INVESTASI MODAL
(CAPITAL BUDGETING)
Oleh:
Dr. A. Sakir, SE, MM
Kas 1,000 0
Kekayaan lain 9,000 9.000
Proyek X 0 PV
Jumlah 10.000 9.000 + PV
• Jelas bahwa Proyek X menguntungkan apabila PV nya lebih besar dari Rp 1.000 juta, dengan kata lain
memberikan NPV positif.
• Bagaimana kita tahu bahwa PV proyek X akan muncul pada nilai pasar PT. Indah?
• Untuk itu marilah kita ciptakan perusahaan baru yg independent dari PT. Indah dan kekayaan nya adalah
semata-mata proyek X, berpa nilai pasar proyek (perusahaan) X tersebut?
• Untuk menentukan nilai pasar perusahaan X tsb, para pemodal akan menaksir deviden-deviden yg akan
diabayarkan perusahaan X dan mempresent value kan dengan tingkat bunga yg dipandang relevan, sesuai
dengan risiko yg ditanggung perusahaan X
• Disini sebelumnya, kita telah tahu bahwa harga saham adalah sama dengan PV pembayaran dividen.
Cont …
• Karena proyek X merupakan satu-satunya kekayaan perusahaan X, maka
dividen yg dibayarkan akan sama dengan arus kas yang akan kita
ramalkan untuk proyek X.
• Lebih lanjut, tingkat bunga yg akan dipergunakan oleh para pemodal
akan sama dengan tingkat bunga yg kita pergunakan (sesuai dengan
risikonya) dalam menaksir PV arus kas proyek tsb.
• Meskipun perushaaan X merupakan perusahaan yg hipotesis, tetapi
apabila, proyek X diterima, para pemodal yg memiliki saham PT. Indah
akan memiliki portfolio yg terdiri dari proyek X dan kekayaan PT. Indah
lainnya.
• Kita tahu bahwa kekayaan lainnya bernilai Rp9.000 juta.
• Karena keseluruhan kekayaan bersifat penjumlahan (additive), maka
keseluruhan kekayaan para pemodal akan sama dengan nilai kekayaan
lain plus nilai proyek X.
• Perhatikan bahwa kita menggunakan tingkat bunga yg telah
memasukkan unsur risiko.
• Tingkat bunga tsb merupakan opportunity cost bagi pemodal
untuk menginvestasikan dana tsb pada proyek X, dan bukan di
pasar modal.
• Hal tsb disebabkan karena pemodal mempunyai pilihan
investasi ditempat lain(pada finansial asset) dan tidak harus
pada proyek X.
• Dengan kata lain, apabila perusahaan tidak mengambil proyek
X, dana tsb dapat diberikan kepada pemodal dan biarlah
mereka melakukan investasi pada financial asset.
KAS
.
Pemegang
Membayar Dividen Saham
INVESTASI Kepada Pemegang Menginvestasika
Saham n Sendiri
Gambar 5.1. Perusahaan dapat menahan kas dan menginvestasikan pada proyek, atau
menyerahkan kepada pemegang saham
Keterangan Gambar 5.1.
• Gambar tersebut menunjukkan Trade-off (imbangan).
• Opportunity cost karena mengambil proyek tsb
adalah tingkat keuntungan yg seharusnya diperoleh
apabila para pemegang saham menginvestasikan dana
tsb pada kesempatan investasi yg mereka pilih.
• Apabila kita menginvestasikan arus kas proyek tsb
dengan tingkat keuntungan yg diharapkan dari
financial assets yg sebanding (artinya risikonya sama),
kita mengukur berapa banyak para pemodal bersedia
membayar proyek tsb.
CAPITAL BUDGETING
(Penganggaran Modal)
depresiasi
• Aktiva tetap: Kas depresiasi ---Kas
Jenis-jenis usulan investasi
• Investasi penggantian = ganti aktiva yang telah
usang
• Investasi penambahan kapasitas = buka pabrik
baru, tambah mesin baru
• Investasi penambahan produk baru
• Investasi lain-lain = pasang heater dan AC
Mengapa cash flow lebih diutamakan
daripada laba akuntansi?
• Karena untuk mendapatkan keuntungan tambahan,
kita harus mempunyai kas untuk ditanamkan kembali.
• Sedang kita tahu bahwa keuntungan yang dilaporkan
dalam buku belum pasti dalam bentuk kas, sehingga
dengan demikian jumlah kas yang ada dalam
perusahaan belum tentu sama dengan jumlah
keuntungan yang dilaporkan dalam buku.
Metode Penilaian Investasi
• Payback Period (PBP) • Tiga metode yang
• Net Present Value (NPV) pertama mendasari diri
• Internal Rate of Return (IRR) pada aliran kas (cash
• Modified Internal Rate of
flow) atau “proceed)
Return (MIRR) sedangkan yang terakhir
menggunakan
• Profitability Index (PI)
keuntungan neto
• Accounting Rate of Return sesudah pajak yang
(ARR)
dilaporkan dalam buku
sebagai dasar
perhitungannya.
Payback Period (PBP)
• PBP = suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup
kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan proceed
atau aliran kas neto (kecepatan kembalinya dana).
• Atau lamanya kembali investasi, sehingga usul investasi yang
dipilih adalah yang mempunyai PBP yang terpendek, artinya
semakin pendek semakin cepat kembalinya investasi tersebut.
• Contoh: Suatu unsulan investasi (proyek) membutuhkan investasi
sebesar Rp 120.000.000,- yang diperkirakan mempunyai proceed
selama usianya sbb:
Tahun 1 2 3 4 5 6
Proceed
(Rp 60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000
000)
Kalau Sekaran pinjam Rp 40 juta berapa nilai nilai uang yang sebanding dengan
40 juta sekarang itu nanti setelah 3 tahun jika tingkat keuntungan yang
disyaratkan adsala 10% , jawbannya adalah:
Rp 40 juta (1 + i)n = 40 juta (1,1) 3 = 40 juta (1,331) = Rp 53,24 juta.
Perhitungan PBP
• Jumlah Investasi Rp 120.000
• Proceed Tahun 1 Rp 60.000 ( - )
• Investasi yg blm kembali Rp 60.000
• Proceed tahun ke 2 Rp 50.000 ( - )
• Investasi yg blm kembali Rp 10.000
• Proceed tahun ketiga Rp 40 juta padahal dana yang dibutuhkan untuk menutupi investasi yang
belum pada akhir tahun kedua adalah Rp 10 juta. Ini berarti bahwa waktu yang diperlukan
untuk memperoleh dana sebesar Rp 10 juta dalam tahun ketiga adalah ¼ tahun lagi ditahun
ketiga, yaitu:
• Rp 10 juta/Rp 40 juta = ¼ = 0,25 tahun = 3 bulan atau dengan cara (0,25 x 12 bulan = 3 bulan).
• Jadi supaya investasi yang kita keluarkan Rp 120 juta bisa kembalai
maka kita perlu waktu untuk menunggu hingga 2, 2,5 tahun atau 2
tahun 3 bulan.
• Bagaimana caranya kalua tahun ke-3 yang diperoleh aliaran kas hanya RP 23 juata bukan 40
juta, berapa lama harus menunggau supaya PBP?
• Jwabanya: tahun ketiga -- kita bagi Rp 10/23 juta = 0,434 tahun
• Jadi rubah ke bulan yaitu 0,434 x 12 bulan = 5,208 bulan, lalu untuk mencari hari kita kali lagi
0.208 bula x 30 hari = 6,24 hari. Untuk mencari jam kita kalikan 0,24 x 24 jam = 5,76 jam. Lalju
untjuk mendapatkan berap;a menit kalikan 0,76 x 60 menit = 45, 6, lalu untuk mendapatkan
deikt kalikan 0,6 x 60 detik = 36 dettik .
• Jadi PBP adalajh 2 tahun, 5 bulan, 6 hari, 5 jam, 45 menit dan 36 detik.
Kelemahan Metode PBP
• Metode ini mengabaikan penerimaan2 investasi
atau proceed yang diperoleh setelah payback
period tercapai, oleh karena itu kriteria ini bukan
alat pengukur “profitabilitas” tetapi alat pengukur
“rapidity” atau kecepatan kembalinya dana.
• Metode ini mengabaikan TVM
• Maka,karena kelemahan diatas, diterapkanlah
metode NPV.
Net Present Value (NPV)
• Metode NPV ini memperhatikan TVM
• NPV = selisih antara PV aliran kas bersih (proceed) dengan PV
investasi.
• Pertama-tama yang dihitung adalah PV dari proceed yang
diharapkan atas dasar discount rate tertentu (discount factor,
DF). Kemudian jumlah PV selama usianya dikurangi dengan PV
dari investsi awal (initial investment).
• Selisih antara PV dari keseluruhan proceed dengan PV dari
pengeluaran modal (capital outlay-initial investment) disebut
Nilai Bersih Sekarang, NPV.
• Metode yang menghitung nilai bersih dengan cara
mendiskontokan cash flow atas dasar cost of capital atau rate
of return yang diinginkan.
