BAB IV Pembahasan
BAB V Penutup
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang
Dampak : halusinasi, pK
Isolasi sosial
dan RBD
Penatalaksanaan
Farmakologis dan non
farmakologis
Terapi Musik
BAB II
Konsep Dasar
Proses Tanda dan
Faktor terjadinya gejala Mekanisme
penyebab koping
Rentang penatalak
Respon sanana
Prinsip
Pengertian tindakan
kep
Isolasi sosial
Asuhan keperawatan teoritis
Pengkajian
Identitas
Biasanya identitas itu yang dikaji meliputi nama, umur, jenis kelamin, No.
MR, tanggal pengkajian, informasi dan alamat klien, keluarga yang bisa
dihubungi, serta komposisi keluarga.
Keluhan utama
Biasanya yang menjadi alasan utama yang menyebakan klien tidak mau
berinteraksi dengan lingkungan, dapat dilihat dari data klien dan bisa
pula diperoleh dari keluarga, antara lain : klien merasakan perasaan
kesepian, merasa tidak aman berada didakat orang lain, tidak memiliki
teman dekat, menarik diri dari lingkungan, tidak ada kontak mata,
tampak sedih, murung, dan afek tumpul
Faktor predisposisi
1) Riwayat gangguan jiwa masa lalu
Biasanya klien memiliki riwayat gangguan jiwa sebelumnya, misalnya pernah dirawat di rumah
sakit dengan gangguan jiwa.
2)Riwayat pengobatan sebelumnya
Biasanya pengobatan klien sebelumnya tidak berhasil karena putus obat dan cara minum obat
yang tidak teratur.
3)Riwayat trauma
a)Aniaya fisik
Biasanya klien pernah mengalami aniaya fisik, baik sebagai pelaku, korban, maupun saksi
b)Aniaya seksual
Biasanya klien tidak pernah mengalami aniaya seksual, baik sebagai pelaku, korban, maupun saksi
c)Penolakkan
Biasanya klien pernah mengalami penolakan dari orang terdekatnya sehingga menyebabkan klien
menjadi kesepian
d)Kekerasan dalam rumah tangga
Biasanya klien tidak pernah mengalami kekerasan di dalam keluarganya
e)Tindakan kriminal
Biasanya klien tidak pernah melakukan tindakan kriminal
4)Riwayat gangguan jiwa keluarga
Biasanya ada anggota keluarga klien lain yang mengalami ganggguan jiwa. Biasanya
hubungan klien dengan anggota keluarga tidak dekat.
d)Pemeriksaan Fisik
1)Biasanya ukur dan observasi tanda-tanda vital seperti tekanan darah, nadi, suhu, dan
pernapasan
2)Ukur tinggi badan dan berat badan
3)Menjelaskan keluhan fisik yang dirasakan oleh pasien.
e)Psikososial
1)Genogram
Biasanya dibuat minimal 3 generasi yang dapat menggambarkan hubungan klien dengan keluarga,
adanya riwayat genetik, pada genogram biasanya terlihat adanya keluarga yang memiliki
gangguan jiwa, gangguan jiwa ini biasanya keturunan, pola asuh yang digunakan biasanya
diktator, pola komunikasi yang digunakan biasanya satu arah, dan dalam pengambilan keputusan
biasanya klien jarang diikut sertakan.
2)Konsep Diri
Citra tubuh Identitas Diri Peran Diri Ideal Diri Harga Diri
Kegiatan ibadah
Biasanya pasien akan mengeluh tentang masalah yang dihadapinya kepada Tuhan YME
Status mental
1)PenampilanPenampilan
Biasanya berpakaian tidak rapi. Apabila ujung rambut sampai ujung kaki ada
yang tidak rapi, misalnya ranbut acak-acakan, kancing baju tidak tepat,
resleting tidak dikunci, baju terbalik, baju tidak diganti-ganti
Pembicaraan Aktifitas Motorik Alam Perasaan Afek Interaksi Selama
Wawancara
9)Isi pikir
Biasanya klien dengan isolasi sosial mengalami isi pikir depersonalisasi, yaitu perasaan klien yang
asing terhadap diri sendiri, orang lain, atau lingkungan.
