Anda di halaman 1dari 10

PERAN AGAMA DALAM MENDINAMISASI

PAHAM ANIMISME DAN DINAMISME

OLEH
CHATARINA GUNTUR CITRA MANDIRI
B17.515
PENGERTIAN DINAMISASI
Suatu tindakan yang dilakukan oleh manusia dengan
cara mengambil kebaikan dari hal-hal yang dianggap
baik.
ASAL USUL ANIMISME
 
Animisme sudah ada sejak masa prasejarah atau masyarakat
primitif. Sistem kepercayaan pada masa itu, muncul sejak adanya
masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut atau
masa zaman Mesolithikum. Hal ini, bisa dilihat dari semakin
kompleknya upacara penghormatan, penguburan dan pemberian
sesajen terhadap roh-roh tersebut.
  Menurut Hangstin dalam Imron, animisme pertama kali
dikemukakan oleh E.B.Tylor bahwa segala sesuatu yang ada di
dunia ini semuanya bernyawa (memiliki roh). Roh-roh tersebut
melekat pada manusia yang disebut jiwa, dan ada pula roh yang
tidak melekat pada diri manusia atau terpisah dari badan seperti,
lelembut atau hantu, genderuwo dan lainnya.
PENGERTIAN ANIMISME
Animisme secara etimologi berasal dari kata anima,
animae; dari bahasa Latin “Animus” dan bahasa Sanskerta
disebut “Prana” serta dalam bahasa Brani “Ruah” yang
artinya nafas atau jiwa.Menurut Bakhtiar, animisme
berasal dari kata anima yang berarti nyawa. Dalam Biologi
atau Psikologi, animisme adalah pandangan bahwa pikiran
atau jiwa adalah suatu elemen imaterial yang bekerja sama
dalam tubuh melalui otak dan sistem  saraf. Dalam filsafat,
animism adalah doktrin yang menempatkan asal mula
kehidupan mental dan fisik dalam suatu energy yang lepas
atau sekurang-kurangnya berbeda dari jasad.
Keyakinan ini berlanjut menjadi takhayul. Di dalam animisme terdapat ragam kepercayaan-kepercayaan di antaranya
 

a)    Kepercayaan dan penyembahan kepada alam (nature-worship).


Misalnya; penyembahan pada api, matahari, binatang dan lainnya.
 
b)   Kepercayaan dan penyembahan kepada benda-benda (foolish-
worship). Misalnya; kepercayaan pada batu akik, besi buat jimat, air buat
obat, api untuk membakar mayat dan lainnya.
 
c)    Kepercayaan dan penyembahan kepada binatang (animal-worship).
Misalnya; sapi di Bali, lembu di Mesir, ular di India dan lainnya.
 
d)   Kepercyaan dan penyembahan kepada roh nenek moyang (ancestor-
worship). Misalnya; roh orang yang sudah mati diyakini masih hidup dan
dapat dimintai pertolongan.
 
ASAL USUL DINAMISME
Dinamisme lahir karena adanya naluri beragama yang tertanam
dalam jiwa manusia primitif dan sebagai wujud kebergantungan
manusia terhadap daya dan kekuatan lain yang berada di luar diri
mereka. Setiap manusia memiliki rasa butuh dan harap kepada Dzat
lain yang dianggapnya mampu memberikan pertolongan dengan
kekuatan yang dimilikinya.
Manusia primitif menyadari bahwa manusia dan benda memiliki
ketertarikan pragmatic. Mereka mulai berpikir dan menganalisis
setiap peristwa yang terjadi di sekitar. Setiap materi memiliki
kesamaan dengan manusia. Misalnya; api memiliki kekuatan untuk
melenyapkan apapun dengan kekuatan panasnya, sebagaimana
manusia mampu membunuh binatang dengan kekuatan tangannya.
PENGERTIAN DINAMISME
Dinamisme secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yakni
“Dunamos”yang diinggriskan berarti kekuatan, kekuasaan dan
wasiat.Dalam bahasa Inggris ialah “Dynamic” yang diartikan dalam
bahasa Indonesia,sebagai kekuatan, daya atau kekuasaan. Menurut
Sukardji dinamisme berasal dari kata dynamus (bahasa Yunani) yang
berarti kekuatan, kekuasaan, khasiat dan kesaktian.
 
Sedangkan, secara terminologi Dinamisme adalah kepercayaan kepada
sesuatu daya-kekuatan atau kekuasaan yang keramat dan tidak
berpribadi, yang dianggap halus maupun berjasad, semacam fluidum,
yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki oleh benda,
binatang,dan manusia.
 
 
Adapun beberapa istilah lain yang berkaitan erat dengan
dinamisme dan animisme,meliputi:

a)    Dinamisme sering disebut dengan mana. Mana sebenarnya


berasal dari bahasa orang Melanesia. Pada dasarnya, dalam agama
orang Melanesia mana ditujukan kepada penyembahan roh-roh dan
hantu-hantu. . Mana secara pasti tidak bisa dibatasi dan diatur ia
ada dimana, namun ia ada dimana-mana.Mana mempunyai sifat-
sifat; kuat, tidak dapat dilihat, tidak punya tempat yang tetap, tidak
mesti baik dan tidak mesti buruk, kadang bisa dikontrol dan kadang
tidak bisa dikontrol.
b)   Keramat adalah sesuatu yang mengandung daya dan dianggap
mendatangkan keselamatan.Pada hakikatnya, keramat sering
dikaitkan dengan sebuah benda maupun tempat. Semua benda, baik
benda nyata maupun abstrak sering dianggap mengandung mana.
Sebab, mana selalu ada hubungannya dengan sesuatu, benda yang
ketempatan dan mengandung mana sering dihormati atau
disucikan, disembah bahkan ditakuti.
DINAMISME DAN ANIMISME SEBAGAI AGAMA
Dinamisme timbul dari perasaan takut dan merasa dirinya kecil terhadap
kekuatan-kekuatan disekitarnya. Mereka yang meyakininya melihat sesuatu
yang bersifat ilahi di dunia ini, tapi tidak dilukiskannyadalam pikiran sebagai
sesuatu yang berpribadi.

Dengan demikian, selamanya tidak akan ada hubungan antara engkau dan
aku, tidak ada hubungan kepribadian antara ia dengan benda pujaan-
pujaannya. Sebab itu, segala sesuatu yang berkaitan dengan do’a, puasa dan
sebagainya dalam suatu agama beda bentuknya dengan yang ada di
dinamisme.
 
Dalam dinamisme, pemujaan dan takut kepada daya-daya gaib yang luar biasa
dapat dimasukkan kepada agama pagan. Agama itu menyembah patung,
berhala atau agam pemuja benda-benda. Hal itu terjadi jika dinamisme tidak
tercampur dengan hal-hal magic dan ia masih mempercayai kekuatan gaib

Anda mungkin juga menyukai