Anda di halaman 1dari 19

Perjanjian Kerjasama Operasi

Perjanjian ini dibuat dalam rangka dilakukannya


kerjasama operasi antara dua pihak atau lebih
berkenaan dengan kegiatan operasi pelaksanaan
suatu proyek. Dalam perjanjian diatur input dari
Para Pihak.
Seperti lazimnya suatu perjanjian pada
umumnya maka perjanjian ini juga dibagi atas
tiga bagian,yaitu:

 Pembukaan;

 Isi Perjanjian;

 Penutup.
Pembukaan Perjanjian

Pembukaan Perjanjian ini berisi tentang:

1. Tanggal dieksekusinya Perjanjian ini;

2. Para Pihak serta Personal yang mewakili masing-


masing Pihak dalam Perjanjian ini;

3. Keterangan atau alasan Para Pihak membuat


Perjanjian ini.
Isi Perjanjian
Pasal 1
Pasal ini mengatur tentang kewajiban-
kewajiban yang harus dipenuhi oleh RM
dalam pelaksanaan isi Perjanjian ini,
yaitu:
1. Melakukan kegiatan konstruksi seperti
tercantum dalam SPK;
2. Melakukan pengurusan ijin-ijin
berkenaan
Pasal 2
Pasal ini mengatur tentang kewajiban-
kewajiban yang harus dipenuhi oleh TC
sesuai Perjanjian ini, yaitu:
1. Menyetujui untuk membiayai Proyek-
Proyek
milik RM;
2. Memberikan kesediaan untuk
membantu
RM melaksanakan Proyek-Proyek
3. Kesediaan TC memberikan bantuan
pendanaan tambahan bilamana RM
masih
membutuhkan dana tambahan;
4. Adanya kesepakatan diantara Para
Pihak
berkenaan dengan pencairan dana
tambahan
akan dilakukan sesuai kesepakatan
diantara
Pasal 3
Pasal ini mengatur tentang Jangka
Waktu dan hal-hal yang berhubungan
dengan Jangka Waktu, yaitu:
1. Jangka Waktu berlakunya Perjanjian
ini;
2. Pengaturan tentang Opsi
perpanjangan
Jangka Waktu Perjanjian ini.
Pasal 4

Mengatur tentang pembagian


keuntungan diantara Para Pihak dan
juga faktor-faktor yang akan dijadikan
pengurang dari total nilai yang
didapatkan sebelum dibagi diantara
Para Pihak sebagai keuntungan yang
didapatkan.
Pasal 5
Mengatur tentang pembukaan rekening
bersama antara Para Pihak dan juga
dibuatnya suatu pembukuan bersama
berkenaan dengan pengelolaan
keuangan Proyek, dalam pasal ini diatur
hal-hal sebagai berikut:
1. Dibuatnya suatu pembukuan
tersendiri yang
terpisah dari pembukuan masing-
masing
2. Mengatur tentang tata aturan
bilamana ada
Pihak dalam Perjanjian berkeinginan
melakukan pemeriksaan pada
pembukuan
bersama dan jangka waktu
dilakukannya
pemberitahuan kepada Pihak lainnya;

3. Mengatur tentang pembukaan


rekening
Pasal 6
Pasal ini mengatut tentang tata cara dan
aturan berkenaan dengan Keadaan
Kahar yang mungkin terjadi dan
menimpa Para Pihak dalam Perjanjian
ini, hal-hal yang diatur ialah:
1. Klasifikasi dari peristiwa-peristiwa
yang
dikategorikan Keadaan Kahar;
2. Jangka Waktu Keadaan Kahar akan
berakibat penundaan pelaksanaan
Perjanjian
3. Jangka Waktu yang disepakati Para
Pihak
bilamana akibat yang ditimbulkan dari
Keadaan Kahar ini adalah Pembatalan
Pelaksanaan isi Perjanjian ini;
4. Jangka Waktu maksimal dilakukannya
pemberitahuan dari Pihak yang terkena
dampak Keadaan Kahar kepada Pihak
lainnya;
5. Konsekuensi bagi Pihak yang lalai
melakukan pemberitahuan atas Keadaan
Pasal 7
Pasal ini mengatur tentang hal-hal yang
berakibat berakhirnya Perjanjian ini
dan juga kesepakatan Para Pihak
mengabaikan isi pasal 1266 dan 1267
BW, yaitu:
1. Klasifikasi hal-hal yang
mengakibatkan
berakhirnya Perjanjian ini;
2. Kesepakatan Para Pihak
Pasal 8
Pasal ini mengatur tentang tata cara dan
aturan penyelesaian atas
sengketa/perselisihan yang timbul
diantara Para Pihak berkenaan dengan
pelaksanaan isi Perjanjian ini, dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Kesepakatan Para Pihak mencari
solusi atas
perselisihan yang timbul dengan
semangat
2. Pilihan cara penyelesaian bilamana
penyelesaian sesuai ayat 1 belum
didapatkan;
3. Penyerahan penyelesaian perselisihan
yang timbul ke BANI;
4. Sifat dari putusan yang dikeluarkan
oleh BANI;
5. Pengaturan tentang biaya yang timbul
berkenaan dengan penyelesaian
sengketa via BANI.
Pasal 9
Pasal ini mengatur tentang
korespondensi dan aturan-aturan yang
akan diberlakukan berkenaan dengan
korespondensi diantara Para Pihak,
yaitu:
1. Ayat 1 dan 2 mengatur tentang
penerapan
tata cara berkenaan dengan cara
korespondensi yang dipilih oleh Para
2. Ayat 3 Pasal ini mengatur tentang
data-
data dan identitas lengkap Para Pihak
serta
Contact Person dari masing-masing
Pihak
dalam Perjanjian;
3. Ayat 4 pasal ini mengatur ketentuan
bilamana ada Pihak dalam Perjanjian
ini
pindah dari domisili yang tercantum
Penutup
Pasal 10
Pasal ini merupakan penutup dari
Perjanjian ini dan berisi tentang
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Opsi bilamana masih ada hal-hal
yang belum
tercantum atau akan dirubah dari
Perjanjian
ini akan dibicarakan kemudian dan
2. Jumlah salinan dari Perjanjian ini
dan ketentuan berkenaan dengan
validasi Perjanjian ini;

3. Tanda tangan dari personil yang


mewakili Para Pihak.

Anda mungkin juga menyukai