10)Tingkat Kesadaran
Biasanya klien isolasi sosial tampak bingung dan kacau, serta biasanya klien dengan mengalami
disorientasi waktu, tempat, dan orang.
11)Memori
Biasanya klien dengan isolasi sosial tidak mengalami gangguan daya ingat jangka pendek maupung
panjang, klien biasanya dapat mengingat kejadian yang lama maupun yang baru terjadi.
Ganggua
Isolasi n sensori Harga diri
sosial persepsi : rendah
halusinasi
Rencana Keperawatan
Diagnos
N a Kriteria
Tujuan Intervensi Rasional
o Kepera Hasil
watan
Untuk
Pesien
1 Isolasi Pasien Seteh 1x SP 1 Pasien Iso lasi 1. Hubun
Sosial mampu: pertemuan Sosial gan
- pasien 1. Bina hubungan saling
Membina mampu: saling percaya percay
hubungan 1. Membina 2. Bantu pasien a
saling hubunga mengenal merupa
percaya n saling penyebab Isolasi kan
percaya Sosial dengan landasa
- 2. Mengena tindakan: n dasar
Menyadar l a) Menanyakan interak
i penyebab tentang si
penyebab Isolasi pendapat perawa
Isolasi Sosial, pasien t
Sosial keuntung tentang dengan
an kebisaan pasien
- berhubun berinterksi sehing
Berintera gan dengan orang ga
ksi dengan lain pasien
dengan orang b) Siapa yang terbuka
orang lain lain dan satu rumah dalam
kerugian dengan mengu
tidak pasien nggkap
berhubun c) Siapa yang kan
gan dekat dengan masala
BAB III
Laporan Kasus
Pengkajian
Identitas Klien
Inisial : Tn. Y
Umur : 40 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
No. Rekam Medis : 03.82.45
Alamat : Pasaman Barat
Informan : Pasien dan Keluarga
Alasan Masuk
Saat masuk RS
Klien berinisial Tn.Y umur 40 tahun diantar oleh keluarganya
yang ke-3 kalinya ke RSJ Prof.H.B.Sa’anin Padang. Dirumah
klien tidak teratur minum obat, gelisah sejak 1 bulan terakhir,
tidak mau berinterkasi dengan lingkungan, setiap ditanya
tidak menjawab, klien tampak tidak nyaman di dekat orang,
kontak mata tidak ada, tampak sedih, klien dirantai 3 hari
sebelum masuk rumah sakit karena mengamuk
Ukuran
• Tinggi Badan : 168 cm
• Berat Badan : 52 kg
Keluhan Fisik
• Klien mengatakan saat ini tidak ada keluhan fisik yang dirasakan.
• Citra tubuh
Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya.
• Identitas Diri
Klien seorang laki-laki berumur 40 tahun, belum menikah, dan pendidikan
terakhir MTS. Sebelum sakit klien bertani.
• Peran Diri
Pasien berperan sebagai anak dalam keluarganya. Dalam perannya sebagai
seorang anak pasien tidak mampu melaksanakan perannya dengan baik
karena tidak memiliki kerjaan tetap
• Ideal Diri
Pasien berharap bisa cepat keluar dari RSJ serta dapat kembali berjumpa
dengan keluarganya. Pasien juga berharap agar masyarakat menerima klien
dengan baik
• Harga Diri
Klien mengatakan dirinya tidak berguna karena klien tidak memiliki
pekerjaan yang tetap. Dilingkungan sekitar rumahnya klien juga tidak
berguna karena klien jarang diikutsertakan dalam kegiatan di lingkungan
masyarakat.
Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
Hubungan Sosial
• Orang Terdekat
Orang terdekat klien adalah ibunya, kepada ibunya klien
sering bercerita. Pasien mengatakan sejak di RSJ tidak
memiliki teman dekat.
