ELEKTROLIT
1
DEFENISI
3
Distribusi/Kompartemen Cairan Tubuh
Cairan Tubuh
5
Distribusi/Kompartemen Cairan Tubuh
6
ELEKTROLIT
8
Elektrolit :
Natrium (Na+)
Kalium (K+)
Non Elektrolit :
Kalsium (Ca+)
Protein Magnesium (Mg+)
Urea Chlorida (Cl-)
Glukosa
Bikarbonat (HCO3-)
Oksigen
Karbon dioksida Fosfat (HPO4-)
Asam-asam organik Sulfat (SO4-)
9
FUNGSI CAIRAN TUBUH
Sebagai Pelarut
Agar senyawa dapat bergerak lebih cepat &
mudah
Mengatur Suhu Tubuh
Mampu menyerap panas
Membuang panas dari jaringan yg
menghasilkan
KKP 122
panas PUTRI C.EYANOER 10
Pelicin/Lubricant
Untuk mengurangi gesekan
Pada reaksi kimia
Pemecahan karbohidrat
Pelindung
Cth : Cairan serebrospinal, cairan amnion
11
PERGERAKAN KOMPARTMEN CAIRAN
TUBUH
Difusi
Proses perpindahan materi dari daerah konsentrasi
tinggi ke daerah konsentrasi rendah sampai terjadinya
keseimbangan
12
Osmosis
Perpindahan pelarut murni/ cairan melalui membran
semi permeabel dari larutan yang memiliki konsentrasi
rendah ke larutan berkonsentrasi tinggi
Transfor aktif
Proses perpindahan cairan dari konsentrasi rendah ke
konsentrasi tinggi karena adanya daya aktif dari tubuh
atau perpindahan cairan dengan konsentrasi molekul
yang berbeda dengan menggunakan energi
Fitrasi
Pergerakan cairan dari tekanan tinggi ke tekanan rendah
13
Normalnya distribusi cairan
diantara kedua kompartemen ini
adalah konstan
Kompartemen ini dipisahkan oleh
membran sel yang bersifat
permeabel terhadap air
14
AIR TUBUH TOTAL
(TOTAL BODY WATER)
15
KOMPARTEMEN INTRACELULER
16
Keseimbangan Cairan Tubuh
22
Berdasarkan umur, tapi BB tidak diketahui
> 1 tahun = 2n+8 (n adalah umur dalam
tahun)
3-13 bulan = n+9 (n adalah usia dalam bulan)
Jika terdapat demam (tambahkan cairan
sebanyak 10% setiap kenaikan suhu 1 derajat
celcius demam)
23
DAILY TOTAL INTAKE
24
DAILY TOTAL OUTPUT
25
INTAKE-OUTPUT
Output Cairan
Urin, muntah, diare, drainase, diaforesis, hiperventilasi
Jika pasien mengunakan folley kateter, kosongkan urine bag secara berkala,
misalnya setiap 1-2 jam, jangan ditunggu sampai penuh karena ini sangat
berbahaya
Jika pasien incontinent urine : timbang diaper basah dan kering
Jangan lupa memperhitungkan IWL
27
MEKANISME HOMEOSTASIS CAIRAN
TUBUH
1. Ginjal
Ginjal menyaring 170L plasma/24jam dan pada saat yang sama juga ginjal
mengekskresikan 1,5L urin.
3. Paru-paru
Ekshalasi : paru-paru membuang cairan ± 300ml/24jam
4. Kel pituitary
Hipotalamus menghasilkan hormon adh yg disimpan dlm kel pituitary post dan
dilepaskan jika dibutuhkan
5. Kel adrenal
Berperan dalam keseimbangan cairan
6. Kel paratiroid
Mengatur keseimbangan ca & fosfat melalui hormon paratiroid
28
Pengaturan keseimbangan air
29
Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
30
Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
ADH
31
ALDOSTERON
Bekerja untuk mempertahankan sodium dan air.
Aldosteron disekresikan saat serum sodium turun,
potasium meningkat atau sirkulasi volume cairan
menurun.
Mekanisme rasa haus juga meregulasi volume air
dan berpartisipasi dengan hormon dalam
mempertahankan keseimbangan cairan.
Rasa haus timbul bila tubuh kehilangan 2% dari BB
atau saat konsentrasi solute meningkat
Air minum memulihkan volume plasma dan
mencairkan osmolaritas ECF
32
Pengaturan Volume Natrium
ECF VOLUME
RENIN
PRODUCTION
ANGIOTENSIN
ALDOSTERONE
Na+
REABSORPTION
Na+ EXCRETION
33
Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
SISTEM RENIN- ANGIOTENSIN-ALDOSTERON
34
Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
SISTEM RENIN- ANGIOTENSIN-ALDOSTERON
Hipovolemik
Kondisi akibat kekurangan volume cairan
ekstraseluler melalui kulit, ginjal, gastrointestinal,
perdarahan, sehingga menimbulkan syok
hipovolemik
37
Perkiraan Jumlah Cairan yg Hilang
( defisit )
4. Ukur hematokrit
defisit cairan = 0,2 X BB { Ht _ 1}
Ht N
5. Ukur BJ plasma
Sistem Skor
SIGN & SIMP SKOR
• Muntah 1
• Vok cholerica 2
• Apatis 1
• Somnolen/sopor/koma 2
• T.D.S ≤ 90 1 Defisit
≤ 602 cairan =
• Nadi ≥ 120 mm/Hg1 skor X BB X 100
• Nafas Kusmaul 1 15
• Turgor ↓ 1
• Facies Cholerica 2
• Ekstremitas dingin 1
• Jari tangan keriput 1
• Sianosis 2
• Umur > 50 tahun -1
• Umur > 60 tahun -2
Hipervolemik
Kondisi akibat kelebihan volume CES yang dapat
terjadi karena :
1. Gagal jantung kongestif
2. Fungsi ginjal abnormal (gagal ginjal)
3. Kelebihan pemberian cairan yang mengandung
natrium
4. Terapi kortikosteroid berkepanjangan
5. Perpindahan cairan interstisial ke plasma
6. Stres yang hebat
40
TANDA DAN GEJALA
BB meningkat,
TD meningkat,
Nadi seperti terjadi loncatan,
Distensi vena jugularis,
RR meningkat,
Auskultasi : krekels atau ronchi,
Edema pada bagian tubuh tertentu, misalnya edema
daerah sakral pada pasien yang bedrest, edema seluruh
tubuh, pipi tembem, kelopak mata bengkak, edema
periorbital,
Ht menurun, level serum elektrolit menurun, level serum
BUN menurun, osmolaritas serum menurun
41
KETIDAKSEIMBANGAN ELEKTROLIT
42
HYPONATREMIA
Hiponatremia
Kekurangan natrium (> 135 mEq/L)
Penyebab :
Penurunan intake natrium
Peningkatan output natrium
>> cairan hypotonis
Penurunan output cairan
Sekresi natrium oleh karena stres, cancer, pain, trauma
bedah, gangguan cerebral, penggunaan obat anastesi
Penggunaan diuretik
Hiperglikemia
Gagal jantung kongestif
43
TANDA DAN GEJALA
Anoreksia,
mual dan muntah,
sakit kepala,
kram perut,
kejang
Lemah, diare
Disorientasi
44
HYPERNATREMIA
45
TANDA DAN
GEJALA
Rasa haus
kenaikan suhu tubuh,
kulit kering,membran mukosa kering
Mata cekung
Edema,
Koma, gelisah
46
HYPOKALEMIA
3. Hipokalemia
Kekurangan kalium dimana kadar kalium (< 3,5
mEq/L)
Penyebab :
Penurunan intake kalium: pemberian
kortikosteroid,penggunaan obat diuretik
Peningkatan intake kalium : Diare, muntah,
>>> urine, peningkatan sekresi aldosteron, alkalosis
47
TANDA DAN GEJALA
48
HYPERKALEMIA
Kelebihan kalium dimana kadar (serum kalium >5,5
mEq/L atau > 6 mg)
Penyebab :
Peningkatan intake kalium : >>>infus, tranfusi
Penurunan output kalium :renal failure (gagal ginjal),
pemberian obat penghambat aldosteron (aldactone)
Pengeluaran kalium dari intrasel : asidosis, luka bakar.
Hypoxia selluler
49
TANDA DAN
GEJALA
Gangguan pada otot: Kelemahan otot
pernafasan dangkal
Gangguan pada otot jantung : penurunan
kekuatan kontraksi dilatasi dan paralisis
flaccidity bradikardi (penurunan HR/stop),
peningkatan respon terhadap rangsang saraf
aritmia (ventrikel fibrilasi)
50
HYPOCALSEMIA
51
TANDA DAN GEJALA
52
HYPERCALSEMIA
Peningkatan absorbsi Ca GIT : >>> diet
Peningkatan pemecahan Ca dari tulang : peningkatan
sekresi paratiroid, immobilisasi >>>, kanker tulang,
penurunan ekskresi Ca pada renal asidosis
Tanda dan gejala : Penurunan tonus otot, distensi abdomen,
kembung, konstipasi, nausea, vomitting, letargi,
kelemahan, penurunan refleks normal
Pada jantung :Peningkatan rangsangan jantung
peningkatan CO dan TD aritmia.
Penurunan pompa jantung Penurunan TD
53
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Usia
Temperatur lingkungan
Diet
Jenis kelamin
Stress
Sakit
54