Anda di halaman 1dari 14

SISTEM PELAYANAN

GAWAT DARURAT
Tri Sakti Wirotomo, M.Kep
Sistem Pelayanan Gawat Darurat
• Pelayanan kesehatan gawat darurat merupakan kewajiban
seluruh sarana kesehatan dan tenaga kesehatan
• Dalam keadaan gawat darurat, setiap saranakesehatan dan
tenaga kesehatan wajib memberi pertolongan kepada
siapapun, dimanapun dan kapanpun sesuai dengan
kompetensi masing-masing
• Pelayanan kesehatan gawat darurat terhadap korban bencana
di daerah dilaksanakan melalui jejaring yang secara teknis di
bawah koordinasi Dinas & Pemerintah daerah
Kabupaten/Kota
• Pelayanan kesehatan gawat darurat terhadap korban
bencana dilengkapi sistem transportasi gawat darurat
yg diselenggarakan oleh Pemerintah daerah,
Pemerintah Daerah Kab/Kota, serta swasta yang
bekerjasama secara sinergis & efisien
• Sistem Pelayanan Gawat Darurat dengan
menerapkan SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat
Darurat Terpadu)
Aturan Perundangan
Terkait Pelayanan
Gawat Darurat
Undang-undang nomor 36
tahun 2009 Tentang Kesehatan
• Pasal 4
Setiap orang berhak atas kesehatan

• Pasal 32
1) Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan, baik
pemerintah maupun swasta, wajib memberikan pelayanan
kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien dan pencegahan
kecacatan terlebih dahulu

2) Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan baik


pemerintah maupun swasta dilarang menolak pasien
dan/atau meminta uang muka
• Pasal 85
1) Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan
kesehatan, baik pemerintah maupun swasta wajib
memberikan pelayanan kesehatan pada bencana
bagi penyelamatan pasien dan pencegahan
kecacatan

2) Fasilitas pelayanan kesehatan dalam memberikan


pelayanan kesehatan pada bencana sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilarang menolak pasien
dan/atau meminta uang muka terlebih dahulu
BAB XX
KETENTUAN PIDANA
• Pasal 190
1) Pimpinan fasilitas kesehtan dan/atau tenaga kesehatan yang melakukan
praktik atau pekerjaan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang dengan
sengaja tidak memberikan pertolongan pertama terhadap pasien yang
dalam keadaan gawat darurat sebagaimana dimaksud dalam pasal 32
ayat (2) atau pasal 85 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp.200.000.000,00 (dua
ratus juta ruiah)
2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengakibatkan terjadinya kecacatan atau kematian, pimpinan fasilitas
pelayanan kesehatan dan/atau tenaga kesehatan tersebut dipidana
dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling
banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah)
UNDANG-UNDANG NO 44
TAHUN2009
BAB VIII
• Bagian kesatuKEWAJIBAN DAN HAK
• Pasal 29
(1) Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban:
a. Memberikan informasi yang benar tentang pelayanan rumh sakit kepada
masyarakat
b. Memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu,
antidiskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit
c. Memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai kemampuan
pelayanannya
d. Berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana,
sesuai dengan kemampuan pelayanannya
e. Menyediakan sarana dan pelayanan bagi pasien tidak mampu/miskin
f. Melaksanaka fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas
pelayanan pasien tidak mampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpa
uang muka, ambulance gratis, pelayanan korban bencana dan kejadian
luar biasa, atau bakti sosial bagi misi kemanusiaan
g. Membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan
kesehatan di rumah sakit sebagai acuan dalam melayani pasien
h. Menyelenggarakan rekam medis
i. Menyediakan sarana dan prasarana umum yng layak antara lain sarana
ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita
menyusui, anak-anak, lanjut usia
j. Melaksanakan sistim rujukan
k. Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi
dan etika serta peraturan perundang-undangan
l. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan
kewajiban pasien
m. Menghormati dan melindungi hak-hak pasien
n. Melaksanakan etika rumah sakit
o. Memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana
p. Membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktek kedokteran atau
kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya
q. Melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara regional
maupun nasional
r. Menyusun dan melaksanakan peraturan internal rumah sakit (hospital by laws)
s. Melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas rumah sakit
dalam melaksanakan tugas; dan
t. Memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai kawasan tanpa rokok
(2) Pelanggaran atas kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat
dikenakan sanksi administrasi berupa:
a. Teguran
b. Teguran tertulis
c. Denda dan pencabutan izin rumah sakit

(3)Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban rumah sakit sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri
Tugas Individu

• Membuat makalah:
“Kegawatdaruratan Menurut Perspektif Islam”
Terimakasih
Wassalaam

Anda mungkin juga menyukai