Anda di halaman 1dari 11

DEMOKRASI LIBERAL

Oleh
Kelompok Vincent:
Vincent
Dhiraj
Andre
 Demokrasi Liberal adalah kondisi politik yang
melindungi secara konstitusional hak-hak individu
dari kekuasaan pemerintah.

 Ciri demokrasi liberal :


1. Presiden dan wapres tidak dapat diganggu gugat
2. Presiden berhak membubarkan DPR
3. Menteri bertanggung jawab terhadap kebijakan
4. Perdana Mentri diangkat oleh Presiden
Kabinet-kabinet
demokrasi Liberal
KABINET BURHANUDDIN
HARAHAP
(12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956)
Dipimpin Oleh     : Burhanuddin Harahap
Program              :
 Mengembalikan kewibawaan pemerintah, yaitu
mengembalikan kepercayaan Angkatan Darat dan
masyarakat kepada pemerintah.
 Melaksanakan pemilihan umum menurut rencana
yang sudah ditetapkan dan mempercepat
terbentuknya parlemen baru
 Masalah desentralisasi, inflasi, pemberantasan
korupsi
 Perjuangan pengembalian Irian Barat
 Politik Kerjasama Asia-Afrika berdasarkan politik
luar negeri bebas aktif.
KABINET ALI
SASTROAMIJOYO II
(20 Maret 1956 – 4 Maret 1957)
Dipimpin Oleh : Ali Sastroamijoyo
Program           :
 Perjuangan pengembalian Irian Barat
 Pembentukan daerah-daerah otonomi dan
mempercepat terbentuknya anggota-anggota
DPRD.
 Mengusahakan perbaikan nasib kaum buruh
dan pegawai.
 Menyehatkan perimbangan keuangan negara.
 Mewujudkan perubahan ekonomi kolonial
menjadi ekonomi nasional berdasarkan
kepentingan rakyat.
KABINET DJUANDA
( 9 April 1957- 5 Juli 1959)
Dipimpin Oleh : Ir. Juanda
Program           :
 Programnya disebut Panca
Karya sehingga sering juga disebut
sebagai Kabinet Karya, programnya
yaitu :
 Membentuk Dewan Nasional
 Normalisasi keadaan Republik Indonesia
 Melancarkan pelaksanaan Pembatalan
KMB
 Perjuangan pengembalian Irian Jaya
 Mempergiat/mempercepat proses
Pembangunan
KEADAAN EKONOMI INDONESIA
MASA LIBERAL
 Meskipun Indonesia telah merdeka tetapi Kondisi
Ekonomi Indonesia masih sangat buruk. Upaya
untuk mengubah stuktur ekonomi kolonial ke
ekonomi nasional berjalan tersendat-sendat.
Faktor yang menyebabkan keadaan ekonomi tersendat
 Setelah pengakuan kedaulatan dari Belanda pada tanggal 27
Desember 1949, Indonesia menanggung beban ekonomi dan
keuangan yang ditetapkan KMB sebesar 1,5 Triliun rupiah
dan utang dalam negeri sejumlah 2,8 Triliun rupiah.
 Defisit yang harus ditanggung oleh Pemerintah pada waktu
itu sebesar 5,1 Miliar.
 Indonesia hanya mengandalkan satu jenis ekspor terutama
hasil bumi yaitu pertanian dan perkebunan sehingga apabila
permintaan ekspor dari sektor itu berkurang akan memukul
perekonomian Indonesia.
 Politik keuangan Pemerintah Indonesia tidak di buat di
Indonesia melainkan dirancang oleh Belanda.
 Pemerintah Belanda tidak mewarisi nilai-nilai yang cukup
untuk mengubah sistem ekonomi kolonial menjadi sistem
ekonomi nasional.
 Belum memiliki pengalaman untuk menata ekonomi secara
baik, belum memiliki tenaga ahli dan dana yang diperlukan
secara memadai.
 Situasi keamanan dalam negeri yang tidak menguntungkan
berhubung banyaknya pemberontakan dan gerakan
sparatisisme di berbagai daerah di wilayah Indonesia.
KEBIJAKAN PEMERINTAH UNTUK MENGATASI
MASALAH EKONOMI MASA LIBERAL

 Kehidupan ekonomi Indonesia hingga tahun


1959 belum berhasil dengan baik dan tantangan
yang menghadangnya cukup berat. Upaya
pemerintah untuk memperbaiki kondisi ekonomi
adalah sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai