Anda di halaman 1dari 74

Kontrak Belajar

1. Toleransi Telat hanya selama 15 menit setelah jam kuliah dimulai. Lebih
dari 15 menit setelah jam kuliah dimulai, dilarang masuk kelas.
2. Pembelajaran bersifat ceramah, diskusi dan tanya jawab.
3. Dilarang keras titip absen.
4. Perizinan untuk tidak mengikuti kuliah hanya lewat surat (no Phone &
sms).
5. Mahasiswa minimal memiliki 2 bahan/sumber tentang TPTHB.
6. Mahasiswa wajib menggunakan Pakaian yang sopan, dan bersepatu.
7. kasuistis ditentukan kemudian.
Pendahuluan

Penggolongan Jenis Tindak Pidana Terhadap Harta


Benda : Unsur-Unsur Tindak Pidana

1. Pencurian Opzet Dalam Tindak Pidana


2. Pemerasan
3. Penggelapan Penempatan Opzet

4. Penipuan
5. Pengrusakan
6. Pemudahan
Unsur-unsur Tindak Pidana
• Asas legalitas : seseorang tidak dapat dipersalahkan melakukan tindak
pidana apabila tindak pidana tersebut belum dirumuskan dalam undang-
undang
Unsur-unsur tindak pidana :
1. Unsur Obyektif : diluar Dader/Pelaku
a. Perbuatan : 242 (Sumpah Palsu “Memberi Keterangan”)
263 (Pemalsuan Surat “Membuat surat Palsu”)
362 (Pencurian “Mengambil”)
b. Akibat : Hal yang dilarang dan diancam oleh Undang-undang.
338 (Pembunuhan “Merampas nyawa orang lain”)
c. Keadaan : kondisi, Hal-hal tertentu yang diancam oleh undang-
undang
282 (Kejahatan Terhadap Kesusilaan “Di muka umum”)
Next Back
2. Unsur Subyektif : Didalam diri Dader/Pelaku
a. Kemampuan bertanggungjawab
tiga syarat seseorang mampu dikatakan bertanggung jawab
- ia mengerti nilai perbuatannya dan mengerti nilai dari perbuatannya
tersebut
- ia dapat menentukan kehendaknya terhadap perbuatan yang ia
lakukan
- ia sadar bahwa perbuatannya dilarang/tidak dilarang oleh UU
Pasal 44
• (1) Barang siapa melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggungkan
kepadanya karena jiwanya cacat dalam pertumbuhan atau terganggu karena
penyakit, tidak dipidana.
• (2) Jika ternyata perbuatan itu tidak dapat dipertanggungkan kepada
pelakunya karena pertumbuhan jiwanya cacat atau terganggu karena
penyakit, maka hakim dapat memerintahkan supaya orang itu dimasukkan
ke rumah sakit jiwa, paling lama satu tahun sebagai waktu percobaan.
• (3) Ketentuan dalam ayat 2 hanya berlaku bagi Mahkamah Agung,
Pengadilan Tinggi, dan Pengadilan Negeri.
Next Back
b. Kesalahan / Schuld
didalamnya terkandung makna dapat dicelanya ( verwijtbaarheid ) si pembuat atas
perbuatannnya. Jadi, orang bersalah melakukan sesuatu tindak pidana berarti
bahwa dapat dicela atas perbuatannya
Kesalahan / Schuld dalam hukum pidana dibedakan menjadi 2 yakni :
1. Dolus atau Opzet (Kesengajaan)
2. Culpa atau Ketidak sengajaan

Mulyatno memberikan pendapat hubungan niat dan kesengajaan adalah sebagai


berikut:
• a. Niat jangan disamakan dengan kesengajaan, tetapi niat secara potensial bisa
berubah menjadi kesengajaan apabila sudah diwujudkan menjadi perbuatan yang
dituju. Dalam hal semua perbuatan yang diperlukan untuk kejahatan telah
dilakukan, tetapi akibat yang dilarang tidak timbul, di sinilah niat sepenuhnya
menjadi kesengajaan. Sama halnya dalam delik yang telah selesai.
• b. Akan tetapi apabila niat itu belum semua diwujudkan menjadi kejahatan, maka
niat masih ada dan merupakan sifat bathin yang memberi arah kepada perbuatan.
• c. Oleh karena niat tidak dapat disamakan dengan kesengajaan, maka isi niat itu
jangan diambil dari isinya kejahatan apabila kejahatan timbul.

Menu
• Menurut memori penjelasan ( Mvt), yang
dimaksudkan dengan kesengajaan adalah
“menghendaki dan menginsyafi” terjadinya suatu
tindakan beserta akibatnya, Artinya, seseorang
yang melakukan suatu tindakan dengan sengaja,
harus menghendaki serta menginsafi tindakan
tersebut dan/atau akibatnya. Dari seseorang
yang melakukan suatu tindakan karena ia dipaksa
(ditodong), tidak dapat dikatakan bahwa ia
melakukan perbuatan itu karena kehendakanya
sendiri.
Opzet dalam tindak pidana
Bentuk opzet :
1. Opzet Sebagai Tujuan
- apabila pembuat menghendaki akibat perbuatannya
- untuk mencapai suatu tujuan yang dekat (dolus directus)
- terdapat hubungan langsung antara kehendak jiwa dan fakta
kejadian
- tidak dilakukan perbuatan itu jika pembuat tahu akibat
perbuatannya tidak terjadi/tercapai
Contoh : A menghendaki matinya B dengan tangannya sendiri
maka A mencekik B hingga mati
Penjelasan : Opzet sebagai tujuan, bahwa seseorang melakukan
sesuatu dengan sengaja sedang perbuatannya tersebut memang
merupakan tujuan dari pelaku.

Menu Next
Opzet dalam tindak pidana
2. Opzet dengan tujuan pasti atau yang merupakan keharusan
- kondisi jiwa tidak menghendaki akibat itu terjadi, tetapi dengan
berlaku begitu pasti suatu yang dikehendaki itu akan terjadi
- contoh : seseorang meledakkan kapal untuk mendapatkan uang
asuransi, namun akibat peledakan itu awak kapal mati. Meskipun
kematian ini tidak diinginkan, namun siapapun pasti tahu kalo
akibat ledakan seseorang akan mati
Penjelasan : sesuatu perbuatan mempunyai tujuan tertentu
untuk menimbulkan suatu akibat tertentu, pelaku sadar dengan
perbuatannya akan menimbulkan akibat lain yang tidak
dikehendaki.

Back Next
3. Opzet dengan kesadaran akan kemungkinan (opzet dengan syarat)
- kondisi jiwa tidak menghendaki akibat itu terjadi, tapi semestinya ia menyadari bahwa
jika itu dilakukan, kemungkinan besar akibat yang tidak dikehendakinya itu akan terjadi
- misalnya terdakwa mengatakan, bahwa ia tidak bermaksud membunuh, tapi mestinya
ia menyadari bila sebilah pedang ditebaskan pada bagian badan manusia akan
menyebabkan pendarahan yang hebat, dan dengan demikian kemungkinan besar si
korban akan kehabisan darah, yang tentu akan mengakibatkan kematiannya. Apalagi
bila pedang itu mengandung racun.
- contoh lain adalah kasus pengiriman kue tart beracun di kota Hoorn pada tahun 1911
untuk membunuh musuhnya. Meski akhirnya yang meninggal adalah bukan musuh yang
dimaksud namun istrinya tapi terdakwa sudah memperkirakan kemungkinan akan ada
korban lain yakni istri atau siapapun yang memakan kue taart beracun tersebut
Dalam dolus eventualis dikenal teori “apa boleh buat” (iknkauf nehmen) yakni untuk
mencapai apa yang dimaksud, resiko akan timbulnya akibat atau keadaan disamping
maksudnya itupun diterima karena kalau resiko yang diketahui kemungkinan akan
adanya itu sungguh-sungguh timbul (disamping hal yang dimaksud), apa boleh buat, dia
juga berani pikul resiko (Teori Prof.Moeljatno, SH)
Penjelasan : perbuatan dengan maksud menimbulkan suatu akibat tertentu, dan orang
tersebut sadar bahwa tindakannya akan mengakibatkan akibat lain yang juga dilarang
dan diancam dengan pidana (akibat lain bukan merupakan tujuan Pelaku, namun
disadari kemungkinan terjadinya akibat tersebut)
Back Next
Istilah-istilah Opzet dalam KUHP
1. “Dengan Sengaja”
Pasal 333
(1) Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum merampas
kemerdekaan seseorang, atau meneruskan perampasan
kemerdekaan yang demikian, diancam dengan pidana penjara
paling lama delapan tahun.
2. “Yang Diketahuinya”
Pasal 204
• (1) Barang siapa menjual, menawarkan, menyerahkan atau
membagi-bagikan barang yang diketahuinya membahayakan
nyawa atau kesehatan orang, padahal sifat; berhahaya itu tidak
diberi tahu, diancam dengan pidana penjara paling lama lima
belas tahun.
Back Next
3. “Dengan Maksud”
Pasal 362
• Barang siapa mengambil barang sesuatu, yang
seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain,
dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum,
diancam karena pencurian, dengan pidana penjara
paling lama lima tahun atau pidana denda paling
banyak sembilan ratus rupiah.

Menu Back
Penempatan Opzet Dalam Rumusan Tindak
Pidana
1. Apabila unsur kesengajaan dalam suatu rumusan tindak
pidana dirumuskan dengan istilah “Dengan Sengaja” maka
unsur kesengajaan tersebut menjiwai semua unsur lain yang
terletak dibelakangnya.
Contoh :
Pasal 368
• (1) Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri
sendiri atau orang lain secara melawan hukum, memaksa
seorang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk
memberikan barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian
adalah kepunyaan orang itu atau orang lain, atau supaya
membuat hutang maupun menghapuskan piutang, diancam
karena pemerasan dengan pidana penjara paling lama
sembilan bulan. Menu Next
Penempatan Opzet Dalam Rumusan Tindak
Pidana
2. Unsur kesengajaan terletak ditengah rumusan tindak
pidana, maka unsur dibelakang diliputi oleh unsur
kesengajaan tersebut, unsur yang terletak didepan
digunakan interpretasi teleologis, historis, dan sistematis.
Contoh :
Pasal 362
• Barang siapa mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya
atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk
dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian,
dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana
denda paling banyak sembilan ratus rupiah.

Back Next
Penempatan Opzet Dalam Rumusan Tindak
Pidana
3. Unsur kesengajaan tidak dirumuskan secara tegas, maka
digunakan interpretasi teleologis, historis, dan sistematis.
Pasal 167
• (1) Barang siapa memaksa masuk ke dalam rumah, ruangan
atau pekarangan tertutup yang dipakai orang lain dengan
me- lawan hukum atau berada di situ dengan melawan
hukum, dan atas permintaan yang berhak atau suruhannya
tidak pergi dengan segera, diancam dengan pidana penjara
paling lema sembilan bulan atau pidana denda paling
banyak empat ribu lima ratus rupiah.

Back Menu
Pencurian Biasa
Pencurian biasa diatur dalam pasal 362 KUHP :
“Barang siapa mengambil sesuatu barang, yang seluruhnya
atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk
dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian,
dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana
denda paling banyak enampuluh rupiah.”
Unsur Obyektif ?
Unsur Subyektif ?
Pencurian Biasa
Unsur Obyektif ?
1. Mengambil
2. Suatu Barang
3. Yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain
Unsur Subyektif ?
4. Dengan maksud
5. Untuk dimiliki (menguasai untuk dirinya sendiri)
6. Secara melawan hukum
Pencurian Biasa
Unsur Obyektif :
1. Mengambil
Dahulu : mengambil = setiap perbuatan untuk membawa atau
mengalihkan suatu barang ketempat lain (melalui sentuhan tangan)
seiring perkembangan masyarakat : Mengambil = perbuatan-perbuatan
untuk mengalihkan atau memindahkan suatu barang dengan berbagai
cara
Tidak dapat dikatakan mengambil bila pelaku baru menyentuh atau
memegangnya kemudian melepaskannya karena ketahuan pemiliknya.
Pencurian Biasa
Unsur Obyektif ?
1. Mengambil
contoh :
- A mengambil dompet milik B diatas meja kerja B. A dituduh atas Pencurian
- A berada di pasar ternak, datang seekor sapi milik B yang terlepas padanya.
Datang C yang menawar sapi tersebut dan dibelilah sapi tersebut oleh C. B
menuduh A mencuri sapi tersebut. Sedangkan A ketika mendapatkan dan
menjual sapi tersebut tanpa melakukan sentuhan pada Sapi.
- A mengambil mobil B. Terdapat 2 pendapat :
a. Mengambil Bensin
b. Mengambil Mobil
- A Menggunakan sofware netcut untuk mengambil sinyal dari area hotspot yang
disediakan secara gratis oleh suatu lembaga. B merasa dirugikan oleh tindakan
A. Apakah A bisa dikatakan mengambil suatu barang/Benda yang sebagian atau
seluruhnya milik orang lain secara melawan hukum ?????
Pencurian Biasa
Unsur Obyektif :
2. Suatu barang/Benda
Dahulu : Barang/Benda = Barang atau benda bergerak dan berwujud,
binatang
Seiring perkembangan masyarakat : Barang/Benda = Barang atau benda
bergerak dan berwujud, binatang serta Barang/benda tidak berwujud
dan tidak bergerak serta bernilai (ekonomis / tidak ekonomis)
Contoh Barang/benda tidak berwujud dan tidak bergerak :
- Pohon, tanaman yang tertanam, Saham, Listrik, dll.

Barang yang menjadi obyek pencurian adalah barang yang ada


pemiliknya (Res Nullius) barang yang tidak ada pemiliknya (derelicate)
tidak dapat menjadi obyek pencurian.
Pencurian Biasa
Unsur Obyektif ?
2. Suatu Barang/Benda
contoh :
- A mengambil dompet yang ditemukan di halte, dalam dompet hanya ada
uang Rp.200.000. A dituduh Atas Pencurian (B/S)
- A mengambil sebuah TV rusak di tempat sampah di tanah lapang. A dituduh
atas Pencurian (B/S)
- A Menggunakan sofware netcut untuk mengambil sinyal dari area hotspot
yang disediakan secara gratis oleh suatu lembaga. B merasa dirugikan oleh
tindakan A. Apakah A bisa dikatakan mengambil suatu barang/Benda yang
sebagian atau seluruhnya milik orang lain secara melawan hukum ?????
Pencurian Biasa
Unsur Obyektif ?
3. Yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain
artinya : barang tersebut baik sebagian milik orang lain ataupun seluruhnya
milik orang lain (penekanannya adalah pada sifat adanya pemilik)
Contoh :
- A dan b membeli buku secara patungan, kemudian buku ditaruh dirumah B.
A mengambil buku tersebut dari rumah B tanpa diketahui B.
- A mengambil sebuah mobil di parkiran bandara, sedangkan pemiliknya
meninggal karena kecelakaan Pesawat. Apakah A bisa dituduh mencuri?
Pencurian Biasa
Unsur Subyektif
1. Dengan Maksud
Didalamnya terkandung unsur kesengajaan. Dengan maksud harus
dibuktikan tentang :
- Maksud pelaku memang demikian adanya, artinya pelaku sengaja untuk
menguasai barang tersebut secara melawan hukum.
- Pelaku harus mengetahui bahwa barang tersebut adalah milik orang lain
(sebagian atau seluruhnya).
- Pelaku sadar bahwa Perbuatannya adalah perbuatan melawan hukum /
bertentangan dengan hak orang lain.
Pencurian Biasa
Unsur Subyektif
2. Untuk Dimiliki
untuk dimiliki berarti “memiliki untuk dirinya sendiri”
Jika Hakim memakai Penafsiran ini, Apakah yang akan terjadi?
Penafsiran ini belum tepat karena sifat memiliki barang tidak bisa melekat
pada barang yang diambil secara melawan hukum/ hak milik tidak bisa
beralih secara melawan hukum. Sehingga bahasa yang tepat adalah
“menguasai”. Menguasai dapat berarti : menjual, menyerahkan,
meminjamkan, memakai sendiri, menggadaikan, atau dibiarkan.

- A mencuri motor milik B kemudian dibuang di Jurang. Apakah tindakan


“membuang” memiliki unsur u ntuk dimiliki?
Pencurian Biasa
Unsur Subyektif
3. Secara Melawan Hukum
Unsur melawan hukum identik dengan bagaimana “cara untuk menguasai”
D. Simons : tindakan yang dilakukan yang bertentangan dengan hukum.
Pompe : tindakan bertentangan dengan hukum baik tertulis maupun
tidak tertulis.
- A mengambil Dompet milik B tanpa diketahui oleh B.
- A Menggunakan sofware netcut untuk mengambil sinyal dari area hotspot
yang disediakan secara gratis oleh suatu lembaga. B pengguna internet
Hotspot merasa dirugikan oleh tindakan A. Apakah A bisa dikatakan
mengambil suatu barang/Benda yang sebagian atau seluruhnya milik orang
lain secara melawan hukum ????? Jawab....
PENCURIAN DENGAN PEMBERATAN
Pasal 363 KUHP :
a. Diancam dengan pidana penjara paling lama 7 tahun :
Ke-1 Pencurian Ternak;
Ke-2 Pencurian pada waktu ada kebakaran, letusan, banjir, gempa
bumi, atau gempa laut, gunung meletus, kapal karam, kapal
terdampar, kecelakaan Kereta api, pemberontakan atau bahaya
perang;
Ke-3 Pencurian diwaktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan
tertutup yang ada rumahnya yang adanya disitu tidak diketahui atau
tidak dikehendaki oleh yang berhak yang dilakukan oleh orang
Ke-4 Pencurian yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih secara
bersama-sama;
Ke-5 Pencurian yang untuk masuk ketempat melakukan kejahatan,
atau untuk sampai pada barang yang diambilnya, dilakukan dengan
membongkar, merusak atau memanjat atau dengan memakai anak
kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu.
b. Jika pencurian yang diterangkan dalam butir 3 disertai dengan
salah satu hal dalam butir 4 dan 5, maka diancam dengan pidana
penjara paling lama sembilan tahun.
Unsur-unsur dalam Pasal 363 KUHP
1. Unsur-unsur dalam pencurian biasa pasal 362 KUHP
2. Unsur-unsur pasal 363 KUHP :
a. Pencurian Ternak : Pasal 101 KUHP (Penafsiran Autentik)
Ternak : Hewan berkuku satu,Hewan pemamah biak, dan babi.
Dengan berlakunya penafsiran autentik, maka pengertian ternak
tidak bisa sampai pada Ayam, bebek dan sejenis unggas lainnya.

Alasan pemberat : karena hewan ternak adalah sebagai mata


pencaharian utama masyarakat pada waktu dibentuknya Hukum
dalam KUHP
b. Pencurian pada waktu ada kebakaran, letusan, banjir, gempa
bumi, atau gempa laut, gunung meletus, kapal karam, kapal
terdampar, kecelakaan Kereta api, pemberontakan atau bahaya
perang;
Alasan menjadi Pemberat : Karena kejadian diatas
menimbulkan kekacauan dalam masyarakat yang seharusnya
masyarakat mendapat pertolongan untuk itu.
Pelaku baru dapat dikenakan alasan pemberat ini apabila
Pelaku tahu bahwa telah terjadi bencana pada tempat itu.
c. Pencurian diwaktu malam dalam sebuah rumah atau
pekarangan tertutup yang ada rumahnya yang dilakukan oleh
orang yang adanya disitu tidak diketahui atau tidak
dikehendaki oleh yang berhak;
- Malam : Penafsiran Autentik Pasal 98 KUHP. Waktu Antara
Matahari Terbenam dan matahari Terbit
- Dalam Sebuah Rumah : Setiap Bangunan yang dipergunakan
sebagai tempat kediaman
- Pekarangan tertutup yang ada rumahnya : Pekarangan tertutup
adalah sebidang tanah yang terdapat batas-batasnya secara
nyata. Dan diatas pekarangan tersebut terdapat sebuah rumah.
d. Pencurian yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih secara
bersama-sama;
- Dilakukan secara bersama-sama, terdapat kerjasama antara
orang satu dengan orang lainnya.
- Tidak menjadi soal siapakah yang menyelesaikan kejahatan
tersebut.
- Turut serta melakukan tindak pidana
Turut serta melakukan :
- tidak menjadi soal siapakah yang menyelesaikan kejahatan.
Sama-sama menjadi poin penting berlangsungnya kejahatan.
Membantu melakukan tindak pidana :
- Menjadi soal siapakah yang menyelesaikan kejahatan, terdapat
pelaku utama, dan terdapat pelaku pembantu.
e. Pencurian yang untuk masuk ketempat melakukan kejahatan, atau
untuk sampai pada barang yang diambilnya, dilakukan dengan
membongkar, merusak atau memanjat atau dengan memakai
anak kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu.
- Membongkar : Doktrin : Perbuatan Pengrusakan terhadap suatu
benda, Setiap perbuatan dengan kekerasan yang menyebabkan
putusnya kesatuan sesuatu barang. Kerusakan relatif lebih besar.
- Merusak : Perbuatan Pengrusakan terhadap suatu benda, Setiap
perbuatan dengan kekerasan yang menyebabkan putusnya
kesatuan sesuatu barang. Kerusakan relatif lebih kecil.
- Memanjat : Memanjat dalam kehidupan sehari-hari (naik), pasal
99 KUHP Yang disebut memanjat termasuk juga masuk melalui
lubang yang memang sudah ada, tetapi bukan untuk masuk atau
masuk melalui lubang di dalam tanah yang dengan sengaja digali;
begitu juga menyeberangi selokan atau parit yang digunakan
sebagai batas penutup.
Kesimpulan dari memanjat :
- Memasuki rumah tidak melalui pintu masuk tetapi melalui
lubang terdekat pada dinding rumah yang kebetulan rusak atau
kebetulan sedang diperbaiki yang seharusnya bukan sebagai
jalan masuk
- Memasuki rumah dengan membuat galian lubang di dalam
tanah
- Memasuki rumah dengan melalui saluran air atau parit yang
mengelilingi rumah tersebut.
- Anak kunci palsu : Pasal 100 KUHP : Yang disebut anak kunci
palsu termasuk juga segala perkakas yang tidak dimaksud untuk
membuka kunci.
- Perintah Palsu : Yurisprudensi : Perintah palsu untuk memasuki
rumah atau tempat kediaman dan pekarangan orang lain.
Suatu Perintah yang kelihatannya seperti surat perintah asli
yang dikelaurkan oleh pihak yang berwenang.
- Pakaian Jabatan Palsu : Pakaian yang digunakan oleh yang tidak
berhak.
• Jika pencurian yang diterangkan dalam butir 3 disertai dengan
salah satu hal dalam butir 4 dan 5, maka diancam dengan pidana
penjara paling lama sembilan tahun.
Ke-3 Pencurian diwaktu malam dalam sebuah rumah atau
pekarangan tertutup yang ada rumahnya yang dilakukan oleh
orang yang adanya disitu tidak diketahui atau tidak
dikehendaki oleh yang berhak;
Ke-4 Pencurian yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih secara
bersama-sama;
Ke-5 Pencurian yang untuk masuk ketempat melakukan
kejahatan, atau untuk sampai pada barang yang diambilnya,
dilakukan dengan membongkar, merusak atau memanjat atau
dengan memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau pakaian
jabatan palsu.
Pencurian Dengan Pemberatan 365 KUHP
Pasal 365
(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun
pencurian yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau
ancaman kekerasan, terhadap orang dengan maksud untuk
mempersiapkan atau mempermudah pencurian, atau dalam hal
tertangkap tangan, untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau
peserta lainnya, atau untuk tetap menguasai barang yang dicuri.
(2) Diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun:
1. jika perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah
atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, di berjalan;
2. jika perbuatan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu;
3. jika masuk ke tempat melakukan kejahatan dengan merusak atau
memanjat atau dengan memakai anak kunci palsu, periniah palsu atau
pakaian jabatan palsu.
4. jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat.
Pencurian Dengan Pemberatan 365 KUHP
(3) Jika perbuatan mengakibatkan kematian maka diancam dengan
pidana penjara paling lama lima belas tuhun.
(4) Diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup
atau selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun, jika perbuatan
mengakihntkan luka berat atau kematian dan dilakukan oleh dua orang
atau lebih dengan bersekutu, disertai pula oleh salah satu hal yang
diterangkan dalam no. 1 dan 3.
Pencurian Dengan Pembertan 365 KUHP
Unsur-Unsur Pasal 365 Ayat 1 KUHP
1. Pencurian (Mengambil, Suatu Barang, yang seluruhnya atau sebagian milik
orang lain, dengan maksud, untuk dimiliki, secara melawan hukum)
2. Didahului atau disertai atau diikuti
3. Kekerasan atau ancaman kekerasan (89 KUHP)
4. Terhadap orang
5. Dilakukan dengan maksud untuk :
- mempersiapkan atau
- memudahkan atau
- dalam hal tertangkap tangan (Pasal 1 Butir 19 KUHAP)
- untuk memunginkan melarikan diri bagi dirinya atau peserta lain
- untuk menjamin tetap dikuasainya barang yang dicuri.
Pencurian Dengan Pembertan 365 KUHP
Tertangkap Tangan :
-Tertangkap ketika tindak pidana dilakukan
- Tertangkap beberapa saat setelah tindak pidana dilakukan
- sesaat kemudian diteriaki
- sesaat setelah ditemukan benda yang digunakan untuk tindak pidana

Unsur-unsur Pasal 365 ayat 2 Ke-1


-Waktu Malam
-Dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya
- di jalan umum : setiap jalan terbuka untuk lalu lintas umum
Yurisprudensi : yang punya jalan sengaja menyediakan jalan
tersebut untuk umum
Diperluas : 494 angka 6 KUHP : Jembatan
- Dalam kereta api atau trem yang sedang berjalan
Pencurian Dengan Pembertan 365 KUHP
365 ayat 2 ke 2 KUHP
-Dilakukan 2 orang atau lebih secara bersama-sama

365 ayat 2 ke 3 KUHP


-jika masuk ke tempat melakukan kejahatan dengan merusak atau memanjat atau
dengan memakai anak kunci palsu, periniah palsu atau pakaian jabatan palsu.

365 ayat 2 ke 4 KUHP


-Mengakibatkan luka berat
pasal 90 KUHP :
1. Jatuh sakit, tidak memberi harapan sembuh (menimbulkan cacat)
menimbulkan bahaya maut
2. Tidak mampu secara terus menerus menjalankan mata pencaharian.
3. kehilangan salah satu panca indera
4. mendapat cacat berat
5. menderita sakit lumpuh
6. Terganggunya daya pikir selama 4 minggu lebih
7. gugurnya atau matinya kandungan seorang perempuan
Pencurian Dengan Pembertan 365 KUHP
365 ayat 3 KUHP
-Mati : Hilangnya nyawa orang lain (Matinya batang otak, berhentinya kinerja
jantung)

365 ayat 4 KUHP


-Pencurian
- mengakibatkan luka / mati
- 2 orang atau lebih bersama-sama
- ke 1 atau ke 3
TINDAK PIDANA PEMERASAN (368 KUHP)
(1) Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri
atau orang lain secara melawan hukum, memaksa seorang dengan
kekerasan atau ancaman kekerasan untuk memberikan barang
sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang itu
atau orang lain, atau supaya membuat hutang maupun
menghapuskan piutang, diancam karena pemerasan dengan pidana
penjara paling lama sembilan Tahun.
(2) Ketentuan pasal 365 ayat kedua, ketiga, dan keempat berlaku bagi
kejahatan ini.
TINDAK PIDANA PEMERASAN (368 KUHP)
UNSUR OBYEKTIF :
-Memaksa
-Orang lain
-Dengan Kekerasan atau Ancaman Kekerasan
-Untuk Memberikan atau menyerahkan sesuatu barang (yang seluruhnya atau
sebagian orang lain)
-Supaya Memberi Hutang, dan
-Untuk menghapus Piutang.

UNSUR SUBYEKTIF :
-Dengan Maksud
-Untuk Menguntungkan diri sendiri atau Orang lain
TINDAK PIDANA PEMERASAN (368 KUHP)
UNSUR OBYEKTIF :
Memaksa
• Didalamnya terkandung unsur “TEKANAN”, “BERLAWANAN DENGAN
KEHENDAKNYA”
• Memaksa Harus ditujukan pada Orang.

Contoh :
1. Andi Memaksa Budi untuk membuka pintu
Penafsiran : Budi membuka pintu karena ada TEKANAN pada diri Budi
yang berlawanan dengan kehendaknya.
2. Andi Menyuruh budi membuka pintu.
penafsiran : Andi hanya sekedar menyuruh kepada Budi, Budi dapat
menolak dan dapat melaksanakan perintah Andi.
3. Andi meminta secara baik-baik hp yang dimiliki budi untuk dikuasai,
sedangkan budi tahu apabila permintaan andi tidak dituruti, maka Andi
dapat melukai budi seperti yang dilakukannya pada orang-orang
sebelumnya, Budi merasa tertekan dan kemudian memberikan hp
tersebut kepada Andi.
Penafsirannya?
TINDAK PIDANA PEMERASAN (368 KUHP)
UNSUR OBYEKTIF :
Untuk memberikan atau menyerahkan sesuatu barang
• Didalamnya terkandung unsur “MEMBERIKAN” / “MENYERAHKAN”
• tindakan yang dapat dikenakan pada pasal ini adalah apabila sesuatu barang
di berikan atau diserahkan dan telah dilepaskan oleh “korban” dan bukan
diambil sendiri oleh Pelaku.
• dilepaskan : dengan sentuhan tangan atau tanpa sentuhan tangan
Contoh :
1. Andi Memeras Budi dan budi menyerahkan sesuatu barang kepada Andi
Penafsiran : barang telah dilepas Budi kepada Andi, sehingga unsur
memberikan atau menyerahkan telah terpenuhi.
2. Andi Memeras budi untuk menyerahkan mobil digarasi rumah Budi
kepada Andi, sedangkan budi berada jauh dari mobil tersebut.
penafsiran : ?
TINDAK PIDANA PEMERASAN (368 KUHP)
UNSUR OBYEKTIF :
Supaya Memberi Hutang
• Membuat perikatan terkait hutang
• Bukan pada agar dapat pinjaman hutang, karena kalau di tujukan pada penafsiran
agar dapat pinjaman hutang, maka uang yang diserahkan diartikan sebagai barang

Contoh :
1. Andi Memeras Budi dan budi membuat perikatan hutang kepada Andi
Penafsiran : Kena unsur supaya memberi hutang.
2. Andi Memeras budi supaya dipinjami uang, dan budi langsung
menyerahkan sejumlah uang kepada Andi tanpa adanya perikatan.
penafsiran : uang yang diserahkan bersifat “sesuatu barang”
TINDAK PIDANA PEMERASAN (368 KUHP)
UNSUR OBYEKTIF :
Untuk Menghapus Piutang
• Menghapus Perikatan piutang yang telah ada
• piutang tidak hanya bersifat uang nominal, tapi juga pada piutang
prestasi/barang

Untuk menguntungkan diri sendiri atau Orang Lain


• Cukup dibuktikan bahwa pelaku punya maksud untuk menambah baik bagi
dirinya sendiri / menguntungkan diri sendiri.
TINDAK PIDANA PEMERASAN (368 KUHP)
AYAT 2 (Ketentuan pasal 365 ayat kedua, ketiga, dan keempat berlaku bagi
kejahatan ini. )
(2) Diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun:
1. jika perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah atau
pekarangan tertutup yang ada rumahnya, atau dijalan umum atau diatas kereta api
atau trem yang sedang berjalan;
2. jika perbuatan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu;
3. jika masuk ke tempat melakukan kejahatan dengan merusak atau memanjat
atau dengan memakai anak kunci palsu, periniah palsu atau pakaian jabatan palsu.
4. jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat.
(3) Jika perbuatan mengakibatkan kematian maka diancam dengan pidana penjara
paling lama lima belas tuhun.
(4) Diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama
waktu tertentu paling lama dua puluh tahun, jika perbuatan mengakibattkan luka
berat atau kematian dan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu,
disertai pula oleh salah satu hal yang diterangkan dalam no. 1 dan 3.
TINDAK PIDANA PENGANCAMAN (369 KUHP)
Pasal 369
(1) Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri
atau orang lain secara melawan hukum dengan ancaman
pencemaran baik dengan lisan maupun tulisan, atau dengan
ancaman akan membuka rahasia, memaksa seorang supaya
memberikan barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian
kepunyaan orang itu atau orang lain atau supaya membuat hutang
atau menghapuskan piutang, diancam dengan pidana penjara paling
lama empat tahun.
(2) Kejahatan ini tidak dituntut kecuali atas pengaduan orang yang
terkena kejahatan.
TINDAK PIDANA PENGANCAMAN (369 KUHP)
UNSUR-UNSUR OBYEKTIF :
1. Memaksa
2. Orang Lain
3. Dengan Ancaman Pencemaran baik lisan maupun tulisan atau ancaman akan
membuka rahasia,
4. Supaya memberi hutang, atau
5. Manghapus piutang

UNSUR-UNSUR SUBYEKTIF :
6. Dengan Maksud
7. Untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain.
TINDAK PIDANA PENGANCAMAN (369 KUHP)

Dengan Ancaman Pencemaran baik lisan maupun tulisan atau


ancaman akan membuka rahasia,
1. Pencemaran : Lamintang : Ancaman Membuat malu. (Red.
Ditujukan pada)
2. Rahasia : penafsiran secara umum dalam masyarakat.
Penggelapan
Pasal 372
Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang
sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain,
tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan diancam
karena penggelapan, dengan pidana penjara paling lama empat tahun
atau pidana denda paling banyak enam puluh rupiah.

Unsur Obyektif :
1. Memiliki (menguasai, mengaku sebagai milik sendiri)
2. Sesuatu barang
3. Yang seluruh atau sebagian milik orang lain
4. Yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan
5. Secara melawan hukum
Unsur Subyektif :
6. Dengan sengaja
Penggelapan
Dalam tindak pidana penggelapan, unsur utama yang menjadi ciri Penggelapan
adalah unsur MENGUASAI. Unsur menguasai haruslah terlaksana dan selesai. Unsur
menguasai ada yang berpendapat bahwa menguasai haruslah secara langsung dan
nyata.
Menguasai (Yurisprudensi) :
- Perbuatan menguasai sesuatu benda pemegangnya, seolah-olah ia adalah pemilik
benda tersebut, bertentangan dengan sifat daripada hak, dengan mana benda
tersebut telah berada dibawah kekuasaannya.
- dengan sengaja menguasai barang/benda yang masa peminjamannya telah habis,
maka bukan perbuatan penggelapan
- menawarkan barang titipan untuk dibeli kepada orang lain = penggelapan
- menjual barang karena disuruh yang punya kepada orang lain dengan harga lebih
rendah dari yang ditetapkan pemiliknya, bukan merupakan penggelapan.

4. Yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan


- unsur ini yang membedakan antara Pencurian dan Penggelapan
- dalam Pencurian, penguasaan barang secara melawan hukum
- dalam Penggelapan, penguasaan barang tidak secara melawan hukum
- barang yang dikuasai tidak berasal dari suatu kejahatan (mencuri,
pemerasan, pengancaman, dll)
Penggelapan Dengan Pemberatan
Pasal 374
• Penggelapan yang dilakukan oleh orang yang penguasaannya terhadap
barang disebabkan karena ada hubungan kerja atau karena pencahariannya
atau karena mendapat upah untuk itu, diancam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun.
Unsur-unsur :
1. Penggelapan (pokok)
2. Dilakukan oleh seseorang
3. Suatu barang/benda
4. Ada dibawah kekuasaannya
5. Dikarenakan : hubungan kerja, mata pencaharian, mendapatkan upah.
Penggelapan Dengan Pemberatan
5. Dikarenakan : hubungan kerja, mata pencaharian, mendapatkan upah.
- Hubungan kerja : ada dan terjadinya ikatan kerja. Contoh antara pembantu
dan majikannya. Hubungan kerja secara lisan ataupun tertulis.
- Mata Pencaharian : penguasaan atas barang merupakan bagian dari
pekerjaan seseorang. Contoh : Penjaga kasir melakukan penggelapan uang
- mendapat upah / imbalan : melakukan perbuatan tertentu yang
mendapatkan upah/imbalan, tidak harus ada perjanjian secara tertulis
PENGGELAPAN DENGAN PEMBERATAN PASAL 375 KUHP
Penggelapan yang dilakukan oleh orang yang karena terpaksa diberi
barang untuk disimpan, atau yang dilakukan oleh wali pengampu,
pengurus atau pelaksana surat wasiat, pengurus lembaga sosial atau
yayasan, terhadap barang sesuatu yang dikuasainya selaku demikian,
diancam dengan pidana penjara paling lama enam tahun.

Unsur-unsurnya :
1. Penggelapan pada pokoknya
2. Suatu benda
3. Yang berada dibawah kekuasaannya
4. Yang melakukan penggelapan harus :
- barang tersebut bersifat terpaksa untuk dititipkan
- Seorang wali
- Seorang Pengampu
- Seorang Pelaksana dari surat wasiat
- Seorang pengurus dari suatu lembaga sosial atau yayasan
PENGGELAPAN DENGAN PEMBERATAN PASAL 375 KUHP
- barang tersebut bersifat terpaksa untuk dititipkan
Contoh :
1. Seseorang menitipkan barang secara terpaksa kepada orang lain pada
waktu ada bencana alam
2. Seseorang menitipkan barang kepada orang lain ketika terjadi kecelakaan
3. Dll (berbagai sebab yang kemudian memunculkan sifat keterpaksaan)

- Wali
4. Dalam hal ini yang dimaksud wali adalah wali bagi anak-anak yang belum
dewasa
5. Seorang anak memperoleh warisan, namun belum cukup umur, kemudian
ibunya mengajukan permohonan perwalian kepada pengadilan agama,
kemudian ibu tersebut menggelapkan harta warisan anaknya
PENGGELAPAN DENGAN PEMBERATAN PASAL 375 KUHP
- Kurator / Pengampu
1. Kurator adalah wali dari orang yang dewasa namun tidak cakap
melakukan perbuatan hukum (Kurandus), mis: karena penyakit jiwa

- Pelaksana dari surat wasiat


2. Adalah orang yang ditunjuk dalam surat wasiat untuk melaksanakan apa
yang dikehendaki oleh pewaris dengan segala harta kekayaannya yang
akan diwariskan
3. Contoh : a ditunjuk dalam surat wasiat oleh y untuk menyerahkan
perusahaan x kepada anak y. Jika a kemudian menggelapkan perusahaan
dan asetnya, maka dapat dikenakan pasal penggelapan.

- Pengurus dari badan sosial atau yayasan


4. Seorang ketua yayasan menggelapkan mobil yayasan maka dapat
dikenakan penggelapan dengan pemberatan pada pasal 375 KUHP
TINDAK PIDANA PENIPUAN 378 KUHP
Pasal 378
Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara
melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu
muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan
barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang
diancam karena penipuan dengan pidana penjara paling lama empat tahun.

Unsur-Unsur Obyektif:
1. Menggerakkan,
2. Orang lain,
3. Untuk menyerahkan suatu barang/benda
4. Untuk memberi hutang
5. Untuk menghapus piutang
6. Dengan menggunakan daya upaya :
- memakai nama palsu
- martabat palsu
- dengan tipu muslihat
- rangkaian kebohongan
Unsur Subyektif :
7. Dengan Maksud
8. Untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain
9. Secara melawan hukum
TINDAK PIDANA PENIPUAN 378 KUHP
- Menggerakkan,
1. Berupa tindakan baik berupa perbuatan maupun perkataan yang bersifat menipu

Contoh : A mengatakan kepada B tentang sesuatu hal, akhirnya B tergerak karenanya


A mengatakan kepada B tentang sesuatu hal, namun B tidak tergerak (tidak
selesai)

- Menyerahkan sesuatu benda


2. Penyerahan dapat juga dilakukan oleh orang lain
3. Harus ada hubungan antara perbuatan menyerahkan oleh orang yang terkena tipu
dengan daya upaya yang dilakukan oleh penipu

Contoh :
4. A berkata kepada B bahwa A pengumpul dana untuk save gaza, kemudian B tergerak
dan memberi A uang 30 juta guna kepentingan save gaza.
5. A berkata kepada B bahwa A pengumpul dana untuk save gaza, kemudian B
menitipkan uang 30 juta kepada A untuk dijadikan modal bisnis roti.
TINDAK PIDANA PENIPUAN 378 KUHP
- Memakai nama palsu
1. Memakai nama yang bukan namanya
2. Bila terdapat kesamaan nama, semisal Andi melakukan penipuan, sedangkan yang
seharusnya menerima adalah andi (yang lain), andi si pelaku telah memakai nama
palsu karena dalam nama palsu juga ditafsirkan orang yang tidak seharusnya.

- Martabat palsu
3. Penafsirannya pada status/posisi/jabatan seseorang, semisal A mengaku sebagai ahli
waris, mengaku sebagai pejabat dinas sosial, dll.

- Tipu muslihat dan rangkaian kebohongan


4. Tipu muslihat : Rangkaian kata-kata, perbuatan yang sedemikian rupa sehingga
menimbulkan kepercayaan terhadap orang lain.
5. Rangkaian kebohongan : rangkaian kata-kata dusta atau kata kata yang tidak benar
yang seolah-olah yang dikatakannya benar.
TINDAK PIDANA PENIPUAN 379a KUHP
FLESSENTREKERIJ
Barang siapa menjadikan sebagai mata pencarian atau kebiasaan untuk membeli
barang- barang, dengan maksud supaya tanpa pembayaran seluruhnya
memastikan penguasaan terhadap barang- barang itu untuk diri sendiri maupun
orang lain diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.

Unsur-unsur Obyektif
1. Menjadikan sebagai mata pencaharian atau kebiasaan dan
- Sekali berbuat atau beberapa kali berbuat
2. Untuk membeli barang-barang

Unsur-unsur Subyektif
2. Dengan maksud
3. Untuk menguasai barang-barang itu bagi dirinya sendiri
4. Tanpa membayar harganya secara penuh
TINDAK PIDANA PENIPUAN 380 KUHP
barang siapa dengan sengaja menjual menawarkan menyerahkan, mempunyai persediaan
untuk dijual atau memasukkan ke Indonesia, hasil kesusastraan, keilmuan, kesenian atau
kerajinan. yang di dalam atau di atasnya telah ditaruh nama atau tanda yang palsu, atau
yang nama atau tandanya yang asli telah dipalsu, seakan-akan itu benar- benar hasil orang
yang nama atau tandanya telah ditaruh secara palsu tadi.

Unsur-unsur 380 ayat 1 ke 2 :


1. Menjual, menawarkan, menyerahkan, mempunyai untuk persediaan, untuk dijual atau
memasukkan kedalam wilayah indonesia
2. Dengan sengaja
3. Suatu hasil kesusastraan dan sebagainya itu telah dibubuhi nama atau tanda yang
dipalsukan atau nama atau tanda aslinya telah dipalsukan dan
4. Dalam hasil kesusastraan dan sebagainya itu telah dibubuhi nama atau tanda yang
dipalsukan atau nama atau tanda aslinya telah dipalsukan dan
5. Seolah-olah hasil tersebut berasal dari orang yang nama atau tandanya telah
dibubuhkan disitu secara palsu.
TINDAK PIDANA PENIPUAN 380 KUHP
Pasal 380
(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana
denda paling banyak lima ribu rupiah:
1. barang siapa menaruh suatu nama atau tanda secara palsu di atas atau di dalam suatu
hasil kesusastraan, keilmuan, kesenian atau kerajinan, atau memalsu nama atau tanda
yang asli, dengan maksud supaya orang mengira bahwa itu benar-benar buah hasil orang
yang nama atau tandanya ditaruh olehnya di atas atau di dalamnya tadi;
2. barang siapa dengan sengaja menjual menawarkan menyerahkan, mempunyai
persediaan untuk dijual atau memasukkan ke Indonesia, hasil kesusastraan, keilmuan,
kesenian atau kerajinan yang di dalam atau di atasnya telah ditaruh nama atau tanda yang
palsu, atau yang nama atau tandanya yang asli telah dipalsu, seakan-akan itu benar- benar
hasil orang yang nama atau tandanya telah ditaruh secara palsu tadi.

Unsur-unsur 380 ayat 1 ke 2:


1. Perbuatan membubuhkan nama atau tanda yang dipalsukan
2. Memalsukan nama atau tanda yang asli
3. Pada hasil kesusastraan, keilmuan, kesenian atau kerajinan dan
4. Dengan maksud untuk memberikan kesan bahwa hasil itu berasal dari orang-orang
yang nama atau tandanya telah dibubuhkan di situ
TINDAK PIDANA PENIPUAN 381 KUHP
Pasal 381
Barang siapa dengan jalan tipu muslihat menyesatkan penanggung asuransi mengenai
keadaan-keadaan yang berhubungan dengan pertanggungan sehingga disetujui perjanjian,
hal mana tentu tidak akan disetujuinya atau setidak-tidaknya tidak dengan syarat- syarat
yang demikian, jika diketahuinya keadaan-keadaan sebenarnya diancam dengan pidana
penjara paling lama satu tahun empat bulan.

Unsur-unsur :
1. Tipu muslihat
2. Menyesatkan
3. Keadaan-keadaan yang berhubungan dengan pertanggungan
4. Membuat suatu perikatan / disetujuinya perjanjian
5. Dengan syarat demikian
6. Keadaan sebenarnya

Menyesatkan : memberikan gambaran yang tidak sebenarnya.


TINDAK PIDANA PENIPUAN 383 KUHP
Pasal 383
Diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan, seorang penjual
yang berbuat curang terhadap pembeli:
1. karena sengaja menyerahkan barang lain daripada yang ditunjuk untuk dibeli;
2 mengenai jenis, keadaan atau jumlah barang yang diserahkan, dengan menggunakan
tipu muslihat.

Unsur-unsur :
1. Penjual
2. Menipu
3. Pembeli
4. Dengan cara :
a. penjual sengaja menyerahkan barang selain yang ditunjuk oleh pembeli
b. Menggunakan tipu muslihat berkaitan dengan sifat, keadan atau banyaknya
barang yang diserahkan.

Bagaimana dengan jual beli online?


TINDAK PIDANA PENIPUAN 386 KUHP
Penipuan dalam penjualan bahan makanan dan obat
Pasal 386
(1) Barang siapa menjual, menawarkan atau menyerahkan barang makanan, minuman
atau obat-obatan yang diketahuinya bahwa itu dipalsu, dan menyembunyikan hal itu,
diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.
(2) Bahan makanan, minuman atau obat-obatan itu dipalsu jika nilainya atau faedahnya
menjadi kurang karena sudah dicampur dengan sesuatu bahan lain.

Unsur obyektif :
1. Menjual, menawarkan atau menyerahkan
2. Bahan makanan, bahan minuman atau obat-obatan

Unsur Subyektif :
3. Yang diketahuinya bahwa itu palsu atau menyembunyikan kepalsuannya
TINDAK PIDANA PENIPUAN 387 KUHP
Penipuan dalam Pemborongan
Pasal 387
(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun seorang pemborong atau ahli
bangunan atau penjual bahan-bahan bangunan, yang pada waktu membuat bangunan
atau pada waktu menyerahkan bahan-bahan bangunan, melakukan sesuatu perhuatan
curang yang dapat membahayakan keamanan orang atau barang, atau keselamatan
negara dalam keadaan perang.
(2) Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa yang bertugas mengawasi
pembangunan atau penyerahan barang-barang itu, sengaja membiarkan perbuatan yang
curang itu

Unsur ayat 1 :
1. Seorang Pemborong / Ahli Bangunan / Penjual Bahan Bangunan
2. Pada waktu membuat bangunan / pada waktu menyerahkan bahan bangunan
3. Dapat berakibat :
a. Menimbulkan bahaya bagi keselamatan manusia / barang
b. Menimbulkan bahaya bagi negara pada waktu perang
Unsur ayat 2 :
4. Yang bertugas mengawasi pembangunan, yang bertugas mengawasi penyerahan
barang-barang itu
5. Dengan sengaja
6. Membiarkan perbuatan curang itu.
TINDAK PIDANA PENGERUSAKAN 406 KUHP
1. Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum menghancurkan, merusakkan,
membikin tidak dapat dipakai atau menghilangkan sesuatu barang yang seluruhnya
atau sebagian milik orang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun
delapan bulan atau denda paling banyak tiga ratus rupiah.
2. Dijatuhkan pidana yang sama terhadap orang, yang dengan sengaja dan melawan
hukum membunuh, merusakkan, membikin tak dapat digunakan atau menghilangkan
hewan, yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain
Unsur ayat 1 :
Unsur Obyektif
3. Menghancurkan, merusak, membuat tidak dapat dipakai atau menghilangkan,
4. Sesuatu barang
5. Yang seluruh atau sebagian milik orang lain
Unsur Subyektif
6. Dengan sengaja
7. Melawan hukum
Unsur ayat 2 :
Unsur Obyektif
8. Membunuh, merusak, membuat tidak dapat dipakai atau menghilangkan,
9. Seekor hewan
10. Yang seluruh atau sebagian milik orang lain
Unsur Subyektif
11. Dengan sengaja 2. Melawan hukum
TINDAK PIDANA PENGERUSAKAN 408 KUHP
Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum menghancurkan, merusakkan atau
membikin tidak dapat dipakai bangunan-bangunan, kereta api, trem, telegram, telepon
atau listrik, atau bangunan-bangunan untuk membendung, membagi atau menyalurkan
air, saluran gas, air atau selokan yang digunakan untuk keperluan umum, diancam dengan
pidana penjara paling lama empat tahun.

Unsur-unsur :
Unsur Obyektif
1. Menghancurkan, merusak, membuat tidak dapat dipakai,
2. bangunan-bangunan, kereta api, trem, telegram, telepon atau listrik, atau bangunan-
bangunan untuk membendung, membagi atau menyalurkan air, saluran gas, air atau
selokan
Unsur Subyektif
3. Dengan sengaja
TINDAK PIDANA PENGERUSAKAN 409 KUHP
Barang siapa yang karena kealpaannya menyebabkan bangunan-bangunan tersebut dalam
pasal diatas dihancurkan, dirusakkan atau dibikin tidak dapat dipakai diancam dengan
kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak seratus rupiah

Unsur-unsur :
Unsur Obyektif
1. dihancurkan, dirusakkan, dibikin tidak dapat dipakai,
2. bangunan-bangunan, kereta api, trem, telegram, telepon atau listrik, atau bangunan-
bangunan untuk membendung, membagi atau menyalurkan air, saluran gas, air atau
riool
Unsur Subyektif
3. kelalaiannya
TINDAK PIDANA PENGERUSAKAN 410 KUHP
Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum, menghancurkan atau membikin tak
dapat dipakai, suatu gedung atau kapal yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain,
diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun

Unsur-unsur :
Unsur Obyektif
1. Menghancurkan, membuat tidak dapat dipakai,
2. Suatu gedung atau alat pelayaran (kapal)
3. Yang seluruh atau sebagian milik orang lain.

Unsur Subyektif
4. Dengan sengaja
5. Malawan hukum
TINDAK PIDANA PENADAHAN 480 KUHP
Pasal 480
Diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling
banyak sembilan ratus rupiah:
1. barang siapa membeli, menyewa, menukar, menerima gadai, menerima hadiah, atau
untuk menarik keuntungan, menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan,
mengangkut, meyimpan atau menyembunyikan sesuatu benda, yang diketahui atau
sepatutnya harus diduga bahwa diperoleh dari kejahatan;
2. barang siapa menarik keuntungan dari hasil sesuatu benda, yang diketahuinya atau
sepatutnya harus diduga bahwa diperoleh dari kejahatan.

Unsur-unsur 480 ayat 1 :


Unsur Obyektif
1. membeli, menyewa, menukar, menerima gadai, menerima hadiah
2. menarik keuntungan, menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan,
mengangkut, meyimpan atau menyembunyikan .
3. Suatu benda
4. Diperoleh karena kejahatan

Unsur Subyektif
5. Yang diketahuinya
6. Yang ia patut dapat menduga
TINDAK PIDANA PENADAHAN 480 KUHP
Pasal 480
2. barang siapa menarik keuntungan dari hasil sesuatu benda, yang diketahuinya atau
sepatutnya harus diduga bahwa diperoleh dari kejahatan.

Unsur-unsur 480 ayat 1 :


Unsur Obyektif
1. Mengambil keuntungan
2. Pendapatan dari suatu benda
3. Suatu benda
4. Yang diperoleh karena kejahatan

Unsur Subyektif
5. Yang ia ketahui
6. Yang ia patut dapat menduga
TINDAK PIDANA PENADAHAN 481 KUHP
Pasal 481
(1) Barang siapa menjadikan sebagai kebiasaan untuk sengaja membeli, menukar,
menerima gadai, menyimpan, atau menyembunyikan barang yang diperoleh dari
kejahatan, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
(2) Yang bersalah dapat dicabut haknya berdasarkan pasal 35 no. 1 - 4 dan haknya untuk
melakukan pencaharian dalam mana kejahatan dilakukan.

Unsur-unsur 481 ayat 1 :


Unsur Obyektif
1. membeli, menukar, menerima gadai, menyimpan, atau menyembunyikan
2. Suatu barang
3. Yang diperoleh dari kejahatan

Unsur Subyektif
4. Membuat sebagai kebiasaan
5. Dengan sengaja
• Yurisprudensi Mahkamah Agung No.: 79 K/Kr/1958
tanggal 09 Juli 1958 dan Yurisprudensi Mahkamah
Agung No.: 126 K/Kr/1969 tanggal 29 November
1972 yang menyatakan bahwa “tidak ada peraturan
yang mengharuskan untuk lebih dahulu menuntut
dan menghukum orang yang mencuri sebelum
menuntut dan menghukum orang yang menadah”
dan “Pemeriksaan tindak pidana penadahan tidak
perlu menunggu adanya keputusan mengenai tindak
pidana yang menghasilkan barang-barang tadahan
yang bersangkutan”

Anda mungkin juga menyukai