Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 5

1. Ari Yulinda 2019.C.11a.1038

1. Nemi Lestari 2019.C.11a.1053

1. Ocviriosa Aliana Putri 2019.C.11a.1055

1. Ralin Andari 2019.C.11a.1057

1. Triminda Wulandarie 2019.C.11a.1065

1. Vina 2019.C.11a.1067

1. Winta 2019.C.11a.1069
Sistem Informasi di Puskesmas
 Sistem informasi puskesmas (Simpus) yaitu
seluruh kegiatan puskesmas mulai dari registrasi,
tindakan medis atau pengobatan, farmasiatau
apotik, serta manajemen terhubung menjadi satu
dengan sistem real online (up to date). Setiap saat
manajemen atau pihak yang berkepentingan dapat
memonitor perkembangannya.
Simpus merupakan sebagian kemampuan sistem
informasi manajemen puskesmas yang
terintegrasi,disamping keuntungan lain seperti:
 Pencatatan medical record2.
 Kecepatan pelayanan administrasi3.
 Pembuatan laporan data penyakit secara cepat dan
akurat
Konsep dasar pengembangan SIK
PKM
 Menurut Hatta. Gemala R. (2009; 104) Suatu
sistem informasi terdiri dari data, manusia, dan
proses serta kombinasi dari perangkat keras,
perangkat lunak, dan teknologi komunikasi atau
yang dikenal dengan teknolgi informasi. Pengguna
sistem informasi terlibat dalam 3 tahap yaitu
pemasukan data pemrosesan dan pengeluaran
informan.
 Pembicaraan mengenai sistem informasi
kesehatan sering kali dikaitkan dengan
kegiatan pengumpulan data penyakit
maupun keluaran (output) pelayanan
kesehatan. Namun, Sauerborn dan
Lippeveld (2000) menyarankan
menggunakan pendekatan yang dilakukan
oleh sektor industri untuk memahami
sistem informasi kesehatan.
 Di jajaran kesehatan terdapat bebagai
macam sistem informasi yang selama ini
belum terintegrasi dengan baik dalam
suatu Sistem Informasi Kesehatan
Nasional (SIKNAS). Oleh karena itu,
maka strategi pertama yang perlu
dilakukan dalam rangka pengembangan
SIKNAS adalah pengintegrasian sistem –
sistem informasi tersebut.
 Dengan integrai ini diharapkan semua sistem
informasi yang ada akan bekerja secara terpadu
dan sinergis membentuk suatu SIKNAS. Yang
dimaksud dengan Sistem Informasi Kesehatan
Daerah (SIKDA) mencakup SIK yang
dikembangkan di unit – unit pelayanan kesehtan
(khususnya Puskesmas dan rumah sakit), SIK
kabupaten/kota, dan SIK provinsi.
SIK di Puskesmas memiliki tanggung jawab untuk
melaksanakan kegiatan- kegiatan:
 Mencatat dan mengumpulkan data, baik kegiatan dalam
gedung maupun luar gedung,
 Megolah data,
 Membuat laporan berkala ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota,
 Memelihara bank data,
 Mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk
manajemen pasien dan manajemen unit Puskesmas, serta;
 Memberikan pelayanan data dan informasi kepada
masyarakat dan pihak pihak yang berkepentingan lainnya
(stakeholders) di wilayah kerjanya.
Jenis SIK
Dalam perkembangannya sistim informasi kesehatan dapat dikelompokkan menjadi dua
(berdasarkan pada karakteristik integrasi sistim informasi), yaitu:

Sistem informasi yang mempunyai derajat integritas internal yang tinggi


Sistim informasi rekam medis elektronik
 Sistim informasi manajemen dokumen
 Sistim informasi farmasi
Sistim informasi geografis
Sistim pendukung pengambilan keputusan kesehatan
Sistim informasi eksekutif
 Data warehouse dan datamining

Sistem informasi yang mempunyai derajat integrasi eksternal yang tinggi


 Telemedicine
 Internet, intranet, ekstranet
 Sistem informasi kesehatan publik.
 
Manfaat SIK di PKM
 Puskesmas adalah dapat meningkatkan Pelayanan
Kesehatan kepada Masyarakat melalui penerapan
Sistem informasi Kesehatan Puskesmas yang
terintegrasi dari semua unit pelayanan.
Aplikasi SIK di PKM

 Aplikasi SIMPUS
Hal utama yang harus diketahui dari SIMPUS ini adalah :
 SIMPUS adalah program aplikasi yang dikembangkan
khusus dari puskesmas, untuk puskesmas dengan
melihat kebutuhan dan kemampuan puskesmas dalam
mengelola, mengolah dan memelihara data-data yang
ada. SIMPUS adalah aplikasi yang bersifat single user
atau hanya dapat diaplikasikan hanya oleh satu orang
pada saat itu.
Beberapa hal mengenai SIMPUS antara lain :
 Menggunakan Sistem Operasi Windows, menampilkan
tampilan secara grafis dan mudah digunakan. Untuk proses
keluaran data
 Bahkan hampir semua tampilan bisa di akses dengan
menggunakan tetikus (mouse).Menyimpan informasi riwayat
kunjungan dari pasien dengan akurat. Penomoran Index yang
tepat dan benar akan lebih mempermudah dalam proses
pencarian data pasien tertentu.
 Input data yang cepat, dengan sumber data dari kartu
registrasi pasien. Desain masukkan data yang dikembangkan
dengan mengacu pada pengalaman di puskesmas menjadi
pertimbangan utama untuk membuat proses entry harus
cepat. Dalam kondisi normal hanya butuh waktu dibawah 1
menit untuk memasukkan satu data pasien.
 Dapat menampilkan rekapitulasi data pasien dan
obat, serta membuat pelaporan LB1 dan LPLPO
dengan cepat. Periode keluaran data dapat ditetapkan
sesuai dengan kebutuhan, dari data harian, periode
harian, mingguan, bulanan atau tahunan.
 Dapat menampilkan data 10 Besar / 20 Besar
penyakit dengan cepat.
 Menampilkan data-data keluaran secara tabel
maupun secara grafik dengan cepat.
 Dapat digunakan untuk melakukan filter data
kunjungan dengan cepat dan mudah, sesuai dengan
kriteria yang diinginkan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai