REFERAT

MORBILI

PEMBIMBING
dr. Nurdiani, Sp.A
Oleh
JIMBRIS KRISTIANTO
20360039
KEPANITRAAN KLINIK SENIOR ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
2020
 DEFINISI
Morbili adalah penyakit infeksi karena virus yang sangat menular, ditandai dengan
demam, malaise, ruam kulit, batuk, coryza, konjungtivitis serta fotophobia berat
EPIDEMIOLOGI

AMERIKA SERIKAT
1989-1991 Kejadian campak tertinggi
2001-2010 Kejadian campak telah rendah (37.140/tahun)

INDONESIA
2012 15.981 Kasus
2013 11.521 Kasus

INCIDENCE RATE
2012 6,53/100.000 Penduduk
2013 4,64/100.000 penduduk

KLB Morbili : 128 KLB

Provinsi Banten 247 Kasus
Lampung 309 Kasus
ETIOLOGI

Morbili disebabkan oleh Paramyxovirus dengan genus Morbillivirus, virus dengan r

antai tunggal RNA yang memiliki 1 tipe antigen.
PATOFISIOLOGI
Virus Morbili Infeksi Droplet

Menempel pada epitel

nasofaring

Eksudat yang serius, proliferasi,

polimorfonukleus

Reaksi inflamasi

Penyebaran ke berbagai organ

secara hematogen

Kulit menonjol sekitar sebasea

dan folikel rambut

Eritema membentuk makula

papula

Rash, ruam seluruh tubuh

PATOGENESIS
Hari Patogenesis
0 Virus morbili dalam droplet terhirup dan melekat pada permukaan epitel nasofaring ataupun
konjungtiva. Infeksi terjadi di sel epitel dan virus bermultiplikasi.
1-2 Infeksi menyebar ke jaringan limfatik regional

2-3 Viremia primer

3-5 Virus bermultiplikasi di epitel saluran nafas, virus melekat pertama kali, juga di sistem
retikuloendotelial regional dan kemudia menyebar
5-7 Viremia sekunder

7-11 Timbul gejala infeksi kulit dan saluran pernafasan

11-14 Virus terdapat di darah, saluran nafas, kulit, dan organ-organ tubuh lainnya`

15-17 Viremia berkurang dan menghilang

GEJALA KLINIS

Untuk infeksi morbili di bagi menjadi 4 fase, dimana setiap fase terdapat gejala klinis dari morbili, ya
itu
1. Inkubasi
2. Prodormal (Kataral)
3. Eksantematosa (ruam)
4. Fase penyembuhan.

Gejala klinis lainya, di bagi menjadi 3 stadium, yaitu

5. Stadium Prodormal
6. Stadium Erupsi
7. Stadium Konvalesensi
DIAGNOSIS
Anamnesis
Anamnesis berupa demam, batuk, pilek, mata merah, dan ruam yang mulai timbul dari bela
kang telinga sampai ke seluruh tubuh.
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik berupa suhu badan tinggi (>380C), mata merah, dan ruam makulopapular.

Pemeriksaan penunjang
Tes serologi untuk titer morbili spesifik igM
Tes serologi untuk titer morbili spesifik igG
Kultur virus.
DIAGNOSIS BANDING
Ruam makular atau makulopopular
Erithroderma difusa
Ruam urtikaria
Vesikular, bulosa, pustular
Petekial-purpurik
Eritema nodusum

Serta beberapa kasus lainya berupa :

Campak Jerman
Infeksi enterovirus
Penyakit riketsia
Meningioma
Erupsi obat
PENATALAKSANAAN
Non-Medikamentosa
 Suportif dengan hidrasi yang baik, dan cukup cairan
 Pencegahan transmisi sampai empat hari setelah awitannya timbul
 Konsumsi gizi yang cukup dan buah buahan

Medikamentosa
 Vitamin A
 Antivirus
 Antibiotik yang sesuai bila ada infeksi sekunder
 Antipireutik bila demam
KOMPLIKASI
Komplikasi umumnya terjadi pada anak resiko tinggi, yaitu :
Usia muda, terutama dibawah 1 tahun.
Malnutrisi (marasmus atau kwsiorkor)
Pemukiman padat penduduk yang lingkungannya kotor
Anak dengan gangguan imunitas, contohnya pada anak yang terinfeksi HIV, malnutrisi atau ke
ganasan.

Komplikasi yang terjadi pada organ tubuh lainnya, antara lain :

 Komplikasi Pernafasan : Otitis media, Laringotrakeobronkitis, Pneumonia.
 komplikasi pencernaan
 Komplikasi neurologis
 komplikasi okuler
PENCEGAHAN
Pencegahan morbili dapat dilakukan dengan vaksinasi campak ataupun vaksin MMR .
PROGNOSIS

Morbili merupakan Self Limited Disiase, namun sangat infeksius, mortalitas, dan
morbiditas meningkat pada penderita dengan faktor resiko yang mempengaruhi timbul
nya komplikasi. Di negara berkembang, kematian mencapai 1-3%, dapat meningkat be
rkisar 5-15% saat terjadi KLB morbili.
TERIMAKASIH

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts