Anda di halaman 1dari 12

Kelompok Konsep Laba

11
Chyntia Anastasia 1712120150
Nando Juansyah 1712120026
Risha Umainah 1712120015
Konsep Laba
Karakteristik laba berkaitan dengan identifikasi sifat dari laba sehingga
memungkinkan untuk menganalisis transaksi/peristiwa yang dapat mempengaruhi
laba. Karakteristik laba dapat diidentifikasikan dengan memahami cara batasan
pengertian laba.

Pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang adalah laba akuntansi
yang merupakan selisih pengukuran pendapatan dan biaya. Sedangkan menurut
(IAI,1994) dalam Konsep Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan,
Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode
akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan
kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari konstribusi
penanam modal. (paragrap. 70).
Menurut Fisher (1912) dan Bedford (1965) ada tiga konsep laba yang
secara umum dibicarakan dan digunakan dalam bidang ekonomi
 Psychic income, yang menunjukkan konsumsi barang/jasa yang dapat memenuhi kepuasan dan
keinginan individu.
 Real income, yang menunjukkan kenaikan dalam kemakmuran ekonomi yang ditunjukkan oleh
kenaikan cost of living.
 Money income, yang menunjukkan kenaikan nilai moneter sumber-sumber ekonomi yang
digunakan untuk konsumsi sesuai dengan biaya hidup cost of living.

Lima Karakteristik Laba Akuntansi menurut Belkaoui (1993) :


 Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual terutama yang berasal dari penjualan
barang/jasa.
 Laba akuntansi didasarkan pada postulat periodisasi dan mengacu pada kinerja perusahaan
selama satu periode tertentu.
 Laba akuntansi didasarkan pada prinsip pendapatan yang memerlukan pemahaman khusus
tentang definisi pengukutan dan pengakuan pendapatan.
 Laba akuntansi memerlukan pengukuran tentang biaya (expenses) dalam bentuk cost historis.
 Laba akuntansi menghendaki adanya penandingan (matching) antara pendapatan dengan
biaya yang relevan dan berkaitan dengan pendapatan tersebut.
Keunggulan Laba Akuntansi Kelemahan Laba Akuntansi
1. Laba akuntansi teruji dalam sejarah 1. Laba akuntansi gagal mengakui kenaikan
dimana pemakai laporan keuangan nilai aktiva yang belum direalisasi dalam
masih mempercayai bahwa laba satu periode karena prinsip cost historis
akuntansi masih bermanfaat untuk dan prinsip realisasi.
membantu pengambilan keputusan 2. Laba akuntansi yang didasarkan pada cost
ekonomi. historis mempersulit perbandingan laporan
2. Laba akuntansi diukur dan dilaporkan keuangan karena dengan adanya perbedaan
secara obyektif serta dapat diuji metode perhitungan cost dan metode
kebenarannya. alokasi.
3. Atas dasar prinsip realisasi dalam 3. Laba akuntansi yang didasarkan prinsip
mengakui pendapatan, laba akuntansi realisasi, cost historis dan konservatisme
memenuhi kriteria konservatisme. dapat menghasilkan data yang
4. Laba akuntansi dipandang bermanfaat menyesatkan dan tidak relevan.
untuk tujuan pengendalian terutama
pertanggungjawaban manajemen.
Tujuan Pelaporan Laba adalah untuk menyediakan
informasi yang bermanfaat bagi pihak yang
berkepentingan.
Informasi mengenai laba perusahaan digunakan untuk :
 Sebagai indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan yang
diwujudkan dalam tingkat kembalian (rate of return on invested capital).
 Sebagai pengukur prestasi manajemen.
 Sebagai dasar penentuan besarnya pengenaan pajak.
 Sebagai alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomi suatu negara.
 Sebagai dasar kompensasi dan pembagian bonus.
 Sebagai alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan.
 Sebagai dasar untuk kenaikan kemakmuran.
 Sebagai dasar pembagian deviden
Pengukuran Dan Pengakuan Laba

IAI (1994) menyebutkan bahwa, laba (income) akan diakui apabila kenaikan
manfaat ekonomi di masa mendatang yang berkaitan dengan peningkatan aktiva
atau penurunan kewajiban telah terjadi dan jumlahnya dapat diukur dengan
andal. (paragrap 92).
Tiga Pendekatan Pengukuran
Laba  Pendekatan Mempertahankan Kapital
 Pendekatan Transaksi  Pendekatan Kegiatan
/ Kemakmuran (Capital Maintenance)
Pendekatan yang Pendekatan yang menganggap
Atas dasar pendekatan ini, laba
menganggap bahwa bahwa laba timbul bila kegiatan
diukur dan diakui setelah kapital
perubahan aktiva/hutang tertentu telah dilaksanakan. Jadi
awal dapat dipertahankan. Dalam
(laba) terjadi hanya karena laba bisa timbul pada tahap
konsep pendekatan ini, kapital
adanya transaksi, baik perencanaan, pembelian, produksi,
(capital) disini dimaksudkan
internal maupun eksternal. penjualan dan pengumpulan kas.
sebagai kapital yang artinya
Dalam penerapannya, pendekatan
kekayaan bersih dalam artian luas
ini merupakan dari pendekatan
dan dalam berbagai bentuknya.
transaksi.
Pengukuran dipengaruhi oleh faktor :

1. Nilai Kapital Finansial


Nilai bersifat subjektif dan Fisik
dan sulit diukur, maka Kapital finansial memusatkan pada
harga pasar dianggap nilai moneter aktiva dibanding
paling efektif untuk hutang. Kapital fisik memusatkan
mengukur suatu barang perhatian pada kemampuan
menghasilkan laba .
2. Jenis
Kapital 3. Skala
Secara umum diartikan
sebagai aktiva neto yaitu - Pengukuran
Skala Nominal : jumlah rupiah yang
selisih jumlah aktiva dan telah terjadi dan dicatat
hutang - Skala Daya Beli Konstan : unit
moneter yang nilainya dalam bentuk
daya beli
Skala Pengukuran

Skala menunjukkan seberapa besar informasi yang dihasilkan


oleh sejumlah angka tertentu. Pengukuran laba dalam akuntansi
dapat dibagi menjadi dua yaitu :

SKALA NOMINAL SKALA DAYA BELI KONSTAN


Unit pengukur yang digunakan adalah unit
Unit pengukur yang digunakan dalam
moneter yang nilainya dinyatakan dalam bentuk
skala pengukuran nominal adalah jumlah
daya beli. Oleh karena daya beli uang berubah,
rupiah (nominal) yang telah terjadi dan
maka unit moneter sebagai indikator nilai atas
dicatat dalam akuntansi tanpa
dasar skala daya beli konstan, unit moneter diubah
memperhatikan perubahan daya beli.
dengan menggunakan indeks tertentu (misalnya
Dengan demikian, jumlah tersebut dapat
indeks harga konsumen). Atas dasar skala ini,
ditambahkan bersama-sama atau
semua nilai (rupiah) dapat menunjukkan daya beli
dikurangkan satu sama lain.
yang sama.
Metode Menilai Aktiva Neto

01
Kapitalisasi
02
Penilaian Harga 03
Jumlah Setara Kas
Nilai kapitalisasi adalah nilai
Pasar Sekarang
Penilaian ini menunjukkan Dasar pengukuran adalah
sekarang dari distribusi kas berapa jumlah rupiah jumlah rupiah setara tunai
termasuk jumlah akhir yang investor mau membayar semua aktiva – jumlah rupiah
diterima dari likuidasi untuk seluruh kekayaan setara tunai semua hutang.
perusahaan bersih perusahaan.

04
Harga Masukan 05
Harga Input Terkini
06
Daya Beli Konstain
Historis
Laba diukur berdasarkan Dengan cara ini akan terjadi Didasarkan pada cost
selisih aktiva bersih awal pemisahan antara laba historis. Apabila terjadi
dengan akhir periode yang normal dengan untung / rugi perubahan harga umum,
dinatakan atas dasar harga perubahan harga. pengukuran dengan
masukan (historis setelah membandingkan nilai kapital
disesuaikan dengan (awal dan akhir).
depresiasi).
Elemen Laba

Laba dapat dijadikan ukuran untuk menilai keberhasilan perusahaan,


serta bermanfaat jika dapat menggambarkan sebab-sebab timbulnya
laba.untuk menentukan elemen laba
Dua konsep
perusahaan 1. Konsep Laba Periode (Earnings)
Dimaksudkan untuk mengukur efisiensi
suatu perusahaan Efisiensi berhubungan
dengan penggunaan sumber–sumber
ekonomi perusahaan untuk memperoleh
Elemen non operasional laba. Serta memusatkan perhatiannya pada
laba operasi periode berjalan yang berasal
dari kegiatan normal perusahaan.
Merupakan upaya penting yang diperlukan dalam 2. Laba
mengevaluasi hasil kegiatan tahun berjalan dan periode masa Komprehensif
FASB dalam SFAC No .3 dan 6 menyebutkan
lalu dan untuk memprediksi hasil kegiatan dimasa yang akan bahwa yang dimaksud dengan laba
datang . Elemen non operasional dibagi menjadi tiga adalah komprehensif adalah total perubahan aktiva
pos luar biasa (extraordinary item),kegiatan yang dihentikan bersih perusahaan selama satu periode, yang
(disconturied operation),dan perubahan akuntansi (accounting berasal dari semua transaksi dan kegiatan lain
changes). dari sumber selain sumber yang berasal dari
pemilik.
INCOME SMOOTHING

Income smoothing (perataan laba) merupakan normalisasi laba yang dilakukan secara
sengaja untuk trend atau level laba tertentu. Perataan laba juga didefinisikan sebagai
usaha yang disengaja untuk meratakan atau memfluktuasikan tingkat laba sehingga
pada saat sekarang dipandang normal bagi suatu perusahaan.

Cordon (1964) mengajukan proposisi berkaitan dengan perataan laba sebagai berikut:
1) Kriteria yang digunakan manajemen perusahaan dalam memilih metode
akuntansi adalah untuk memaksimumkan kepuasan atau kemakmurannya.
2) Kepuasan merupakan fungsi keamanan pekerjaan,level dan tingkat pertumbuhan
gaji serta level dan tingkat pertumbuhan besaran perusahaan.
3) Kepuasan pemegang saham dan kenaikan perfoman perusahaan dalam
meningkatkan status dan reward bagi manajer.
4) Kepuasan yang sama tergantung pada tingkat peretumbuhan dan stabilitas laba
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai