyebabkan gangguan motoric sehingga terjadi
gangguan gerak yang biasanya terjadi flaccid dan spastisitas.Penggunaan
tehnik PNF berupa timing for emphasis dan slow reseversal bertujuan
untuk penguatan otot,memperbesar kontraksi otot,dan meningkatkan
daya tahan.Dengan gerakan aktif yang dilakukan pasien dapat
menstimulasi motor unit sehingga semakin banyak motor unit yang
terlibat maka akan terjadi peningkatan kekuatan otot,(Kisner,2007)
2.Penurunan spastisitas
Spastisitas suatu keadaan tonus otot lebih tinggi dari normal karena
hilangnya control supra spinal terhadap aktivitas stretch reflek karena
adanya lesi di otak.spastisitas dan pola sinergis harus di hambat agar
tidak mengganggu kemampuan gerak.Pada kondisi ini penulis
menggunakan metode PNF tehnik rhythmical initation untuk
mengarahkan dan mengajarkan kembali suatu gerakan yang terarah dan
terkoordinasi
3.KOORDINASI DAN EKUILIBRIUM
Evaluasi koordinasi dilakukan dengan menggunakan tes koordinasi non
ekuilibrium hasilnya tetap,tetapi didapatkan adanya perbedaan
perkembangan kemamnpuan koordinasi antara AGA DAN AGB .latihan
koordinasi yang dilakukan bertujuan untuk memperbaiki arah dan
koordinasi gerakan lengan kiri.Dengan memberikan aba-aba pada pasien
untuk melakukan gereken-gerakan sesuai intruksi yang dilakukan secara
acak,cepat ataupun dengan pengulangan yang bervariasi.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan pemulihan pada ektremitas bawah
disebabkan tungkai sebaai penumpu berat badan mendapatka stimulasi
terus menerus pada waktu berdiri dan berjalan sedangkan pada lengan
kurang.(soehardi,1992)
KESIMPULA DAN SARAN
A.KESIMPULAN
Strouke non hemoragik adalah gangguan darah otak yang terjadi karena
adanya sumbatan penbuluh darah otak yang mengakibatkan terjadinya
pada system syaraf pusat.factor factor penyebab strouke ada 2 yaitu :
factor yang tidak dapat dikontrol seperti usia,jenis kelamin, keturunan
atau genetic dan ras atau etnik.sedangkan factor yang dapat dikontrol
seperti hypertensi,diabetes mellitus ,obesitas ,hiperkolesterol
,merokok,alcohol .dan pernah terjadi strouke sebelumnya.
Pemberian PNF memberikan efek rileksasi yang mempengaruhi
penurunan spastisitas ,namun spastisitas bisa kembali jika intensitas
latihan berkurang.sedangkan efek fasilitasi pada otot untuk bisa
berkontraksi sehingga terjadi peningkatan kekuatan otot dan
memperbaiki koordinasi gerak,sejalan dengan ini akan terjadi
peningkatan aktifitas fungsionalnya.
B.saran

1
Disarankan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan ,melakukan latihan
secara rutin ,semangat serta menghindari factor resiko agar tidak terjadi
second attack pada pasien.
2.Kepada keluarga pasien
Memberikan dukungan dan motivasi kepada pasien
3.Kepada masyarakat
Dianjurkan nmempelajari tanda dan gejala strouke apabila mengalami
atau menjumpai kasus strouke dapat melakukan penanganan pertama
dan segera memeriksa ke rs terdekat.
4.Kepada tim medis
Supaya mampu bekerja sama berkolaborasi antara profesi dalam
pelayanan sehingga tercapai keberhasilan dalam kesehatan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Misbach,j dan kalim, h,2007,stouke Mengancam Usia Produktif,diakses tanggal
7/11/2007,dari http;/www.medicastore.com
Suyono , A 2002.Gangguan Senso- Motorik pada strouke.spastisitas dan plastisitas dengan
program fisioterapi.Workshop fisioterapi pada strouke IKAPI,Jakarta
Kuntono, HP,2014;Penatalaksanaan FES,physio taping dan Kinect exercise.Makalah seminar
dan workshop nasional physiotherapy in post strouke with multimedia feedback,Surakarta
Moraes KR dan Samanta S 2014 :Effects of PNF Method for Hemiplegic Pattients with
Brachial Predominance after Strouke ;Health Departement,Nove De Julho University,Sao
Paulo,Brazil.
Ristoari, 2011: Tehnik PNF :exercise teraphy,diakses pada 13/11/2014 dari http
:/www,fisioterapi,web.id/2011/01/tehnik-tehnik-pnf.html
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai