Anda di halaman 1dari 19

BAB XI

AUDIT SEKTOR PUBLIK

Kelompok 11 :
Adrianus L Huka (2018-30-341)
Randy Supusepa (2018-30-
Aniken Usemahu (2018-30-124)
Risna Watty Wally (2018-30-410)
11.1.TEORI AUDIT SEKTOR PUBLIK
11.1.1 Definisi Audit Sektor Publik
• Mekanisme audit merupakan suatu mekanisme yang dapat
menggerakkan makna akuntabilitas dalam pengelolaan sektor pemerintahan,
BUMN, atau instansi pengelola aset Negara, serta organisasi sektor publik
lainnya.
• Auditing adalah suatu proses sistematik yang secara obyektif terkait evaluasi
bukti-bukti berkenaan dengan asersi tentang kegiatan dan kejadian ekonomi
guna memastikan derajat atau tingkat hubungan antara asersitersebut
dengan kriteria yang ada, serta mengomunikasikan hasil yang diperoleh
kepadapihak-pihak yang berkepentingan.
• Dari definisi tersebut, beberapa bagian yang perlu mendapat perhatian :
(1) Proses Sistematik
(2) Objektivitas
(3) Penyediaan dan Evaluasi Bukti
(4) Asersi tentang Kegiatan dan Kejadian Ekonomi
(5) Derajat Hubungan Kriteria yang Ada
(6) Mengomunikasikan Hasil
11.1.2 Regulasi dalam Audit Sektor Publik

• Untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan organisasi sektor publik,


keuanganorganisasi harus dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efisien,ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab
dengan memperhatikan rasakeadilan serta kepatuhan.

11.1.3 Audit Sektor Publik dan Audit Sektor Bisnis

• Keterangan Audit Sektor Publik Audit Sektor Bisnis Subjek Organisasi pemerintahan
yang bersifat nirlaba seperti sektor pemerintahan daerah (pemda),BUMN,
BUMD, dan instansi lain yang berkaitan dengan pengelolaan aset kekayaan negara.

• Jenis – Jenis Audit

 Audit Keuangan (Financial Audit)


 Audit Kinerja (Performance Audit
 Audit untuk Tujuan Tertentu (Special Audit)
11.1.4 Jenis-jenis Audit Sektor Publik

• Audit dapat mempunyai gabungan tujuan dari audit keuangan dan audit kinerja,
atau dapat juga mempunyai tujuan yang terbatas pada beberapa aspek dari
masing-masingjenis audit.
• Audit dengan gabungan tujuan tersebut umumnya disebut audit kontrak atauaudit
bantuan, baik itu berupa audit terhadap pelaksanaan sistem pengendalian
internalatas masalah yang berkaitan dengan ketaatan pada peraturan perundang-
undangan, atauatas sistem berbasis komputer.
• Audit Investigasi adalah kegiatan pemeriksaan dengan lingkup tertentu yang
tidakdibatasi periodenya, dan lebih spesifik pada area pertanggungjawaban
yang diduga mengandung inefisiensi atau indikasi penyalahgunaan
wewenang dengan hasil auditberupa rekomendasi untuk ditindaklanjuti,
tergantung pada derajat penyimpanganwewenang yang ditemukan.

11.1.5 Audit Keuangan Sektor Publik

Tujuan pengujian atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah


ekspresisuatu opini secara jujur tentang posisi keuangan, hasil operasi,
dan arus kas yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
diterima secara umum.
• Aspek esensial audit keuangan sebagai berikut :

(1) Proses sistematik secara obyektif atas penyediaan dan evaluasi bukti merupakansuatu audit
laporan keuangan menurut standar audit berterima umum.
(2) Asersi tentang kegiatan dan kejadian ekonomi merupakan representasi
laporankeuangan yang dibuat oleh pihak manajemen, yang melaporkan tentang
posisikeuangan, hasil operasi, dan arus kas.
(3) Derajat atau tingkat hubungan yang berkaitan dengan kriteria yang ada
dinilaidengan cara apakah laporan keuangan diungkapkan secara jujur sesuai
denganprinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.
(4) Hasil audit atas laporan keuangan dikomunikasikan dalam suatu pelaporan audit.Audit
keuangan meliputi audit atas laporan keuangan dan audit atas hal yang berkaitandengan
keuangan.

