Anda di halaman 1dari 51

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

TN. Y DENGAN ISOLASI


SOSIAL DI WISMA NURI
RSJ JIWA PROF. HB SA’ANIN
PADANG
Disusun oleh :
Kelompok C1
Dhea Savira Irma
M. Suraidi
Nessa Yukilla
Nike Senyola
Ria Yuliana Putri
Yosi Anjani

PRAKTEK PROFESI NERS


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2020
BAB I Pendahuluan

BAB II Konsep Dasar

BAB III Laporan Kasus

BAB IV Pembahasan

BAB V Penutup
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang

Gangguan jiwa WHO,2014 Indonesia


SUMBAR
penyimpangan perilaku terdapat terdapat
680.000 orang
akibat ketidak sesuaian 450 juta 220 juta
(Rikesdas, 2014)
emosi dan tingkah laku penderita penderita

Dampak : halusinasi, pK
Isolasi sosial
dan RBD

Penatalaksanaan
Farmakologis dan non
farmakologis

Terapi Musik
BAB II
Konsep Dasar
Proses Tanda dan
Faktor terjadinya gejala Mekanisme
penyebab koping
Rentang penatalak
Respon sanana

Prinsip
Pengertian tindakan
kep

Isolasi sosial
Asuhan keperawatan teoritis
Pengkajian

Identitas

Biasanya identitas itu yang dikaji meliputi nama, umur, jenis kelamin, No.
MR, tanggal pengkajian, informasi dan alamat klien, keluarga yang bisa
dihubungi, serta komposisi keluarga.

Keluhan utama

Biasanya yang menjadi alasan utama yang menyebakan klien tidak mau
berinteraksi dengan lingkungan, dapat dilihat dari data klien dan bisa
pula diperoleh dari keluarga, antara lain : klien merasakan perasaan
kesepian, merasa tidak aman berada didakat orang lain, tidak memiliki
teman dekat, menarik diri dari lingkungan, tidak ada kontak mata,
tampak sedih, murung, dan afek tumpul
Faktor predisposisi
1) Riwayat gangguan jiwa masa lalu
Biasanya klien memiliki riwayat gangguan jiwa sebelumnya, misalnya pernah dirawat di rumah
sakit dengan gangguan jiwa.
2)Riwayat pengobatan sebelumnya
Biasanya pengobatan klien sebelumnya tidak berhasil karena putus obat dan cara minum obat
yang tidak teratur.

3)Riwayat trauma
a)Aniaya fisik
Biasanya klien pernah mengalami aniaya fisik, baik sebagai pelaku, korban, maupun saksi
b)Aniaya seksual
Biasanya klien tidak pernah mengalami aniaya seksual, baik sebagai pelaku, korban, maupun saksi
c)Penolakkan
Biasanya klien pernah mengalami penolakan dari orang terdekatnya sehingga menyebabkan klien
menjadi kesepian
d)Kekerasan dalam rumah tangga
Biasanya klien tidak pernah mengalami kekerasan di dalam keluarganya
e)Tindakan kriminal
Biasanya klien tidak pernah melakukan tindakan kriminal
4)Riwayat gangguan jiwa keluarga
Biasanya ada anggota keluarga klien lain yang mengalami ganggguan jiwa. Biasanya
hubungan klien dengan anggota keluarga tidak dekat.

5)Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Biasanya klien memiliki pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan seperti
kegagalan, kehilangan, perpisahan, kematian atau trauma selama tumbuh kembang

d)Pemeriksaan Fisik
1)Biasanya ukur dan observasi tanda-tanda vital seperti tekanan darah, nadi, suhu, dan
pernapasan
2)Ukur tinggi badan dan berat badan
3)Menjelaskan keluhan fisik yang dirasakan oleh pasien.
e)Psikososial
1)Genogram
Biasanya dibuat minimal 3 generasi yang dapat menggambarkan hubungan klien dengan keluarga,
adanya riwayat genetik, pada genogram biasanya terlihat adanya keluarga yang memiliki
gangguan jiwa, gangguan jiwa ini biasanya keturunan, pola asuh yang digunakan biasanya
diktator, pola komunikasi yang digunakan biasanya satu arah, dan dalam pengambilan keputusan
biasanya klien jarang diikut sertakan.
2)Konsep Diri

Citra tubuh Identitas Diri Peran Diri Ideal Diri Harga Diri

Biasanya klien Biasanya klien Biasanya dalam Biasanya klien Biasanya


merasa tidak merasa tidak keluarga klien mengatakan hubungan
puas pada puas di tempat berperan ingin cepat Pasien dengan
bagian kerja (sekolah, sebagai sembuh dan orang lain tidak
tubuhnya atau keja dan anak/orang bisa menjalani baik, penilaian
ada bagian kelompok). tua/ kakak perannya dan
tubuh yang Biasanya klien maupun adik. sebagaimana penghargaan
disukai dan ada merasa puas Biasanya klien mestinya dan terhadap diri
juga bagian dengan jenis tidak bisa masyarakat dan
tubuh yang kelaminnya. menjalankan mau menerima kehidupannya
tidak disukai. Biasanya klien peran yang keadaanya saat yang selalu
merasa sesuai dengan ini. mengarah pada
kehilangan kondisi saat ini penghinaan
peran dalam karena sakit dan penolakan.
suatu yang diderita.
organisasi.
3)Hubungan sosial

Orang terdekat Peran serta Hambatan dalam


berhubungan dengan
orang lain

Biasanya klien tidak Biasanya peran dalam Biasanya terdapat


mau melakukan masyarakat klien tidak hambatan dalam
aktivitas kelompok ikut serta bahkan tidak berhubungan dengan
baik diadalam keluarga mengetahui tentang orang lain, karena tidak
maupun di luar kegiatan di lingkungan ada hubungan antara
keluarga, biasanya sekitarnya. yang satu dengan yang
klien tidak mempunyai lainnya, perasaan takut
teman. ditolak, kesulitan dalam
. memulai pembicaraan,
takut diejek.
Spiritual
Nilai dan keyakinan
Biasanya klien dengan isolasi sosial menyebutkan apa agama yang dianutnya dan ada
gangguan terhadap nilai dan keyakinan dan biasanya klien tidak mengikuti kegiatan
agama.

Kegiatan ibadah

Biasanya pasien akan mengeluh tentang masalah yang dihadapinya kepada Tuhan YME

Status mental
1)PenampilanPenampilan
Biasanya berpakaian tidak rapi. Apabila ujung rambut sampai ujung kaki ada
yang tidak rapi, misalnya ranbut acak-acakan, kancing baju tidak tepat,
resleting tidak dikunci, baju terbalik, baju tidak diganti-ganti
Pembicaraan Aktifitas Motorik Alam Perasaan Afek Interaksi Selama
Wawancara

Biasanya Biasanya klien terlihat Biasanya Biasanya Biasanya pada


ditemukan lesu, tegang dan gelisah, pasien tanpak afek klien saat
cara bicara tidak bergairah saat putus asa, tumpul. melakukan
lambat, tidak beraktivitas, lebih murung dan wawancara
ada kontak senang tidur dan bersedih. ditemukan
mata saat menyendiri. kontak mata
bicara, yang kurang,
cenderung tidak mau
melihat menatap
kebawah lawan bicara.
Defensif
(mempertaha
nkan
pendapat),
Persepsi dan tidak
Biasanya pada klien isolasi sosial bila kondisi klien tidak dilakukan kooperatif.
intervensi lebih lanjut dapat menyebabkan klien sibuk dengan dunia
dan pikirannya sendiri sehingga terjadi perubahan persepsi sensori :
halusinasi
8)Proses pikir
Biasanya klien dengan isolasi sosial mengalami proses / arus pikir tangensial, yaitu pembicaraan
yang berbelit-belit tapi tidak sampai pada tujuan pembicaraan.

9)Isi pikir
Biasanya klien dengan isolasi sosial mengalami isi pikir depersonalisasi, yaitu perasaan klien yang
asing terhadap diri sendiri, orang lain, atau lingkungan.
10)Tingkat Kesadaran
Biasanya klien isolasi sosial tampak bingung dan kacau, serta biasanya klien dengan mengalami
disorientasi waktu, tempat, dan orang.

11)Memori
Biasanya klien dengan isolasi sosial tidak mengalami gangguan daya ingat jangka pendek maupung
panjang, klien biasanya dapat mengingat kejadian yang lama maupun yang baru terjadi.

12)Tingkat konsentrasi dan berhitung


Biasanya klien dengan isolasi sosial konsentrasinya mudah dialihkan, perhatian klien mudah
berganti dari satu objek ke objek lain.
13)Kemampuan Penilaian
Biasanya klien dengan isolasi sosial tidak ada mengalami gangguan kemampuan penilaian, baik itu
yang ringan maupun bermakna.
Mekanisme Koping

Adaptif Maladaptif Masalah Pengetahuan Aspek Medik


psikososial dan
lingkungan

Biasanya klien Biasanya klien Masalah ini Biasanya Diagnosa medis :


tidak mampu tidak minum biasanya berkaitan pengetahuan Skizofrenia
berkomunikasi alcohol, reaksi dengan ekonomi, klien tidak ada Therapy obat :
dengan orang lambat atau pendidikan, masalah. Risperidon,
lain karena klien berlebihan saat perumahan atau Lorazepam,
merasa tidak berkomunikasi, pemukiman karna Haloperidol
aman berada melakukan motivasi hidup
dengan orang sesuatu secara kilien terganggu
lain. berlebihan dan
biasanya klien
mencederai
dirinya.
Daftar Masalah

Ganggua
Isolasi n sensori Harga diri
sosial persepsi : rendah
halusinasi
Rencana Keperawatan
Diagnos
N a Kriteria
Tujuan Intervensi Rasional
o Kepera Hasil
watan
Untuk
Pesien
1 Isolasi Pasien Seteh 1x SP 1 Pasien Iso lasi 1. Hubun
Sosial mampu: pertemuan Sosial gan
- pasien 1. Bina hubungan saling
Membina mampu: saling percaya percay
hubungan 1. Membina 2. Bantu pasien a
saling hubunga mengenal merupa
percaya n saling penyebab Isolasi kan
percaya Sosial dengan landasa
- 2. Mengena tindakan: n dasar
Menyadar l a) Menanyakan interak
i penyebab tentang si
penyebab Isolasi pendapat perawa
Isolasi Sosial, pasien t
Sosial keuntung tentang dengan
an kebisaan pasien
- berhubun berinterksi sehing
Berintera gan dengan orang ga
ksi dengan lain pasien
dengan orang b) Siapa yang terbuka
orang lain lain dan satu rumah dalam
kerugian dengan mengu
tidak pasien nggkap
berhubun c) Siapa yang kan
gan dekat dengan masala
BAB III
Laporan Kasus
Pengkajian

Identitas Klien
Inisial : Tn. Y
Umur : 40 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
No. Rekam Medis : 03.82.45
Alamat : Pasaman Barat
Informan : Pasien dan Keluarga
Alasan Masuk

Saat masuk RS
Klien berinisial Tn.Y umur 40 tahun diantar oleh keluarganya
yang ke-3 kalinya ke RSJ Prof.H.B.Sa’anin Padang. Dirumah
klien tidak teratur minum obat, gelisah sejak 1 bulan terakhir,
tidak mau berinterkasi dengan lingkungan, setiap ditanya
tidak menjawab, klien tampak tidak nyaman di dekat orang,
kontak mata tidak ada, tampak sedih, klien dirantai 3 hari
sebelum masuk rumah sakit karena mengamuk

