KHALIDA LUTHFIA LISA NASHIHA NAZLI NURAINA NIR AMANI Pengertian Triage
Triage berasal dari kata bahasa Perancis, trier yang secara
literatur berarti memisahkan, memilah atau memilih (Pusponegoro, 2010).
Triage adalah tindakan untuk memilih/ mengelompokkan
korban berdasarkan beratnya cidera, kemungkinan untuk hidup, dan keberhasilan tindakan berdasarkan sumber daya (SDM dan sarana) yang tersedia (Kathleen dkk, 2008) TUJUAN TRIAGE
Tujuan utama dari triage adalah untuk
mengidentifikasi kondisi mengancam nyawa. Tujuan triage selanjutnya adalah untuk menetapkan tingkat atau drajat kegawatan yang memerlukan pertolongan kedaruratan (Hawari, 2013). TYPE – TYPE TRIAGE DI RUMAH SAKIT Type 1 : Traffic director or Non Nurse Hampir sebagian besar berdasarkan sistem triage
Dilakukan oleh petugas yang tak berijasah
Pengkajian minimal terbatas pada keluhan utama dan seberapa berat
sakitnya Tidak ada dokumentasi
Tidak menggunakan protokol
Type 2 : Cek Triage Cepat
Pengkajian cepat dengan melihat/observasi, dilakukan oleh perawat beregistrasi atau dokter Termasuk riwayat kesehatan yang berhubungan dngn keluhan utama
Evaluasi terbatas
Tujuannya ; untuk meyakinkan bahwa pasien yang lebih serius atau
cidera mendapat perawatan pertama LANJUTAN Type 3 : Comprehensive Triage Dilakukan oleh perawat dengan pendidikan yang sesuai dan berpengalaman Terdapat 4 – 5 sitem kategori
Dilakukan sesuai protokol
KLASIFIKASI DAN PENENTUAN PRIORITAS
Beberapa hal yang mendasari klasifikasi pasien
dalam sistem triage adalah kondisi klien meliputi: Gawat
Darurat
Gawat darurat
Klasifikasi triage Gawat Darurat (P1)
Gawat tidak darurat (P2)
Darurat tidak gawat (P3)
Tidak gawat tidak darurat (P4)
KODE INTERNATIONAL DALAM TRIAGE
Warna MERAH : prioritas 1 --- segera (immediate)
Warna KUNING : prioritas 2 --- tunda (Delayed) Warna HIJAU : prioritas 3 --- minimal Warna HITAM : prioritas 4 --- expextant Klasifikasi berdasarkan Tingkat Prioritas (Labeling)
Sistem klasifikasi menggunakan nomor, huruf atau tanda,
adapun klasifikasinya : Prioritas 1
- pasien dengan kondisi mengancam nyawa, memerlukan
evaluasi dan intervensi segera - pasien dibawa ke ruang resusitasi - waktu tunggu nol (0) - contoh kasus ; Trauma mayor, IMA, Gangguan saluran pernafasan, Shock, Anaphylaxis, asfiksia, fraktur terbuka tulang panjang, luka bakar drajat II-III > 30 % Prioritas 2 - pasien dengan penyakit yang akut, pasein – pasien yang harus dirawat dalam jangka waktu beberapa jam - pasien – pasien yang secara fisiologis stabil pada saat tiba, tetapi berisiko mengalami penurunan jika tidak dirawat dalam beberapa jam. - contoh kasus ; spinal injury, stroke, kecelakaan cerebral vascular, Usus buntu, fraktur tulang pendek, fraktur tertutup tulang panjang, luka bakar < 30 % - waktu tunggu 30 detik Prioritas 3 - pasien-pasien dengan fungsi haemodinamik yang stabil tetapi menderita luka yang jelas - pasien yang biasanya dapat berjalan dengan masalah medis yang minimal - luka lama, kondisi yang timbul sudah lama - contoh kasus ; skin lacerations, Contusio, luka lecet, dislokasi tertentu, demam, ISPA Prioritas 0 atau 4 - pasien dengan kondisi yang tidak berespon dengan segala rangsangan - tidak ada respirasi spontan - tidak ada aktivitas jantung - hilangnya respon pupil terhadap cahaya - kasus kematian METODE PENGKAJIAN TRIAGE
S TAR T (SIMPLE TRIAGE AND RAPID TREATMENT)
Pendekatan yang digunakan pada kejadian bencana
dengan korban yang banyak, sedangkan petugas dan peralatan pertolongan serba terbatas.
Hasil akhir Triage adalah pengelompokan korban sesuai
kegawat daruratannya dlm bentuk Labeling PROSEDUR START Langkah 0 Panggil korban yang masih bisa berjalan untuk mendekat ke arah petugas yang berada dilokasi aman (collecting area). Korban yang bisa berjalan mendekat diberikan label HIJAU
Langkah 1 (Airway – Breathing)
- cek pernafasan, apabila tidak bernafas buka jalan nafasnya, jika tetap tidak bernafas berikan label HITAM - pernafasan < 10 – 30 x/mnt atau > 30 kali/mnt berikan label MERAH - pernafasan 10 – 30 x/mnt kelangkah berikutnya Langkah 2 (circulation) - cek CRT (capilary refill time), tekan kuku tangan penderita kemudian lepas apabila kembali merah lebih dari 2 detik berikan label MERAH - jika CRT tdk bisa dilakukan, cek nadi radialis, apabila tidak teraba atau lemah berikan label MERAH - apabila nadi radialis teraba kuat kelangkah berikutnya. Langkah 3 (Mental status) - berikan perintah sederhana kepada penderita, apabila mengikuti perintah berikan label KUNING - Apabila tidak mengikuti perintah berikan label MERAH
Setelah melakukan langkah triase dan memberikan label
pada penderita, segera untuk menuju kependerita lain yang belum di triase START memerlukan waktu tidak boleh lebih dari 60 detik per pasien KEPERLUAN STANDAR TRIAGE
Alat – alat P3K standar
Alat – alat pelindung diri/UP seperti sarung tangan, google, masker Alat – alat komunikasi yang adequat
Sarana informasi seperti Triase tag, bendera segitiga
berwarna, atau pita berwarna Lokasi evakuasi korban yang aman DOKUMENTASI TRIAGE Identitas korban ; nama, jenis kelamin, alamat, kewarganegaraan, Waktu kejadian, waktu dilakukan triage
Status lokalis pasien (area cidera/keluhan)
Jumlah korban di setiap area merah, kuning, hijau, hitam