Anda di halaman 1dari 21

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK

DENGAN KUALITAS TIDUR PADA


LANSIA
S1 KEPERAWATAN
STIKes BAHRUL ULUM TAMBAK BERAS JOMBANG
2019/2020

Pendahuluan Tinjauan Pustaka


Hasil penelitian penutup

Kerangka konseptual Metodologi penelitian Pembahasan


1
Seminar Literature Review :
Hubungan Aktivitas Fisik Dengan
Kualitas Tidur Pada Lansia

Ahmad Feri
Susanto
(201614206002)

Prodi S1 KEPERAWATAN
STIKES BAHRUL ULUM TAMBAK
BERAS JOMBANG

2
Latar Belakang

INTRODUCTION KRONOLOGI
Kualitas tidur yang menyangkup kuantitas dari
Menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di tidur seperti : durasi tidur, retensi tidur serta aspek
dalam kehidupan manusia, proses alami yang disertai sujectif seperti tidur dalam dan istirahat.
adanya penurunan kondisi fisik dengan terlihat Perubahan tidak normal pada lansia terdapat pada
adanya penurunan fungsi organ tubuh. Non rapia eyes movement (NREM) 3 dan 4,
Salah satu permasalahan kesehatan bagi lanjut usia perubahan tidur lansia di sebabkan perubahan
adalah gangguan tidur dimana seseorang mengalami sistem neurologis yang secara fisiologis akan
gangguan dan perubahan waktu tidur yang mengalami penurunan jumblah dan ukuran
menyebabkan ketidaknyamanan dan mengganggu neuron pada sistem saraf pusat.
aktivitas sehari hari
KRONOLOGI SOLUSI
Aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin
Pada dasarnya kurangnya aktivitas fisik bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tidur
mengakibatkan penyakit kronis yang terjadi pada dan mendapat manfaat positif untuk kesehatan.
lansia seperti hipertensi, stroke, penyakit jantung, Kebugaran jasmani dan aktivitas fisik yang baik
diabetes militus dan kanker. dan teratur berkontribusi terhadap kesehatan dan
Aktivitas fisik dapat merangsang penurunan saraf kebahagiaan yang optimal.
simpatis dan peningkatan aktivitas para simpatis yang Di indonesia sendiri masih sedikit penelitian
berkaitan pada penurunan hormon andrennalin, terkait hubungan aktivitas fisik dengan kualitas
neropinefrin dan katekolin. 3
tidur pada lansia. membuat peneliti merasa perlu
SOLUSI
Aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin bermanfaat
untuk meningkatkan kualitas tidur dan mendapat
manfaat positif untuk kesehatan. Kebugaran jasmani dan
aktivitas fisik yang baik dan teratur berkontribusi
terhadap kesehatan dan kebahagiaan yang optimal.
Di indonesia sendiri masih sedikit penelitian terkait
hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada
lansia. membuat peneliti merasa perlu melakukan
penelitian tersebut

4
Tujuan Umum

01
Bagaimana
Hubungan Mengetahui Hubungan aktivitas
Aktivitas Fisik fisik dengan kualitas tidur pada

Dengan lansia

Kualitas Tidur
Pada Lansia ?

5
Manfaat Penelitian
Bagi Peneliti
Bagi responden
Penelitian ini menambah pengetahuan, wawasan mengenai
Hasil penelitian ini dapat mengetahui informasi dan Hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada lansia.
wawasan tentang hubungan aktifitas fisik terhadap kualitas
tidur pada lansia, sehingga mereka dapat mengetahuinya.

Bagi instansi
Hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai bahan masukan bagi posyandu lansia untuk
mengetahui apakan aktifitas fisik mempunyai hubungan terhadap kualitas tidur pada lansia.
meningkatkan kualitas tidur yang baik bagi lansia. 6
Tinjauan Pustaka

KONSEP DASAR LANSIA

KONSEP POSYANDU

KUALITAS TIDUR

AKTIVITAS FISIK

7
KERANGKA KONSEPTUAL
Faktor yang mempengaruhi
aktivitas fisik:

1. Umur lansia
2. Jenis kelamin

3. Pola makan

4. penyakit

Aktivitas fisik
lansia

Faktor kualitas tidur:

1. penyakit
2latihan dan kelelahan

3stress psikologis Kualitas tidur


4obat

5nutrisi

6lingkungan

7motivasi Baik Buruk

8
KERANGKA KONSEPTUAL
DEFINISI
1.
OPERASIONAL
Variabel Independent (variabel bebas)
Dalam penelitian ini yang merupakan variable independen adalah
aktivitas fisik gerakan fisik yang dilakukan oleh otot tubuh dan
sistem penunjangnya, setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh
otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi.

2. Variabel dependen (variable terkait)


Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas tidur Suatu
kondisi seorang tidak sadar karna perseptual individu
terhadap lingkungan menurun atau menghilang, pada kondisi
menyalurkan
tersebut seseorang dapat dibangunkan kembali dengan
rangsangan yang cukup. mengarahkan
Tidur merupakan sesuatu yang
dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan mental, fisiologi,
emosional dan kesehatan
9
Metode
penelitian
Sumber artikel

Pencarian dalam literatur review ini peneliti


menggunakan database dengan kkriteria kualitas
tinggi dan sedang, yaitu Geogle Scholar

Waktu pelaksanaan

Penelitian ini menggunakan metode literature Pencarian literatur review ini dilakukan pada bulan
review yang mengidentifikasi, meniulai, dan Agustus 2020 dengan memilih publikasi jurnal
menginterprestasikan seluruh temuan pada lima tahun terakhir
suatu topikpenelitian

10
Metodelogi penelitian

Kriteria inklusi ekslusi


Population Jurnal penelitian Jurnal penelitian yang
berhubungan dengan tidak berhubungan
kualitas tidur pada dengan kualitas tidur
lansia usia 45-90 tahun pada lansia usia < 45
(usia pertengahan (usia pertengahan )
sampai usia sangat tua.
Intervensi Tidak ada Tidak ada
Comparison No comparison No comparison
Outcame Ada hubungan kualitas Tidak ada hubungan
tidur pada lansia kualitas tidur pada
lansia
Time Artikel yang Artikel yang terkait
terkait2015- 2020 2015- 2020
Study design and Analitik korelation Literatur review
publication
11
Hasil penelitian
No penulis judul Hasil Kesimpulan
1 Ahmad fakihan Hubungan aktivitas 45subjek(45.8%)mem Ada hubungan
2016 fisik dengan kualitas punyai aktivitas fisik aktivitas fisik
tidur pada lansia kategori aktiv dan 38 berhubungan
subjek (45.8%) signifikan
melakukan aktivitas dengan kualitas
fisik kategori tidak tidur lansia
aktiv. Sebanyak 44
subjek(53.0%)
mempunyai kualitas
tidur yang segar, 39
subjek (47.0%)
mempunyai kualitas
tidur yang tidak segar

12
No Penulis judul hasil kesimpulan
2 Fitri nur laili Aktivitas fisik dengan Dari 54 responden hampir Terdapat
2017 kualitas tidur pada setengahnya 23 responden hubungan
lansia (42.6%) mempunyai antara
aktivitas fisik yang baik aktivitas
dan sebagian besar 31 fisik dengan
responden(57.4%) kualitas
mengalami aktivitas fisik tidur pada
kurang baik sedangkan lansia
hampir setengahnya 15
responden(27.7%)
memiliki kualitas tidur
yang baik dan sebagian
besar 39 responden
mengali kualitas tidur
yang buruk

13
No Penulis judul Hasil kesimpulan
3 Anak agung istri Hubungan aktivitas Kualitas tidur baik lebih Terdapat
dewi fisik dengan banyak dimiliki oleh hubungan
2020 kualitas tidur pada responden dengan usia aktivitas
lansia 65-69 tahun sebanyak 14 fisik dengan
orang(73,7%) dan kualitas
kualitas tidur buruk pada tidur pada