Keluhan saat ini


Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 3 Agustus 2020
didapatkan klien mengatakan lebih senang sendiri, klien
mengatakan suka duduk memojok, klien mengatakan tidak
memiliki teman, klien mengatakan tidak tahu dengan nama
temannya, klien tampak sering duduk menyendiri, tampak
malas-malasan dan klien tampak sering menunduk.
Faktor Predisposisi
Gangguan jiwa di masa lalu
• Klien sudah sakit sejak ± tahun
2008, disebabkan karena
konflik dalam keluarga, klien
dirawat di RSJ prof.hb saanin
padang untuk yang ke 3 kalinya,
klien terakhir dirawat ± 1 tahun
yang lalu
Pengobatan sebelumnya
• Klien terakhir dirawat ± 1 tahun
yang lalu, pulang tenang di
jemput keluarga. Selama di
rumah klien tidak teratur
minum obat dan menyebabkan
penyakit klien kambuh kembali.
Trauma Masalah Keperawatan :
Gangguan proses keluarga
Aniaya Fisik Aniaya Penolakan Kekerasan Tindakan
Seksual Dalam Kriminal
Keluarga
Pasien Pasien Klien Klien Pasien
mengalami mengatakan mengatakan mengatakan mengatakan
aniaya fisik dirinya tidak pernah pernah tidak pernah
yaitu dirantai 3 pernah menjadi melempar memakai
hari sebelum menjadi korban orang tuanya narkoba dan
masuk rumah korban, pelaku penolakan oleh dengan batu. sejenisnya.
sakit karena ataupun saksi lawan jenisnya Pasien
mengamuk. penganiayaan sehingga mengatakan ia
seksual. membuat klien tidak pernah
terpuruk menjadi saksi
sampai saat ini. tindakan
kriminal.
Anggota Keluarga Yang Pengalaman Masa Lalu
Mengalami Gangguan Jiwa Yang Tidak Menyenangkan

Tn. Y mengatakan tidak ada Klien mengatakan tidak


anggota keluarga klien yang ada pengalaman masa lalu
mengalami gangguan jiwa yang tidak menyenangkan
seperti dirinya.
dan membuat klien
Masalah Keperawatan : trauma
Tidak Ada Masalah
Masalah Keperawatan :
Tidak Ada Masalah
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital
• Tekanan Darah : 130/80 mmHg
• Nadi : 96 x/i
• Pernafasan: 20 x/i
• Suhu : 36,7 C

Ukuran
• Tinggi Badan : 168 cm
• Berat Badan : 52 kg

Keluhan Fisik
• Klien mengatakan saat ini tidak ada keluhan fisik yang dirasakan.

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah


Psikososial

Klien anak ke 1 dari 4 bersaudara, 3 orang saudara laki-laki, dan 1


orang perempuan. Klien belum menikah dan tinggal bersama dengan
orang tua laki-laki dan saudaranya, klien hanya banyak bermenung di
rumah sehari-hari. Klien tinggal serumah dengan adik perempuannya.
Klien mengatakan tidak ada masalah komunikasi dalam keluarga.
Komunikasi dalam keluarga klien adalah komunikasi dua arah, dan
yang mengambil keputusan dalam keluarga adalah ayah klien, klien
mengatakan dirumah menggunakan pola asuh yang demokrasi karena
klien bebas menentukan keinginannya, klien dekat dengan ibunya dan
klien tidak dekat dengan ayahnya.

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah


Konsep Diri

• Citra tubuh
Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya.
• Identitas Diri
Klien seorang laki-laki berumur 40 tahun, belum menikah, dan pendidikan
terakhir MTS. Sebelum sakit klien bertani.
• Peran Diri
Pasien berperan sebagai anak dalam keluarganya. Dalam perannya sebagai
seorang anak pasien tidak mampu melaksanakan perannya dengan baik
karena tidak memiliki kerjaan tetap
• Ideal Diri
Pasien berharap bisa cepat keluar dari RSJ serta dapat kembali berjumpa
dengan keluarganya. Pasien juga berharap agar masyarakat menerima klien
dengan baik
• Harga Diri
Klien mengatakan dirinya tidak berguna karena klien tidak memiliki
pekerjaan yang tetap. Dilingkungan sekitar rumahnya klien juga tidak
berguna karena klien jarang diikutsertakan dalam kegiatan di lingkungan
masyarakat.
Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
Hubungan Sosial
• Orang Terdekat
Orang terdekat klien adalah ibunya, kepada ibunya klien
sering bercerita. Pasien mengatakan sejak di RSJ tidak
memiliki teman dekat.
• Peran Serta Dalam Kegiatan Kelompok atau Masyarakat
Klien mengatakan tidak pernah ikut kegiatan masyarakat,
Klien mengatakan lebih nyaman berada di dalam rumah.
• Hambatan Dalam Hubungan Dengan Orang Lain
Semenjak klien sakit tidak ada kegiatan sosial
dimasyarakat diikutinya. Di lingkungan sekitar rumah
klien tidak mau berkomunikasi dengan masyarakat, suka
menyendiri.

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial


Spiritual
• Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan beragama islam dan percaya
adanya Tuhan. Klien menggangap gangguan jiwanya
takdir dari Tuhan Yang Maha Esa.
• Kegiatan Ibadah
Pasien mengetahui shalat lima waktu, namun selama
dirawat di RSJ pasien tampak tidak ada melakukan
ibadah shalat

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah


Status Mental
• Penampilan
Penampilan klien terlihat kurang rapi, rambut klien acak-acakan, gigi
tampak kurang bersih dan nafas bau, kuku klien kotor. Pada saat makan,
nasi tampak berserakan, untuk BAB & BAK mampu mandiri
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
• Pembicaraan
Pasien berbicara tidak jelas, suara pelan, berfikir lama untuk menjawab
pertanyaan. Pasien cepat merasa bosan ketika berbicara dengan perawat.
Masalah Keperawatan : Hambatan Komunikasi Verbal
• Aktivitas Motorik
Tn.Y tampak lesu, jalan sambil menunduk, lebih banyak tidur daripada
berinteraksi dengan temannya.
Masalah Keperawatan: Isolasi Sosial
• Alam Perasaan
Pasien mengatakan sedih karena merasa disingkirkan oleh
lingkungannya.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
• Afek
Saaat wawancara ekspresi pasien datar, jarang tersenyum dan sering
menunduk serta tidak ada kontak mata.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
• Interaksi Selama Wawancara
Saat dilakukan wawancara klien kurang kooperatif, kontak mata tidak
ada, konsentrasi mudah dialihkan.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
• Persepsi
Klien mengatakan tidak ada mendengar, melihat yang aneh-aneh.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
• Proses Pikir
Pada saat interaksi dengan perawat, klien tenang dan
menjawab semua pertanyaan perawat.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
• Isi Pikir
Klien meyakini dia mampu untuk sembuh dari penyakitnya
dan kembali lagi pulang berkumpul dengan keluarga.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
• Tingkat Kesadaran
Pada saat dilakukan wawancara, pasien tampak sadar,
Pasien mengetahui identitas dirinya seperti siapa dirinya,
usia, waktu, tempat berada, bagaimana dirinya bisa dirawat.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
• Memori
Klien mampu mengingat kejadian yang terjadi lebih dari satu bulan
yang lalu, seminggu bahkan baru saja terjadi
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
• Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Tn. Y mudah diahlihkan, mampu melanjutkan pembicaraan yang
terhenti, dan mampu berkonsentrasi
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
• Kemampuan Penilaian
Klien tidak ada mengalami gangguan dalam penilaian dibuktikan
dengan klien mengatakan terlebih dahulu cuci tangan baru makan
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
• Daya Tilik Diri
Pasien mengetahui alasan mengapa dirinya dibawa ke RSJ. Prof. H.B.
Sa’anin Padang
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
Kebutuhan Persiapan Pulang
• Makan
Pasien mengatakan makan 3x sehari yaitu pagi, siang dan
malam. Pasien mengatakan bahwa dirinya menyukai
makanan yang disediakan rumah sakit. Pasien mampu
mengambil makanan secara mandiri.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