Rumus NPV
n
CFt
NPV Io
t 0 (1 k )
t
Perhitungan NPV
(Atas dasar Discount Factor, 10%)
Tahun DF (10%) Proceed PV dari
(NCFt) Proceed
(Rp 000)
1 0,909 60.000 54.540
2 0,826 50.000 41.300
3 0,751 40.000 30.040
4 0,683 30.000 20.490
5 0,621 20.000 12.420
6 0,564 10.000 5.540
Usul investasi PV dari Proceed 164.430
tsb dapat
diterima karena PV dari Outlays 120.000
NPV > 0 NPV + 44.430
Atau Positif
Contoh 2 untuk menghitung NPV
NPV1
IRR i1 (i2 i1 )
NPV1 NPV2
Perhitungan IRR dengan tingkat bunga 20% dan 30%
13.690
IRR 20% (20% 30%)
13.690 (8.030)
IRR 20% 6,30% 10%
IRR 26,30%
• IRR = i1 + (NPV1/(NPV1-NPV2)) (i2 – i1)
• IRR = 20% + (13.690/(13,690 – (-8.030)) (30% – 20%)
• IRR = 0,20 + (0,63) (0,1)
• IRR = 0,20 + 0,063
• IRR = 26,3% atau boleh juga dengan cara persen langsung sbb:
• IRR = 20% + (63%) (10%)
• IRR = 20% + 6,3%
• IRR = 26,30% jadi IRR > SOCC maka proyek ini layak karena IRR >
dari Bunga Pasar (10%)
• SOCC = social opportunity cost of capital = bunga pasar = tingkat
keuntungan yg layak
Profitability Index (PI)
• PI = Merupakan rasio antara PV aliran kas bersih
dengan PV investasi (indeks profitabilitas)
• PI = Modifikasi dari metode NPV
• PI = Cost benefit analysis method
• Pada contoh diatas, PI = 164.430/120.000 = 1,37
• Sehingga usul investasi tsb dapat diterima karena PI
> 1 proyek layak (go)
n
CIFt
PVbenefits (1 k ) t
PI t 0
n
PV cos t COFt
t 0 (1 k )
k
PI cont…
• Pendekatan PV diatas dapat dirubah untuk
mengghitung PI, dengan cara membagi PV proceeds
dengan PV dari Initial Outlay.
• Proyek diterima jika PI >1
n
CIFt
PVbenefits t 0 (1 k )
t
PI n
PV cos t COFt
t 0 (1 k )
k
Rp164.430
PI
Rp120.000
PI 1,37
Net Benefit Cost Ratio (NBC Ratio)
n
Bt
. BCRu
t 0 Ct
n
Bt
(1 r ) t
BCRd t n0
Ct
t 0 (1 r ) t
n n
Bt Ct
NPV
t 1 (1 r ) t
t 1 (1 r ) t
Accounting Rate of Return
(ARR)
• ARR, diistilahkan juga dengan accounting rate of
return,yang menunjukkan persentase keuntungan
neto sesudah pajak dihitung dari average
investment (initial investment). Metode ini
mendasari diri pada keuntungan yang dilaporkan
dalam buku (reported accounting report). Sering
disebut laba bersih perusahaan, atau EAT.
• Apabila ARR lebih besar daripada minimum ARR,
maka usul investasi tsb dapat diterima, kalau lebih
kecil akan ditolak.
ARR
• Metode ARR menggunakan keuntungan setelah
pajak (EAT), dibagi dengan rata-rata nilai buku
investasi selama usia investasi. Kalau investasi awal
adalah Rp100.000,- degnan depresiasi pertahun
adalah Rp16.000.
• Maka rata-rata investasi adalah:
• (100.000 + 84.000 + 68.000 + 52.000 + 36.000+
20.000)/6 tahun = Rp60.000,-
• Sedang pendapatan per tahun adalah Rp140.000,
maka ARR = Rp140.400/60.000 = 2,34 atau 234%.
ARR cont…
• ARR = rata rata NCFt /Initial Investment
• ARR = (210.000/6)/120.000
• ARR = 35.000/120.000
• ARR = 29,16%
Cash flow for project S and L
n 1
AKB (1 r )
n i 0
i
2
MIRR 1
A0
NPV dan IRR
• NPV mempunyai kelebihan terhadap IRR selain
karena penggunaan reinvestment rate yang tetap
sama yang berarti lebih konsisten, NPV juga
mempertimbangkan skala investasi.
• Oleh karena IRR dinyatakan dalam persentase maka
skala investasi dibaikan, sebaliknya, karena hasil
dari NPV dinyatakan secara absolut dalam rupiah
maka skala investasi diperhatikan.
MIRR
• MIRR = Modified internal rate of return
• Digunakan untuk menghitung IRR pada situasi
dimana investasi awal dibiayai oleh hutang dan
pendapatan dari cash flow diinvestasikan kembali
pada tingkat bunga tertentu.
• AKB = Aliran kas bersih
• Ao = Initial outlay atau investasi awal
MIRR
• Sehingg, MIRR:
• 100.000 (1 + MIRR)n = NPV
• 100.000 (1 + MIRR)5 = 194.745
• (1 – MIRR)5 = 1,94745
• MIRR = (1,94745)1/5 – 1
• MIRR = 14,26% untuk proyek A.
• Hasil yang diperoleh dengan metode NPN dan MIRR adalah sama, maka proyek
yang diterima dengan NPV juga diterima dgn MIRR, Karena jika MIRR investasi
lebih besar dari pada biaya modalnya maka investasi tsb layak dilaksanakan.
• i = (FV/PV)1/n - 1 x100% disini dimana i asumsi MIRR
• Dalam soal diatas FV = 194.745 sedangkan PV = 100.000
• Dan n = 5 tahun
• Rumus dasar adalah Bungan majemuk, yaitu FV = PV (1 + i)n
• Atau S = P (1 + i)n sering disebut compound interest.
Capital Rationing (Pencatuan Modal)