• Peran Serta Dalam Kegiatan Kelompok atau Masyarakat
Klien mengatakan tidak pernah ikut kegiatan masyarakat,
Klien mengatakan lebih nyaman berada di dalam rumah.
• Hambatan Dalam Hubungan Dengan Orang Lain
Semenjak klien sakit tidak ada kegiatan sosial
dimasyarakat diikutinya. Di lingkungan sekitar rumah
klien tidak mau berkomunikasi dengan masyarakat, suka
menyendiri.
• BAB/BAK
Pasien BAK dan BAB secara mandiri dengan menggunakan
toilet sebagai tempat toileting.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
• Mandi
Pasien sudah mandiri dalam hal kebersihan diri dimana
pasien mandi 2 kali sehari. Pasien mengatakan malas
mencuci rambut.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
• Berpakaian
Pasien mampu mengenakan pakaian secara mandiri dan
sudah tampak sesuai. Pasien mengganti pakaian 1 kali
sehari. Pasien kadang tidak menggunakan alas kaki
• Penggunaan Obat
Pasien tidak mengetahui obat yang dia minum.
Pasien butuh pengawasan dalam minum obat.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
• Pemeliharan Kesehatan
Pasien mengatakan jika diperbolehkan pulang pasien janji rajin
meminum obat dan kontrol teratur
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
• Koping Maladaptif
Klien jarang berkomunikasi dengan teman atau masyarakat
di sekitar lingkungannya, klien sering duduk menyendiri.
Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efekif
Masalah Psikososial dan Lingkungan
• Masalah dengan dukungan kelompok
Pasien mengatakan tidak dekat dengan teman-temanya yang di
rawat di RSJ. Sebelum dirawat pasien sering tidak dihargai oleh
teman
• Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien mengatakan kalau lebih banyak dirumah disbanding
diluar rumah
• Masalah dengan pendidikan
Pendidikan pasien sampai MTS. Pasien mengatakan tidak puas
dengan pendidikannya karena pasien berharap dapat
melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang selanjutnya.
• Masalah dalam pekerjaan
Pasien tidak bekerja, sebelum sakit kadang klien bertani.
• Masalah dengan perumahan
Pasien tinggal bersama keluarganya di rumah milik orang tuanya.
• Masalah Ekonomi
Pasien berasal dari golongan ekonomi rendah. Kebutuhan sehari-
hari dipenuhi oleh keluarganya.
• Masalah dengan pelayanan kesehatan
Pasien mengatakan saat sakit dibawa oleh keluarga ke Pelayanan
kesehatan terdekat.
• Masalah Keperawatan : Isolasi sosial
• Kurang Pengetahuan
Klien mengetahui mengapa dibawa ke RSJ, namun klien tidak
mengetahui apakah dia mengalami gangguan jiwa, klien juga tidak
tahu apa yang menyebabkan dia sakit. Klien mengatakan tidak
minum obat secara teratur ketika dirumah. Saat ditanya penyebab
penyakitnya klien tampak bingung.
Masalah Keperawatan : Kurang Pengetahuan
• Aspek Medis
Diagnosa Medis : Skizoafekef tipe manik
Terapi Medis : Risperidon 2x3 mg, Lorazepam 1x2 mg, asam
valproat 2x125 mg, THP 2x2 mg, CPZ 3x5 mg, griseovulfin 1x500 mg.
Analisa Data
NO DATA MASALAH
1 Ds : Isolasi social
- klien mengatakan lebih senang
sendiri
- klien mengatakan suka duduk
memojok
- Klien mengatakan tidak memiliki
teman dan menyendiri di rumah
- Klien mengatakan tidak tahu
dengan nama temannya
- Klien mengatakan tidak pernah ikut
kegiatan masyarakat sepert i gotong
royong dan acara – acara lain yang
diadakan dilingkungan rumah.
- Klien mengatakan tidak ada
melakukan aktivitas diluar rumah
- Klien mengatakan tidak ada
mengikuti kegiatan – kegiatan
disekitar rumahnya
- Klien mengatakan tidak begitu
dekat dengan temannya di RSJ
Do :
- Klien tampak lemah
- Klien suka duduk memo jok
- Klien jarang melakukan kegiatan
yang ada diruangan
- Klien lebih banyak menyendiri
- Klien tidak mau berinteraksi
dengan temannya
2 Ds : Gangguan konsep diri: Harga diri
- Klien mengatakan merasa malu karena tidak bekerja rendah
- klien mengatakan malu tidak dapat membantu orang H
tuanya a
- Klien mengatakan dirinya tidak berguna karenatidak r
memiliki pekerjaan g
- Klien mangatakan dalam masyarakat pendapatnya a
kurang didengar, klien merasa tidak berarti di
masyarakat. D
Do: i
- Klien tampak sedih r
- Klien lebih sering menyendiri i
- Klien tampak duduk memojok
- Klien tampak jarang bergaul dengan temannya R
e
n
d
a
3 Ds : Defisit perawatan diri
- Klien mengatakan malas ketika akan mandi
- klien mengatakan malas menggosok gigi
- klien mengatakan malas mencuci rambut
Do :
- Penampilan klien terlihat kurang rapi
- gigi tampak kotor dan nafas bau
- kuku klien tampak panjang dan kotor
- Rambut klien terlihat tampak berketombe
- Badan klien berbau
- Klien tampak jarang menggunakan alas kaki
4 Ds : Gangguan proses keluarga
- Klien mengatakan dirantai 3 hari sebelum masuk
rumah sakit karena mengamuk
- Klien mengatakan pernah menjadi korban
penolakan karena tidak dihargai oleh keluarga dan
tidak mempunyai pekerjaan
- Klien mengatakan pernah melempar orang tuanya
dengan batu
Do :
- Klien tampak merenung
- Klien tampak sedih saat menceritakan kondisinya
5 Ds Hambatan Komunikasi Verbal
- Klien mengatakan cepat bosan ketika berbicara V
dengan perawat e
- Klien mengatakan pengen tidur saat berbicara r
Do b
- Klien berbicara tidak jelas a
- nada suara lemah l
- tidak ada kontak mata
- klien tampak lebih sering menunduk
6 Ds Koping Individu Tidak Efektif
- Klien mengatakan jarang berkomunikasi dengan teman
atau masyarakat di sekitar lingkungannya
Do:
- Kilen tampak bingung
- Klien sering duduk menyendiri
7 Ds Kurang Pengertahuan
- Klien mengatakan tidak tahu apakah dia mengalami
gangguan jiwa
- Pasien mengatakan ia tidak tahu apakah yang
menyebabkan dia sakit
Do:
- Klien tampak bingung saat ditanyakan penyebab
penyakitnya
8 Ds Gangguan pola tidur
- Klien mengatakan tidak ada tidur siang
- Klien mengatakan malam sering terbangun
Do
- Mata klien tampak menghitam
- Siang hari pasien tampak lemah
- Klien tampak sering menguap
DAFTAR MASALAH
• Isolasi sosial
• Gangguan konsep diri: Harga diri
rendah
• Defisit perawatan diri
• Gangguan proses keluarga
• Hambatan komunikasi verbal
• Koping individu tidak efektif
• Gangguan pola tidur
• Kurang pengetahuan
I. POHON MASALAH
Skema 3.2
Gangguan persepsi
sensori: Halusinasi DPD
Hambatan
Kominukasi ISOLASI SOSIAL
Verbal
HDR
Respon pasca
Koping individu tidak efektif
trauma
Gangguan proses Kurang pengetahuan
keluarga Gangguan pola tidur
I. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tabel 3.3
No Daftar Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi Sosial
2. Harga Diri Rendah
3. Defisit Perawatan Diri
BAB IV
Pembahasan
Diagnosa implementasi
• Kesimpulan
• Saran