• Audit atas hal yang berkaitan dengan keuangan meliputi unsur-unsur berikut :

a. Segmen laporan keuangan, dokumen permintaan anggaran, dan perbedaan antararealisasi


kinerja keuangan serta yang diperkirakan.
b. Pengendalian internal atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yangberlaku.
c. Pengendalian atau pengawasan internal atas penyusunan laporan
keuangan,pengamanan aktiva, serta penggunaan sistem berbasis komputer.
d. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
dugaankecurangan.
11.2 SISTEM AUDIT KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
A. Pemeriksaan Siklus Pendapatan

• Tujuan dari audit siklus pendapatan adalah untuk mengungkapkan ada tidaknyasalah saji yang
material dalam pos Pendapatan Daerah/Organisasi, DanaPerimbangan, dan Pendapatan Lain-lain
yang sah.

• Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya risiko bawaan siklus pendapatan yaitu


(a) Volume transaksi yang selalu tinggi,
(b) Masalah akuntansi yang berkembang.

B. Pemeriksaan Siklus Belanja

• Audit terhadap siklus belanja organisasi sektor publik terdiri dari audit terhadapbelanja
aparat/pegawai/SDM dan belanja pelayanan publik.Tujuan audit siklus belanja adalah untuk
memperoleh bukti mengenai masing-masing asersi yang signifikan, yang berkaitan dengan
transaksi dan saldo siklusbelanja.

• Tujuan audit ditentukan berdasarkan kelima kategori asersi laporan keuanganberikut:


1. Transaksi-transaksi dalam siklus belanja organisasi sktor publik sangatberpengaruh terhadap
lapran keuangan sektor publik.
2. Resiko bawaan pos belanja organisasi sektor publik.
3. Tingginya volume transaksi
4. Strategi Audit
5. Auditor harus membandingkan biaya
C. Pemeriksaan Aktiva Tetap

• Audit atas aktiva tetap ini sangat penting karena aktiva tetap memiliki
porsiterbesar sebagai aset/harta yang dimiliki oleh organisasi sektor publik.
Tujuan auditaktiva tetap adalah untuk memperoleh bukti tentang setiap
asersi signifikan yangberkaitan dengan transaksi dan saldo aktiva tetap.
Tujuan audit ditentukanberdasarkan kelima kategori asersi laporan keuangan.

D. Pemeriksaan Jasa Personalia

• Siklus jasa personalia sangat penting karena merupakan komponen biaya utama di
hampir semua entitas.

E. Pemeriksaan Siklus Investasi (Pembiayaan)

• Investasi ini pada umumnya merupakan bagian dari strategi jangka panjang
suatuorganisasi sektor publik. Investasi dalam surat berharga sebagai
aktiva lancarmerupakan investasi sementara yang bertujuan memanfaatkan
dana yang tidakdipergunakan dalam jangka pendek untuk memperoleh laba
seperti keuntungan modal.
F. Pemeriksaan Siklus Saldo Kas

• Tujuan audit ditentukan berdasarkan kelima kategori asersi laporan


keuangan :
a. Asersi Keberadaan dan Keterjadian : saldo kas tercatat, benar –
benar padatanggal neraca.
b. Asersi Kelengkapan : saldo kas tercatat meliputi pengaruh semua
transaksikas yang telah terjadi.
c. Asersi Hak dan Kewajiban : hal legal atas semua saldo kas
yang tersajipada tanggal neraca.
d. Asersi Penilaian dan Pengalokasian : saldo kas tercatat dapat
direalisasipada jumlah yang dinyatakan dalam neraca dan sesuai
skedul pendukungnya.
e. Asersi Pelaporan dan Pengungkapan : saldo kas telah
diidentifikasi dandikelompokkan secara tepat dalam neraca
• 11.3 SIKLUS AUDIT KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

1. Perencanaan audit keuangan


2. Penetapan peraturan audit keuangan
3. Penyusunan perencanaan audit tahunan oleh lembaga auditor
4. Temu rencana audit tahunan
5. Penerbitan regulasi tentang tim dan kebijakan audit tahunan
6. Penerimaan regulasi organisasi yang akan diaudit
7. Survei awal karakter industri / organisasi yang akan diaudit
8. Pembuatan program audit
9. Penerbitan surat tugas audit
10. Pelaksanaan audit keuangan
11. Pembuatan daftar temuan
12. Pembicaraan awal tentang daftar temuan
13. Penyusunan draft laporan hasil pemeriksaan
14. Pembahasan draft laporan hasil pemeriksaan dengan organisasi yangdiaudit
15. Penyelesaian laporan hasil pemeriksaan
16. Tindak lanjut temuan laporan hasil pemeriksaan
17. Penerbitan laporan hasil pemeriksaan
11.3.1 Perencanaan Audit Keuangan

• Tahap perencanaan audit keuangan terdiri dari langkah – langkah :


1) Pemahaman atas Sistem Akuntansi Keuangan Sektor PublikAudit
sektor publik tidak lagi fokus pada laporan realisasi anggaran saja
tapi jugalaporan keuangan lainnya seperti neraca, laporan
surplus/defisit, dan laporan arus kas.
2) Penentuan Tujuan dan Lingkup AuditTujuan dan lingkup
audit sektor publik sangat tergantung pada mandat
danwewenang lembaga audit dan pengawas yang bersangkutan.
3) Penilaian RisikoPenilaian risiko pengendalian, risiko bawaan, dan
risiko deteksi dilakukan karenakegiatan audit melalui pengujian
mengandung risiko kesalahan.
4) Penyusunan Rencana AuditRencana audit berisi uraian
mengenai area yang akan diaudit, jangka
waktupelaksanaan audit, personel yang dibutuhkan, dan sumber
daya lain yang diperlukanuntuk pelaksanaan audit.
11.3.2 Penetapan Peraturan Audit Keuangan
• Dibutuhkan untuk memberikan aturan yang jelas dan kontrol agar
pelaksanaan auditlaporan keuangan bisa memberikan opini yang
tepat.

11.3.3 Penyusunan Perencanaan Audit Tahunan Oleh Lembaga Auditor


• Perencanaan audit adalah tahap vital dalam audit karenan
menentukan kesuksesanaudit dan memperoleh bukti audit yang
cukup dan kompeten sebagai pendukung isilaporan audit.

11.3.4 Temu Rencana Audit Tahunan


• Pertemuan dengan kepala atau pimpinan organisasi sektor publik
untuk membicarakanperencanaan audit yang sudah disusun.

11.3.5 Penerbitan Regulasi Tentang Tim Dan Kebijakan Audit Tahunan


• Regulasi menyangkut tim atau personel yang akan melakukan
audit terhadaporganisasi sektor publik maupun regulasi dalam
menjalankan proses audit.
11.3.6 Penerimaan Regulasi Organisasi Yang Akan Diaudit
• Regulasi akan diterima oleh lembaga pemeriksa sehingga bisa
melakukan proses auditdi lembaga atau organisasi sektor publik
terkait.

11.3.7 Survei Awal Karakter Industri / Organisasi Yang Akan Diaudit


• Tahap selanjutnya survei awal karakter industri / organisasi yang akan
diaudit.

11.3.8 Pembuatan Program Audit


• Untuk setiap area yang diaudit, auditor harus menyusun langkah –
langkah audit yangtertuang dalam program audit :- Tujuan audit setiap
area- Prosedur audit yang akan dilakukan- Sumber bukti audit-
Deskripsi mengenai kesalahan

11.3.9 Penerbitan Surat Tugas Audit


• Pihak organisasi sektor publik segera mengeluarkan surat tugas
kepada lembagapemeriksa (auditor) untuk melaksanakan audit.
11.3.10 Pelaksanaan Audit Keuangan

• Dalam pelaksanaan audit keuangan, auditor melakukan :

1. Menilai pengendalian internalPengendalian internal adalah


sistem yang dirancang oleh organisasi sektor publikuntuk
menjaga aset yang dimiliki agar terbebas dari kecurangan dan
penyalahgunaan.
2. Melakukan prosedur analitis Prosedur analitis adalah
pengevaluasian informasi keuangan dengan
mempelajarihubungan yang masuk akal antara data keuangan
dan data nonkeuangan.
11.3.11 Pembuatan Daftar Temuan
• Setelah pelaksanaan audit, auditor biasanya mendapatkan temuan
– temuan terkaitkeuangan klien. Temuan itu didaftar sebagai bukti
penyampaian pendapat nantinya.

11.3.12 Pembicaraan Awal Tentang Daftar Temuan


• Berdasarkan temuan di lapangan, auditor melakukan pembicaraan
dengan pimpinanorganisasi sektor publik terkait temuan – temuan
tersebut. Auditor akan melakukan cross-check atas hasil temuan
dengan fakta yang terjadi di lapangan.

11.3.13 Penyusunan Dreaft Laporan Hasil


• PemeriksaanSetelah hasil temuan auditor dibicarakan atau
melakukan cross-check dengan pejabatorganisasi sektor publik,
auditor kemudian menyusun draft laporan hasil pemeriksaan
11.3.14 Pembahasan Draft Laporan Hail Pemeriksaan dengan Organisasi yang Diaudit
• Dari draft laporan hasil pemeriksaan yang telah disusun, auditor lalu
membicarakanatau membahasnya dengan pimpinan organisasi sektor publik. Dalam
tahapan ini, auditormemastikan apa yang telah disusun di dalam draft laporan hasil
pemeriksaan sudah sesuaidengan fakta yang terjadi di lapangan.

11.3.15 Penyelesaian Laporan Hasil Pemeriksaan


• Setelah melakukan pembahasan draft laporan hasil pemeriksaan dan
dipastikankelengkapan serta kesepakatan mengenai draft tersebut sudah tercapai,
kemudian akandilakukan penyelesaian atau finalisasi draft tersebut menjadi laporan
hasil pemeriksaanakhir.

11.3.16 Tindak Lanjut Temuan Laporan Hasil Pemeriksaan


• Berdasarkan temuan- temuan yang ada di lapangan, auditor melakukan tindak
lanjutatau dengan kata lain, memberikan rekomendasi perbaikan kepada
organisasi sektor publik.

11.3.17 Penerbitan Laporan Hasil Pemeriksaan


• Tahapan terakhir dari siklus auditor keuangan adalah penerbitan laporan
hasilpemeriksaan kepada pihak- pihak yang memiliki kepentingan terhadap
organisasi yangtelah diaudit tersebut.
11.4 Teknik Audit Keuangan Sektor Publik
1. Prosedur Analitis
2. Inspeksi
3. Konfirmasi
4. Permintaan Keterangan
5. Perhitungan
6. Penelusuran
7. Pemeriksaan Bukti Pendukung
8. Pengamatan
9. Pelaksanaan Ulang
10. Teknik Audit Berbantuan Komputer
11. Pengujian Pengendalian
12. Pengujian Substantif
11.5 Contoh Praktek Audit Sektor Publik Di Organisasi
Sektor Publik
A. Pemerintah Pusat Audit adalah proses sistematis yang secara
objektif menyediakan danmengevaluasi bukti-bukti berkenaan
dengan aserasi kegiatan dan kejadian ekonomiguna memastikan
derajat atau tingkat hubungan antara aserasi tersebut
dengancriteria yang ada, serta mengomunikasikan hasil yang
diperoleh kepada pihak yang berkepentingan.
B. Pemerintah Daerah Audit yang diselenggarakan atas kegiatan
pemerintah daerah dapat dibagimenjadi audit keuangan dan audit
kinerja. Pada setiap audit, penetapan tujuan untukmenentukan jenis
audit yang dilaksanakan serta standar audit yang harus diikuti
olehauditor merupakan langkah awal.
C. LSM Jenis LSM:LSM melakukan fungsi control masyarakat
sehingga LSM ini mengambil jarakdengan penguasa ataupun
lembaga yang dikontrolnya LSM yang melaksanakan program entitas.
D. Yayasan
• Audit yang diselenggarakan atas semua kegiatan yang dilakukan
yayasan dapatdibagi menjadi audit keuangan dan audit kinerja.
Dalam audit, penetapan tujuan harus dilakukan untuk menetukan
jenis audit yang akan dilaksanakan serta standar audityang
harus diikuti oleh auditor . audit dapat mempunyai
gabungan tujuan auditkeuangan dan audit kinerja atau dapat
juga mempunyai tujuan yang terbatas padabeberapaaspek
masing-masing jenis audit.
E. Partai Politik
• Audit dalam organisasi partai politik dibedakan menjadi 2 yaitu
audit kinerjakeuangan dan audit kinerja non keuangan.
Terima Kasih ........

Anda mungkin juga menyukai

  • Pengenalan APD PDF
    Pengenalan APD PDF
    Dokumen15 halaman
    Pengenalan APD PDF
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • Safety Champaign 2 PDF
    Safety Champaign 2 PDF
    Dokumen27 halaman
    Safety Champaign 2 PDF
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • Safety Champaign 3 PDF
    Safety Champaign 3 PDF
    Dokumen27 halaman
    Safety Champaign 3 PDF
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • Safety Talk 09 MARET 2023 - Unsafe Action & Unsafe Condition - 090823 PDF
    Safety Talk 09 MARET 2023 - Unsafe Action & Unsafe Condition - 090823 PDF
    Dokumen4 halaman
    Safety Talk 09 MARET 2023 - Unsafe Action & Unsafe Condition - 090823 PDF
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • Safety Champaign 4 PDF
    Safety Champaign 4 PDF
    Dokumen27 halaman
    Safety Champaign 4 PDF
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • Safety Champaign 1
    Safety Champaign 1
    Dokumen29 halaman
    Safety Champaign 1
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • Invoice 1010453962 PDF
    Invoice 1010453962 PDF
    Dokumen1 halaman
    Invoice 1010453962 PDF
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • PDF 24
    PDF 24
    Dokumen1 halaman
    PDF 24
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • Receipt
    Receipt
    Dokumen1 halaman
    Receipt
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • Receipt
    Receipt
    Dokumen1 halaman
    Receipt
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • PDF 22
    PDF 22
    Dokumen1 halaman
    PDF 22
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • PDF 21
    PDF 21
    Dokumen1 halaman
    PDF 21
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • PDF 23
    PDF 23
    Dokumen1 halaman
    PDF 23
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • PDF 5
    PDF 5
    Dokumen1 halaman
    PDF 5
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • PDF 4
    PDF 4
    Dokumen1 halaman
    PDF 4
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • Jsa 14
    Jsa 14
    Dokumen1 halaman
    Jsa 14
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • PDF 2
    PDF 2
    Dokumen1 halaman
    PDF 2
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • Jsa 14
    Jsa 14
    Dokumen1 halaman
    Jsa 14
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • PDF 3
    PDF 3
    Dokumen1 halaman
    PDF 3
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • Jsa 14
    Jsa 14
    Dokumen1 halaman
    Jsa 14
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • PDF 1
    PDF 1
    Dokumen1 halaman
    PDF 1
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • Jsa 14
    Jsa 14
    Dokumen1 halaman
    Jsa 14
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • Form 5
    Form 5
    Dokumen1 halaman
    Form 5
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • Jsa 14
    Jsa 14
    Dokumen1 halaman
    Jsa 14
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • Form 5
    Form 5
    Dokumen1 halaman
    Form 5
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • Form 5
    Form 5
    Dokumen1 halaman
    Form 5
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • JSA Pengeboran
    JSA Pengeboran
    Dokumen4 halaman
    JSA Pengeboran
    Willy Akhdes Agusmayandra
    60% (5)
  • Form 5
    Form 5
    Dokumen1 halaman
    Form 5
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • Form 5
    Form 5
    Dokumen1 halaman
    Form 5
    Intan vitaloka
    Belum ada peringkat
  • JSA Pengeboran
    JSA Pengeboran
    Dokumen4 halaman
    JSA Pengeboran
    Willy Akhdes Agusmayandra
    60% (5)