• BAB/BAK
Pasien BAK dan BAB secara mandiri dengan menggunakan
toilet sebagai tempat toileting.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
• Mandi
Pasien sudah mandiri dalam hal kebersihan diri dimana
pasien mandi 2 kali sehari. Pasien mengatakan malas
mencuci rambut.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

• Berpakaian
Pasien mampu mengenakan pakaian secara mandiri dan
sudah tampak sesuai. Pasien mengganti pakaian 1 kali
sehari. Pasien kadang tidak menggunakan alas kaki

Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri


• Istirahat dan tidur
Pasien mengatakan ada tidur siang lebih kurang
2 jam dan tidur malam ± 7 jam.
Masalah Keperawatan : Gangguan Pola Tidur

• Penggunaan Obat
Pasien tidak mengetahui obat yang dia minum.
Pasien butuh pengawasan dalam minum obat.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
• Pemeliharan Kesehatan
Pasien mengatakan jika diperbolehkan pulang pasien janji rajin
meminum obat dan kontrol teratur
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

• Aktivitas didalam Rumah


Pasien mengatakan saat dirumah pasien mampu merapikan kamar
tidur, melipat selimut, mencuci piring, dan mencuci pakaian.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

• Aktivitas Diluar rumah


Pasien mengatakan tidak ada mengikuti kegiatan-kegiatan di sekitar
rumahnya
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
Mekanisme Koping
• Koping Adaptif
Tn. Y mengatakan bahwa dirinya terkadang suka menonton
TV untuk sebagai hiburan pada saat di Rumah Sakit.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

• Koping Maladaptif
Klien jarang berkomunikasi dengan teman atau masyarakat
di sekitar lingkungannya, klien sering duduk menyendiri.
Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efekif
Masalah Psikososial dan Lingkungan
• Masalah dengan dukungan kelompok
Pasien mengatakan tidak dekat dengan teman-temanya yang di
rawat di RSJ. Sebelum dirawat pasien sering tidak dihargai oleh
teman
• Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien mengatakan kalau lebih banyak dirumah disbanding
diluar rumah
• Masalah dengan pendidikan
Pendidikan pasien sampai MTS. Pasien mengatakan tidak puas
dengan pendidikannya karena pasien berharap dapat
melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang selanjutnya.
• Masalah dalam pekerjaan
Pasien tidak bekerja, sebelum sakit kadang klien bertani.
• Masalah dengan perumahan
Pasien tinggal bersama keluarganya di rumah milik orang tuanya.
• Masalah Ekonomi
Pasien berasal dari golongan ekonomi rendah. Kebutuhan sehari-
hari dipenuhi oleh keluarganya.
• Masalah dengan pelayanan kesehatan
Pasien mengatakan saat sakit dibawa oleh keluarga ke Pelayanan
kesehatan terdekat.
• Masalah Keperawatan : Isolasi sosial
• Kurang Pengetahuan
Klien mengetahui mengapa dibawa ke RSJ, namun klien tidak
mengetahui apakah dia mengalami gangguan jiwa, klien juga tidak
tahu apa yang menyebabkan dia sakit. Klien mengatakan tidak
minum obat secara teratur ketika dirumah. Saat ditanya penyebab
penyakitnya klien tampak bingung.
Masalah Keperawatan : Kurang Pengetahuan

• Aspek Medis
Diagnosa Medis : Skizoafekef tipe manik
Terapi Medis : Risperidon 2x3 mg, Lorazepam 1x2 mg, asam
valproat 2x125 mg, THP 2x2 mg, CPZ 3x5 mg, griseovulfin 1x500 mg.
Analisa Data
NO DATA MASALAH
1 Ds : Isolasi social
- klien mengatakan lebih senang
sendiri
- klien mengatakan suka duduk
memojok
- Klien mengatakan tidak memiliki
teman dan menyendiri di rumah
- Klien mengatakan tidak tahu
dengan nama temannya
- Klien mengatakan tidak pernah ikut
kegiatan masyarakat sepert i gotong
royong dan acara – acara lain yang
diadakan dilingkungan rumah.
- Klien mengatakan tidak ada
melakukan aktivitas diluar rumah
- Klien mengatakan tidak ada
mengikuti kegiatan – kegiatan
disekitar rumahnya
- Klien mengatakan tidak begitu
dekat dengan temannya di RSJ