01 responden dengan usia


60-69 tahun sebanyak 14
lanjut usia

orang(73.7%) dan
kualitas tidur buruk pada
responden dengan usia
02
60-64 tahun sebanyak 8
orang (42,2%)

14
No Penulis Judul Hasil kesimpulan
4 Desti prastika Hubungan kualitas Terdapat hubungan Kualitas tidur
dewi 2018 tidur dan aktivitas kualitas tidur dengan lansia
fisik dengan tekanan tekanan darah cenderung
darah pada lansia sistolik hamper sama
maupundiastolik dan yaitu kualitas
terdapat pula tidur baik
hubungan yang (50,8%) dan
signifikan antara kualitas tidur
aktivitas fisik dengan buruk (49,2%)
tekanan darah O1 X O2
diastolic lansia

15
No Penulis Judul Hasil kesimpulan
5 Aida fitria Hubungan aktivitas Lansia yang melakukan Ada hubungan
2020 fisik dengan kualitas aktivitas fisik dengan antara aktivitas
tidur pada lansia kategori tinggi fisik dengan
mengalami kualitas tidur kualitas tidur
yang baik sebanyak 2 pada lansia
reaponden 100%, lansia
yang melakukan
aktivitas fisik kategori
sedang sebagian besar
mengalami kualaitas
tidur baik sebanyak 26
responden 92,2% dan
kualitas tidur buruk
sebanyak 2 responden
7,1%

16
pembahasan
FAKTA :

- Pada jurnal pertama ditemukan subyek yang berusia 60-69 tahun ini
adalah subyek yang masih dapat melakukan aktivitas fisik secara mendiri
tanpa bantuan orang lain. Semakin lansia mengurangi aktivitas fisik atau
kegiatan interaksi lingkungannya maka fungsi dari sistem tubuh dan
psikologis lansia akan semakin cepat mengalami penurunan maka
mempengaruhi lansia dalam melakukan aktivitas fisik.

-Sebagian besar responden mempunyai aktivitas fisik yang tergolong


kurang baik dalam kehidupan sehari-hari, hal ini dikarnakan sebagian
besar lansia tidak pernah melakukan aktivitas fisik yang berat untuk
meningkatkan kekuatan ototnya seperti mengangkat beban. Temuan ini
juga menunjukan kualitas tidur lansia yang buruk. Penelitian ini juga
menunjukan bahwa sebagian besar 39 responden (72,2%) mengalami
kualitas tidur yang buruk.
FAKTA :
-proporsi usia Ianjut perempuan Iebih tinggi daripada Iaki-Iaki. Kualitas
tidur baik Iebih banyak dimiliki oIeh responden dengan usia 65-69 tahun
sebanyak 14 orang (73,7%) dan kualitas tidur buruk pada responden
dengan usia 60-64 tahun sebanyak 8 orang (42,1%). Sedangkan
berdasarkan jenis kelamin kualitas tidur baik Iebih banyak pada respoden
perempuan sebesar 69,7% dan kualitas tidur buruk banyak pada
responden Iaki-Iaki sebesar 34,8%. Semakin bertambahnya usia
seseorang maka semakin buruk kualitas tidur yang dimiliki.
-Penelitian ini diperoleh hasil yaitu kualitas tidur sampel hampir sama
antara kualitas baik dan buruk yaitu memiliki selisih yang sangat kecil,
dimana kualitas tidur baik sebanyak 32orang (50,8%) dan kualitas tidur
buruk sebanyak31 orang (49,2%).
-untuk kualaitas tidur menunjukan bahwa 47 responden yang mengalami
kualitas tidur baik sebanyak 29 responden, 61,7% dan kualitas tidur buruk
berjumlah 18 responden, 38,3% hal ini menunjukan bahwa masih
tingginya kualitas tidur buruk pada lansia.
Teori :
-Aktivitas fisik dapat merangsang penurunan aktivitas saraf simpatis dan peningkatan
aktivitas para simpatis yang berakibat pada penurunan hormon adrenaline, norepineprin,
dan katekolamin. Menurut khasanah dan hidayat (2012).
-Seseorang yang telah melakukan aktivitas dan mencapai kelelahan maka orang tersebut
akan lebih cepat untuk dapat tidur karna tahap tidur gelombang lambatnya atau non
rapid eye movement (NREM) diperpendek (Hidayat, 2008).
-Aktivitas fisik adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kualitas tidur pada usia lanjut, aktivitas fisik merupakan semua pergerakan sabagai hasil
dari kontraksi otot rangka yang mengeluarkan energi.(Bouchard, 2012)
-Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang dapat dicegah, namun
dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi, berbagai study menunjukan bahwa
hipertensi meningkatkan resiko kematian dan penyakit seperti penyakit jantung, stroke,
dan gagal ginjal (Novianty, 2015).
-Perubahan ini akan memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan, termasuk
kesehatan, semakin lanjut usia seseorang, maka kemampuan fisiknya akan semakin
menurun sehingga menurunkan peran sosialnya dan menimbulkan gangguan dalam hal
mencangkup kebutuhan hidupnya (Muhith, 2016).
Opini :
-Menurut peneliti lansia yang mendapatkan kualitas tidur tidak segar atau kulitas tidur yang buruk karna kurangnya
aktivitas yang rutin seperti berjalan menuju masjid untuk beribadah dan mengerjakan pekerjaan rumah, akibat
dengan kurangnya aktivitas fisik secara rutin di siang hari akan menyebabkan lansia sering tertidur dan sulit
mendapatkan waktu tidur di malam hari. Jika lansia aktif dalam melakukan aktivitas fisik secara rutin pada siang hari
maka lansia akan mendapatkan kualitas tidur yang segar pada malam hari atau kualitas tidur baik.
-Menurut peneliti lansia yang mendapatkan kualitas tidur buruk karna yang menjadi salah satunya adalah faktor usia
semakin bertambahnya usia maka seseorang akan mengalami penurunan fisiologi, dan sulit untuk melakukan
aktivitas fisik maka dari itu untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik di sini lansia harus melakukan aktivitas fisik
ringan seperti melakukan kegiatan sehari hari secara mandiri. Apabila lansia melakukan aktivitas ringan secara
mandiri maka lansia akan mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik.
-Menurut peneliti selain usia lingkungan juga menjadi pengaruh untuk lansia mendapatkan kualitas tidur yang baik
atau buruk apabila lansia berada dalam lingkungan yang mengganggu waktu tidurnya seperti kebisaingan dan lain
sebagainya maka lansia menjadi terganggu dan tidak mendapatkan kualitas tidur yang baik karna sering terbangun di
malam hari. Apabila lansia berada dalam lingkungan yang nyaman maka lansia akan mendapatkan waktu istitahat
yang baik pada malam hari dan mendapatkan kualitas tidur yang baik.
-Menurut peneliti lansia yang memiliki riwayat penyakit akan sulit mendapatkan kualitas tidur yang baik
karna berkurangnya aktivitas fisik yang dilakukan sehari hari.
-Menurut peneliti lansia disini perlu melakukan aktivitas fisik semampunya misalkan aktivitas fisik
ringan, sedang, berat karna terdapat banyak manfaat dari melakukan aktivitas fisik tersebut untuk
mendapatkan kualitas tidur yang baik salah satunya adalah membangun kekuatan otot, jantung dan
tulang agar lansia memperoleh kualitas tidur yang baik.
20
TIDAK ADA ORANG LAIN YANG SEPERTI
ANDA, KARENA MASING – MASING
MEMILIKI KEUNIKAN

TERIMAKASIH

21

Anda mungkin juga menyukai