Do :
- Klien tampak lemah
- Klien suka duduk memo jok
- Klien jarang melakukan kegiatan
yang ada diruangan
- Klien lebih banyak menyendiri
- Klien tidak mau berinteraksi
dengan temannya
2 Ds : Gangguan konsep diri: Harga diri
- Klien mengatakan merasa malu karena tidak bekerja rendah
- klien mengatakan malu tidak dapat membantu orang H
tuanya a
- Klien mengatakan dirinya tidak berguna karenatidak r
memiliki pekerjaan g
- Klien mangatakan dalam masyarakat pendapatnya a
kurang didengar, klien merasa tidak berarti di
masyarakat. D
Do: i
- Klien tampak sedih r
- Klien lebih sering menyendiri i
- Klien tampak duduk memojok
- Klien tampak jarang bergaul dengan temannya R
e
n
d
a
3 Ds : Defisit perawatan diri
- Klien mengatakan malas ketika akan mandi
- klien mengatakan malas menggosok gigi
- klien mengatakan malas mencuci rambut
Do :
- Penampilan klien terlihat kurang rapi
- gigi tampak kotor dan nafas bau
- kuku klien tampak panjang dan kotor
- Rambut klien terlihat tampak berketombe
- Badan klien berbau
- Klien tampak jarang menggunakan alas kaki
4 Ds : Gangguan proses keluarga
- Klien mengatakan dirantai 3 hari sebelum masuk
rumah sakit karena mengamuk
- Klien mengatakan pernah menjadi korban
penolakan karena tidak dihargai oleh keluarga dan
tidak mempunyai pekerjaan
- Klien mengatakan pernah melempar orang tuanya
dengan batu
Do :
- Klien tampak merenung
- Klien tampak sedih saat menceritakan kondisinya
5 Ds Hambatan Komunikasi Verbal
- Klien mengatakan cepat bosan ketika berbicara V
dengan perawat e
- Klien mengatakan pengen tidur saat berbicara r
Do b
- Klien berbicara tidak jelas a
- nada suara lemah l
- tidak ada kontak mata
- klien tampak lebih sering menunduk
6 Ds Koping Individu Tidak Efektif
- Klien mengatakan jarang berkomunikasi dengan teman
atau masyarakat di sekitar lingkungannya
Do:
- Kilen tampak bingung
- Klien sering duduk menyendiri
7 Ds Kurang Pengertahuan
- Klien mengatakan tidak tahu apakah dia mengalami
gangguan jiwa
- Pasien mengatakan ia tidak tahu apakah yang
menyebabkan dia sakit
Do:
- Klien tampak bingung saat ditanyakan penyebab
penyakitnya
8 Ds Gangguan pola tidur
- Klien mengatakan tidak ada tidur siang
- Klien mengatakan malam sering terbangun
Do
- Mata klien tampak menghitam
- Siang hari pasien tampak lemah
- Klien tampak sering menguap
DAFTAR MASALAH
• Isolasi sosial
• Gangguan konsep diri: Harga diri
rendah
• Defisit perawatan diri
• Gangguan proses keluarga
• Hambatan komunikasi verbal
• Koping individu tidak efektif
• Gangguan pola tidur
• Kurang pengetahuan
I. POHON MASALAH
Skema 3.2

Gangguan persepsi
sensori: Halusinasi DPD

Hambatan
Kominukasi ISOLASI SOSIAL
Verbal

HDR

Respon pasca
Koping individu tidak efektif
trauma
Gangguan proses Kurang pengetahuan
keluarga Gangguan pola tidur
I. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tabel 3.3
No Daftar Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi Sosial
2. Harga Diri Rendah
3. Defisit Perawatan Diri
BAB IV
Pembahasan

Diagnosa implementasi

Pengkajian intervensi Evaluasi


BAB V
Penutup

• Kesimpulan
• Saran

Anda mungkin juga menyukai